25 - She's my girlfriend
Gimana kabar kalian?
Suka nggak sama cerita ini?
Kalau bagus bisa tag di instagram aku @wgulla_
Love dulu buat part ini
cerita ini terinpirasi dari mathias dan layla
***
Hari ini ada acara ulang tahun Rina salah satu temannya yang berada di kelas. Rina mengundang seluruh temannya untuk datang. Ulang tahun Rina diadakan langsung setelah pulang sekolah di sebuah café. Rina memang berniat hanya ingin mentraktir saja, bukan acara yang mewah. Mereka juga diijinkan tidak membawa kado.
Serena senang sekali, karena ia juga diundang. Selain itu juga ia tidak akan pulang dengan Alvaska. Takut sekali jika pulang dengan pria mesum itu yang suka nyosor sesuka hati. Maka dari itu Serena senang dengan hal ini. Ia langsung mengirimi Alvaska sebuah pesan.
Serena
Tuan hari ini saya mau pergi ke ulang tahun teman saya,
Jadi Tuan tidak perlu repot-repot menjemput
Alvaska
Ke mana?
Serena sedikit kesal dengan Alvaska yang selalu ingin tahu apa saja yang ia lakukan. Pria itu seakan-akan mengikatnya. Mau tidak mau Serena memberitahu mau ke mana ia pergi. Serena tak bisa menyembunyikan hal itu dari Alvaska pasti pria itu akan mengancamnya dengan membawa kucing yang dipeliharanya.
Serena
Makan-makan di café
Alvaska
Café apa?
Serena
Em, Café Rosetella
Alvaska
Nanti saya jemput, kamu tunggu di sana dan pulang bersama saya.
Membaca pesan terakhir yang dikirim oleh Alvaska membuat Serena terkejut. Pria itu terlalu berlebihan sampai ingin menjemputnya. Padahal ia bisa pulang sendiri. Namun apa iya bisa menolak? Tentu saja tidak.
"Nanti ke kafenya sama aku, ya, Na?" ujar Alvin. Kebetulan Alvin membawa motor dan Serena belum ada tumpangan. Sedangkan yang lain sudah.
"Okey, memang gak ada yang bareng sama kamu, kayak Mila gitu?" Serena waspada, ia tahu Mila menyukai Alvin. Ia hanya tidak ingin dilabrak lagi. Lalu dibilang seorang pelakor atau apa. Jadi ia bertanya dulu.
"Gak, lagian kalau ke mana-mana aku selalu bareng kamu. Mila bawa mobil juga, kalau bareng aku masa mobilnya ditinggal di sekolah." Tadi sebenarnya Mila mengajak Alvin, namun Alvin tolak.
Alvin merindukan Serena. Biasanya kalau pulang sekolah ia bisa bersama Serena. sekarang tidak lagi, karena Serena selalu bersama dengan majikannya. Hal itu membuat Alvin kadang uring-uringan sendiri. Alvin rasa majikan Serena itu menyukai Serena. Ia bisa melihat dari mata pria itu yang terlihat posesif pada Serena. Bukan hanya itu Alvaska juga seakan-akan mengatakan pada orang-orang kalau Serena itu milik pria itu dan tidak ada pria lain yang boleh dekat dengan Serena.
"Kirain dia sama kamu, aku gak enak. Tau sendiri Mila itu suka ngomong yang aneh-aneh tentang aku."
"Udah jangan dengerin Mila. Lagian kamu gak kangen naik motor sama aku? semenjak majikan kamu suka jemput kamu, kita jarang loh bareng." Alvin mencurahkan isi hatinya.
"Maaf, hehe...."
"Aku udah larang majikan aku buat jemput tapi dia tetep maksa. Pasti banyak anak-anak yang salah paham juga."
"Aku sempet ngira kalian pacaran."
"Gak mungkin lah, aku cuma pembantu." Alvin rasa apa yang Serena katakan benar. Tidak mungkin mereka berpacaran. Senyum Alvin mengembang itu artinya ia masih bisa menjadi kekasih Serena.
***
Pesta ulang tahun itu meski diadakan dengan sederhana tapi tetap saja kelihatan mewah. Sepertinya Rina sengaja meminta teman-teman yang lain memakai seragam sedangkan Rina menggunakan gaun sendiri. Biar terlihat paling menonjol di antara lainnya. Rina sangat cantik dengan gaun berwarna biru langit itu dengan rambut yang diurai. Seperti pada ulang tahun pada umumnya ada acara tiup lilin, make a wish dan menyanyikan lagu selamat ulang tahun.
Serena sangat senang dengan pesta ini. Ia merasa dianggap. Biasanya kalau ada acara seperti ini, ia tak pernah diajak. Senyum di bibir Serena tak henti terlukis. Menggambarkan betapa indah dan bahagianya Serena.
"Kamu seneng banget?"
"Iya aku gak pernah ngerasain hal kayak gini." Alvin terdiam mendengar itu, ia baru menyadari biasanya kalau ada yang ulang tahun Serena jarang diundang. Ia jarang melihat Serena ikut di pesta.
"Liat deh Serena kok dia diundang." Mila terkejut melihat Serena yang ada di pesta.
"Gak tau tuh Rina." Serena mengangkat kedua bahunya bingung. Ia juga kaget melihat ada Serena.
"Sebel banget gue sama Serena. gara-gara dia Alvin nolak gue yang mau numpang bareng ke sini." Pantas saja tadi Alvin menolak ajakannya ternyata karena Serena.
"Padahal Serena udah punya pacar, yang sering jemput dia kalau pulang masih aja deketin cowok lain," balas Lexi.
"Pacar? Simpanan kali." Mila tak setuju dengan sebutan Pacar terlalu bagus. Ia tahu kalau Serena itu sebelas dua belas sama ani-ani. Omongan mereka ternyata kencang sampai terdengar Serena dan Alvin yang tak jauh dari kursi mereka.
"Gak usah didengerin ucapan mereka."
"Iya, aku tau kok."
"Sabar, ya." Alvin mencoba menenangkan Serena, tangannya bergerak memegang bahu Serena lalu menepuk-nepuknya. Hal itu tak luput dari pengamatan Mila. Mila semakin sebal dan marah. Ia iri karena Alvin begitu perhatian sama Serena, bahkan sampai melakukan sentuhan. Mila tidak pernah mendapatkan hal itu. Ia ingin berada di posisi Serena.
Pesta masih berlanjut. Setelah acara tiup lilin dan potong kue. Dilanjutkan makan dan ada live music. Ada beberapa juga siswa atau teman sekelas yang menyumbangkan lagu. Mereka sangat asyik sekali bernyanyi menikmati lagu. Pesta berlangsung dengan baik sampai akhir acara. Hanya saja ada beberapa kegaduhan disaat Mila menyindir Serena kepada anak-anak. Namun Serena memilih untuk diam.
Tak terasa pukul tujuh malam. Ketika mereka ingin pulang hujan turun. Kebetulan jarak parkiran dan kafe agak jauh. Mereka tidak mungkin hujan-hujanan. Mereka memutuskan untuk menunggu hingga hujan berhenti di bagian depan café. Disaat itulah muncul seorang pria menggunakan kemeja putih yang dibalut dengan jas hitam dan celana khaki hitam, tangannya membawa sebuah payung berwarna hitam juga berjalan menuju kerumanan.
"Bukannya itu cowok yang suka jemput Serena?"
"Ngapain dia ke sini?"
"Jemput simpanannya mau ngapain lagi. Hujan-hujan gini, kan enak buat gituan."
"Hahahah..." beberapa anak ada yang meledek Serena.
Mendengar hal itu membuat Serena hanya tersenyu tipis. Ia kesal dan benci dengan pemikiran mereka. seburuk itukah ia di mata mereka.
Lagian juga kenapa ALvaska harus ke sini. Serena tak habis pikir dengan tuannya yang sangat percaya diri menjemputnya. Pria itu berjalan dengan langkah yang cool ke arahnya sambil membawa payung.
"Sudah selesai?" tanya Alvaska.
"Ah, sudah."
"Kak, kakak siapanya Serena?" celetuk salah satu dari mereka. dari pada penasaran, mending langsung tanya sama orang itu.
Melihat Serena yang berada di dekat Alvin membuat Alvaska kesal. Ia langsung menarik Serena ke dalam pelukannya, ia memeluk pinggang gadis itu. Lalu Alvaska mengatakan sesuatu yang membuat Serena membulatkan mata.
Hal itu membuat orang-orang di sekeliling terkejut. Mereka sampai menutup mulut dan ada yang berteriak mendengar pengakuan Alvaska. Perkataan Alvaska membuat orang-orang yang mengejek Serena bungkam. Namun ada satu orang yang hatinya patah mendengar itu.
"Saya kekasihnya. Jadi jangan sembarangan menyebut kekasih saya simpanan atau sebutan buruk lainnya. Kalau sampai ada yang menyakiti hati Serena maka saya tidak akan tinggal diam."
***
SEPERTI BIASA GUYS HIDDEN PART 25 ADA DI KARYA KARSA
ADA ADEGAN ++ NYA JADI HARAP BIJAK YAAAAA
BUAT YANG MAU TAU CARA BACANYA, KALIAN DOWNLOAD DULU KARYA KARSA DI GOOGLE PLAY STORE. TERUS CARI KARYA KARSA. NANTI KALIAN BIKIN AKU. CARI AKUN AKU USERNAMENYA wgulla
***
Gimana cerita ini?
Lanjut or no?
Spam 1 buat lanjutt
100 komen baru lanjut yaaa
follow instagram aku wgulla_
gulla
istri sahnya jaehyun
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top