[1]
Stasiun terakhir kerena neraka
_______________
Dalam kerena neraka
"Violet sepertinya akan terjadi pertemuran besar di stasiun terakhir" Ucap sang pemandu
"Pertempuran? Mungkin, karena keberadaan Zahaart di lantai tersembunyi!" Ucap Baam dengan tenang
"Bentuklah 2 Tim! 1 sebagai pengalih dan 1 sebagai pengawal untuk membawa khun turun dengan aman!" Sang pemandu berambut merah memberikan solusi
*
*
*
Istana Zaahart
"Di sini kita akan melihat perintah yang di berikan Raja menara!" Ucap seorang rangker pada bawahannya
Mereka berdua tercengang melihat 3 perintah sekaligus yang di berikan Raja menara. Perintah yang berisi
1. Bawa kembali reguler Khun Aguero Agnis dengan selamat
2. Bunuh semua yang menaiki kereta neraka
3. Hancurkan keluarga Po Bidau
3 Perintah yang diberikan Raja menara hanya bisa membuat mereka tercengang dalam diam. Perintah Raja menara adalah mutlak, mereka hanya bisa mematuhinya. Akan tetapi mereka bertanya dalam hati "Mengapa Raja Zahart memerintahkan untuk membawa seorang reguler?"
*
*
*
Kereta neraka yang tiba lebih cepat dari pada perkiraan ranker zahaart.
Sosok putih dengan balutan pakaian warna putih keluar dari kereta neraka untuk menghadang para ranker.
Sementara Baam dan teman-temanya mencoba melarikan diri dengan selamat.
Para pasukan zahart di kejutkan dengan kedatangan Putri Yuri Zahaart dari dalam kereta.
"Salam hormat tuan putri Ha Yuri Zahaart" ucap semua pasukan sambil membungkuk
"Chelon! Biarkan aku yang menghadapi Karaka!" Ucap Yuri tegas
"Apakah Tuan putri yang memberikan kabar ke Zaahart mengenai yang terjadi dalam kereta" ungkap Ha Chelon
Chelon memberanikan diri dan bertanya "Apakah putri tahu seorang reguler bernama Khun Aguero Agnis?"
Karaka dan Yuri bingung mengapa mereka mencari Khun bukan Baam/Violet. Yuri bertanya karena tidak paham dengan yang terjadi "Apa maksudmu? Kenapa kalian mencari reguler itu?"
"Kami diperintahkan untuk membawa dia ke hadapan Raja Zaahart dengan selamat"
"Ayah?" Yuri masih bingung dengan yang terjadi. Mengapa Zaahart sampai mengeluarkan perintah hanya untuk 1 reguler dari keluarga Khun yang terbuang, bahkan sampai memberi perintah bahwa dia harus selamat.
Yuri yang dikejutkan oleh serangan karaka berhenti berpikir dan mencoba mengalahkan musuh di depanya terlebih dahulu.
Ha Chelon juga masih bertanya dengan perintah Raja Zaahart tapi dia tetap melaksanakanya dan mengubur rasa ingin tahu miliknya.
Pertempuran terus terjadi sampai Baam melihat para temanya yang tertangkap ingin di eksekusi, akan tetapi semua orang tercengang dan bertanya-tanya akibat pengumuman kapten pasukan square itu "Serahkan reguler Khun Aguero Agnis maka para reguler yang lain bisa bebas!!"
Baam melihat ke arah Hwaryun untuk meminta jawaban. Begitu juga dengan Endrosi. Hwaryun hanya menjawab dengan datar "Apa kamu akan membuat pilihan Violet". Baam terdiam, dia tidak mau meyerahkan sahabatnya khun, tapi dia juga tidak mau membiarkan teman-temanya yang di tahan mati. Maka Baam memutuskan untuk pergi meyelamatkan mereka sendiri.
"Aku akan meyelamatkan mereka! Kalian bisa pergi lebih dulu membawa Tn. Khun ketempat yang lebih aman" Ucap Baam dengan tegas
"Tidak! Aku ikut denganmu Baam!" Sanggah Endorsi
Baam tahu dia tidak dapat menahan Endorsi jadi dia meyetujuinya sementara Honky, Hwaryun, dan Rak mengawal Khun dalam peti kristel keluar dengan aman. Mereka tidak tahu mengapa Zaahart mengingkinkan Khun, tapi Baam tetap pada pendirianya.
Hwaryun bersama Rak dan Honky meyaksikan dari kaca bangunan betapa kacaunya pertempuran yang terjadi sampai mereka di kejutkan dengan suara yang tidak asing namun sangat dingin "hehe Kemana kalian akan membawa putra kesayanganku!" Ucapnya langsung membuat ketiga reguler ini merinding dan takut akibat tekanan shishu yang dia berikan.
___________________
Astaga Langsung loncat kepertempuran stasiun kereta terakhir.
Semoga nyambung yah, karena awalnya mau dari lantai ujian awal aku buatnya, tapi kayaknya bakal lama masuk inti cerita kalo dari awal, jadi nanti aku slip2 aja adegan masa lalunya 😅😅
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top