✨ Agustus 2 ✨

Hallo Minna-san~~👋👋👋

Saat update kemarin ada yang minta plot twist dan saat aku baca ceritaku kok kayak nya gak enak ya akhiran nya gitu~~

Jadi ini aku buat ending beda jadi aku harap kalian suka~~😊😊😊

Silahkan membaca~~❤️❤️❤️
.
.
.
.
.
.
Flashback~~

Seorang pria setengah baya yang memakai jas dokter terlihat tergesa-gesa menyusuri jalan menuju jembatan.

" Ha..ha... Kemana Tenn pergi?!... Sial gara-gara kabut ini aku tidak bisa melihat apapun!!!" Kata pria itu kesal karena kabut yang tiba-tiba muncul menghalangi pandangan nya membuat nya ingin memaki karena tidak bisa melihat jalan atau sosok yang selama ini ia cari.

Pria setengah baya itu yang bukan lain kanata sedang menyesuri jembatan yang berkabut dengan wajah panik dan khawatir mencari sosok yang selama ini ia cari dan betapa terkejut nya ia saat menemukan sosok yang sedang ia cari sedang tergantung di pinggir jembatan yang sedikit lagi akan jatuh.

" Sial!!!.... Bagaimana bisa sampai seperti ini!!" Kata kanata panik lalu berlari menghampiri kedua sosok itu dan berharap ia tepat waktu karena posisi mereka yang sedikit lagi akan jatuh.

sebelum kanata berhasil meraih pakaian dari sosok yang memiliki Surai baby pink mereka berdua sudah terjatuh ke sungai yang terlihat sangat gelap, deras, dan dalam.

kanata bisa melihat kedua sosok itu yang kesulitan berenang apalagi kanata semakin panik dan khawatir dengan pemilik Surai Crimson yang terlihat sangat kesakitan dan kesulitan berenang karena penyakit nya tanpa pikir panjang kanata terjun ke sungai untuk menyelamatkan kedua sosok itu.

Air yang dingin dan juga arus yang deras membuat kanata kesulitan berenang dengan membawa dua orang tapi pada akhir nya kanata berhasil berenang ketepi meskipun memerlukan banyak tenaga dan usaha.

" Haaa... Haaa..." Kanata mencoba mengatur nafas nya yang tersendat sambil menarik kedua sosok itu ke pinggir sungai dan memeriksa keadaan mereka berdua yang terlihat sudah lemas.

Kanata lega Tenn masih bernafas meskipun lemah tapi keadaan nya tidak membahayakan nyawanya namun tidak untuk Riku yang sama sekali tidak bernafas bahkan kedua matanya sudah tertutup rapat enggan untuk membuka mata dan bibir yang sudah biru pucat.

Melihat kondisi Riku yang mengkhawatir kan kanata mencoba menekan dada Riku beberapa kali berusaha untuk membuat nya bernafas kembali.

" Ayolah Riku bernafas lah..." Gumam kanata pelan.

sambil terus melakukan pertolongan pertama berharap sosok itu kembali bernafas berharap memiliki kesempatan untuk menyelamatkan nyawanya dan itupun berhasil Riku terbatuk- batuk mengeluarkan air dari mulut nya sebelum pingsan lagi kali ini berbeda dari sebelum nya dada Riku naik turun menandakan bahwa ia kembali bernafas membuat kanata menghela nafas lega .

" Kenapa kau melakukan ini?!!, Seharus nya kau tidak perlu melakukan semua ini kepada Riku, kau sudah sangat keterlaluan!!" Bentak kanata marah pada sosok anak kecil bersurai Crimson dengan pakaian musim dingin yang basah kuyup.

Ia terlihat seperti bukan manusia Meskipun penampilan nya mirip dengan Riku waktu kecil, dengan posisinya yang sekarang sedang berdiri di atas air dengan kabut tebal mengelilinginya menambah kesan suram dan menyeramkan kepadanya saat ekspresi dingin dan tanpa emosi itu menatap tajam.

" Terserah aku.... Lagi pula itu juga tubuh ku." Balas nya dingin dan acuh tak acuh tidak memperdulikan kanata yang sedang marah.

Sambil mengangkat bahu acuh tak acuh Perlahan sosok anak kecil mirip Riku itu berjalan mendekati kanata, Riku dan Tenn yang sedang berada di pinggir sungai.

" Aku tauh kau membenci Tenn.... Tapi jangan membuat sebagian dari dirimu merenggang nyawa seperti ini, apa kau tidak peduli terhadap nya?"kata kanata dingin saat sosok itu sudah ada di depan nya.

" Kenapa aku harus peduli??... Bahkan sebagian diriku ini tidak menganggap keberadaan ku dan selalu menolak keberadaan ku." Balas nya tidak kalah dingin sambil menatap kanata tidak suka.

Kanata ingin sekali mengatakan sesuatu tapi mulut nya tiba-tiba membisu tidak bisa mengatakan apapun yang ada di pikiran nya membuat suasana menjadi sunyi karena sosok itu jaga terdiam sambil menatap kanata, saat mereka sudah terdiam cukup lama tiba-tiba sebuah tangan menggapai tangan yang lebih kecil itu.

".... Akhir nya aku dapat melihat mu" kata orang itu lirih sambil tersenyum lembut pada sosok dirinya yang lebih muda itu.

" Huh?!!"

Kanata dan sosok kecil Riku langsung terkejut saat mendapati Riku yang sudah sadar dan memegang tangan kecil dari sosok sebagian dirinya itu.

" .... Maaf kan aku ini semua salah ku.... Seandai nya aku tidak egois seperti ini.... Pasti kau tidak menderita seperti ini dan berakhir menjadi sosok hantu penasaran seperti ini." Kata Riku pelan.

Sosok anak kecil Riku itu langsung terkejut bukan hanya karena mendengar penuturan kata Riku yang lembut dan bersungguh-sungguh tetapi melainkan sebuah fakta bahwa Riku dapat melihat nya bahkan menyentuh nya.

Saat sosok itu Melihat mata Riku yang tulus meminta maaf membuat sosok anak kecil Riku itu terduduk lemas di depan Riku yang sedang berbaring lemas mencoba mengatur nafas nya yang tersendat-sendat.

".... Boleh aku tanya satu hal?" Tanya sosok kecil Riku itu sebagai jawaban Riku mengangguk.

" .....Apakah kau selama ini.... membenciku?.... aku adalah jiwa yang membawa kenangan masa lalu mu yang kelam pasti itu membuat mu membenciku sehingga membuat mu tidak dapat melihat ku selama ini."

" .... Tidak.... Aku tidak membenci mu.... Sebalik nya aku takut kepadamu.... Huh.... Aku takut menerima diriku di masa lalu... Huh.... Aku takut mengingat kejadian kedua orang tua ku meninggal.... Jadi itu sebab nya aku tidak pernah menerimamu selama ini." Jawab Riku pelan sambil mengusap lembut tangan sosok kecil dirinya yang sudah menangis dalam diam.

" Tapi itu hanya masa lalu... Huh... Sekarang aku sudah menerimamu... Mulai sekarang aku akan menerima semua kenangan buruk ku itu jadi.....hehe... Selamat datang kembali sebagian diriku, maafkan aku membuat mu menderita selama ini." Di akhir kalimat Riku mencoba bangun dan memeluk sosok kecil itu.

Sosok anak kecil Riku membalas pelukan Riku dengan erat sambil menangis tersedu-sedu sebelum menghilang seberti Debu dalam pelukan Riku.

" Aku pulang.... Terima kasih telah menerimaku kembali." Balas sosok itu sebelum menghilang total.

Mendengar itu Riku tersenyum kecil sebelum kegelapan mengambil alih kesadaran nya.

Skip~~

" Ukh..."

Suara rintihan membuat kanata menghampiri ranjang dari sosok paling berharga dirinya, dilihat nya perlahan mata Crimson cerah bagai kelereng itu terbuka perlahan menatap kanata yang sedang tersenyum lega mendapati sosok itu tidak apa-apa meskipun harus memakai masker oksigen untuk membantu pernafasan nya yang masih sesak.

" Selamat pagi Riku~, bagaimana keadaan tubuh mu sekarang sudah lebih baik?, Apa masih terasa sakit?" Tanya kanata lembut sambil mengusap lembut Surai Crimson itu dan merasakan sedikit hawa panas yang menerpa kulit nya.

" Masih demam... Lebih baik istirahat lagi sana tubuh mu masih lemah."

" Hehe..."

Riku hanya tertawa kecil saat melihat kanata mulai masuk mode overprotektif nya, perlahan Riku menggenggam tangan kanata mencoba mencari kenyamanan.

" huh..... Kau itu masuk jurusan Kedokteran kau seharusnya tauh betapa besar bahaya nya tenggelam untuk orang yang mengidap penyakit pernafasan tapi kenapa kau bisa melakukan hal seperti itu?!, Untung saja nyawamu dapat di selamatkan kalau tidak bagaimana?!!" Kata kanata gemas sambil menyentil pelan kening Riku dengan sebalah tangan nya yang bebas.

Riku yang mendat sentilan kasih sayang oleh kanata cuma bisa nyengir sebelum menutup matanya dan bergumam pelan.

" ...Otou-san boleh aku minta tolong?" Kata Riku lirih tanpa membuka matanya sama sekali.

" Minta tolong apa?... Kalau meminta yang aneh-aneh aku gak mau loh ya." Kata kanata.

" ..... Bisa tolong katakan pada Tenn-nii kalau aku sudah meninggal?"

"Huh?"

Kanata langsung kebingungan oleh perkataan Riku, sungguh ia tidak mengerti kenapa Riku memintanya mengatakan itu kepada Tenn, sungguh semua permintaan Riku itu aneh-aneh dan di luar logika membuat kanata kebingungan sendiri di buat nya.

Paham dengan nada bingung kanata Riku kembali membuka matanya dan meenatap kanata lirih sambil tersenyum lemah.

" Aku ingin Tenn-nii terbebas dari belenggu rantai kujo Takamasa terhadapnya, dan belenggu itu adalah aku. Aku harap Tenn-nii dapat bebas saat mengetahui belenggu yang mengikat nya sudah tidak ada."

" Jadi itu sebab nya kau memintaku melakukan itu?" Tanya kanata yang langsung di balas anggukan oleh Riku.

" Baiklah tidak masalah. Tenn sebentar lagi akan bangun dan aku akan mengatakan nya sekarang, waktu tepat sekali karena aku ingin marah-marah kepadanya."

" Jangan berlebihan ya...
Kasian Tenn-nii yang baru bangun nanti bisa drop."

" Tenang saja, aku tidak akan sampai membuat nya drop. Meskipun aku memiliki sifat seperti ini aku tetap seorang dokter mana mungkin aku membuat nya sampai drop bisa jatuh nanti harga diri ku sebagai dokter." Kata Kanata terkekeh kecil sambil membenarkan posisi tidur Riku agar lebih nyaman setelah Riku tertidur barulah kanata keluar kamar Riku.

Flashback end~~

Kanata menghela nafas pelan setelah keluar dari kamar Tenn, ia merasa sangat puas telah mengatakan semua itu meskipun ada sedikit rasa bersalah karena berbohong dengan keadaan Riku.

" Ya sudahlah gak guna di pikirkan lagi lebih baik aku selesaikan masalah  selanjut nya lalu mengirim Riku ke luar negri untuk bersembunyi dan pengobatan nya sekaligus." Kata kanata mengangkat bahu acuh tak acuh lalu pergi begitu saja.

Ke esokan hari nya kabar meninggal nya Center Idolis7 menyebar dengan cepat bahkan sudah di tanyangkan di berbagai cenel TV yang membuat kepercayaan pertahanan terakhir Tenn runtuh begitu saja membuat Tenn menagis kencang.

" Sudahlah Tenn kau tidak perlu menangisi orang yang sudah meninggal." Kata seseorang yang membuat Ten terdiam tapi air mata masih mengalir di kedua matanya.

" Haha... Nanase Riku dan kujo Tenn sudah tidak memiliki hubungan lagi, maupun ia amnesia, koma atau mati sekali pun itu bukan urusan kujo Tenn lagi... Haha... Apa kau tidak asing dengan kata-kata ini kujo Takamasa?" Kata Tenn dingin sambil menatap tajam sosok di depan nya.

" bagaimana bisa kau.... Huh... Desah lupakan itu, aku melakukan semua itu untuk kesuksesan mu."

" PERSETAN DENGAN KESUKSESAN KU!!... Kau seharus nya tauh alasan ku mengikutimu itu karena Riku!!, Karena dirimu aku terlambat dan kehilangan satu-satunya keluargaku!!" Bentak Tenn marah sambil mencengkram rambut nya frustasi.

".... Satu-satunya orang yang paling berharga untuk ku..." Lanjut Tenn lirih sambil menutup matanya mencoba mengatur emosinya sebelum membuka matanya kembali dan menatap tajam kujo Takamasa.

" Aku keluar!!!. Aku tidak mau menjadi boneka obsesi mu lagi!, Terserah kau mau melakukan apa aku sama sekali tidak peduli dan jangan berharap kau bisa mengontrol ku lagi sebab aku sudah tidak mempunyai alasan untuk mengikutimu lagi!, Cepat keluar dari kamar ku sekarang juga!" Bentak Tenn.

" Kau akan menyesalinya, tanpa ku kau bukan lah apa-apa." Kata kujo Takamasa geram saat melihat tingkah Tenn yang tidak menghormati nya.

" Apa aku terlihat peduli dengan itu semua?... Sekarang cepat keluar dari kamar ku sekarang juga!!."

Dengan kesal kujo Takamasa keluar dari kamar Tenn, setelah kujo Takamasa pergi kanata menunjukan dirinya di ambang pintu.

" Kau menunjukan dirimu yang sebenar nya itu lebih baik dari pada sosok dirimu yang di buat-buat di depan kamera." Kata kanata sambil berjalan masuk, Tenn yang mengenali sosok itu hanya bisa menunduk diam tidak berani menatap kanata.

Kanata hanya mengangkat bahu acuh sebelum memberikan sebuah kalung pada Tenn, Tenn yang mengenali kalung itu langsung tersentak.

" Inikan..."

" Ya benar kalung Riku... Sekarang itu milik mu aku memberikan kalung Riku kepadamu jadi jaga baik-baik."

" Aku tidak pantas menerima nya."

" Huh.... Aku memang tidak menyukai mu tapi aku tidak membencimu. Aku tidak sekejam itu kau tauh kalau aku sekejam itu untuk apa aku menyelamat kan mu yang tenggelam bersama dengan Riku."

" Tapi..."

" Sudah cukup aku tidak mau mendengar apapun lagi. Lagipula memberikan kalung itu untuk mu juga merupakan ke inginnan Riku."

" Huh?..."

" Kau sudah melihat nya kan wujud anak kecil Riku?"

" Sudah meskipun samar-samar."

" Dia sebenar nya sebagian jiwa Riku atau bisa di bilang bagian dari Riku. Sosok itu memang membencimu yang sudah meninggalkan nya tapi kau tauh ia masih menyayangimu. Sosok itu berharap kau bebas dan menjalani kehidupan mu dengan baik dan tanpa paksaan jadi ia memita ku memberikan kalung itu kepadamu agar menjadi jimat atau penenang untuk mu agar kau tidak melakukan bunuh diri." Jelas kanata membuat Tenn tersentak sekali lagi dan menggenggam erat kalung Riku.

" Tugas ku sudah selesai jadi aku akan pergi dan mungkin ini akan menjadi pertemuan terakhir kita karena aku akan pergi ke luar negri."

" Huh??.... Kenapa?"

" Kau pikir dengan berita yang menyebar seperti itu bisa membuat ku tetap tenang tinggal di negri ini?!" Bukan nya menjawab pertanyaan Tenn, kanata kembali bertanya sambil melihat berita Center Idolis7 yang masih memanas, melihat itu Tenn menunduk dan ingin menanyakan sesuatu tapi masih ragu-ragu kanata yang menyadari nya masih terdiam menunggu kata yang akan di ucapkan pemilik Surai baby pink itu.

"..... Makam Riku.... Boleh aku tanya dimana Riku di makam kan??" Tanya Tenn takut-takut kalau sosok di depan nya ini tidak mau menjawab.

" ....Maaf aku tidak bisa mengatakan nya...." Jawab kanata pelan yang langsung membuat Tenn lesu.

" Ayo buat kesepakatan..... Jika kau dapat menjalani hidup mu dengan lebih baik dan tanpa melakukan bunuh diri sekalipun maka akan ku tunjukan tempat nya atau aku akan memberikan sesuatu yang lebih baik dari itu." Kata kanata sambil meninggalkan ruangan itu yang membuat Tenn langsung kebingungan.

" Huh.... Aku tidak yakin bisa menjalani hidupku lebih baik tanpa mu Riku tapi akan aku usahakan jadi tolong beri aku kekuatan untuk menjalani hidup ini ya Riku?" Kata Tenn pelan sambil mengusap pelan kalung Riku.
.
.
.
.
Skip 7 tahun kemudian~~

" Uwaaahhh... Keren aku tidak menyangka Tenn-nii masih berlanjut menjadi idol." Kata sang Surai Crimson semangat saat melihat poster  idol di depan bandara pesawat.

" Aku mendengar kalau mereka sering mengalami masalah saat menjadi idol tapi syukurlah mereka dapat melalui semua nya dengan baik." Kata Haku sambil berjalan mendekati sosok itu ditangan nya membawa koper.

" Ya~nama nya juga menjadi idol bukan nya Haku nii-san juga pernah mengalaminya saat menjadi idol dulu?" Tanya sosok itu.

" Ya.... Dan berakhir aku keluar dari dunia idol karena tidak bisa menghadapi masalah dan tekanan yang aku hadapi saat menjadi idol." Jawab nya sambil menghela nafas lelah.

" Sudah lah Haku nii-san jangan pikirkan masa lalu lagi itu sudah berlalu. Ayo kita ke Otou-san pasti mereka menunggu." Ajak nya sambil menarik tangan Haku agar cepat masuk ke Taxi.

Skpi~~
Saat turun dari Taxi Haku dan sosok bersurai Crimson itu sedang kesal berbicara dengan Surai baby pink di depan nya.

" Kenapa kau memakai baju pemakaman?!!, Bukan nya aku sudah bilang kalau kau tidak perlu memakai baju ini!!!, Dan apa-apaan bunga di tangan mu itu!!." Kata kanata kesal.

" Bukan nya kita akan bertemu Riku?!. Bukan nya kalau ke pemakaman kita harus memakai baju ini dan juga harus bawa bunga?!" Kata Surai baby pink yang ikutan kesal.

" Huh.... Baiklah ini semua salah ku... Seharus nya aku mengatakan padamu lebih awal tentang Riku aku jadi malu sendiri gara-gara kau memakai baju itu." Gumam kanata pelan tapi masih dapat di dengar.

" Hahaha..... Ya memang salah Otou-san sih gak jelasin awal-awal jadinya Tenn-nii masih salah paham tentang kabar ku." Kata Surai Crimson sambil tertawa membuat Tenn yang mendengar suara itu membeku.

" Hei kau juga ikutan salah ya menyuruhku melakukan semua ini." Balas kanata tidak terima.

"Hehehe.... Gomennasai~~" kata sang Surai Crimson sambil cengengesan lalu memeluk sang Surai baby pink dari belakang.

" Tidak mungkin ini kau??..."

" Yap ini aku Tenn-nii"

Tenn lalu berbalik melihat sosok Surai Crimson yang sangat ia rindukan sedang tersenyum lembut kepadanya tanpa sadar air mata mengalir dari matanya.

" Tenn-nii aku sangat merindukan mu." Kata sang Surai Crimson lalu memeluk Tenn dari depan, Tenn lalu membalas memeluk sosok itu sangat erat saat di yakin sosok di depan nya bukan ilusi.

"..... Aku juga sangat merindukan mu..."

"...... Riku."

~Tamat~✨

.
.
.
.
.
.

Hai Minna-san~~👋👋👋

Sudah ya ini sudah tamat gak ada update lagi~~

Bagaimana menurut kalian dengan cerita buatan ku ini?~~

Aku harap kalian suka dan menikmatinya~~😊😊😊

Aku juga mau berterima kasih pada para pembaca ku yang setia membaca cerita author yang masih pemula ini~~

ARIGATOU MINNA-SAN!!~~

SAYONARA~~👋👋👋

7 Agustus 2021

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top