Together Forever - 1.
Derap langkah kaki ringan terdengar,seiring dengan suara gemuruh di langit yang tertutup awan hitam kelabu.Anehnya,gemuruh petir itu berwarna merah terang.
JDAR!
Kilat besar pun muncul selama beberapa detik,mengungkap pesona keindahan sekaligus kengeriaannya.
"Sepertinya wilayah ini aman." Bibir cherry yang awalnya terjatuh erat nan rapat itu akhirnya mengeluarkan suaranya.Tudung jubah hitam yang tertiup sang dersik ia benarkan,kembali menyembunyikan wajah cantik sang empunya,meski umurnya masih terbilang anak-anak.
Ia hendak berbalik.Namun,ia mengurungkan niatnya,kala pendengarannya yang tajam menangkap sebuah suara tangisan yang menggelegar lumayan kencang.
"Siapa yang menangis di hutan dekat perbatasan ini??"
Zap!
Tubuhnya menghilang,meninggalkan jejak kilatan merah.
Suara tangis itu semakin keras,menandakan ia yang sudah hampir sampai di titik tempat suara tangisan itu berasal.
Zap!
Tubuh tersebut kembali muncul,tepat di samping sebuah keranjang rotan berukuran sedang dengan selimut putih juga ... sesosok bayi ...??
Si gadis kecil mengangkat sebelah alisnya.
'Siapa orang tua yang dengan berani dan teganya membuang buah hati mereka sendirian di sini??' batinnya mendengus.
Kedua tangannya terjulur,menggendong sang bayi yang masih saja menangis dalam bedongan kain berwarna biru tua bercorak awan.
"Sshhhtt~~ berhentilah menangis.Maaf,ya.Kamu pasti kaget pas denger suara kilat yang tadi,ya??sshhhtt~~"
Meski tak sekencang sebelumnya,namun tangisan sang bayi tak kunjung reda.
Gadis cilik itu menghela napas,ia harus segera mencari cara agar bayi yang ia identifikasikan sebagai bayi manusia ini berhenti menangis.
Bisa gawat jika para penjaga ras roh elemen mengetahui ini.
Sedang asyik melamun,sang gadis tersentak kaget,kala sebuah cahaya biru terang tiba-tiba muncul dari kantung jubah hitam yang ia pakai.
Merogoh kantung sebelah kanan,tangan kanan sang gadis kecil itu lalu mengeluarkan apa yang ia pegang saat ini.
Sebuah batu permata kristal berwarna biru tua yang cerah dan cantik,dengan simbol seperti angin yang berputar.
"Ventus elementum crystallum (Batu permata kristal elemen angin)" ucapnya lirih.
Batu permata kristal berbentuk hati tersebut melayang dari telapak tangan sang gadis cilik,lalu bersinar dengan warna birunya yang indah.
Swosshh~
Sang dersik muncul tak lama kemudian,menerpa pelan kedua sosok berbeda tinggi,usia,gender,serta ras tersebut.
Tak ada lagi suara tangisan,hanya ada ocehan-ocehan singkat yang keluar dari bibir mungil sang bayi berjenis kelamin laki-laki itu.
Mata sang bayi terbuka,menampakkan netranya yang sewarna dengan lautan samudra.
Sang gadis kecil tertegun sesaat.
'Baru kali ini aku melihat ada manusia yang memiliki netra mata seindah ini,karena biasanya aku melihat warna mata para manusia hanyalah berwarna hitam atau coklat saja.'
Batu permata kristal itu mendekat perlahan ke arah sang bayi,sebelum akhirnya tergeletak di atas dada kiri sang bayi,dan masuk perlahan dengan sendirinya.
"Jangan bilang ...," Netra sewarna darah yang tersembunyi di balik bayang-bayang tudung jubah hitam itu menatap lekat wajah sang bayi yang ia gendong,yang dibalas dengan tawa kecil serta senyum lebar dan tepuk tangan dari tangan yang masih terkepal itu. "... sepertinya kau akan menjadi satu-satunya roh elemen yang berasal dari luar ras,ya ... eh,bayi nakal??"
Swoshhh~
Sang bayi meresponnya dengan ocehan absurd khas bayi,disertai sang dersik yang kembali menghantam lembut tubuh keduanya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Matanya berwarna biru ... auranya menyejukkan dan menenangkan,bagai dersik yang berhembus ... baiklah,akan kuberi nama anak ini ... Taufan ... Taufan Anemo ... ya,itulah namamu sekarang ... adikku."
______~♡~______
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Together Forever |Taufan + Fem! Halilintar|. © Hammy_Vanilla_02
BoBoiBoy/BoBoiBoy Galaxy. © Animonsta Studios/Monsta.
Presented/Given/Gifted to : Renzo as BoBoiBoy Taufan (Adik Online-ku).
Length : Two-Shot Story.
Genres : Genderbend!AU,Fluff,Humor,Comedy,Fantasy,Brothership/Brotherly Love/Brotherhood-Sistership/Sisterly Love/Sisterhood,Etc.
Warnings : No Pairings/Pairs/Ships/OTPs!!,With Super Powers,No Aliens/Robots/Etc,Female!Genderbend/Gender Switch!Halilintar,Out of Characters (OOCs),Standard + Non-Standard Language (Bahasa Baku + Non-Baku),Typo(s) Everywhere,If Ya Like My (Our) Story,Please Give Me (Us) Your Votes and Comments,If Ya Don't Like,Please Press the "Back" Button and Exit Well From This Story,I (We) Don't Take Any Profits/Materials From This Story,I (We) Do Not Accept Gossipers/Haters and Plagiarists/Copy Paste (Or Later,I (Icy) Will Take Care of Y'All Directly!!),Etc.
I (We) Have Warned Y'All,Baby~~!! <3
I (We) Hope Ya Like and Enjoy My (Our) Story~~!! ^^
Happy Reading,Min'na-san~~!! ^^
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
'Together Forever - 1.'
______~♡~______
Terra Immortalis.
Adalah sebuah kawasan luas,di mana para penghuninya adalah para makhluk immortal.
Terra immortalis terbagi ke dalam beberapa daerah wilayah bagian,menyesuaikan dengan ras yang tinggal di daerah tersebut.
Spiritus Elementalis Regionis Territorium.
Adalah salah satu daerah wilayah yang dihuni oleh ras roh elemen.Semua roh elemen (kecuali roh elemen kegelapan) hidup dengan aman,nyaman,harmonis,dan damai di dalamnya.Mereka selalu menjaga dan membantu satu sama lain,juga selalu akrab bila bertemu.Ada delapan roh elemen yang tinggal di spiritus elementalis regionis territorium ini.
Petir,angin,tanah,api,air,es-salju,alam,dan cahaya.
Roh elemen sangat penting bagi ras lain,karena mereka-lah yang mengatur semua ekosistem yang ada di sekitar.
Roh elemen sering diburu oleh ras manusia,dikarenakan roh elemen adalah sumber kekuatan elemen-elemen bumi.
Maka dari itu,mereka sangat dilindungi oleh para ketua teras immortal selalu pemimpin sekaligus tetua seluruh ras. Satu ketua teras berasal dari masing-masing ras yang ada di Terra Immortalis.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
SWOSHH!
Angin yang berhembus cukup kencang lewat secara tiba-tiba,membuat apa pun yang dilewatinya jadi ikut tertiup selama beberapa detik.
SET!
Sebuah akar berduri panjang tiba-tiba terbentuk,dan tak lama berselang,kelibat sosok yang berayun dengan menggunakan akar berduri tersebut.
Tap! Tap! Tap!
Suara langkah kaki satu sosok lagi terdengar,kedua kaki tersebut terus saja berlari,mengejar dia sosok lainnya yang ada di atas sana.
Wusshhh~
Benda panjang berwarna biru tersebut berhenti,lalu turun perlahan bersama sang pemilik yang berdiri seraya berkacak pinggang dan tersebut lebar. "Hehehehe~~ aku menang~~" ucapnya bangga.
Set!
Akar berduri menghilang,kala sang pengendali telah tiba di tempat yang mereka tuju. "IH,CURANG!!" Pipi dikembungkan,menambah kesan manis dan imut kepada sang pemilik pipi.
Tap!
Langkah terakhir diambil,dan tubuh tinggi tegap tersebut pun langsung ambruk ke tanah sedetik kemudian. "Hah! Hah! Hah! K-Kalian curang ... a-aku,'kan ... Hah! Hah! G-Gak bisa terbang!!" Seraya meraup kasar oksigen yang hampir habis di paru-parunya,sang pelari pun merajuk.
Netra sebiru lautan samudra dan netra sehijau hutan tropis itu saling bertembung untuk sesaat,sebelum akhirnya sang gadis satu-satunya di antara mereka bertiga berucap, "Bukannya kamu bisa,ya,gunain kekuatan api-mu buat terbang pakai sayap api??'kan,itu udah pernah diajarin di akademi beberapa minggu yang lalu.Lagian kamu itu roh elemen api."
"..."
Si biru tua langsung tertawa ngakak seraya guling-guling di tanah,sedangkan si oranye langsung menutup wajahnya yang merah,si hijau??dia hanya bisa menatap polos,seakan-akan ucapannya tadi tak memberikan efek apa pun.
Keadaan tersebut pun bertahan selama beberapa saat.Hampir saja si oranye akan menambah rambut teman biru tuanya itu,namun ia urungkan kala dia buah suara yang mereka kenal menyapa indera pendengaran ketiganya.
"BLAZE!!/DURI!!"
Mata si pemuda serba oranye dan si gadis serba hijau itu langsung berbinar kala melihat dua sosok yang mereka kenal.
"BANG SOLAR!!/KAK ICE!!"
BRUK!
Duri Dendro,sang gadis yang merupakan roh elemen alam itu langsung menubruk kencang tubuh si gadis roh elemen air-es-salju tersebut,Ice Hydryo.
Sedangkan si pemuda yang merupakan roh elemen api,Blaze Pyro,langsung saja melingkarkan kedua tangan dan kakinya di leher dan pinggang si pemuda roh elemen cahaya,Solar Iliako.
"Ueueue!!bang Solar kapan pulangnya??kok,gak ngasih tau Laze dulu,sih?!"
Solar tersenyum kecil. "Maaf-maaf,abang cuma mau kepulangan abang jadi kejutan buat kamu."
Sedangkan pemuda satu-satunya yang tak melakukan acara mesra-mesraan itu celingak-celinguk seraya menahan diri untuk tak menatap iri kedua sahabatnya. "... Teteh gak ada di sini ...??"
Jangan bilang kakaknya itu masih sibuk.
Ice langsung membuat bola air besar dan mendudukkan diri di atasnya,disusul dengan Duri yang rebahan di atas bola air besar empuk buatan sang kakak tercinta. "Nyariin kakakmu??dia pulang duluan tadi." ujar Ice.
Seraya menepuk pelan kepala Blaze,Solar menimpali, "Mending kamu pulang,gih.Kakakmu tadi beliin sesuatu buat kamu,entah apa itu kami gak tau."
"Eh- beneran-?!"
Kedua muda-mudia berusia dua puluh tahun itu mengangguk,membuat binar di kedua manik si roh elemen angin itu semakin bersinar terang.
Sebuah papan panjang yang dapat mengapung dan terbang bebas itu mendekati tuannya,disusul dengan sosok tinggi sang pemuda yang menaiki barang kesayangannya tersebut. "Baiklah,hoverboard,kita pulang sekarang! Blaze! Duri! Aku pulang duluan,ya!!"
"Umh!!Hati-hati di jalan,Fan!!/Ufan!!besok kita main lagi,ya!!" ucap kedua orang yang namanya disebut.
Senyuman lebar dan anggukan diberikan oleh si empunya nama.Dengan cepat,ia dan hoverboard-nya terbang,meninggalkan jejak dersik pelan yang berhembus menerpa semua tumbuhan yang dilaluinya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Cklek!
Pintu kayu terbuka perlahan,menampakkan sosok sang roh elemen angin berjenis kelamin laki-laki serba biru tua-putih-kuning tersebut.
Netra sebiru lautan samudra itu menatap ke sekeliling,meski sosoknya masih berdiri di ambang pintu masuk.
"... Teh Hali??" panggilnya pelan.
Suara bising yang ia yakini dari arah dapur menyapa indera pendengaran,bagai sebuah jawaban dari panggilan sang pemuda.
Pintu ditutup kembali,kedua kaki melangkahkan diri menuju arah dapur.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Di dapur sendiri,seorang gadis muda berusia dua puluh tahun tengah menata pelan sebuah kue tart coklat-vanilla yang ia beli di atas piring dengan hati-hati.
Iya,dia membelinya.Di wilayah daerah yang ditempati ras manusia,tepatnya.
Grep!
Sebuah pelukan tiba-tiba saja menyergap tubuhnya dari belakang entah bagaimana.Hapir saja sang gadis akan mengikuti tubuh di belakangnya,jika saja suara yang familiar tak menyergap telinganya.
"Wah,kue!!"
Memegang dadanya yang berdebar kencang,sang gadis menghela napas panjang,mencoba menenangkan dirinya yang sempat terkejut. "Kau mengagetkanku,Taufan!!untung kamu belum teteh sikut."
"Ups- sowwy~~" Kekehan kecil dikeluarkan,kedua lengan kokoh iituasih setia melingkar erat di pinggang ramping sang gadis.
"Huft- lepas,ih!!teteh mau nyiapin ini dulu."
"Mmnnhh ... gak mau~~" Bukannya lepas,pelukan sang adik makin mengerat. "Ufan kangen,tau,sama teteh~~" Wajah diusap pelan di tengkuk belakang berkulit putih pucat tersebut.
Sang gadis berupaya untuk menahan geli akibat kelakuan sang adik tercintanya,tubuhnya memang sensitif dan mudah gelian. "Le-Lepas ... atau gak ada kue buat kamu!!" ancamnya.
Sang pemuda mengerucutkan bibirnya. "Jahat!!" Meski begitu,ia tetap menuruti apa yang kakaknya perintahkan,karena ancaman dari sang kakak tercinta memang tak pernah main-main.
Kaki jenjang dilangkahkan,kue tart coklat berlapis krim vanilla berwarna biru dan putih itu ditaruh di atas meja makan.
"Whoaahh~~ kue tart!!" Hampir saja air liurnya tumpah,beruntung Taufan langsung menahannya sebisa mungkin.
"Iya,teteh sempat ke humani generis territorium buat beli kue ini." Mata tajam sang gadis tengah meneliti satu per satu pisau kecil yang akan digunakan untuk memotong kue.
Humani Generis Territorium.
Ah,Taufan pernah membaca itu di buku paket sekolah akademinya.
Sebuah daerah wilayah,yang dihuni oleh ras manusia.
"Ah,ya.Ngomong-ngomong,besok ulang tahunmu yang ke empat belas tahun,bukan??"
Tersadar dari lamunannya akibat pertanyaan mendadak dari sang kakak,Taufan pun mengangguk seraya menjawab, "Iya,teh.Teteh masih inget rupanya,Ufan pikir teh Hali dah lupa."
Sang kakak kembali dengan pisau kecil. "Kakak macam apa aku kalau ulang tahun adikku sendiri saja sampai terlupakan." Tangannya dengan lihat memotong kue tart berbentuk bulat itu menjadi delapan bagian yang sama rata.
"Ya ... siapa tau,'kan??" Taufan terkekeh kecil,seraya menaik-turunkan kedua alisnya.
Halilintar mendengus kecil. "Aku bukan Gempa yang suka lupa." Satu potong kue ia taruh di piring kecil dan menyerahkannya kepada Taufan,yang menerimanya dengan senang hati seraya berterima kasih. "Oke,aku serius.Di hari ulang tahunmu besok,kamu mau apa??" Tatapan serius sang kakak arahkan pada adik birunya itu.
Seraya menikmati kue yang sang kakak beli,Taufan memasang pose berpikirnya. "Hm ... boleh apa pun,nih??"
"Asal gak yang berbahaya apalagi aneh-aneh." Halilintar menambahkan,tangannya turut menyuapkan sesuap kue tart yang ia beli ke dalam mulutnya.
Hm ... agak kemanisan jika menurut seleranya.Tapi,it's okay.Ia membelinya untuk sang adik,bukan untuknya,dan Taufan tak mengomentari apa pun soal kuenya,malah sangat lahap dan bernafsu sekali untuk menghabiskan kue tersebut.
Taufan mengangguk seraya terkekeh canggung,ia tahu kalau Halilintar akan berucap begitu,mengingat perangai Taufan yang bagai cacing kepanasan tukang jahil.
Sudah macam cenayang saja kakak perempuannya ini.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Kalau gitu,Ufan mau ke humani generis territorium.Boleh,'kan??soalnya Ufan penasaran banget sama dunia manusia,sekaligus jalan-jalan dan ngerayain ulang tahun Ufan bareng teteh."
-
-
-
-
-
'Together Forever [TF]'
'To Be Continued (TBC)'
_____~♡~______
Wednesday.February of 22nd,2023.
15 : 20 P.M..
Depok,West Java,Indonesia.
Sign,
1.) Hammy Intan Nur Permatasari (Hammy/My/Amy).
2.) Vanilla Putri Nabilla Azhari (Vanilla/Vani/Nilla/Illa).
3.) Icy Rahmawati Chandra Purnamasari (Icy/Cy/Cycy).
Hammy_Vanilla_02
Words : 1.813 Words.
╔═════ஓ๑♡๑ஓ═════╗
N. E. X. T!! >>>>>>>>
╚═════ஓ๑♡๑ஓ═════╝
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top