Acara Pernikahan
Pernikahan adalah upacara pengikatan janji nikah yang dirayakan atau dilaksanakan oleh dua orang dengan maksud meresmikan ikatan perkawinan secara norma agama, norma hukum, dan norma sosial.
Dan juga Perkawinan adalah ikatan sosial atau ikatan perjanjian hukum antar pribadi yang membentuk hubungan kekerabatan dan yang merupakan suatu pranata dalam budaya setempat yang meresmikan hubungan antar pribadi yang biasanya intim dan seksual.
Jika, disingkat itu adalah hubungan laki-laki dan perempuan yang lebih tinggi dimana mereka akan hidup bersama, untuk membentuk suatu Keluarga.
Dan Hiro saat ini sedang bersiap-siap untuk hal ini, dan mengingat kalau semua persiapanya di lakukan secara mendadak, tapi Anehnya semuanya benar selesai tepat waktu.
"Oscar memang luar biasa."
Hiro hanya bisa berkata seperti itu mengingat kalau semua perencanaan ini di rancang oleh Oscar sendiri, dengan di bantu oleh beberapa Orang.
Hiro sendiri saat ini sudah sampai di ruang tunggu bagi pengantin dan persiapan sudah di lakukan dari pagi saat Matahari menjadi tsundere atau malu-malu untuk muncul.
Dan waktu sekarang sudah jam 10 kurang lebih, dimana.
"Hahhh, 1 jam lagi, dan aku jadi gugup."
Saat itulah sebuah suara yang sangat di kenal mengangangunya.
"Hiro-sama, acaranya sudah hampir dimulai."
"Bukanya masih 1 jam lagi."
"Dipercepat."
'Sialan.'
Hiro hanya bisa mendesah lalu keluar dari kamar mandi yang dimana dia sudah 30 menit disana walaupun, bagi Hiro itu hanya hitungan detik.
Dia lalu menatap orang yang mengangunya siapa lagi kalau bukan.
"Kau selalu menganguku, Ernest."
"Mau bagaimana lagi?"
"Hahhh."
Hiro hanya bisa mendesah dan Ernest lalu mempersilakan tangannya sambil berkata.
"Baiklah, silakan lewat sini sebentat lagi, 'yang mulia Ratu' akan sampai."
"Dan aku suka caramu dalam membuat Elis ngambek."
"Itu bagian keahlian saya."
Hiro hanya bisa tertawa hambar mendengar apa yang di katakan Ernest, yang memang suka sekali membuat Hiro serta Elis kesal denganya.
"Dan juga mungkin sebentar lagi akan ada upacara pemakaman."
"Untuk siapa?"
"Kau, memang mau siapalagi?"
Setelah berkata seperti itu Hiro meningalkan Ernest yang menatapnya dengan wajah Horor.
"Anda bercanda bukan!!"
"Aku serius, Penasehat pengangu!!"
"Hehhh, itu kejam sekali, Raja susah di atur!!"
Keduanya saling tertawa setelah mengejek satu sama lain, tapi jika ada orang yang mendengar ucapan Ernest dia mungkin akan di pengal di tempat, dan saat itu juga, mengingat siapa yang di ejek itu.
Dan Hiro sudah sampai di ruang ganti. Walaupun, yang dia pakai cuman kemeja hitam, serta celana hitam panjang, yang sering di pakai Hiro saat bekerja.
Yang membedakan hanyalah pakaian tambahan yaitu, Jubah putih yang di belakangnya ada lambang kerajaan Eldora yang terbuat dari bahan yang mahal mengingat hari ini juga pelantikan resmi Hiro sebagai Raja Eldora.
"Kau siap Hiro-sama."
"Tunggu dulu, kau yang jadi waliku."
"Yap."
"Hahhhhh, mimpi aku semalam."
"Mungkin anda mimpi mengerjakan tugas segunung tugas."
"Kau benar."
"Lebih baik kita segera pergi."
Hiro keluar dari ruangan miliknya dan berjalan menuju ke tempat acara utama yang berada di ruang tahta.
'Sepertinya Oscar mendapatkan pengalaman dalam menghemat dana yang bagus.'
Itulah yang di katakan Hiro saat melihat dekorasi, di ruangan tahta itu yang mengunakan Sihir tanaman, yang membuatnya terlihat begitu alami, serta indah dengan tambahan bunga-bunga yang bermekaran.
'Seperti di dunia Fantasy kah? Tidak, ini memang dunia Fantasy."
Saat Hiro masuk semua mata tertuju padanya. Karena, ini pertama kalinya Hiro memakai pakaian mewah, hal itulah yang meningkatkan kewibawaan Hiro.
Yang bahkan membuat beberapa orang yang dia lewati menunduk secara tidak sadar, termasuk ke 3 Raja yang sekarang menjadi Duke.
Saat sudah berdiri di depan kursi tahta Hiro lalu berbalik saat itulah matanya bertemu dengan orang yang sangat dia kenal.
'Velsa? Kenapa dia ada disini?'
Seorang perempuan yang memang memiliki ciri khas, yaitu pada rambutnya yang berwarna putih serta matanya yang berwarna Hijau emerlard.
'Itu mengingatkanku dengan masa lalu, tapi biarlah. Lagipula, kalau tanpa itu aku tidak akan pernah menemukan Elis sekarang.'
Saat itulah seorang perempuan muncul dari pintu utama ditemani oleh Mantan Raja dan Ratu.
'Elis?!"
Hiro terkejut dan tertegun saat melihat Elis yang menjadi sangat cantik, dengan Gaun merah darah, serta benang yang ada tenunan dari benang emas yang memang seharusnya menjadi pakaian biasa bagi para bangsawan peringkat duke ke atas, tapi semua orang tertegun dan menahan nafas mereka.
Wajah cantik Elis saat ini sedang tertutup oleh kain putih, yang memang disengaja walaupun, begitu Hiro bisa melihat semburat merah di pipi Hiro.
'Dasar dia.'
Elis sampai di depan Hiro saat hendak naik, Hiro sedikit mengulurkan tangannya membantu Elis.
Hiro tersenyum dan keduanya saling menghadap lalu, dan di tengah keduanya ada seseorang yang merupakan Ras Elf. Tidak, lebih tepat jika, dia adalah Raja Elf sendiri.
"Ucapakan sumpah kalian berdua."
“Aku bersumpah bahwa cintaku kepadamu tidak akan berubah sampai kematian memisahkan kita.”
“Aku bersumpah bahwa cintaku kepadamu tidak akan berubah sampai kematian memisahkan kita.”
"Semoga alam serta sang pencipta mendengar, serta menghendaki sumpah kalian, Hiro-sama, silakan anda boleh mencium Elis-sama."
Hiro lalu membuka tudung milik, Elis dan membuangnya karena terlalu mengangu.
"Kau sangat cantik, tidak lebih tepatnya kau terlalu cantik."
"Terima kasih."
Mendengar pujian Hiro wajah Elis memerah terang, kemudian Hiro mencium Elis di keningnya, sambil berterimakasih kepada sang pencipta telah di pertemukan denganya dari dalam hatinya.
Hal itu membuat semua orang mengeluarkan wajah haru, dan untuk acara selanjutnya Hiro didampingi oleh Elis.
"Selamat untuk hubungan baru kalian."
"Terima kasih."
Hiro langsung, menunduk di hadapan Mantan Raja sementara, Elis di hadapan Mantan Ratu.
"Kalau begitu dengan begini aku benar-benar turun dari tahta, dan juga aku secara Resmi mengangangkat Hiro sebagai Raja Eldora ke 70 Eldora. Tidak, lebih tepatnya Raja pertama Elvandria bukan?"
Sang Mantan Raja yang sekarang, benar-benar menjadi mantan Raja melepas Mahkota miliknya dan menaruhnya di atas kepala Hiro, dan begitupun Mantan Ratu. Lalu mereka menepi, dan Hiro serta Elis duduk di kursi tahta.
"Hidup Raja Elvandria!! Hidup Hiro-sama!!!"
Dengan di mulai oleh Sang Mantan Raja Eldora, Albert K. Eldoras. Seluruh orang di tempat itu bersorak.
'Walaupun, agak terlambat tapi sepertinya, Kerajaan ini sudah tumbuh terlalu banyak'
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top