Perihal Keberadaan

Aku mendengar suara-suara dan berusaha mencarimu di sana namun tak urung jumpa. Aku melihat hamparan rumput yang hijau, langit yang biru, serta daun gugur yang jingga dan tetap tak temukanmu di sana. Aku meraba angin yang dingin, terik yang kering, lalu tak kutemukanmu jua. Aku membau harum yang lembut, dusta yang busuk, dan urung temukanmu di mana saja. Aku mengecap janji yang manis, kopi—tak lupa kepergianmu yang pahit dan tetap tak juga kurasakanmu di sana.

Hingga akhirnya aku sadar, bahwa kau memang tak pernah ada di mana-mana.

Oktober, 2017.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top