✨ Juni ✨

Hai minna-san~~👋👋👋

Ada yang kangen gak??~~

Tanpa basa-basi lagi silahkan membaca aku harap kalian suka~~
❤️❤️❤️❤️
.
.
.
.
.
.

Panik, khawatir dan takut itu yang di rasakan Tenn saat melihat tempat tidur Riku kosong dan dalam keadaan berantakan.

Tanpa basa-basi lagi Tenn langsung keluar kamar inap Riku dan mencari Riku ke setiap tempat rumah sakit tidak memperdulikan keadaan tubuh nya yang dalam keadaan tidak baik.

" RIKU KAU ADA DI MANA??!!" Teriak Tenn saat berada di belakang taman rumah sakit mencari sosok adik nya yang sangat ia sayangi.

" Kujo Tenn??, Apa yang kau lakukan di sini??" Tanya kanata yang kebetulan bertemu dengan Tenn di taman.

Nafas kanata yang tidak teratur dan baju dokter yang ia gunakan sedikit berantakan membuktikan bahwa ia sedang terburu-buru mencari sesuatu.

" Hoshitani-san!!!. Riku tidak ada di kamar nya!!." Kata Tenn panik saat tauh siapa orang yang ada di depan nya.

" Aku tauh, makanya sekarang aku sedang mencarinya. Aduh.... Kemana Riku pergi dengan keadaan tubuh seperti itu??!!" Kata kanata frustasi sambil mengacak rambutnya.

Di tengah keheningan itu tiba-tiba Tenn mengingat mimpinya tadi dan langsung menarik lengan baju kanata.

" Hoshitani-san dimana tempat kecelakaan orang tua ku dan Riku terjadi??"kata Tenn dengan raut wajah serius.

" Kenapa kau tiba-tiba bertanya itu?"tanya kanata heran.

" Itu karena... Karena aku yakin Riku ada di sana..... karena aku adalah kembaran nya, tolong percayalah padaku." Jawab Tenn sambil menatap wajah kanata yakin.

Kanata yang mendengar pernyataan Tenn langsung terdiam sambil berdebat dengan batin nya kanata melihat wajah Tenn yang menatap nya dengan serius, mau tidak mau kanata harus menerima kenyataan bahwa pemuda di depan nya ini adalah kembaran Riku, ia pernah dengar bahwa saudara kembar memiliki ikatan yang sangat kuat.

" Baik lah aku percaya padamu untuk kali ini saja, ikut aku ke mobil sekarang juga kita akan ke tempat kecelakaan itu sekarang juga." Kata kanata sambil berlari ke tempat parkir untuk mengambil mobil nya.

Saat kanata dan Tenn masuk kedalam mobil tanpa sengaja kanata melihat sebelah tangan Tenn yang terus mengeluarkan darah yang di yakini kanata tempat infus sebelum nya, kanata menebak karena Tenn khawatir pada Riku membuat Tenn tanpa sadar melepas infus yang terpasang di tangan nya sehingga membuat tangan nya berdarah.

Sambil menghela nafas kanata mencari kotak P3K di mobil nya dan memberikan nya pada Tenn, Tenn yang tiba-tiba mendapat perlakuan itu menatap heran kanata.

" Obati dulu luka mu itu aku tidak mau mobil ku penuh dengan ceceran darah mu" kata kanata ketus sambil menyalakan mobil nya.

Saat mendengar perkataan itu Tenn baru sadar bahwa tangan nya terus mengeluarkan darah sehingga Tenn dengan cekatan membalut luka itu dengan plester yang ada di dalam kotak P3K.

" Arigatou Hoshitani-san telah mengkhawatir kan ku." Kata Tenn tersenyum kecil saat mengetahui maksud di balik perkataan kasar kanata.

" Hum!!, Jangan salah sangka... Aku tidak mengkhawatirkan mu sama sekali aku hanya mengkhawatir kan mobil ku yang akan menjadi kotor karena darah mu itu." Kata kanata sinis sambil membuang wajah nya ke jalan di depan nya dan mulai fokus menyetir.

Tenn yang melihat itu cuma bisa tersenyum kecil dan terus mengobati tangan nya yang terus mengeluarkan darah.

' syukurlah Riku... Kau bersama orang yang sangat baik sepertinya.' kata Tenn dalam hati sambil sesekali melirik kanata yang sedang serius menyetir.

Skip~~

" Sebentar lagi kita akan sampai." Kata kanata saat melihat jembatan yang di maksud sudah terlihat di depan mata tapi anehnya saat di tengah jalan tiba-tiba mobil yang di kendarai kanata mati padahal tidak ada kerusakan sama sekali dan bensin nya masih terisi penuh.

" Aneh kenapa bisa tiba-tiba mati begini?!!" Kata kanata panik sambil berusaha menyalakan mobil nya tapi tidak berhasil.

" Hoshitani-san aku akan pergi terlebih dahulu ke jembatan itu." Kata Tenn sambil keluar mobil dan berlari menuju jembatan itu tanpa menunggu jawaban kanata.

" Tunggu dulu Tenn !!.jangan pergi sendirian ke sana!!." Teriak kanata panik saat melihat Tenn sudah berlari meninggalkan nya sendirian.

Setelah sampai di jembatan Tenn melihat sekeliling jembatan mencari sosok yang ia cari, dan pandangan nya akhirnya berhenti pada sosok Surai Crimson yang sedang berjalan pelan di tengah jembatan.

Sosok itu berjalan lunglai dengan pakaian rumah sakit yang masih melekat di tubuhnya, kakinya terlihat kotor karena tidak memakai alas kaki apapun di sana, mata Crimson nya yang menatap ke depan terlihat kosong seperti tidak bernyawa.

"RIKUU!!!" Panggil Tenn panik saat melihat Riku berhenti di pinggir jembatan sambil melihat sungai di bawah nya yang terlihat sangat dalam dan deras.

Tenn langsung berlari ke arah Riku dengan sangat ketakutan, Tenn sangat takut dengan tindakan Riku selanjutnya saat melihat nya turus menatap sungai yang dalam dan deras itu.

Tiba-tiba kabut tebal muncul menyelimuti jembatan itu membuat pandangan Tenn buram dan itu membuat Tenn semakin panik saat tidak bisa melihat sosok Riku di manapun.

" Untuk apa kau kesini?..." Tanya seseorang di belakang Tenn yang membuat Tenn langsung terdiam membatu karenanya ia sangat mengenali suara itu.

Suara anak-anak itu sangat Tenn kenali meskipun terdengar sangat sinis dan dingin saat bersuara tapi tidak di pungkiri bahwa ia sangat merindukan suara itu, Tenn lalu menoleh dan betapa terkejut nya ia melihat versi anak-anak Riku dengan baju musim dingin yang basah.

" Ri-Riku???" Tanya Tenn tergagap tidak percaya dengan apa yang ia lihat di depan nya.

" Untuk apa kau kesini?..." Seperti tidak peduli dengan panggilan Tenn terhadap nya ia kembali menanyakan pertanyaan yang sama pada Tenn.

Sambil mengatur emosinya yang ingin meledak melihat sosok itu tanpa sadar sebelah tangan Tenn mengangkat berusaha menjangkau versi kecil Riku yang ada di depan nya.

PLAK!!

" Jangan sentuh aku.... Aku tidak Sudi disentuh oleh mu." Kata Riku dingin sambil menampar tangan Tenn yang hampir menyentuh nya.

" A-aku khawatir padamu Riku... Aku ke sini mencarimu... A-aku takut sesuatu terjadi padamu ,jadi itulah kenapa aku datang kesini...." Kata Tenn tergagap dan sekaligus takut saat melihat pandangan dingin Riku kepadanya.

" Untuk apa kau khawatirku?.." tanya Riku versi kecil itu pada Tenn dengan sebelah alisnya mengangkat sedikit.

" Huh?.."

" Untuk apa kau khawatirku?, Kau bukan siapa-siapa ku" ulang Riku yang mulai kesal pada Tenn yang terlihat kaku dan gagal koneksi.

" Tapi Aku kakak mu sudah pasti aku khawatir kepada mu... Tolong jangan tinggal kan aku seperti ini Riku aku tidak sanggup menerimanya." Kata Tenn melas dengan mata berkaca-kaca siap menangis.

".....kakak ku?... Pftt... Jangan membuat ku tertawa bukan kah kita sudah bukan saudara lagi!!!. Kau orang pertama yang meninggalkan ku dan sekarang kau mengatakan padaku jangan meninggal kan mu?... Hahaha.... Itu lucu sekali... Hahaha.... Sangat lucu sampai-sampai membuatku muak."kata Riku dingin diakhir kalimat membuat Tenn yang mendengar nya semakin membeku akhirnya tanpa sadar Tenn mulai menangis dengan tubuh yang bergetar hebat.

Riku yang melihatnya seakan acuh tak acuh lalu berjalan melewati Tenn, penampilan nya yang tadi terlihat seperti anak kecil berubah kembali menjadi sosok remaja 18 tahun yang sedang memakai baju rumah sakit.

" Aku sudah muak melihatmu jadi sekarang pergilah.... Kembalilah ke tempat orang itu dan jangan pedulikan aku, bukan nya itu yang kau lakukan padaku waktu itu?" Kata Riku dingin yang langsung membuat Tenn tersentak dan menoleh ke arah Riku yang ada di belakang nya.

" Bukan itu yang aku....huh?!!"

Tenn langsung terdiam tidak bisa melanjutkan kata-katanya saat melihat Riku sudah duduk di pinggir jembatan dengan kaki telanjang nya yang sedang berayun-ayun.

' sejak kapan!!, Sejak kapan Riku sudah berada di sana?!! Kenapa aku tidak menyadarinya sama sekali!!!' kata Tenn dalam hati yang mulai panik saat melihat tubuh Riku yang siap kapan saja jatuh ke sungai deras di bawah sana.

Seperti tauh apa yang dipikirka Tenn, Riku yang melihat nya langsung mendengus dan memilih diam menunggu kelanjutan perkataan Tenn yang tertunda tadi.

" Gak mau dilanjutkan?, Kalau tidak cepat pergi sana kembali ke orang itu sehingga aku bisa kembali ke sana." Kata Riku sambil menatap sungai deras di bawah nya.

" Riku??!... A-apa yang ingin kau lakukan??!" Tanya Tenn dengan suara bergetar tak lupa air matanya yang sudah deras mengalir saat menatap Riku di depan nya.

Tanpa menjawab sepatah kata pun Riku cuma tersenyum miring dan mengayunkan tubuhnya membuat tubuhnya mulai jatuh ke arah sungai.

" TIDAKK!!!..... JANGAN LAKUKAN ITU RIKU!!!...."

Bersambung.....
.
.
.
.
.
.
Hai minna-san~~👋👋👋

Maaf ceritanya pendek ya~~

Dan aku sengaja memotong ceritanya biar greget kalian dan penasaran sama kelanjutan nya~~😁😁😁

Dan untuk tambahan aku tunjukan gambaranku~~










































Masih scroll?










































Sebentar....







































Loading sebentar....









































Aduh aku malu dengan gambarku..















































Jangan di ketawain ya...











OKE INI DIA!!!

Maaf ya gambarnya jelek soal nya langsung pakek bulpen~~😅😅😅

Sampai jumpa bulan depan~~

Pai~pai~👋👋👋

9 Juni 2021

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top