Chapter 10

"Kenapa kau bisa berada disini?" teriak Noelle kencang dan menutupi rasa tegangnya bertemu dengan Louis

Louis tersenyum lemah dan berjalan pelan, "aku ingin minta maaf padamu, Elle.."

"Like I care!" gumam Noelle sinis, "kau pikir aku akan percaya dengan kata-kata busukmu? Go to Hell!"

"aku memang bersalah karena melakukan hal itu kepadamu, tapi sumpah tidak ada hal yang terjadi diantara kita. Aku tidak mencintaimu, Noelle.."

"itu adalah satu-satunya alasan yang bisa membuatku bersyukur setelah kejadian itu, Hamilton!" Noelle menatap Louis dengan geram dan berusaha tenang seperti biasa, "..baiklah, aku sudah menerima maafmu, sekarang bisakah kau pergi? Aku ingin sendirian"

Memang aneh, tapi Louis membutuhkan Noelle. Setidaknya gadis itu bisa membantunya untuk dekat dengan Tris. Kemudian Louis berjalan dekat dan duduk tepat disebelah Noelle yang jelas membuat gadis itu semakin geram karena Louis jelas-jelas tidak mengindahkan ucapannya, "aku bilang padamu untuk pergi apa kau sudah tuli?" geram Noelle sambil menatap Louis dengan geram

"..aku mencintai Tris.."

Noelle terdiam. Dan mengejap-kejapkan matanya berulang kali. Okay, dia memang sudah pernah mengira tentang hal itu, tapi ini pertama kalinya ada seorang pria yang bercerita tentang perasaannya didepannya. Terlebih lagi seorang Louis Hamilton.

"jadi? Apakah aku harus bilang selamat?"

Louis mengacuhkan nada sinis Noelle dan menatap gadis itu dengan lembut, "..aku mencintainya tapi dia tidak mencintaiku, Noelle. Aku melakukan hal itu karena seperti yang kau ketahui, aku melakukannya karena dia. Jadi, sekarang sepertinya setelah dia mengetahui semuanya aku berhutang maaf padamu"

"..setelah semuanya? Kau sudah membuatku hampir kehilangan Tony!"

"karena itulah aku berhutang maaf padamu, Noelle. Aku harap kita bisa kembali berteman bagaimanapun kita sama-sama bekerja pada Mr. Stanley bukan?"

Noelle paling benci saat Louis mengatakan kebenaran, dan ini adalah salah satu kebenaran yang dibenci Noelle! "..kau adalah bajingan, Louis. Aku mempercayaimu dan kau adalah bajingan!"

"..Indeed. tapi seperti yang kau rasakan sekarang, Elle. Aku tidak kehilangan Tris, seperti kau juga tidak bisa kehilangan maximillian. Jadi seharusnya kau tahu mengapa aku melakukan itu.." Louis mengatakannya tanpa menatap Noelle. Louis tahu bahwa Noelle pasti akan mengerti. Karena gadis itu pasti akan melakukan hal yang sama seperti yang dilakukannya

Hal bodoh untuk mempertahankan orang yang dicintainya.

Namun mendadak Louis menarik Noelle dan memeluknya, Noelle hampir berteriak namun ia berhenti saat mendengar Louis berbisik ditelinganya, "..aku harap suatu saat nanti kau dan Tris bisa saling mengerti.."

Saling mengerti? Itu adalah ide paling konyol yang pernah didengarnya, selain...

"Elle?"

Noelle membeku dalam pelukan Louis dan dengan cepat mendorong pria itu mundur sehingga pelukan mereka berdua terlepas. Betapa terkejutnya Noelle saat melihat Anthony telah berada 1 meter didekat mereka dengan membawa nampan makanan dan minuman yang dijanjikannya sebelumnya.

Dan Noelle hanya dapat berpikir mengenai betapa sialnya ia karena selalu bertemu dengan situasi paling konyol didalam hidupnya. Bukan hanya sekali tapi dua kali!

"Tony.." Noelle berdiri dengan gemetar menunggu kemarahan Anthony. Ia begitu takut Anthony akan salah paham lagi dan menjadi sosok Anthony yang sangat tidak disukainya.

Louis yang seakan mengetahui masalah diantara mereka bertiga hanya berdiri dengan acuh dan mengangkat kedua tangannya diudara, "sepertinya pembicaraan kita sudah selesai, Elle. Aku akan meninggalkanmu berdua dengan kekasihmu..." Lalu sebagai penutupan atas kebodohannya ia hanya berkata, "selamat malam, Maximillian" kemudian pergi dari tempat itu

Sedangkan Noelle menunggu. Terlalu lama ia menunggu malah. Namun setelah lama menunggu, Anthony akhirnya berjalan mendekati Noelle dan meletakkan nampan itu disamping Noelle beserta dengan minuman yang dibawanya.

Tubuh Noelle bergetar hebat. Ia ingin mengatakan bahwa ia dan Louis tidak melakukan apapun selain berbicara. Namun Noelle merasa mulutnya kaku sehingga tidak dapat berkata apapun.

"To—"

"minumlah.." Anthony memberikan 1 gelas air putih kepada Noelle dan dengan patuh Noelle mengambil minuman itu serta meneguknya dengan cepat. Setidaknya air minum bisa menghilangkan keganjalan ditenggorokannya.

Namun itu sama sekali tidak mengubah apapun. Noelle merasa tegang sedangkan Anthony tidak mengatakan apapun selain memberikan makanan dan minuman.

Sampai akhirnya Noelle memberanikan diri mengatakannya kepada Anthony, "aku tidak melakukan apapun dengan Louis.."

"aku tidak bertanya, Elle. Dan ya, aku tahu kau tidak melakukan apapun.."

Nah, itu jawaban yang sangat tidak dapat diduga oleh Noelle sehingga ia menatap marah kepada Anthony, "kenapa? Padahal sebelumnya kau sangat marah kalau aku dekat dengan Louis, kau bahkan memperlakukanku dengan buruk. Apa sekarang kau sangat marah padaku sehingga kau tidak ingin mengetahui apapun mengenai kami?!"

"Elle, kau tahu bukan itu yang aku maksud.."

"aku memang tidak tahu! Kau berakting dengan sangat buruk Anthony! Aku tahu kau marah padaku" Noelle menghentak kakinya ketanah dengan amarah yang tidak dapat ditutupinya. Entah mengapa Noelle tidak senang dengan jawaban Anthony. Setidaknya Anthony dapat bertanya apa yang dilakukan mereka tadi, apalagi setelah Anthony melihat dirinya dan Louis berpelukan!

Cukup sudah kesabaran Anthony. Pria itu mengangkat nampan yang sedari tadi sedang ditahannya dan melemparkannya kesembarang tempat, membuat Noelle tersentak. "aku memang marah! Kau tahu apa yang ingin kulakukan? Bukan bertanya apa yang sedang kalian lakukan tadi, yang aku inginkan bukan dan tidak lain adalah menembak kepala si brengsek itu, Elle!"

**

Anthony POV

Cukup sudah kesabarannya. Apa Noelle tidak bisa melihat begitu besar kesabaran yang sedang ditahan oleh Anthony apalagi saat melihat Noelle berpelukan dengan si brengsek Louis!?

Marah? Aku bahkan murka! Apa Noelle bahkan tidak tahu mengapa dirinya menahan marah? Karena Anthony tidak ingin kejadian waktu itu terulang. Anthony tidak ingin menyakiti Noelle karena kesalahpahaman yang pernah terjadi, dan Anthony sudah bersumpah akan mempercayai Noelle kali ini, sampai gadis itu membuat kesabarannya habis!

Anthony menarik tangan Noelle yang gemetar sehingga gadis itu berjinjit mengikuti tarikannya, "aku marah Elle? Aku murka! Tapi aku sudah cukup menyakitimu sebelumnya dan aku tidak akan melakukannya lagi, apa kau tidak tahu betapa besar perasaanku padamu?!"

"aku mencintaimu Elle, terlalu mencintaimu hingga rasanya membuatku gila! Aku ingin membunuh semua pria yang mendekatimu, walaupun itu hanya sekedar menggandeng atau menyapamu!" nafas Anthony memburu, Noelle menatapnya dengan tegang Anthony tahu itu. Gadis itu terlalu tegang, walaupun kini gadis itu tidak lagi gemetaran.

Anthony melepaskan tangan Noelle dan menarik kepala gadis itu mendekat. Memberikan satu ciuman keras dan membuat gadis itu terkejut. Ciuman keras yang membuat gadis itu tidak dapat melakukan apapun selain menerimanya, namun Anthony kemudian memberikan ciuman lembut yang bisa diberikannya. Anthony menyelipkan lidahnya kedalam mulut Noelle, mengeksplor gadis itu dengan frustrasi.

Demi Tuhan, aku mencintainya dan gadis ini masih belum mengetahuinya?

Hampir saja Anthony melepaskan ciumannya dan berpikir tindakannya kali ini akan merusak segalanya, namun kemudian Anthony merasakan jemari Noelle merambat kerambutnya dan menariknya mendekat. Ciuman demi ciuman membuat mereka lupa caranya bernafas hingga akhirnya Anthony memutuskan untuk memberikan Noelle kesempatan untuk bernafas.

Namun Noelle memeluk Anthony dengan erat, menyandarkan kepalanya ke dada bidang Anthony, "..aku tidak pernah membutuhkan orang lain sebesar aku membutuhkanmu Tony, dan aku tidak akan pernah mencintai orang lain seperti yang kulakukan padamu.." Noelle mengangkat kepalanya menatap mata biru Anthony yang terkejut mendengar pernyataan itu, "..dan tidak ada orang lain yang bisa membuatku merasa dicintai seperti kau mencintaiku, Tony.."

"Elle..."

"My heart belong to you, Anthony Maximmillian.."

Nah, pernyataan ini yang bisa membuat Anthony kehilangan akal sehatnya sehingga menarik Noelle dan meninggalkan taman itu dengan cepat. "Tony, where we going?"

Namun Anthony mengacuhkan pertanyaan Noelle. Pikirannya sibuk dengan kegembiraan yang sekarang membuat akal sehatnya hilang. Hingga akhirnya Noelle sadar Anthony membawanya kembali kedalam ballroom pesta, Anthony bahkan tidak mengindahkan beberapa teman bisnis ayahnya yang memanggilnya, ia hanya berjalan lurus kearah panggung dan bahkan berhenti sebentar hanya untuk menatap ayahnya yang mengangkat alisnya seakan bertanya

"I'm sorry Dad.." ucapnya dan kemudian berjalan lagi

Ayahnya hanya tersenyum sambil mengetatkan pelukannya pada pinggang istrinya sembari berkata, "do as you please!"

"Tony, apa yang akan kau lakukan?" Noelle bertanya lagi kepada Anthony yang masih saja menariknya menaiki panggung. Kepalanya tidak dapat menebak apa yang hendak dilakukan oleh pria itu

Seluruh pembisnis di ruangan sontak terdiam saat melihat Anthony berdiri dengan tegak diatas panggung, sebelah tangannya memegang pergelangan tangan Noelle, sedangkan tangannya yang lain memegang sebuah mix yang tergantung didepannya. Dengan penuh kegembiraan, Anthony berteriak yang ditujukan untuk seluruh ruangan

"Kami akan bertunangan minggu depan, kami harap kalian akan datang kepesta pertunangan kami yang akan diselenggarakan di rumahku...!"

Noelle bergidik ngeri dan mengumpat Anthony dalam hati karena bisa-bisanya mengatakan hal itu kepada seluruh para pembisnis yang mungkin berasal dari seluruh dunia..! Dan Noelle bahkan bisa melihat kedua orang tua Anthony tertawa terbahak-bahak, Noelle bahkan bersumpah mendengar ayah Anthony mengatakan hal seperti, "kau sudah terperangkap oleh Anthony, Noelle..!"

Dengan rona merah menjalar dari leher hingga ketelinganya, Noelle menarik tangannya dari Anthony dan menatap pria itu dengan kesal, "kau..!" namun amarahnya berhenti saat melihat kilat kegembiraan dari matanya. Sehingga Noelle hanya bisa terpaku menatap pria itu

Anthony menarik Noelle dan menciumnya ditengah panggung, disaksikan oleh ratusan orang diseluruh ruangan. Saat pria itu melepaskan ciumannya, Anthony menatap Noelle dengan senyuman menggoda, "you're mine, Elle. Dan sekarang setelah aku mengatakan kita akan bertunangan dihadapan ratusan orang sebagai saksi, kau tidak akan bisa lari lagi dariku..." dan kemudian mencium pipi Noelle sekilas sebelum berbisik, "You're trapped with me forever ..."

Tentu saja Noelle tahu sekarang tidak mungkin lagi ia bisa mundur. Pria itu dengan angkuhnya mengatakan bahwa Noelle adalah miliknya..

Namun Noelle bertanya-tanya, "memangnya kapan aku bisa menghindari dari pria ini?" pertanyaannya membuat sebuah senyuman mengembang dibibirnya. Dan Anthony lupa pada kenyataan bahwa siapa sebenarnya yang telah terjerat?

Baik Anthony maupun Noelle sama-sama mengacuhkan tepuk tangan dan teriakan selamat dari ratusan orang yang akan menjadi saksi pertunangan mereka yang begitu tidak romantis. Namun baik Anthony maupun Noelle sama sekali tidak memperdulikan hal itu, yang mereka perdulikan adalah pada akhirnya mereka saling terjerat satu sama lain..

Dan mereka tetap tidak memperdulikan ratusan orang yang bersorak walaupun kini mereka berdua terlalu larut dalam kebahagiaan mereka sendiri..

--Trapped with you—

End


Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top