36 - Dinner at the night market
Halo masih ada yang baca??
Makasih udh baca 🤍🤍
Love dulu buat part ini 🤍🦋
****
Ciuman yang romantis itu berakhir. Serena tidak henti salah tingkah, ia merasa hal itu sangat manis. Kini ia masih berada di dalam genggaman tangan Alvaska. Berbanding terbalik dengan ekspresi pria itu yang terlihat seperti biasa saja. Pria itu bersikap seolah-olah tidak ada yang terjadi.
Kenapa pria itu bisa sesantai itu? Keluh Serena dalam hati. Ia iri dengan Alvaska yang bisa tidak salah tingkah.
Jujur Serena sedikt kesal. Namun ia hanya bisa tersenyum kecil. Apa yang bisa ia harapkan dari pria seperti Alvaska.
Pria itu mengajaknya untuk makan setelah mereka mencoba beberapa wahana. Pas sekali perut Serena juga mulai keroncongan. Ia rasa ia lapar.
"Tuan mau makan apa?" Serena takut jika makanan di sini bukan Selera Alvaska.
Serena sangat mengerti kalau Alvaska adalah orang yang sangat berada. Pria itu pernah bercerita tidak pernah makan di tempat seperti ini. Pria itu lebih suka makan di restoran atau di rumah.
Bukan karena jijik atau apa, tapi sudah terbiasa dari kecil.
"Kamu saja mau makan apa, saya ikut pilihan kamu."
"Tuan yakin?" Serena sedikit tidak percaya dengan perkataan Alvaska. Apa benar pria itu mau makan apapun yang sama seperti dirinya.
Ia takut nanti pria itu malah mual dan tak jadi makan. Serena jadi bingung.
"Saya bisa makan apa saja." Alvaska ingin mengikuti apa yang Serena makan.
"Em, saya lagi mau makan mie ayam, tuan mau?" Tawar Serena, entah kenapa ia ingin makan mie ayam.
"Mie ayam?"
"Iya, jangan bilang tuan tidak pernah makan mie ayam."
Serena pikir itu lelucon yang paling gila. Namun melihat ekspresi Alvaska yang seakan membenarkan ucapannya membuat Serena takjub. Orang gila mana yang belum pernah merasakan nikmatnya mie ayam?
Serena jadi teringat meme kucing di tiktok yang tertawa sambil aang-aang, mungkin seperti itulah ekspresinya sekarang. Namun berusaha Serena tahan tak ingin membuat Alvaska malu. Apalagi banyak orang di sini.
Ternyata pria di hadapannya ini belum pernah makan semangkuk mie ayam. Sungguh keajaiban yang harus masuk nominasi keajaiban di Indonesia.
"Belum."
Serena menutup mulutnya terkejut. Ia menatap Alvaska tidak percaya. Memang gila sekali.
"Kenapa kamu menatap saya seperti menatap orang gila?" tangan Alvaska bingung, apa ia salah karena tidak pernah makan mie ayam.
"Maaf tuan saya hanya terkejut saja, soalnya mie ayam itu makanan terenak sejuta umat jadi aneh saja. Kalau tuan tidak pernah makan mie ayam." Serena bukan bermaksud merendahkan hanya terdengar lucu saja, ketika tahu bahwa Alvaska belum pernah merasakan mie ayam.
"Tidak aneh, saya hanya belum makan bukan tidak mau makan mie ayam." Alvaska mencoba membela dirinya.
"Iya tuan, ayo kita makan."
Kemudian mereka mencari warung yang berjualan mie ayam. Serena begitu senang, mereka kini jadi akrab. Sepanjang jalan juga Alvaska selalu menggenggam erat tangannya.
***
Tak lama kemudian mereka tiba di tempat makan mie ayam. Untung tempat ini bersih. Cocok untuk keperibadian Alvaska. Selain itu tempat ini juga tidak terlalu ramai yang beli.
Terdengar musik yang disetel oleh penjual. Alunan lagu milik tiara Andini terdengar. Penyanyi satu itu lagi terkenal akhir-akhir ini. Jadi lagunya diputar di mana-mana. Hal itu juga yang membuat Serena mudah hapal lagu tersebut, dan tentu saja mengenali siapa pemilik lagu.
"Tuan harus coba, ini enak sekali."
"Kalau tidak enak kamu mau saya hukum?" ujar Alvaska sambil menyeringai. ia suka melihat wajah Serena yang berubah jadi panik. Sepertinya gadis itu jadi ketakutan. Apa takut kalau akan ia cium sampai tidak bisa bangun.
"Ih tuan!! apa-apa hukum." Serena cemberut karena kesal.
Serena lalu memanggil pelayan mereka memesan mie ayam dan es jeruk untuk mereka berdua.
Alvaska yang melihat sekitar matanya tanpa ia minta, menangkap sosok Alvin yang ternyata ada. Namun Serena tak menyadari kehadiran cowok itu.
Muncul sebuah ide. Ia akan membuat Alvin cemburu. Agar bocah ingusan itu tidak mengejar Serenanya lagi.
Serena yang sedang sibuk main ponsel terkejut ketika tangannya di gengam Alvaska. Lalu ketika ia menatap Alvaska, pria sebaliknya dengan mata hitamnya seperti elang menatapnya dengan dalam hingga menembus ke dalam hatinya. Hal itu membuat jantung Serena bertalu-talu. Kalau ia berdiri pasti ia akan jatuh untungnya ia duduk.
Entah kenapa sejak ciuman tadi di biang lala. Ia jadi gila dengan sentuhan kecil Alvaska.
"Ada apa tuan?"
Tak jauh dari sana Alvin yang melihat adegan itu cemburu. Ia tidak menyangka akan melihat Serena di sini dengan pria itu. Ia ke sini bersama adiknya. Namanya Sarah baru berusia 7 tahun. Ia padahal sudah mengajak Serena ke sini tadi untuk pergi bersama tapi gadis itu menolak. Siapa sangka ternyata wanita yang ia cintai sedang berkencan.
Hati Alvin sakit sekali. Melihat adegan mesra di hadapannya. Ia merasa Serena telah menipu dirinya. Di depannya bilang tidak ada hubungan apapun tapi di belakang ternyata berpacaran dengan bosnya sendiri.
Apa benar yang diucapkan Mila dulu kalau Serena orang yang ia cintai itu adalah seorang simpanan?? Memikirkan hal itu saja sudah membuat Alvin sedih. Jadi selama ini cintanya bertepuk sebelah tangan. Orang yang ia cintai lebih memilih om-om dari pada dirinya.
"Kakak liatin apa?" tanya gadis berusia tujuh tahun itu. Mereka tadi habis membeli boneka beruang lucu yang sekarang berada di pelukan Sarah. Ia merasa aneh karena kakaknya tak henti menatap ke arah lain dan tiba-tiba berhenti. Apa mereka tidak jadi makan mie ayam?
"Bukan apa-apa, ayo kita pergi dek, kita makan fried chicken aja, makan mie ayamnya kapan-kapan." Alvin rasa ia patah hati. Ia tidak sanggup melihat adegan mesra di hadapannya. Lebih baik ia pergi saja. Dari pada harus semakin sakit melihat mereka.
"Iya, Kak."
Awalnya Sarah minta makan mie ayam. Namun melihat ada Serena dengan tuannya itu membuatnya mengurungkan diri. Ia lebih memilih untuk pergi. Mungkin kakaknya sedang mau makan ayam. Sarah tidak tahu kalau hati kakaknya itu sedang hancur berkeping-keping karena dikhianati oleh orang yang ia cinta. Sarah masih kecil dan polos, jadi belum berpikir yang macam-macam.
Melihat sosok Alvin pergi dengan wajah sedih membuat Alvaska puas. Ia senang bisa mengerjai Alvin. Lihat saja sampai kapan bocah tengik itu bisa bertahan untuk merebut *SERENA*-nya. Alvaska tidak akan memiliki saingan lagi. Ia sudah muak menyabotase kencan kedua orang itu. Apa perlu ia suguhi adegan yang lebih ekstrim seperti Alvaska yang mencium Serena di hadapan Alvin. Namun Alvaska masih waras.
Perlu digaris bawahi kalau Serena hanyalah milik Alvaska seorang.
***
HIDDEN PART 36 ADA DI KARYA KARSA. MENGANDUNG ADEGAN 21+ JADI TIDAK UNTUK BOCIL.
LINK CERITA : https://karyakarsa.com/wgulla/trapped-with-the-boss-36-hidden-part-21-adult-contains
Guys ini cuma hidden part dewasa jadi kalau kalian gak baca adegan ini gpp. Isinya cuma ciuman panas dingin 😭😭
Tapi kalau kalian mau beli tidak apa2 biar author rajin update hehe....
*****
Mau lanjut?
Spam next di sini!!!
Love you
Gulla
. Istrinya Jeno.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top