Transmigrasi 18


___________________________________

"Dengan lo jelasin ini semua, nggak mengubah keadaan, kan? Jadi, ya udah." Devina hendak bangkit dari duduknya dan menyusul Eve yang entah sampai sekarang belum kembali dari toilet.

Namun Zein menahannya. Cowok itu bahkan sampai mencengkram pergelangan tangan Devina hingga membuat gadis itu terduduk. Ini yang kadang Devina tidak suka dari Zein. Cowok itu terlalu sering memaksakan kehendaknya tanpa melihat bagaimana kondisi lawannya. Sudah dibilang Devina tidak ingin membahasnya lebih lanjut, tapi ia tetap menahan Devina bahkan sampai memaksanya untuk tetap duduk. Meskipun dalam hati Devina sangat menyayangi Zein dan tidak ingin hubungan mereka berhenti sampai di sini, tapi Devina tidak bisa apa-apa. Ia tidak kuasa melawan keluarga Zein.

"Duduk dulu. Masih ada banyak hal yang belum kita bahas berdua." Zein terlihat lebih tenang. Tidak seemosional saat awal mereka bertemu tadi.

"Nggak ada yang perlu kita bicarain, Zein. Hubungan kita udah selesai waktu itu."

"Tetep perlu. Meski hubungan kita udah selesai, tetep ada yang perlu kita selesaikan. Sekarang gue tanya, apa yang udah mereka lakuin ke lo? Ceritain semua detailnya ke gue. Kalau lo nggak mau jawab, gue pastikan besok hal yang sama terulang lagi."

Devina tahu hal yang sama apa yang Zein angkat dalam kalimatnya. Bahwa cowok ini serius akan perkataannya. Hal yang sama terulang lagi, berartikan Zein akan melakukan hal memalukan sampai membuat Devina mau memaafkannya dan mereka berujung balikan. Ini pernah terjadi waktu awal-awal mereka pacaran, masalahnya waktu itu sederhana tidak serumit sekarang, kalau Devina ingat, Zein sudah berjanji kalau ia akan berhenti minum-minuman dan balapan lagi, tapi ternyata cowok itu berbohong yang akhirnya berujung pada hal-hal memalukan yang cowok itu lakukan selama seminggu untuk mendapatkan maaf dari Devina.

Hal itu sangat memalukan baginya, dan kalau sampai kejadian seperti itu terulang kembali, Devina tidak tahu harus menaruh mukanya di mana. Apalagi pasti ia akan jadi bahan pembicaraan banyak orang. Sudah, cukup. Devina tidak mau merasakannya lagi. Gadis itu menghela napas panjang, lalu mengembuskannya dengan kasar. Sudah kepalang tanggung, Zein juga telah mengetahui alasan terbesar dibalik Devina melakukan hal menyakitkan pada Zein. Cowok itu memang perlu tahu apa yang sebenarnya terjadi kalau Devina pikir kembali.

Pada akhirnya, Devina menceritakan semuanya. Awal saat kakek Zein menghubunginya, mengancam kalau mereka akan melakukan sesuatu pada keluarganya yang saat ini masih bekerja di kediaman Eve. Lalu beberapa saat setelahnya, ibu tirinya datang pada Devina dan mengancamnya akan hal yang sama. Ditambah dengan beberapa bumbu kata-kata menyakitkan seperti, Zein itu tidak pantas dengan gadis seperti Devina. Zein harus memiliki pasangan yang setara dengannya. Sang ibu tiri bahkan membandingkan dan merendahkan Devina hanya karena latar belakangnya. Juga mengejek Devina karena masuk ke sekolah elit ini karena keluarga Eve yang membiayainya.

Semua hal Devina ceritakan pada Zein tanpa terlewatkan. Laki-laki di depannya ini juga perlu tahu, betapa jahatnya keluarganya pada Devina. Untung saja Eve melaporkan kejadian ini pada keluarganya, jadi tidak sampai mempengaruhi pekerjaan kedua orang tuanya. Devina juga menceritakan kalau tidak hanya sekali ibu tiri Zein mendatanginya, total tiga kali dengan maksud dan tujuan yang sama. Bahkan ditambah mengancam membuat rumor buruk terkait adiknya yang juga bersekolah dengan bantuan keluarga Eve.

Pada akhirnya Devina mengambil keputusan seperti itu supaya keluarganya tidak lagi diganggu dan diusir. Kalaupun harus mengorbankan perasaan dan hubungan percintaannya, juga rasa sakit hati yang luar biasa pada Zein hanya karena supaya keluarganya aman dari ancaman orang kaya berhati busuk seperti keluarga Devina. Ia juga mengatakan dengan jujur, kalau Devina terpaksa mengatakan itu semua dan ia meminta maaf secara langsung pada Zein kalau saat itu ia telah menyakiti hati Zein dengan mengungkit kematian dan ibu kandungnya. Devina terpaksa mengambil cara seperti itu agar Zein mau memutuskannya dan ternyata cara itu berhasil. Bahkan ditambah dengan Zein yang membencinya.

Mendengar semua yang diceritakan oleh Devina membuat Zein marah. Dalam hatinya, ia pasti akan membuat mereka meminta maaf pada Devina. Gadis di depannya ini sudah melalui hal yang sangat berat terkait keluarganya sendiri. Zein sudah menghilangkan rasa benci itu sejak mengetahui hal yang sebenarnya. Kendati demikian, sebenarnya Zein tidak bisa membenci Devina. Mau bagaimanapun yang gadis itu lakukan, Zein masih sangat mencintainya. Devina adalah gadis pertama yang mampu membuat Zein berubah menjadi lebih baik. Bahkan selama pacaran dengan Devina, Zein hanya sekali minum-minum dan pergi balapan. Ada banyak sekali hal yang membuat Zein menjadi lebih positif saat bersama dengan Devina.

Tunggu sebentar, Zein pasti akan membuat Devina kembali padanya. Tidak ada lagi gadis lain di hati Zein kecuali Devina. Gadis itu masih menjadi penghuni nomor satu di hatinya. Zein tidak bisa begitu saja melepasnya meski saat itu sakit hati Zein bukan main. Namun mengingat alasan yang membuat Devina melakukan hal seperti itu, rasa sakitnya menghilang tidak bersisa.

Yang Zein lakukan sekarang, bangkit dari duduknya lalu menghampiri Devina dan memeluknya dengan erat. Gadis di pelukannya ini pasti sudah melalui hal-hal yang berat dan itu semua disebabkan oleh keluarganya sendiri.

"Maafin gue juga kalau selama ini, apa yang gue lakuin bikin lo sakit hati. Gue juga minta maaf atas nama mereka karena perlakuannya yang bikin lo ngerasa takut. Tunggu sebentar lagi, gue pasti bakal urus semuanya sampai selesai. Gue mohon, tunggu gue sebentar lagi. Gue yakin, lo masih sayang sama gue. Dan gue pun juga sama. Tunggu gue sebentar, ya, Dev."

***

Tidak jauh dari meja mereka, Ilene dan Dave melihat memantau pergerakan Zein dan Devina. Mulai dari bagaimana Zein bercerita, Devina yang dipaksa duduk kembali oleh Zein, sampai adegan pelukan mereka, semuanya Ilene dan Dave saksikan. Meski tidak begitu mengerti apa saja yang mereka bicarakan, apalagi ketika mereka berpelukan, Ilene sudah memekik senang.

"Mereka balikan, kan? Pasti balikan, kan, Dave?" Ilene kegirangan. Ia bahkan beberapa kali menepuk-nepuk punggung Dave.

Dave juga tidak yakin sebenarnya apa yang sedang terjadi di antara mereka berdua. Tapi sepertinya memang benar, Zein dan Devina memutuskan untuk kembali. Dari bagaimana cara mereka berpelukan. Sampai akhirnya mereka melangkah berdua keluar dari cafe sembari bergandengan tangan, membuat Dave dan Ilene yakin sekali kalau mereka akhirnya memutuskan untuk kembali menjalin hubungan. Dave juga menerima pesan dari Zein kalau ia yang mengantarkan Devina pulang, sementara Eve akan bersama dengan Dave.

"Kamu udah dapet pesan dari Devina, kan?" Eve alias Ilene mengangguk.

Devina tidak mengatakan banyak hal sih, hanya bilang kalau ia pulang duluan dan meminta maaf kalau Devina tidak bisa menemani Eve sampai selesai. Eve juga sebelumnya meminta maaf karena kelamaan di kamar mandi, ia juga mengatakan kalau ia melihat Zein ada di sana dan bilang kalau mereka berdua harus menghabiskan banyak waktu untuk mengobrol bersama.

"Fiks banget ini mah mereka balikan. Misi kita berhasil, Dave. Akhirnya .... Bisa bernapas lega sekarang." Dave bisa melihat kalau Eve memang terlihat sangat lega.

Selain senang ternyata gadis di depannya ini baik hati sekali sampai-sampai mau mengurusi percintaan sahabatnya dan menjembatani agar mereka bisa balikan. Alasan terbesar bagi Dave mau membantu Eve melaksanakan ini semua, selain dari apa yang pernah ia jelaskan, ada lagi satu. Sebenarnya ini alasan terbesar yang membuat Dave akhirnya mau membantu. Apalagi ia bukan tipe orang yang mau mengurusi masalah percintaan orang lain. Tapi demi Eve, Dave mau melakukan segalanya.

Dan alasan itu adalah, Eve bilang, gadis itu mau menerima pernyataan suka dari Dave dan menerima jika cowok itu mau melakukan pdkt padanya asal satu hal, mereka berdua harus bisa menyatukan kembali Devina dan Zein. Setelahnya, mereka bisa melakukan pendekatan seperti apa yang Dave mau.

"Kalau mereka beneran jadikan, jadi kita resmi pdkt-an, nih?"


22 Juli 2024

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top