3. Janji
"Nak, jika suatu saat nanti kamu menemukan jalan terjal, berjanjilah untuk tidak menyerah. Jika suatu saat nanti kamu terjatuh, berjanjilah untuk bangkit. Jika suatu saat nanti kamu terjebak di antara orang-orang jahat, berjanjilah untuk memaafkan mereka."
Anak kecil itu hanya memandangku dengan wajah bingung. Anak kecil itu adalah aku.
"Aku setuju dengan yang pertama dan kedua," jawabnya. "Tetapi kenapa dengan yang ketiga? Kenapa aku harus memaafkan orang-orang yang menyakitiku?"
"Karena hidup dengan membawa kebencian itu rasanya berat. Saat kamu berambisi untuk menggapai impianmu demi membalas dendam, Tuhan tidak akan mengizinkanmu."
"Lalu, bagaimana kamu sekarang? Apakah kamu masih gagal karena masih memiliki dendam?"
"Tidak lagi. Aku sudah menggapai apa yang kamu impi-impikan."
"Benarkah kamu sudah berada di tempat impianku?"
"Ya."
"Apakah menyenangkan?"
"Tidak selalu. Berkali-kali kamu menangis, tetapi berkali-kali juga kamu bersyukur."
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top