Chapter 3 Part 5
Kelas sudah ramai. Beberapa murid sudah saling mengisi tempat dan tinggal menunggu sensei datang. Chelsea menyebarkan pandangan saat ia baru saja sampai di tempat duduknya. Matanya terpusat pada kursi belakang tempat Ryu duduk.
Belum datang. Kemana dia? Hanya ada Kento dan Endo disana.
Jika diingat lagi atas apa yang dikatakannya kemarin, rasanya masih kurang pantas. Chelsea masih ingat wajah pasrah Ryu waktu ia mengatakan hal kasar yang mungkin menyakitinya. Mungkin Ryu... ah, tidak mungkin. Mana mungkin pria itu benar-benar mencintainya seperti yang ia katakan akhir-akhir ini? Chelsea harus ingat lagi, kalau Ryu masih sama---pria bajingan yang murahan.
"Asuka," suara berat dari sampingnya membuyarkannya sesaat. Chelsea menoleh cepat dan terkesiap.
"Ryu," gumamnya. Wajah pria itu nampak sedikit cerah hari ini. Entah karna faktor cahaya atau...
"Selamat pagi," katanya pelan. Belum sempat Chelsea membalas, tiba-tiba kepala Ryu maju sedikit, dan matanya mengarah ke bawah hendak meraih bibir Chelsea. Tangan Ryu terangkat ke dagunya dan seketika mereka...
Chelsea mengerjap cepat. Astaga. Astaga!
Senyum Ryu merekah di depan wajah dekat Chelsea.
"Kau cantik hari ini," sahutnya sambil melepas ciuman singkat itu. Dada Chelsea nyaris copot kalau ia tidak mendengar gemuruh suara heboh anak-anak yang lain. Pipi Chelsea memanas, jantungnya berdebar dua kali lebih cepat saat Ryu mengembangkan senyum manisnya.
Astaga, astaga, astaga. Terkutuklah kau Chels, terkutuklah kau!
Bagaimana ini? Ia tak bisa menghentikan napasnya yang sesak!
***
"Yuki, berhenti menggodaku terus!" pekik Chelsea setelah bel istirahat berdentang dan hampir semua orang memburu kantin dan buru-buru membeli makan siang.
Yuki tertawa puas sambil memegangi perutnya yang kesakitan. Ai tersenyum kecut sambil memakan dorayakinya.
"Kalian benar-benar serasi! Ah aku iri pada kalian," gumam Yuki. Chelsea merenggut, ia menggeplak kepala Yuki.
Sepintas, kelas sepi dan Ryu sedang tidak ada ditempat. Mungkin lebih baik ditanyakan sekarang daripada dibiarkan terus membuat kepala Chelsea pusing. Hal yang sangat ingin ia tahu, tentang dua tahun yang lalu.
"Yuki, Ai," suara Chelsea berubah datar. Yuki dan Ai berpaling dengan sisa tawa mereka tapi langsung terdiam ketika melihat perubahan raut Chelsea.
"Apa?" tanya Yuki.
Chelsea mengintip ke pintu kelas bagian belakang dan depan. Nampaknya belum ada tanda-tanda Ryu akan datang.
"Aku ingin bertanya padamu," jeda sejenak, "mengenai kejadian dua tahun lalu yang menimpa Ryu."
Sorot mata Yuki dan Ai berubah kecut. Mereka nampak tak yakin ingin menceritakan padanya.
"Lupakan saja, lebih baik kau tak perlu tahu," ujar Ai pendek dibalas anggukan cepat Yuki.
Chelsea tersentak, "kenapa? Apa yang sebetulnya terjadi? Kenapa semua orang menyembunyikannya?"
Ai mengangkat wajah, "karna itu akan sangat menyakitkan jika kau yang mendengarnya."
Chelsea tertegun. Bahkan sahabatnya sendiri tak ingin mengatakannya.
***
Halo update lagi hehe. Kalo masi ada yg penasaran ttg kejadian dua tahun lalu, ayoo keep reading and waitingg aku bakal update secepatnya dan kalian bakal dapetin jawabannya hehe
Btw ayo saling mendukung crita aku dg menekan tombol bintang dibwah itu yaa. Aku sangat menghargai readers sejati daripada asal boomvote (oh shit kick you guys out of here) hehe krn aku beneran baca crita kaliann dan ga asal boomvote. Mending silent reader dibanding boomvote ye ga?
Btw, aku msh on going jg read story kalian jdi agak lama update ya, and sejujurnya sih lagi mau lanjut project yg di leppy hehe lg ada mood. Okey deh, see you at next chap yaa keep waiting😘
Konbanwa😘😘
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top