June 8th . The Snow Train
Sub genre: Adventure
Desember menjadi bulan paling membahagiakan sekaligus membuat Alan menggerutu. Pasalnya, setelah kembalinya dia ke rumah mendiang kakeknya di Buitenzorg, ibunya memintanya untuk kembali ke Norway. Siapa pun pasti enggan bepergian jika suhu mencapai -5 derajat celsius.
Alan menaruh kopernya di sebelah kakinya. Seekor kucing hitam tampak naik ke koper dan mengeong. Pemuda itu mendengkus sambil sesekali mengusap kedua tangannya yang memakai sarung tangan tebal.
"Aku mencintai salju, tapi aku juga benci musim dingin," ujarnya.
Mata kuning sang kucing mengerjap. Dia menoleh ke ujung rel di mana sebuah kepala kereta uap mulai menghampiri.
"Itu keretanya?" tanya Alan. "Baiklah, Yoru. Ayo bergegas!"
Yoru mengeong sebelum akhirnya melompat dan mendarat di punggung Alan. Sementara itu, kereta api berhenti di depan mereka beberapa menit kemudian. Klakson khasnya berbunyi keras disertai asap tebal yang keluar dari sisa pembakaran batu bara.
Alan masuk ke salah satu gerbong kereta dan duduk di kursi yang sesuai dengan nomor pada tiketnya. Dia melihat ke luar jendela, menyaksikan orang-orang berkerumun dan antre masuk ke gerbong yang lain.
"Berapa lama kita sampai ke Norway? Sehari? Dua hari?" tanya Yoru setengah berbisik.
Pemuda 15 tahun itu mengendik. "Aku juga tidak tahu," jawabnya. "Seandainya Ibu tidak memintaku pergi, aku tidak akan mau kembali ke sana."
Yoru menjilati kakinya sejenak. Dia menatap Alan. "Tapi di Norway banyak ikan!"
Dengkusan kembali lolos dari mulut Alan. "Itu sih kesukaanmu!"
Suara kereta bergema sekali lagi, menandakan kendaraan terpanjang di dunia itu akan berangkat sebentar lagi. Asap hitam pekat mengudara dari cerobong asapnya. Kereta melaju perlahan dan semakin cepat meninggalkan stasiun.
Salju di luar sana makin pekat meski puncak musim dingin masih sekitar beberapa minggu lagi. Alan melihat ke luar jendela. Butiran salju menempel di pinggir jendela bagian luar, membekukan kacanya.
"Badai?" tanya Yoru.
Alan terdiam sejenak. "Mungkin," jawabnya. "Jalur ke Norway akan sangat sulit dilewati saat musim dingin karena tertutup salju dan ... seringnya ada badai. Makanya, aku tidak suka ke sana."
"Kau tahu banyak soal negara para viking itu."
Senyuman tipis terukir di sudut bibir Alan. "Aku lahir di sana."
"Bisa ceritakan bagaimana suasana di sana? Bagaimana negara itu?" tanya Yoru tampak antusias.
Alan kembali melayangkan pandangan ke luar jendela. "Cerita yang paling terkenal adalah tentang ... Siren."
****
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top