Musuh Yang Sesunguhnya

3 jam yang lalu tepat sebelum acara di mulai, tiba-tiba Halbert menemui Hiro di ruangan miliknya.

"Mohon maaf, mengangu anda Hiro-sama"

"Jadi, bagaimana?"

"Sesuai yang anda katakan anda katakan ada pihak selatan telah masuk ke wilayah kami, hal itu juga yang membuat kami kecolongan atas beberapa masalah belakangan ini"

"Walaupun, kau tahu hal ini tapi kau tetap mengadakan pesta?"

"Begitulah sifat Aliciana-sama"

"Merepotkan, sekali dan juga masalah itu juga termasuk ke salah pahaman antara Aliciana dan Yuliana"

Ini memang kejutan bagi Hiro karena, sebenarnya pihak yang mengusulkan Yuliana menjadi Kaisar adalah, salah satu Duke yang kurang setuju dengan terpilihnya Aliciana, yang kemungkinan bisa mengancam keberadaan mereka.

Hal itu rupanya dimanfaatkan oleh Pihak Selatan untuk membunuh bangsawan itu, hal itu tentu saja, membawa masalah yang panjang bagi keduanya.

"Memang pihak selatan cukup menyebalkan, dari pada pihak timur"

"Anda benar Hiro-sama, dan kita harus hati-hati dengan mereka"

Tidak seperti timur yang menghancurkan musuhnya tanpa sisa pihak, selatan lebih memilih mengadu domba pihak lawan, lalu mereka muncul bagai pahlawan.

Hal itu juga yang membuat Raja mereka dengan mudah mengontrol petinggi Kerajaan itu dengan mengunakan kekuatan miliknya.

"Aliciana memang terlalu mengunakan pesta ini untuk memperlambat kemunculan si pahlawan itu, walaupun idenya dari dirimu bukan?"

"Anda terlalu memuji saya Hiro-sama"

Aliciana mengunakan acara pesta ini untuk 2 hal sekaligus, yang pertama untuk memperlambat pergerakan Kerajaan Selatan, serta yang kedua untuk menyatukan Negara di wilayah Barat.

"Dan juga hal yang kau bahas dengan Aldof Emirlias?"

"Itu berasal dari mata-mata kami, yang secara kebetulan berhasil selamat dari penyusupan di Istana milik Yeurasia"

"Kau benar-benar nekat"

"Tapi hal itu membuahkan hasil yang cukup baik bukan?"

"Yeah, kau benar sekali"

Hiro masih ingat dengan dua surat yang di kirim oleh Yuliana serta Aliciana, surat milik Aliciana adalah, membahas mengenai Aliansi. Sementara milik Yuliana adalah, membantunya dalam menyelesaikan masalah Tahta.

Saat membaca kedua surat itu Hiro mendapatkan firasat buruk karena, surat yang tidak selaras sama sekali.

"Mengenai ke salah pahaman dengan Yuliana?"

"Maksud anda mengenai membuat negara ini menjadi negara militer?"

"Yeah, tepat sekali"

"Hahhh, itu baru saja selesai di luruskan kemarin"

"Bonusnya, bagaimana dengan hubungan kalian?"

Mata Hiro mengedip serta itu cukup untuk membuat Halbert mengerti maksud Hiro.

"Hahhh, anda tahu sendiri bukan drajat kami terlalu jauh"

"Itu artinya kau tidak mau bertangung jawab"

"Bukan begitu"

"Hahaha, yang jelas kau harus memikirkan hal ini juga Halbert"

"Baiklah, kalau begitu saya permisi dulu"

"Ohya, soal Yuliana"

"Kami setuju keputusan Yuliana-sama sepenuhnya"

"Dan soal acara pesta yang kedua?"

"Sudah kami persiapkan"

"Dan juga persiapanku sudah selesai"

"Maaf membuat anda repot Hiro-sama"

"Tidak masalah, angap saja itu permintaan maaf telah mencurigai kalian"

"Kalau begitu saya permisi dulu"

"Baiklah, silakan pergi"

Hiro tersenyum kecil saat mengingat hal ini, dia ingat ada sebuah ungkapan 'hati-hati terhadap serigala berbulu domba' kata hati-hati juga bisa berarti kau harus hati-hati dalam menentukan lawan serta kawan.

"Pada akhirnya, semuanya selesai, tidak masih ada masalah lagi"

--------------------------

Acara penandatangan perjanjian di pesta selasai, bertepatan dengan hal itu sebuah asap muncul dari pojok ruangan.

"Wsyst"

Pintu utamapun di buka paksa oleh Wyst, yang langsung berteriak ke semua orang yang ada di dalam.

"Semuanya segera keluar dari ruangan!!"

Lalu semua orang segera berjalan keluar dari ruangan itu, bersamaan dengan itu pasukan milik Kekaisaran masuk ke dalam ruangan itu.

"Elis sepertinya kita dalam keadaan gawat"

"Terkepung bukan?"

"Dan juga kenapa kau santai seperti itu"

"Yeah, kalau aku mati denganmu pun aku juga tidak masalah"

"Kalau begitu kita sama"

Saat asap itu mulai menghilang saat itupula, sekitar 30 orang muncul mengelilingi Hiro serta Elis, mereka memiliki pakaian serba hitam.

"Kalau boleh aku tahu siapa yang menyuruh kalian"

"Kaisar Yeurasia, Fregid Pendragonia"

"Fergid?!!"

Hiro terkejut saat mendengar nama itu entah mengapa, dan mendadak kepalanya menjadi sakit.

"Hiro ada apa?"

"Tidak ada apa-apa"

"Dan juga dia meminta kami untuk membunuh anda No. 1"

"Dia bahkan sudah tau, sialan"

Elis menatap Hiro penuh tanda tanya, dan dibalas dengan dengan sebuah desahan nafas sambil berkata.

"Akan aku jelaskan semuanya, jika kita selamat"

Ketiga puluh orang itu lalu menyerang Hiro di saat bersamaan, tapi mereka tiba-tiba terpental oleh sebuah hal.

"Kau telat Wyst"

"Maaf, soal itu Hiro-sama"

"Dimana Onee-sama?"

"Ada masalah lain di luar saat ini"

"Ini lebih parah dari dugaanku"

"Mundurlah Hiro-sama, ada pasukan yang menunggu di sana"

Wyst menunjuk ke arah belakang pangung, dan Hiro hanya menganguk walaupun, dia ingin membantu tapi itu malah membuat tugas Wyst menjadi semakin berat.

"Dan juga hati-hati mereka bukan manusia"

"Bukan manusia? Kalau begitu saya tidak perlu menahan diri bukan?"

"Asalkan kau tidak menghancurkan seluruh Academy"

"Oke"

Hiro membawa Elis bersamanya berlari ke belakang pangung, saat itu pula ada salah satu dari musuh yang menyerang Hiro, tapi langsung di tahan oleh Wyst dengan memukulnya.

"Hora, hora, musuh kalian adalah aku"

Wyst lalu lanjut menghajar musuh selanjutnya, dengan mengunakan tangan kosong.

Saat itulah musuh itu menunjukan kemampuan asli miliknya, dimana jubah milik mereka hancur dan menunjukan wajah mereka yang mirip dengan serigala, yang memiliki bulu berwarna hitam.

"Mereka dari Ras Demi human, tapi mereka bukan demi human?"

Dari mulut manusia serigala itu mengeluarkan cahaya berwarna merah, yang meluncur ke arah Wyst, dan dia bukanya mengihindar tapi menahanya dengan salah satu tanganya.

"Ini makin menarik, aku tak menyengka mereka juga bisa mengunakan sihir, sayangnya kalian itu hanyalah hewan pengagu"

Dari tangan Wyst mengeluarkan cahaya dan dia melesat dengan cepat, lalu menghajar semua musuh yang ada di tempat itu.

"Yare-yare, sebaiknya aku ikuti Hiro-sama"

Wyst lalu berjalan ke pangung, sementara itu di luar, saat ini pasukan kekaisaran Alver, yang di bantu murid Academy serta Seria yang juga sedang menghadapi serangan.

Seria memotong-motong tubuh musuhnya, lagipula dia sudah tidak terlalu peduli apakah musuhnya itu manusia atau bukan.

Hal itu membuat pasukan kekaisaran takjub sekaligus takut, mau bagaimana lagi Seria melukukan semua itu tanpa mengeluarkan hawa membunuh, di tambah tubuhnya sudah penuh noda darah hal itu membuatnya mendapat julukan 'Bloody Princess'.

--------------------

"Apa kau tidak apa-apa Elis?"

"Yeah, dan apakah kau tau isi dari ujung jalan ini?"

"Tebakanku ini menuju ke Katerdral"

"Katerdral?"

"Kau akan tahu nanti"

Hiro serta Elis sedang menyusuri lorong yang tadi digunakan oleh Halbert serta Aliciana untuk kabur.

"Kita hampir sampai di ujung"

"Umm"

Mereka melihat tangga dan segera menaikinya, saat itulah mereka tahu ujung tempat ini.

"Sebuah Katerdral yang sudah rusak kah?"

"Hohhh, aku sudah menungumu dari tadi Kotsu"

Mata Hiro serta Elis terbelak kaget saat melihat orang yang tidak terduga berada disana.

"Jadi kau kah Roland Elveis, mata-mata dari selatan itu?"

"Yeah, dan juga ada satu hal lagi"

Orang itu menjentikan jarinya dan saat itulah terlihat di belakang ada Aliciana serta Halbert yang terbaring lemas.

"Jadi, kau mengunakan mereka sebagai sandra?"

"Maa, maa, kata Kaisar aku boleh mengunakan apapun untuk mencapai tujuanku"

"Bukanya kau sudah mati?"

"Aku di selamatkan oleh anak buah Kaisar, yang kebetulan di daerah itu"

"Begitu rupanya, Jadi apa maumu?"

"Nyawa milikmu Kotsu"

"Merepotkan"

Hiro mengunakan tangan bayangan miliknya untuk menyerang secara langsung.

"Percuma, Kotsu aku bisa melihat tanganmu"

Tangan bayangan Hiro itu ditebas oleh pedang, tapi tangan itu langsung mundur kembali.

Roland maju menyerang mengunakan pedang miliknya, tapi Hiro malah tersenyum dan berkata.

"Maaf, ini akhir dari dirimu"

Saat sudah hampir mengenai Hiro tubuh Roland terpental, hingga membentur dinding.

"Wyst, berhati-hatilah dengan kekuatan miliknya"

"Kekuatan miliknya?"

"Entalah, yang jelas dia bisa melihat tangan bayanganku"

"Hohhh, jadi begitu kalau begitu aku tidak akan sungkan lagi"

Hiro lalu mengunakan tangan bayangan miliknya untuk menarik Aliciana, dan juga Halbert yang pingsan.

"Hiro-sama, silakan pergi gunakan pintu yang ada di samping itu, dan juga sepertinya Aliciana serta Halbert terkena racun"

"Baiklah, terima kasih kalau begitu"

Hiro segera berlari di ikuti Elis dan mengunakan tangan bayangan miliknya, untuk membawa Aliciana serta Halbert.

"Apakah kau melihat Yuliana?"

"Tidak, padahal dia tadi bersamaku"

"Aku merasakan firasat buruk soal itu"

Saat itulah seseorang muncul di hadapan Hiro serta Elis, dan dia adalah Yuliana tapi ada sebuah hal yang berbeda dengannya, lebih tepatnya adalah mata miliknya, yang terdapat tanda aneh.

"Sejak kapan?"

Hiro terkejut dengan hal ini, dan dia tahu kalau Yuliana sedang di kendalikan oleh seseorang dari jauh.

'Jadi memang benar kalau penculiknya, dari selatan kah?"

"Nee, Elis apakah kau tau cara menghilangkan kutukan?"

"Entahlah, aku tidak terlalu tahu, tapi memang ada salah satu cara menghilangkan kutukan"

"Kekuatan yang merepotkan"

Saat itu pula Yuliana maju menyerang, Hiro tapi dia menahan tangan Yuliana, dengan mengunakan tangan bayangan miliknya.

Hiro lalu mengambil sesuatu dari jubah miliknya, benda itu adalah sebuah jarum suntik, dan dia menusuk Yuliana dengan benda itu.

Hasilnya Yuliana pingsan, dan Hiro berhasil menahan tubuhnya, lalu membaringkan tubuhnya.

"Apa yang kau lakukan Hiro?"

"Obat pembius, aku sudah menyiapkanya tadi jika, memang ada lawan yang tidak boleh aku bunuh, singkatnya Rencana cadangan"

"Ohhh"

Yang menjawab bukan Elis tapi Wyst yang berdiri di belakang keduanya, sambil membawa Roland di pundaknya.

"Kau sudah selesai?"

"Yeah, dan tubuh orang ini unik, dia bisa meregenerasi dirinya sendiri"

"Pantas saja dia tidak mati, tapi bila kita membawanya juga akan jadi masalah, dan membiarkanya pun juga sama"

"Berarti biarkan dia di Kekaisaran mengingat, dia adalah penyebab kekacauan bukan?"

"Ide yang bagus, Elis"

"Hiro-sama, dan juga Elis-sama hendak memasang Bom waktu di Kekaisaran?"

"Tenang saja, dia bukan bom hanya m-a-n-u-s-i-a, lagi pula dia adalah sumber informasi yang bagus"

Elis dan Hiro tersenyum bersamaan ke arah Wyst yang membuatnya, hanya bisa pasrah saja.

"Terserah anda berdua saja"

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top