🌿✨ TsuAya✨🌿
Bisa dibilang Aya sedikit kesal dengan sikap Tsukasa yang masih menggantungkannya soal hubungan mereka, padahal sudah setahun sejak kelulusan perkuliahan mereka tapi Tsukasa masih saja tidak menunjukkan tanda-tanda ingin melamarnya.
Tapi, walau begitu Tsukasa adalah pacar yang baik selalu meluangkan waktunya untuk berkencan dengan Aya setiap akhir pekan dan selalu berusaha selalu ada untuk Aya setiap kali gadis itu meminta tolong.
Tsukasa bekerja sebagai seorang mangaka sesaat setelah lulus dari perkuliahan jurusan Desain Komunikasi Visual nya.
Setidaknya perhatian Tsukasa tidak berubah padanya walau terkadang Tsukasa masih sering bersikap egois ketika ada masalah di antara mereka tapi setidaknya sekarang sifat Tsukasa sudah sangat lebih baik ketimbang dulu ketika masih awal berpacaran.
Dan hari ini, seperti biasa di akhir pekan Aya akan berkencan dengan Tsukasa dan gadis bersurai coklat itu sudah siap dengan hoodie hitam kesayangannya dan rok coklatnya.
Setelah sedikit memoles wajahnya dengan make up ringan, Aya pun meraih ponselnya untuk mengirim pesan pada Tsukasa.
Ay🤎
Tsukasa-kun, kau tidak lupa
dengan janjimu hari ini kan?
Tsu🖤
Tentu saja tidak, tapi sepertinya
aku akan sedikit terlambat jadi sebaiknya
Aya-chan kesana lebih dulu.
Ay🤎
Okei<3
Aya memasukkan ponselnya ke dalam tas slempangannya dan segera menuju tempat dimana mereka akan bertemu.
✨🌿✨
Gadis bermanik mocha itu sedikit menggerutu sebal mengingat dia sudah menunggu di bangku taman sejak setengah jam yang lalu dan kekasihnya itu tak kunjung menunjukkan batang hidungnya.
Bahkan Aya mulai mengantuk menunggu kedatangan kekasihnya itu dan berniat ingin segera pulang.
"Apa yang sedikit terlambat kalau begini?"gerutu Aya menggigit sedotan yang dia gunakan untuk meminum susu kotaknya.
Beberapa menit kemudian, tiba-tiba 2 buah tangan kekar menutupi mata Aya membuat gadis itu sedikit berjengit tapi begitu mendengar suara tawa yang familiar, gadis itu langsung bisa menebak siapa pemilik dua tangan kekar tersebut.
"Mou Tsukasa-kun!"
Pemuda itu kembali tertawa lalu duduk disampingnya dan mencium kening gadis itu membuat gadis itu merona malu.
"Tsukasa-kun itu memalukan tahu! Kita sedang di tempat umum!"Gerutu Aya yang sebal dengan kebiasaan Tsukasa yang suka tiba-tiba mencium keningnya ketika mereka sedang di tempat umum.
Tsukasa tersenyum.
"Untuk apa? Kan itu hal yang biasa di lakukan oleh sepasang kekasih bukan~?"Goda Tsukasa menaik-turunkan alisnya membuat gadis itu mendengus lalu memalingkan wajahnya.
"Urusai! Selalu itu alasanmu!"Gerutu Aya lagi, Tsukasa tertawa mengacak-acak rambut Aya gemas.
"Gomen gomen aku juga sedikit terlambat hari ini"
Aya mendengus, apa yang di maksud dengan sedikit?! Bahkan Aya nyaris saja tertidur karna bosan menunggu pemuda menyebalkan ini selama setengah jam lamanya.
"Apa yang kau maksud dengan sedikit?! Aku nyaris mati karna bosan menunggumu!"Cerca gadis itu, Tsukasa tertawa.
Wajah marah gadis itu selalu jadi hal yang di sukai oleh Tsukasa karna menurut Tsukasa, wajah marah Aya sangatlah menggemaskan padahal gadis itu sudah menginjak umur 21 tahun.
"Ayolah jangan marah, aku tahu setelah ini kau akan senang~"
Aya memandangi Tsukasa tidak mengerti.
"Kenapa aku harus senang dengan keterlambatanmu?!"
"Bukan itu"
"Lalu?"
Tsukasa tersenyum misterius sambil menempelkan jari telunjuknya pada bibirnya.
"RA-HA-SIA"
Aya kesal dan langsung menjitak kepala Tsukasa.
"Menyebalkan!"
Tsukasa mengelus kepala bekas jitakan kekasihnya itu lalu terkekeh mencubit pipi Aya.
"Sudahlah, ayo kita mulai kencannya! Kau tidak mau langsung pulang bukan~?"
Aya mendengus lalu mengangguk.
✨🌿✨
Hari semakin sore dan sepertinya Aya sudah cukup puas dengan kencan mereka hari ini hingga sejak tadi selarik senyuman tidak berhenti terpatri pada parasnya.
Tsukasa sepertinya tidak jauh berbeda, hanya saja sejak tadi pandangan Tsukasa terfokus pada gadis itu dan terkadang Tsukasa tersenyum tanpa alasan yang jelas.
Dan itu membuat Aya sedikit salah tingkah karna terus-terusan di tatap oleh Tsukasa.
"Ngomong-ngomong Aya-chan, kita mampir ke suatu tempat yuk!"Ajak Tsukasa, Aya memandangi kekasihnya tidak mengerti.
"Kemana?"
Tsukasa tidak menjawab melainkan langsung menarik tangan Aya untuk pergi ke tempat yang di maksud olehnya.
Setelah berjalan sekitar beberapa menit, Aya terkejut ternyata tempat yang di maksud oleh Tsukasa adalah
"Kamome?"
Tsukasa mengangguk antusias.
"Ayo kita bernostalgia sebentar~"
Aya tidak mengerti maksud kekasihnya tapi gadis itu hanya tertawa kecil mengikuti langkah Tsukasa untuk berkeliling di sekolah mereka dulu itu.
Tempat yang pertama kali mereka kunjungi adalah ruang kelas mereka dulu sewaktu kelas 2 SMA, dimana Aya baru saja di tranfer ke Kamome High School itu.
"Kau anak baru yaa?? Tadi aku tidak mendengarkan jika ada murid baru karena aku sedang memikirkan Amane~"
Aya tersenyum mengingat sapaan pemuda itu untuk pertama kalinya ketika gadis itu secara tidak sengaja duduk di bangku belakang pemuda itu.
"Aku Yugi Tsukasa! Mungkin kita bakalan akrab karena bangkunya dekat, jadi Yoroshiku ne~"
Saat itu, Aya tidak pernah menyangka jika hubungannya dengan Tsukasa bisa sampai di titik ini dan Aya sangat bersyukur kamisama sudah mengantarnya kesini untuk bertemu dengan Yugi Tsukasa.
Setelah puas bernostalgia di kelas, mereka pun berkeliling di tempat lain dan terakhir barulah mereka mengunjungi atap sekolah.
Begitu sampai di atas sana, mereka langsung di sambut dengan terpaan semilir angin sore yang bertiup lembut.
Tsukasa dan Aya saling melempar senyum, mengingat atap sekolah ini benar-benar menyisakan kenangan indah buat mereka selama mengenyam bangku sekolah menengah atas ini.
"Jadi..."
"Hm?"
"Kenapa Tsukasa-kun tiba-tiba mengajakku kesini?"
Tsukasa terkekeh lalu berdiri di samping Aya yang sedang melihat lapangan sekolah dari atap sekolah.
"Coba tebak~!"
Aya terlihat berpikir sejenak berusaha menerka-nerka alasan kenapa kekasihnya tiba-tiba mengajak dirinya bernostalgia di sekolah menengah atas mereka ini.
"Kau rindu sekolah? Tapi kenapa tiba-tiba-"
Tsukasa terkekeh.
"Baiklah, tutup matamu~"
Aya tidak mengerti namun pada akhirnya tetap menuruti perintah Tsukasa.
"Buka matamu~"
Aya terkejut tiba-tiba Tsukasa sudah berjongkok ala pangeran sambil memegang tangan Aya yang jari manisnya sudah tersemat sebuah cincin emas"
"Jadi, bagaimana? Kau masih ingin nama Tanaka Aya mu atau kau mau menggantinya menjadi Yugi Aya?"Tanya Tsukasa lalu bangkit merentangkan kedua tangannya sambil tersenyum lebar, Aya menangis sesenggukan menghamburkan pelukannya pada Tsukasa erat.
"Ya!"
Tsukasa tertawa lega lalu memegang kedua pipi Aya dan mencium bibir gadis itu dibawah temaram cahaya matahari tenggelam yang mulai kembali ke peraduannya di temani sedikit semilir angin lembut berhembus.
Hari ini Yugi Tsukasa sudah memutuskan untuk mengucapkan janji sakral sehidup semati nya dengan Tanaka Aya.
Ah bukan, tapi Yugi Aya.
✨🌿🌿 Next? 🌿🌿✨
Tanaka Aya belong's to Rahma_HS23
Gambar visualisasi karakter Tanaka Aya bukan milik saya tapi milik stiker Line dengan nama Menhera-chan<3
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top