11 - Night Club
Gimana kabar kalian?
Suka nggak sama cerita ini?
Kalau bagus bisa tag di instagram aku @wgulla_
Love dulu buat part ini
****
Night Club
Mila pergi dari hadapan Serena. Kini menyisahkan Alvin dan Serena yang masih duduk di kursi berdua. Kebetulan mereka duduk bersebelahan di kelas. Alvin merasa sedikit aneh melihat Mila yang tiba-tiba minta maaf dan berbaikan dengan Serena. Ia tahu kalau Mila di belakang membicarakan prihal Serena yang jelek-jelek. Ia takut kalau apa yang dilakukan Mila hanyalah akal-akalan cewek itu saja untuk mengerjai Serena.
"Kamu serius mau temenan sama mereka?" tanya Alvin, agak ragu dengan pertemanan yang diajukan oleh Mila.
"Iya, kapan lagi aku punya temen cewek."
Serena senang sekali, ia bisa berteman dengan Mila dan kawan-kawan. Ia sudah lama sekali ingin punya teman cewek, namun tak ada satupun yang mau berteman dengannya.
Melihat Serena yang nampak bahagia membuat Alvin ragu untuk melarangnya. Ia tidak ingin senyum di wajah Serena memudar. Baginya kebahagiaan Serena adalah segalanya.
"Kamu keliatan seneng banget."
"Iya, mereka juga ajak aku jalan nanti pulang sekolah bareng."
"Ke mana?" Alvin penasaran, ke mana Mila akan membawa Serena pergi. Serena itu sedikit polos, ia takut kalau diajarin sesuatu yang tidak benar.
"Ke mall."
"Kamu nggak pulang dulu?"
"Pengenya pulang dulu, tapi aku nggak enak nolak Mila." Serena sempat dilema ketika diajak main oleh Mila. Ia sempat berpikir sebentar. Hanya saja Mila terlihat tulus padanya, bahkan memberikannya hadiah berupa jepit rambut.
"Lain kali tolak aja. Kasian kamu, nanti kalau dimarahin bos kamu atau mama kamu." Mengingat perkataan Alvin perihal bosnya membuat bulu kuduk Serena merinding. Namun untung saja bosnya itu pergi hari ini sampai besok, ia tahu dari mamanya tadi pagi. Karena ia tak diberi tugas.
"Kamu bener, tapi tenang aja bos aku lagi sibuk jadi dia nggak di rumah dua hari ini."
"Kalau nanti ada apa-apa sama kamu, jangan ragu minta tolong sama aku."
"Iya, Alvin."
****
Serena baru saja selesai bersenang-senang dengan Mila dan teman-temannya. Mereka tadi bermain di time zone, lalu makan, foto-foto random dan terakhir membeli pakaian. Serena awalnya tidak berniat membeli pakaian namun Mila malah membelikannya. Mila sendiri yang memilihkan meski agak terbuka sedikit, tapi lumayan dibanding dress yang dibeli oleh Mila, Shila dan Lexi. Ia terpaksa menerima pemberian Serena karena tak enak hati menolak. Jujur ia sangat senang, karena bisa merasakan main seperti ini.
Mereka tidak langsung pulang, tapi ke rumah Mila dulu. Mila bilang mau mengajaknya ke suatu tempat. Ia tidak diberi tahu mau ke mana. Sebenarnya hatinya sedikit khawatir, takut kalau nanti ibunya mencarinya. Namun ia berusaha untuk biasa saja.
"Ini kita mau ke mana, Mila?" tanya Serena.
"Rahasia, kamu pasti suka."
"Sini, kamu aku dandanin dulu." Serena yang tidak biasa dandan hanya menurut ketika ia di make up oleh Mila. Ia sampai heran, Mila bisa mendandaninya menjadi lebih dewasa dan cantik. Ternyata make up bisa merubah segalanya.
"Cantik banget kamu ternyata Serena kalau dandan gini. Coba kamu ke sekolah kayak gini, pasti banyak cowok yang suka." Perkataan Ashila membuat pipi Serena merona malu.
"Nanti kita bantu belajar make up."
"Makasih ya kalian."
Kemudian selesai dandan mereka pergi bersama menggunakan mobil Mila. Serena terlena bahkan sampai tak ingat rumah. Baru kali ini ia merasakan menyenangkan. Mobil mereka turun di parkiran. Lalu mereka masuk ke sebuah tempat, Serena merasakan hal yang aneh akan itu. Tempat ini tak pernah ia kunjungi. Ia merasa asing.
Terlihat lampu yang remang-remang, lalu music dj, ada beberapa orang yang minum dan menari. Ia tebak ini adalah club malam. Padahal mereka masih SMA, seharusnya tidak masuk ke tempat ini.
"Nggak usah syok gitu dong Serena, biasa aja."
"Kalian udah sering ke sini?" tanya Serena.
"Sering banget."
"Hampir tiap malam kita ke sini."
"Kamu pasti kaget ya, kita ajak main ke sini?"
"Iya, kaget." Ada perasaan deg-degan dan takut. Semoga saja ibunya tak tahu mengenai hal ini. Kalautahu pasti dia akan diomeli.
"Udah tenang aja, kita seneng-seneng bareng."
Serena tak nyaman, namun mau tak mau ia menuruti. Bahkan disaat mereka duduk bersama dan minum-minum. Ia ikut mencoba. Ia pikir jika ia minum sedikit tidak akan mabuk, namun faktanya beda. Ia langsung mabuk dan tak sadarkan diri. Kepalanya pusing berputar-putar, bahkan ia ikut menari di lantai dansa bersama teman-temannya. menikmati alunan musik.
"Masuk jebakan juga si Serena." Lexi puas melihat Serena yang nampak liar di sini.
"Polos banget bjir." Mila ikut tertawa, ia juga senang bisa mengerjai Serena. Ini adalah balas dendam karena Serena merebut Alvin cowok yang ia sukai.
"Mau aja kita kibulin."
"Bentar lo fotokan waktu dia naris ama minum?" tanya Mila.
"Gue foto, kok."
"Bagus, nanti gue bakal kasih ke Alvin dan gue sebar ke anak-anak. Gue pengen bikin malu Serena."
"Pinter banget lo Mil, gue juga nggak sabar liat reaksi Serena kalau tau dia cuma pura-pura kita temenin. Dikira kita mau main apa sama dia."
"Eh, liat dia sama cowok."
"Biarin aja. Pasti nanti Alvin syok waktu tahu kalau Serena main sama cowok lain pasti jadi ilfil."
Alvaska tak jauh di sana, duduk mengamati sosok Serena yang menari di atas lantai. Rahangnya mengeras ketika melihat ada seorang pria yang mendekati Serena. Ia menatap tajam sosok gadis kecil itu. untuk apa ada di sini? Apa yang dilakukan gadis itu sendiri di sini? Kenapa berpakaian terbuka seperti itu? Serena nampak menggoda, namun disaat ia melihat pria yang mendekati Serena hendak memeluk Serena, ia murka. Alvaska berdiri lalu mendekat ke arah Serena. Ia mendorong pria itu agar jauh dari Serena.
Pria itu hendak melawan Alvaska, namun menyadari jika orang yang mendorongnya adalah Alvaska ia urungkan, karena tak ingin berhubungan dengan Alvaska.
"Jangan ganggu dia atau lo mau mati sama gue?"
"Pergi atau mati!"
Alvaska langsung memeluk pinggang kecil gadis itu.
"Kamu siapa ganggu aja orang lagi bersenang-senang." Serena meracau hal itu membuat Alvaska mendegus. Nampaknya gadis itu tak senang karena ia ganggu.
Bersenang-senang katanya? Mari kita tunjukan seperti apa bersenang-senang sesungguhnya.
"Bukan seperti itu bersenang-senang, tapi seperti ini." Kemudian Alvaska mencium bibir Serena. Namun beberapa orang ada yang terkejut dan juga ada yang cuek. Mereka asik sendiri, lagipula pemandangan seperti itu biasa.
Serena terkejut matanya membola, namun anehnya mungkin karena sensasi alkohol ia membiarkan bibirnya itu dicium begitu saja oleh pria yang tak dikenalnya. Bahkan ia membiarkan tangan pria itu menggerayangi tubuhnya. Ia juga ikut merasakan gairah pria itu disaat memeluk dirinya. Mata Alvaska terbakar gairah, ia ingin lebih tak ingin hanya sekedar ciuman. Tak tahan, ia mengangkat Serena lalu membawanya pergi dari tempat ini.
****
Hidden Part 11 ada di Karya Karsa warning adegan 21 +++
link : https://karyakarsa.com/wgulla/trapped-with-boss-hidden-part-11-21
***
Gimana cerita ini?
Lanjut or no?
Spam 1 buat lanjutt
100 komen baru lanjut yaaa
follow instagram aku wgulla_
gulla
istri sahnya jaehyun
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top