⚘ Trace In Despair World ⚘
Ketika dilahirkan sebagai pewaris tahta, juga berarti harus bisa untuk menanggung kewajiban untuk melindungi rakyat-rakyatnya.
Naruka Nori Kenta, Putri pertama serta seorang putri mahkota, kerajaan Elrios.
Ayah dan Ibunya merupakan Ksatria yang dinobatkan sebagai salah satu dari ksatria penyelamat kerajaan ini, membuat Naruka selaku anak dari kedua orang hebat tersebut, termotivasi untuk menjadi seperti mereka berdua.
Naruka sering menghabiskan waktu untuk berlatih bersama Ayahnya dan Adiknya, juga mengerjakan misi sebagai salah satu dari ksatria kerajaan.
Sungguh bukan seperti perilaku putri mahkota pada umumnya.
Naruka sangat menyukai sihir dan pedang, ia menekuni semua itu, perlahan menjadi semakin kuat dan memenuhi bayangan kedua orang tuanya.
Setidaknya, sampai kedua orangtuanya meninggal demi melindungi rakyat-rakyat yang mereka cintai.
Tapi, kenapa?
Orang-orang itu memuja Ayahnya, kemudian memakinya di belakang Ayahnya?
Bahkan sampai akhir hayat Ayah dan Ibunya melindungi mereka semua, tapi kenapa mereka melakukan hal hina seperti itu?
Hanya karena kedua orang tuanya bukan benar-benar keturunan manusia?
Ayahnya yang diwarisi darah iblis, serta kekuatan yang luar biasa.
Kemudian Ibunya yang merupakan keturunan siluman.
Hanya karena mereka bukan manusia seutuhnya, orang-orang membenci mereka?
Pahlawan mereka sendiri?
Orang yang sudah berkali-kali menyelamatkan nyawa mereka.
Lantas, kenapa?
Apa gunanya rakyat-rakyatnya membuat patung di balai kota itu, yang dibuat untuk mengenang jasa kedua orang tuanya?
Berkali-kali Naruka bertanya-tanya, tapi ia tidak menemukan jawaban apapun.
Yang ia temukan hanyalah fakta, manusia yang di cap sebagai mahluk yang paling lemah, sebenarnya adalah mahluk yang paling kejam dibandingkan dengan iblis.
Namun jika kedua orang tuanya rela melindungi kerajaan ini hingga akhir hayat mereka, maka sebagai penerus mereka Naruka akan melanjutkan tanggung jawab tersebut.
Naruka sudah mempersiapkan segalanya, tekat baja, latihan yang ketat, ia juga sudah menyelesaikan semua tugasnya sebagai putri mahkota.
Yang terakhir hanyalah, adik tercintanya, Naraumi Kenta.
"Ane-ue, Anda memanggil saya?"
Naruka menghentikan langkah kakinya di kala suara sang adik tercinta memanggil dirinya.
"Iya, kemarilah," ucap Naruka, kemudian berjalan mendekati adiknya tersebut.
Ah, sudah berapa tahun berlalu? Adiknya yang dulu suka mengikutinya dengan langkah gugup, kini sudah hampir setinggi dirinya.
Wajah adiknya pun kini sudah perlahan seperti Ayah mereka, surai merah dan rupa wajah itu, sangat mirip sekali.
Meskipun dengan berat hati, Naruka menarik napas pelan, kemudian ia kembali menatap mata adiknya, "Nara, aku ingin menyerahkan kursi tahta kepadamu."
Meski tau ia akan segera mati, namun ada orang yang harus ia lindungi di kerajaan ini.
Bukan hanya rakyat-rakyatnya, namun juga untuk adik tercintanya.
⚔ ⚘ ⚔
Dengan zirah besi yang memeluk seluruh tubuhnya, Naruka berjalan menyusuri desa, dimana telah dilaporkan terjadi penyerangan oleh Penyihir misterius, kemungkinan adalah sisa-sisa dari musuh terbesar seluruh wilayah di dunia, Queen of Debris, Ratu yang terkenal sebagai akar masalah dari segala masalah.
Naruka sering mendengarkan Ibunya bercerita, dimana dahulu kala, ada sebuah kerajaan yang menampung orang-orang yang dikutuk oleh Queen of Debris.
Kutukan itu berupa sesuatu yang membuat mereka hilang ingatan, tidak akan pernah bisa tertidur, juga perlahan jiwa mereka akan melemah dan akan perlahan-lahan mati.
Namun sayang sekali untuk Queen of Debris, karena orang-orang yang ia kutuk adalah calon-calon ksatria yang akan melindungi kerajaan yang sudah berbaik hati ingin menampung mereka.
Dalam pertempuran panjang, berkali-kali tertipu dengan kekalahan Queen of Debris, hingga pada titik akhir, para ksatria pemberani ini, serta termasuk kedua orang tuanya, berhasil mengalahkan dan menyegel jiwa Queen of Debris, mengantarkannya untuk pergi bersama-sama menuju alam baka.
Namun setelah kekalahan Queen of Debris, masih saja terjadi peperangan antar penyihir, tidak lain dan tidak bukan adalah sisa-sisa dari pengikut ratu kejam tersebut.
"Siapa itu?!" ucap Naruka, dengan secepat kilat melesatkan belati, menembus sosok yang sedari tadi tengah memperhatikan dirinya.
"Penyihir!"
Para ksatria segera bersiaga, namun dalam hitungan detik, tubuh mereka tidak bisa bergerak.
Ah, ini pasti sihir gravitasi.
Namun sebuah kesalahan dalam memilih Naruka sebagai lawan, dengan darah dari kedua orang tuanya, dengan mudah ia dapat melepaskan diri dari sebuah sihir.
"Putri dari pahlawan, ternyata benar, kau memiliki kekuatan yang lebih besar dari manusia biasa."
Penyihir itu tersenyum, dengan mata yang merah menyala, menusuk hingga ke dalam dada, ia membuka tudung jubahnya.
"Aku adalah Queen of Debris, mimpi buruk dari seluruh benua."
Dan dalam beberapa detik setelahnya, terjadi ledakan besar yang membuat hampir satu wilayah merasakan getaran nya.
⚔ ⚘ ⚔
Darah menetes dari seluruh luka di sekujur tubuhnya.
Luka, sudah tidak terhitung jumlahnya, bahkan saat ini ia bisa berdiri dan menggenggam erat pedangnya pun bagai sebuah keajaiban.
Naruka menatap lekat sosok di depan matanya.
Tidak mungkin.
Tidak, ia tidak sekuat Ayahnya, tidak secerdik Ibunya.
Mengalahkan seseorang yang sudah menjadi legenda di penjuru benua, itu adalah sesuatu yang tidak mungkin bisa ia lakukan.
Padahal Naruka sudah menyiapkan semuanya, ia bahkan sudah siap mati, tapi kemunculan Queen of Debris adalah sesuatu yang tidak ia perhitungkan.
Bukankah para ksatria dan kedua orang tua nya telah menyegel jiwa orang ini? Naruka bahkan bisa memastikan kalau segel itu masih benar-benar utuh.
Lalu bagaimana?
Boom!
Satu lagi ledakan tak diduga, untungnya Naruka secara naluri menghindar dan menjaga jarak aman.
Kalau begini tidak akan ada habisnya.
Bahkan pasukan yang tadinya ia bawa, semuanya sudah tewas dan menjadi debu. Yang tersisa hanyalah darah-darah yang menetes dari langit layaknya hujan.
Dengan kekuatan terakhirnya, Naruka merapalkan sihir khusus, sihir yang pernah menyegel jiwa Queen of Debris.
Bersama hujan darah para ksatria yang berjuang bersamanya, Naruka mengorbankan seluruh jiwa dan raganya demi Elrios, dan rakyat-rakyat yang dicintai kedua orang tuanya.
"Bagi engkau gerangan yang telah berani menorehkan luka di negeri ini, meneteskan darah di tanah ini, meninggalkan jejak di tempat ini. Akulah putri dari Elrios, serta jiwa yang akan benar-benar membawa dirimu menuju ketiadaan!"
Sebuah lingkaran sihir yang cukup besar terukir, perlahan membuat raga Queen of Debris maupun Naruka menjadi sebuah ketiadaan.
Crasshh!!!
Seperti sebuah kaca yang pecah, sihir penyegelan tersebut rampung, bersama dengan munculnya matahari dari timur.
Hari itu, sekali lagi sang jiwa pemberani berhasil menyegel musuh dari seluruh dunia, meskipun mengulangi cerita yang sama, dimana hanya bisa mengorbankan nyawa untuk sebuah negara.
Yang tertinggal hanya sebuah ingatan, bahwa ia pernah ada dan mengorbankan diri untuk rakyatnya.
Meskipun mereka juga sama hina nya.
─ ⚔ END ⚔ ─
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top