20

perlu dicatat ini chapter terakhir okai :))

°°°

"Sorry."

Yujin menatap Doyoung tanpa bisa berkata-kata. Gadis itu terlalu terkejut dengan semua yang baru saja Doyoung ucapkan.

"Jadi... selama ini itu cuma pura-pura? Haruto sama Wonyoung gak beneran putus?" Yujin mengulangi semua ucapan Doyoung barusan.

"Jin, gua tau lu ngerasa ketipu sama ini semua. Gua, Haruto sama Wonyoung beneran minta maaf," kata Doyoung.

"Terus, maksudnya Haruto nembak gue itu apa? Bagian dari drama kalian bertiga juga?" tanya Yujin sembari menyebutkan kejadian saat mereka berada di pantai. Doyoung hanya bisa membalas dengan anggukan lemah.

"Wow, gila. Hebat juga kalian bertiga. Kenapa gak gabung ekskul teater aja sih? Kasian nih, punya bakat tapi gak dikembangin dengan baik," ujar Yujin, sedangkan Doyoung hanya menunduk.

"Maaf ya, Jin."

Yujin mengangguk. "Iya, gapapa kok. Santai aja. Lagipula gue yang harusnya berterimakasih sama kalian. Gue jadi tau rasanya jadi bahan mainan."

"B-bukan gitu maksud kita," sahut Doyoung dengan cepat.

"Gua udah lama suka sama lu, Jin. Sebelum lu jadian sama si Junhyuk sialan itu. Tapi, gua baru bisa deket sama lu setelah Wonyoung sama Haruto jadian."

Yujin terdiam mendengar penjelasan Doyoung. Diamnya gadis itu seolah mengizinkan Doyoung untuk menjelaskan lebih banyak lagi tentang fakta yang tak pernah Yujin ketahui sebelumnya.

"Haruto juga udah tau kalo gua suka sama lu, dia orang pertama yang gua kasih tau. Setelah dia jadian sama Wonyoung, Wonyoung juga lama-kelamaan tau tentang perasaan gua ke lu. Satu-satunya yang gak bisa tau cuma lu doang."

Gadis berambut sebahu itu terperanjat kecil lalu menggigit bibir bawahnya. Apa benar ia se-tidak peka itu?

"Gua, Haruto sama Wonyoung bikin rencana yang harapannya bisa bikin lu sadar sama perasaan lu sendiri. Siapa orang yang lu suka sebenernya dan apa masih ada kesempatan buat gua ngisi hati lu."

"Maaf kalo rencana gua bikin lu ngerasa lu jadi bahan mainan atau gimana. Tapi, bukan itu niat kita yang sebenernya. Gua pikir ini waktu yang pas buat jujur ke lu karena gua udah dapet jawaban dari semua pertanyaan gua."

Yujin melebarkan matanya sembari menatap ke arah Doyoung yang menghembuskan napas dengan pasrah. Pemuda itu terlihat putus asa.

"Yang pasti bukan gua yang lu suka dan gua udah gak punya kesempatan lagi buat ngisi hati lu," ucap Doyoung sambil menunduk. Suaranya terdengar parau dan lemah.

Yujin tersenyum meremehkan. Doyoung bilang Yujin tidak bisa mengetahui perasaan Doyoung, lalu apa bedanya dengan pemuda itu yang tidak bisa mengetahui perasaan Yujin?

"Tau apa sih lo, Kunyuk?" Yujin membuka suara. Doyoung mendongak dan menemukan Yujin di hadapannya sedang tersenyum.

Gadis itu maju satu langkah lebih dekat dengan Doyoung kemudian memeluk pemuda itu dengan erat.

"Gue udah tau siapa orang yang gue suka. Maaf kalo selama ini gue gak bisa tau perasaan lo. Lo juga utang permintaan maaf ke gue soalnya lo gak bisa tau perasaan gue juga."

"Hah? Emang perasaan lu gimana? Masa iya sama demennya kayak gua?" sahut Doyoung yang masih bingung.

Yujin memutar bola matanya malas, lalu menepuk punggung Doyoung.

"Menurut lo aja gimana?"

Doyoung menunjukkan cengirannya. "Menurut gua sih lu udah fall in love sama gua." Pemuda itu sambil mengeratkan pelukannya dengan Yujin.

Angin malam, bulan dan beberapa orang yang ada di rooftop malam itu adalah saksi dari bagaimana hubungan Doyoung dan Yujin bisa terbangun.

e n d :)))

bonchapnya enaknya diisi apa?
a. double date wonruto-doyjin
b. flashback pas doywonruto bikin rencana
c. lovey dovey doyjin tanpa wonruto

kesan pesan sama book ini dong ehe
(。◕‿◕。) kritik juga boleh kokkk

tysm yang udah mau baca book ini dari awal sampe akhir bahkan selalu komen tiap chapter huhu sayang kalian♡

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top