Kerajaan Eldora dan Sang Raja
Saat ini Hiro sudah sampai di perbatasan kerajaan Eldora dan dia masih menaiki kereta Karavan.
Hal yang dilihat Hiro adalah Orang-orang yang miskin yang tidak terurus serta pemukiman yang begitu kumuh dan banyak orang-orang yang tidak memiliki perkerjaan serta banyak Orang yang kelparan.
Ini sebuah pemandangan yang biasa di dunia ini karena, perang masih sangat sering terjadi dan akhirnya, membuat pajak menjadi begitu tinggi dengan alasan, 'untuk membantu dana perang' yang akhirnya, membuat kesenjangan sosial yang begitu tinggi.
Hal ini di perparah dengan pasokan makanan di negara ini yang begitu kecil dan daerah tempat ini yang ada di perbatasan yang membuat jarang ada orang memberi bantuan.
"Jadi ini alasanya ?"
Saat sudah semakin masuk kedalam dia tidak melihat satupun ladang gandum atau bahan makanan tapi kapas yang membentang sangat luas, dan itu tentu saja membuat makanan di negara ini menipis.
Dan hal itu diperparah dengan lebih banyaknya Pohon Alterma(1) dari pada pohon buah yang di tanam di tempat ini.
"Negara yang miskin dan kelaparan karena, kesalahan negara mereka sendiri"
Saat melihat situasi ini Hiro sudah menatapkan sebuah hal yaitu Negara ini tidak akan bisa bertahan lebih dari 10 tahun atau mungkin kurang karena, di negara ini tidak memiliki pasokan makanan yang cukup untuk rakyat disisi lain kepadatan penduduk terus bertambah dan bisa di pastikan kalau Penduduk akan memberontak serta menghancurkan negara mereka sendiri.
Hal ini sering terjadi di dunia ini dan Hiro juga tahu hal ini, dari buku yang dia baca di perpustakaan.
Disisi lain Negara ini sepertinya tidak memiliki tempat untuk belajar atau lembaga pendidikan sehingga membuat negara ini bukan semakin maju tapi semakin mundur.
"Tempat yang entah bagaimana cocok untukku"
Saat kesana saat itulah perasaannya seperti pulang ke rumahnya sendiri.
Beberapa jam kemudian Hiro sampai di Ibu kota dan mulut Hiro terbuka dengan lebar saat melihat bagaimana keadaan Ibu kota yang begitu megah dan berbanding 180 derajat dengan tempat yang dia lihat sebelumnya.
"Negara yang luar biasa"
Itulah komentar Hiro karena, saat di wilayah Ibu kota selain sangat megah dan mewah itu juga karena, hanya sedikit melihat orang yang kelaparan.
'Perasaan ini ?'
Hiro merasakan keringat dingin karena, ketakutan oleh hawa membunuh dari sekitar Ibu kota.
Ini adalah kemampuan khusus Hiro yang sudah ada saat dia kecil yaitu kemampuan untuk merasakan perasaan Gelap orang lain, bahkan dengan kemampuan ini Hiro bisa tau kalao orang yang dia ajak berbicara bohong atau tidak.
Saat di Ibu kota hal yang di rasakan adalah kebencian, kemarahan, dan hawa membunuh yang sangat kuat yang tidak seperti perasaan saat di kota sebelumnya.
"Kota yang indah dan menyembunyikan kebusukanya kah ?"
Itulah hal yang di katakan oleh Hiro saat melihat dan mengetahui keadaan Ibu kota.
Dalam waktu kurang lebih 10 menit Hiro sampai di Istana, dan saat melihatnya dia terkagum dengan arsitek Istana pasti sangat terampil.
"Seburuk apapun negara itu pasti memiliki Istana yang sangat megah"
Hiro berkomentar dalam suara pelan lalu turun dari kereta karena, kalau dia mengatakan dengan suara keras sudah bisa di Pastikan kepalanya akan dipengal.
"Silakan Masuk tuan Kotshuhiro, yang mulia sudah menunggu anda di dalam"
Saat masuk ke dalam disana banyak sekali permata dan hiasan yang sangat mewah serta megah, saat melihatnya Hiro tau itu seharga Milyaran G Yuld, terutama perhiasaan itu memiliki kualitas Top dan sangat langka bahkan untuk Ibu kota.
"Yang Mulia, orang dari kekaisaran itu telah datang"
"Persilakan dia masuk"
Hiro masuk ke dalam ruang utama Istana dimana disana sang Raja yang memakai mahkota dan pakaian yang sangat megah yang cocok dengan perawakanya yang sangat gagah.
"Hormat hamba yang mulia Raja"
Hiro meletakan tangan di dada kananya sambil membungkuk.
"Terima kasih sudah mau datang ke Kerajaanku"
"Sama-sama, yang mulia"
Walaupun begitu Hiro tidak ada pilihan lain karena, saat di berikan tempat untuk bekerja hanya di kerajaan Eldora ini, tapi sekarang bukan saatnya untuk protes.
"Untuk pertama sebelum aku menerimamu bekerja di kerejaan ini ada pertanyaan yang ingin aku ajukan untukmu ?"
"Pertanyaan apa itu yang mulai"
"Kau harus menjawabnya dengan jujur"
"Akan saya usahakan"
Hiro tau jika, dia menjawab 'ya', raja pasti akan bertanya hal yang aneh dan jika, jawabanya salah maka dia bisa mati di tiang gantungan.
"Bagamana pendapatmu tentang kerajaan ini ?"
"Tentang kerajaan ini ?"
"Yeah, semua hal yang kau lihat di kerajaan ini"
"Sebelumnya saya meminta yang mulia untuk memilih saya menjawab sebagai siapa ? Saya memberikan 3 pilihan sebagai Musuh, Rakyat biasa, atau bangsawan yang merupakan orang terdekat yang mulia, dan jika tidak bisa memilih ke 3 nya juga tidak masalah"
Hiro sengaja membuat hal ini karena, ingan tahu sifat dari sang Raja sebenarnya, dan orang disamping raja yang sepertinya penasehatnya membisikan sesuatu.
"Baiklah, aku pilih ke 3 nya"
"Saya akan mulai sebagai Bangsawan yang merupakan teman anda pasti akan berkata 'Ini sunguhlah negara yang indah yang mulia, negara yang makmur, dan subur serta rakyat yang bahagia' apakah begitu yang setiap bangsawan katakan yang mulia ?"
Seluruh ruangan tersenyum senang kecuali, sang Raja yang terlihat gelisah.
"Yeah, benar sekali"
Dalam hati hiro tersenyum kecut dan dugaanya tidak salah kalau hampir seperempat bangsawan di negara ini adalah seorang penjilat yang ahli.
"Yang kedua sebagai seorang Rakyat di tingkat terndah menurut pandanganku adalah 'Ini sunguhlah negara yang busuk dimana para bangsawan terus menghaburkan uang-uang mereka untuk kepuasaan dunia, dan raja yang tidak becus mengurus negaranya sendiri yang mengakibatkan kami semua kelaparan tapi aku masih mencintai negeri ini karena, tempat kelahiranku' kira-kira seperti itu jadi, apakah masih aku lanjutkan ke yang ke 3 ?"
Wajah sang raja menjadi tengang begitupun penasihatnya tapi orang-orang yang ada disekitarnya, mengeluarkan hawa membunuh yang kuat dan itu bisa dirasakan Hiro dengan kekuatan khususnya.
"Lanjutkanlah"
"Pandanganku yang ke 3 adalah sebagai musuh kerajaan kalian bisa mengangap kerajaan Elvarst"
Saat Hiro berkata tentang kerjaan Elvarst semua mata menatap tajam ke arahnya.
'Jadi memang benar kalau kerajaan ini bermusuhan dengan Elvarst'
"'Ini sunguhlah kerajaan yang pantas untuk hancur karena, pemimpinnya yang menyiksa rakyat' mungkin seperti itulah kira-kira yang mulia"
Dan bersamaan dengan itu seorang dengan armor lengkap mendekat dan bersiap menghunuskan pedang ke arah Hiro.
"Silakan saja bunuh saya atau penjarakan saya itu tidak masalah lagipula walaupun tanpa perang kerajaan ini akan hancur kurang lebih sekitar, 10 tahun lagi karena, pemberontakan"
Hiro berkata dengan nada santai karena, memang dia sudah siap untuk mati sejak berkata tadi, tapi sang Raja menghentikan aksi dari orang berarmor itu.
"Hentikan hal itu Jendral"
"Tapi...??"
"Apa kau berhak menentang raja ?"
"Maafkan hamba yang mulia"
"Kalau begitu apa alsanmu menjawab tadi dan itu belum termasuk pedapat pribadiku"
"Yeah, benar sekali itu belum termasuk pedapat pribadiku tapi sejak kecil saya memiliki kekuatan khusus untuk melihat sisi Gelap orang lain, dan saya sudah berkeliling Area kerajaan untuk sampai Istana"
"Kalau begitu katakan pendapat pribadimu"
Hiro mengela nafas dalam-dalam dan kemudian menatap Raja dengan tatapan tajam.
"Kalau begitu saya mulai, ini dimulai saat di perbatasan luar kerajaan aku melihat banyak sekali kampung yang sangat kumuh tidak terawat dan banyak orang yang menderita kelaparan, tapi aku tidak merasakan hawa gelap sama sekali terhadap kerajaan, itulah alasanku memilih jawaban sebagai rakyat biasa, dan saat aku sampai di Ibu kota pemandangan itu berubah seperti hal yang aku lihat di awal hanya lah sebuah lelucon, tapi disana aku merasakan banyak warga yang mengalami kemarahan, iri, benci dengan negaranya, hal inilah yanga aku gunakan sebagai jawaban Musuh, maka pilihanku disini negara ini memiliki kesenjangan Sosial dan Ekonomi bagaikan langit dan bumi"
"Jadi, seperti itukah ?"
"Maaf, saya masih ada lagi, yang selanjutnya adalah Bangsawan bukan ?, dan dari mana aku tahu hal itu dengan tepat saat saya masuk ke istana saya merasakan banyak sekali sisi Sombong, memandang rendah orang lain, dan tidak peduli dengan yang lain, sejujurnya penyebab negara ini hancur adalah para bangsawan yang seperti itu"
"Alasanmu apa kah mengatkan para bangsawan seperti itu ?"
Seorang laki-laki dengan rambut hijau yang memiliki umur kira-kira 30 tahunan itu menatap Hiro penuh kebencian.
"Ara, bukanya para bangsawan kah yang mengambil dana pajak yang seharusnya untuk kesejahteraan rakyat mulai dari makanan, sampai fasilitas umum kah ?, berarti kalau rakyat kelaparan yang salah siapa pihak Akuntansi ?, tapi siapa yang sebenarnya mengambil dana itu ?, di tambah menaikan pajak dengan alasan untuk angaran militer padahal sebenarnya untuk bersenang-senang bangsawan itu sendiri"
"......."
Mulut laki-laki itu terdiam seribu bahasa saat mendengar apa yang dikatakan Hiro dan semua orang juga sama.
"Dan juga Itulah alasan para bangsawan bersikap baik di depan yang mulai agar kebusukan mereka tidak ketahui padahal sebenarnya mereka adalah lintah yang melucuti kesetian para warga terhadap negaranya dengan menaikan pajak untuk diri mereka sendiri"
Bersamaan dengan itu seorang laki-laki berambut kuning yang menarik pedang miliknya dan mengerahkannya di leher Hiro.
"Sejujurnya ini tidak masalah untukku, tapi apakah kalian tahu jika kalian membunuhku ini akan menjadi masalah terutama bagi yang mulia, apakah anda tidak merasa terhinakah dimana seorang tamu dari kekaisaran di bunuh di depan anda ?"
Tepat setelah itu sang Raja menyuruh jendral yang sebelumnya bersiap menyerang Hiro.
"Jendral tangkap dia"
"Yang mulia, mohon maafkan hamba tapi berita seperti itu akan di tutup dengan mudah"
"Hohoho, oleh uang yang kau dapat dari setiap tetes keringat masyarakat aku rasa itu memang bisa tapi rumor tetap akan menyebar, dan sunguh aku heran dengan bangsawan padahal mereka sudah memiliki wilayah kekuasan dan hidup dengan mewah tapi masih saja memiliki hobi menjilat Rajanya benar begitukan tuan bangsawan ?"
Hiro menatap laki-laki di hadapannya dengan tatapan yang datar tanpa ekspresi dan bangsawan yang marah itu bersiap mengunakan pedangnya ke arahnya
"Jendral kau tangkap bangsawan itu dan masukan ke sel tahanan kalau ada yang berniat melepaskanya dia akan di cap pengkhianat kerajaan"
"Baik yang mulia"
Sang jendral itu langsung menangkap bangsawan tadi saat melihat wajah sang raja yang sangat kesal.
"Huft, syukurlah, lagipula kemungkinan juga nanti malam aku akan di bunuh oleh pembunuh bayaran yang di bayar dengan uang rakyat hahhh, beginilah hidupku setidaknya menjadi orang baik di saat terakhir tidak masalah bukan, wahai semua orang yang ada disini ?"
"Dari mana kau tahu hal itu ?"
Sang raja bertanya dengan wajah serius dan Hiro tidak menunjukan sikap hormatnya lagi, lebih tepatnya dia tidak membutuhkanya.
"Ara, ini pengetuan umum dimana jika, kalau seorang rakyat menentang bangsawan akan ada seorang pembunuh, dan aku rasa diriku tidak perlu hormat kepada kalian semua bukan lagipula di negera ini aku sudah tidak di hormati dan hampir di bunuh 2 kali sebenarnya negara macam apa ini, sebuah negara yang tidak menghargai orang yang mereka undang yang bahkan sakit-sakitan saat naik karavan yang memiliki kursi sangat keras selama hampir 4 hari, yeah sebuah negara Sampah tapi memiliki masayarakat dengan hati malaikat, luar bisa sekali"
Hiro sudah tidak peduli apa yang akan terjadi karena, baginya mati lebih cepat lebih baik.
'Seorang sampah yang mengolok sampah'
Hiro tersenyum kecut saat melihat reaksi semua orang yang ada disini kecuali, sang Raja, dan penasehatnya yang terlihat murung tapi kemudian tersenyum kecil.
"Sudah aku duga kau cocok untuk.hal ini anak muda, di usiamu yang seperti itu kau sudah menguasai Ilmu yang cukup, terutama Ekonomi" kata sang Raja dengan tersenyum.
"Maaf, mengecewakan tapi anda tidak akan bisa mendapatkan apapun dari orang dengan julukan 'Sampah kekaisaran' sepertiku"
"Hahaha, di kekaisaran yang memiliki banyak orang pandai pasti akan seperti itu tapi bagiku kau adalah cahaya negeri ini"
"Cahaya negeri ?"
"Kau adalah satu-satunya harapan kami yang tersisa jadi, ini adalah permimtaan pribadiku sebagai Raja kerajaan Eldora, maukah kau mengantikan tahtaku sebagai raja"
"""........!!!!"""
Semua orang terbengong dengan hal ini dan Hiro seperti sedang tersambar petir, saat mendengar hal ini.
"Tunggu dulu, apa anda serius ?"
"Aku lebih dari serius, dan kalau kau tidak percaya akan aku tunjukan besok"
".....!!"
Hiro hanya terdiam tak menjawab apapun dan saat itulah dia ingat sebuah hal yang sangat penting.
"Kalau begitu aku minta nanti malam akan ada orang yang menjagaku"
"Tenang saja kau tidur di kamar putriku jadi, disana memiliki keamanan tingkat tinggi karena, sudah di lindungi sihir Dragon Roar"
"Baiklah aku tidak akan menolak, lagipula saat aku sampai disini rasanya seperti kembali pulang"
Hiro sekarang, tidak ada pilihan lain selain menerima tawaran raja dan saat dia mendengar akan mendapatkan tahta wajahnya terkejut lalu menatap raja.
"Berarti aku akan menikah dengan dengan salah satu putri anda"
"Yeap, angap saja itu permintaan maaf dariku"
Mulut hiro menganga dengan lebar dia sangat terkejut saat tahu Raja rela mengunakan putrinya sebagai tanda minta maaf, lalu menunduk hormat kepada sang raja.
'Raja yang baik dan bijaksana, tapi tidak bisa mengurus kerajaan'
Itulah komentar Hiro mengenai sang raja yang saat ini terlihat sangat senang karena, dia tahu beban hidupnya akan hilang.
'Kalau begini aku harus bersiap untuk merubah kerajaan ini dari awal kembali'
Yang ada dipikiran hiro saat ini adalah mungkin dia akan dimasukan kedalam buku dengan judul 'Sampah yang membangun kerajaan'.
'Tidak terlalu buruk juga'
Dia tersenyum kecut sambil bersiap memunggu datangnya hari Esok.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top