Akagi dan Hiro
Hiro saat ini sedang di balkon kamarnya di Kekaisaran, dan mengenai acara pesta itu sudah selesai.
"Pada akhirnya kedamaian benar-benar tercipta di barat."
Hiro lalu menatap langit malam sambil berkata seperti itu, Hiro juga masih ingat apa yang di katakan Aliciana di akhir acara tadi.
Aliciana menyapaikan ingin membuat aliansi dengan seluruh negara di barat, ini untuk membantu krisis di Timur, serta di selatan.
Dari penjelasan Aliciana, juga Hiro mendapatkan Informasi kalau penyerangan di Barat itu bukan hanya penyerangan biasa, tapi itu adalah sebuah pembantaian.
Yeah, ini agak mirip dengan apa yang terjadi saat Ekspansi Mongol yang di lakukan oleh Genghis Khan yang berhasil menguasai daratan Eurasia.
Ekspansi itu tidak di gunakan untuk menguasai suatu daerah tapi, untuk menghancurkan, menjarah, serta memperkosa gadis-gadis terus di bawa pulang.
Dan hal itu terjadi di dunia ini, bagi Hiro Kekaisaran Yornia, saat ini atau lebih tepatnya, yang melakukan perang serta mengusai daerah-daerah itu, saat ini tidak lebih dari seekor binatang buas yang mengamuk.
Hal ini juga menjadi pelajaran penting bagi dunia ini agar tidak memilih pemimpin hanya dari kekuatan.
"Hahhh, terus masalah di selatan."
Kekaisaran Yeurasia mulai bergerak, dan yang di lakukan oleh Kekaisaran Yeurasia tidak, ada bedanya dengan Yornia, kalaupun berbeda hanya Kekaisaran Yeurasia memang ingin menguasai Daerah tapi, Kekaisaran Yornia tidak.
"Ini membuatku pusing di tambah masalah di Kekaisaran ini sendiri yang belum selesai. Hahhh, beri aku waktu istirahat."
Dengan kedaan seperti ini juga, maka sudah di pastikan kalau Aliciana akan menjadi Kaisar di Alvern ini.
"Akagi bagaimana hasil pencarianmu?"
Seseorang melompat dari atas pohon ke balkon tempat Hiro berada, sambil menunduk Hormat.
"Berjalan baik."
"Baguslah, dan juga keadaan Yuliana?"
"Dia sudah kami amankan."
"Baguslah."
Mungkin hanya Hiro satu-satunya orang yang tahu kalau ada hal lain, yang di sembunyikan Kekaisaran.
"Kau dapat informasi dari Yuliana?"
"Ya."
"Ceritakan."
Akagi kemudian, menceritakan apa yang terjadi dengan Yuliana yang di tahan didalam Goa yang tidak terlalu jauh dari Istana.
Saat itu pula Akagi juga mendapatkan Informasi kalau, sepertinya yang menyerang Yuliana bukan hanya pasukan milik Aliciana, tapi sepertinya juga pasukan milik sebuah kerajaan.
"Tunggu sebentar, kerajaan apa itu?"
"Lebih tepatnya itu adalah Republik Salvenia."
"Republik?"
"Yeah, tepat sekali pemimpin dari negara itu di pilih oleh Rakyat mengingat, 10 tahun lalu terjadi pemberontakan, pengulingan Raja."
"Jadi sudah ada Negara Republik rupanya"
Melihat Hiro yang sedang memikirkan berbagai macam hal Akagi lalu melanjutkan ceritanya.
"Tapi sepertinya negara itu sudah dalam tahap menuju kehancuran karena...."
"Korupsi, Suap, Kekerasan, Kemiskinan, Hutang?"
"Tepat sekali."
Hiro hanya mendesah mengetahui hal ini mengingat yang menjadi penerusnya pasti, adalah bangsawan yang di pilih oleh Rakyat dan itupun hasil dari suap.
Hal itu diperparah dengan Rakyat yang tidak terlalu pandai mengingat sekolah hanya untuk para bangsawan, serta pendidikan kelas menengah ke bawah adalah 0, atau tidak ada sama sekali.
Dan Hiro juga tahu kalau pemberontakan tu terjadi karena, hasil hasutan dari para bangsawan.
"Yare, yare, setidaknya jika ingin membuat sebuah Negara Republik yang damai setidaknya, fikirkan dulu mengenai pendidikan."
Kalaupun bukan dari bangsawan tapi Rakyat biasa hasilnya tidak akan berbeda jauh dengan tingkat pendidikna saat ini.
Kalaupun pendidikannya bagus hasilnya tetap akan sama mengingat di dunia ini ada hal mutlak yaitu, 'adakah manusia yang tidak pernah tergoda dengan harta?'.
Jika, kalaupun dia tidak tergoda dengan harta maka dia wajib di perikasa keadaan jiwanya.
Alasanya, sederhana dia hanyalah seorang Rakyat biasa, yang kesusuahan mencari uang setiap hari, dan saat itupula dia diangkat menjadi pemimpin karena kepandaiannya, serta kerja kerasnya.
Yang menjadi pertanyaan 'apakah ketika dia menjadi pemimpin tidak melakukan Korupsi?' jawabanya mustahil, jika dia tidak korupsi.
Memang manusia manakah yang tidak tahan oleh harta sebanyak itu, dengan keseharianya yang susah dia bisa mendapatkan uang hanya dengan menganti angka.
"Manusia memang merepotkan. Ahhh, aku juga salah satunya."
Hiro hanya bisa mendesah sementara, Akagi tersenyum entah karena apa.
Jika, itu Hiro dia pasti akan menolaknya, kalaupun menerima hasilnya mungkin tidak akan beda jauh dengan apa yang di alami oleh Republik Salvenia sekarang.
Alasanya adalah dia akan mati di bunuh oleh para bangsawan, atau dia akan menjadi budak para bangsawan.
Di mungkin bisa hidup itu mungkin hanya sekali, tapi bisa saja dia di jebak untuk meminum atau makan sesuatu yang beracun bukan?.
Disisi lain dia akan berjuang sendiri kalaupun anak, serta istri mereka akan di tawan.
Alasan kenapa bangsawan? Itu sederhana karena, mereka tidak akan mau di perintah oleh orang yang lebih rendah dari mereka, kalaupun itu di pilih oleh Rakyat.
Itu sama saja jika, kalau kau ingin membuat sebuah Negara Republik bekas kerajaan yang paling utama adalah 'No Bangsawan'.
"Aku lupa yang merepotkan sebenarnya, adalah para bangsawan, dan juga Akagi bagaimana dengan orang itu?"
"Saya sudah mendapatkan informasinya."
"Siapa dia?"
"Adlof."
"Siapa dia? Dan kau ada bukti?
"Seorang bangsawn Class Duke yang bertangung jawab atas Wilayah Ibu kota, ini dia Hiro-sama"
Akagi menunjukan sebuah kristal yang dimana isinya adalah pesan dari Adlof kepada seorang Halbert.
"Negara ideal tanpa kejahatan? Serta menguasai dunia? Apa ini? Tunggu sebentar"
Hiro lalu memikirkan sebuah Anime yang pernah dia totonton, dan dia ingat betul kalau hal yang ditulis ini sama dengan yang terjadi di anime itu.
Kalau tidak salah itu memiliki judul 'Code Geas' sebuah anime yang menceritakan seorang laki-laki yang ingin membalaskan dendam ibunya, serta dia ingin mengalahkan ayahnya.
Yeah, anime itu tergolong cukup bagus, disisi lain pada akhir cerita anime itu si tokoh utama menguasai dunia, tapi apa yang terjadi dia malah di bunuh oleh sahabatnya sendiri.
"Hal itu membuat Negeri yang ideal tanpa kejahatan karena, semua kejahatan di tangung oleh si tokoh utama, Baka kah?"
"Ada apa Hiro-sama?"
"Tidak-tidak ini sangat lucu sekali, bukan?"
"Hemmm, bagi mereka yang hanya melihat cahaya itu bisa menjadi terlihat nyata, tapi bagi mereka yang melihat ke kegelapan itu hanyalah sebuah lelucon."
"Yeah, selama ada cahaya disana selalu ada kegelapan, kalau tidak begitu aku rasa tugas Red Moon tidak ada gunanya."
Ini sebuah hukum mutlak di dunia ini, disisi lain itu juga karena manusia adalah makhluk yang sempurna. Mereka adalah gabungan Iblis dan malaikat.
Hanya manusia yang bisa lebih keji dari pada iblis, dan juga hanya manusia yang bisa lebih baik dari malaikat.
Tapi itu juga berlaku kalau tidak mungkin ada manusia 'biasa' yang seperti malaikat tanpa kesalahan sedikitpun, kecuali lain cerita kalau dia adalah pilihan sang pencipta.
Tapi itu juga berati selama ada manusia baik, disana juga ada manusia yang kejam, dan hal itu tidak mungkin dirubah.
"Hal itu benar sekali Hiro-sama."
Tugas Red Moon sebagai kaki dan tangan Hiro, berguna untuk melakukan segala hal serta segala cara agar cahaya tetap terang, dengan bergerak di kegelapan.
"Disana saya juga menemukan hal ini Hiro-sama."
Hiro pun menaikan alisnya heran, melihat Kristal kedua yang di berikan oleh Akagi saat itupula wajah Hiro terkejut bukan main.
"Reincarnation kah? Hohhhh, jadi kau sudah tahu kalau aku salah satu dari ke 6 orang ini?"
"Ya, tepat sekali mengingat kemampuan Hiro-sama."
"Tebakanmu benar, aku mungkin salah satu orang di daftar ini."
"Mungkin?"
"Aku adalah orang yang di Rencarnation tapi melihat ke enamnya tidak ada yang cocok mungkin?"
"Kenapa?"
"Hahhh, baiklah akan aku jelaskan."
Hiro lalu mulai menjelaskan apa yang dia maksud, dia mulai dengan menjelaskan Kecerdasan.
"Jika, kalau aku adalah tipe yang pertama, mungkin Kerajaan Eldora tetap akan seperti dulu."
"Ehhh? Kenapa?"
"Hahhh, jawabnya adalah aku mustahil untuk ke Eldora."
"Kenapa?"
"Saat aku dipilihkan tempat bekerja di Eldora ada 1 tempat lagi yang menjadi pilihan, yaitu Asisten kekaisaran, lebib tepatnya adalah asisten Halbert jika, kau tanya alasanku menolak mungkin karena sifatku yang dulu. Disisi lain kalau aku adalah yang pertama paman tidak akan memangilku 'kotsu' serta aku tidak akan pernah di katakan pengecut kau tahu."
"Jadi begitukah."
Disisi lain jika, ini menurut fikiran Hiro jika, dia adalah tipe yang pertama dia pasti tidak akan repot-repot kesana kemari membaca buku, saat mencari tahu tentang Alkemilogis.
Karena, disini jelas di katakan 'Kecerdasan' atau bisa di katakan dia yang paling pandai di dunia ini.
"Dan juga aku mustahil untuk memiliki kekuatan, Kebangaan, kebencian, maka hanya tersisa 2 kekosongan dan kelicikan."
"Dan juga kelicikan mustahil untuk Hiro-sama, sesuai dengan alasan, yang pertama, dan Hiro-sama bukan menjadi Raja Eldora, tapi...."
"Kaisar di Kekaisaran. Yeah, itu bisa jadi dengan memanfaatkan Yuliana, yang baik padaku, dan itu bukan hal yang tidak mungkin, dan juga jika kalau kau kekosongan? Sudah pasti aku sangat bodoh serta naif, dan aku akan memiliki nasib yang lain. Walaupun, aku sendiri tidak tahu apa maksud dari kata Kekosongan itu."
"Dan apakah mungkin Halbert adalah orang yang mengalami Reincarnation Hiro-sama?"
"Kemungkinannya masih ada, dan besok kita akan tahu dengan sendirinya, serta aku akan meminta sebuah hal padamu nanti, ohya bagaimana keadaan Kerajaan?"
"Sangat baik, semua rencana Hiro-sama berjalan lancar, dan juga ada pesan dari Ernest-sama."
Akagi memberikan Kristal yang memiliki efek seperti, yang dia pakai di Tempat Ibadah Axiom atau sekarang sudah menjadi 'bank' bagi semua warga.
"Cih, dasar Ernest memang menyebalkan, dan juga dia benar-benar ahli dalam hal ini."
Apa yang di lihat Hiro adalah keadaan Kerajaan Elvandria yaitu, semua proyek yang di rancang Hiro sudah selesai, dan bahkan menjadi objek wisata, dengan puluhan ribu warga yang datang.
"Sial, aku benar-benar ingin kembali!!!"
"Kalau begitu saya permisi dulu."
"Yeah silakan, dan terima kasih untuk kerja kerasmu."
Hiro lalu menatap kepergiaan Akagi saat itulah, ada sebuah tangan yang melingkari perutnya.
"Apa aku membangunkanmu?"
"Umm, tapi tidak apa-apa."
Tentu saja orang itu, adalah Elis yang saat ini memakai piyama tidurnya, dan memeluk erat lengan Hiro.
"Bagaimana kedaan anak kita?"
"Dia sehat kok, tenang saja."
Saat dia bekata seperti itu Elis sadar kalau ada maksud lain dari perkataan Hiro itu, dia hanya memutar bola matanya dengan malas sambil berkata.
"Apakah kau tidak lelah untuk itu?"
"Bagaimana aku bisa lelah jika, kau terus membuatku on?"
"On?"
"Ahhh, maaf yang jelas seperti itu."
"Hahhh, Baiklah lagipula itu juga tugasku."
"Katakan saja kau juga mau."
"Dasar mesum."
Dan pada akhirnya, malam itu menjadi malam yang panjang bagi keduanya, serta mereka tidak terlalu peduli dengan apa yang terjadi kedepanya. Karena, yang terpenting adalah menikmati hidup ini.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top