VIII

Kaila tidak pernah membuka akun jobstreet miliknya, tapi kenapa Orion bisa menyangka seperti itu?

Dengan cepat ia membuka history browsernya, dan ternyata apa yang Orion ucapkan benar.

"Siapa yang buka akun jobstreets di gue?" tanya Kaila pada ke empat rekannya.

"Gue,"jawab Siera polos. "Mau upgrade experience aja sih, gue nggak niat lamar-lamar."

"Tapi kenapa di laptop gue? Emang laptop lo nggak bisa?" Keluh Kaila, Venus dan Anggi menatap heran padanya.

"Kenapa emang sih?" tanya Anggi yang sejenak memfokuskan diri pada Kaila yang merengut.

"Orion bilang gue jangan buka Jobstreet di laptop, gue dikasih laptop di sini buat kerja bukan buat cari kerja." Kaila menirukan apa yang telah ia dengar dari mulut Orion.

"Hahahhhaha. Mati kutu deh lo," Venus tidak bisa menahan tawa kerasnya, "Gue yakin lo pasti kena serangan jantung tiba-tiba."

"Tadinya gue mau ngelak kalau gue nggak pernah buka jobstreet, tapi dia udah kesel kalau gue ngeyel bisa abis gue." Kaila masih memasang muka jengkelnya, ia bisa saja tadi mengelak jika dirinya tidak pernah membuka akun jobstreet. Kaila masih betah bekerja di sini karena nominalnya juga lumayan, kalau Orion dia bisa kesampingkan saja. Mau pindah kerjapun belum tentu bisa menjamin jika di tempat lain tak sekejam Orion.

"Dikira nggak betah kan lo," Anggi kali ini bersuara, "Makanya jangan lupa hapus history browser tiap hari."

Kaila baru sadar, berarti Orion membuka history browsernya dong?

Untung gue nggak buka konten 18+

"Ya sudahlah,"akhirnya Kaila pasrah saja, "Mau gue melakukan pembelaan pun pasti gue salah terus."

"Emang lo nggak ada niat resign, Kai?" Venus melirik Kaila.

"Nggak ada, emang sih kerjaan di sini berat dan suka bikin tremor kadang-kadang. Tapi kan secara financial dan fasilitas pegawai di sini gue lebih terjamin, yahh mau cari apa lagi?" Kaila memang malas mencari kerja, "Kalau gue mikirin karir cari yang lebih dan lebih terus,kapan gue cari lelaki yang mau hidup bersama gue nanti?"

"Widihhhhhhh, Sugoii!" Siera bertepuk tangan.

######

Hari ini Kaila kembali diantar oleh Dimas, karena adiknya satu ini kuliah di jam siang jadi bisa mengantar Kaila.

"Itu rok nggak kurang pendek?" tanya Dimas setelah melihat rok Kaila melambai tertiup angin nakal, hari ini Kaila sengaja memakai rok merah muda dengan atasan blouse berwarna hijau dipadukan blazer coklat.

Pagi ini Kaila udah kayak Wanna-One, I'm feelin' so energetic.

"Nanti gue pendekin lagi besok," ucap Kaila santai, ia tahu sebenarnya Dimas menyindirnya. Padahal rok lipitnya pas selutut tidak kurang, "Lo bantuin jahitnya ya."

"Ya udah gue bantu jahit," Dimas tersenyum licik, "Tarifnya 1 juta."

"Elah itu lebih mahal jahitnya dari harga roknya," Kaila memukul kepala Dimas yang masih memakai helm. "Udah sana pulang."

"Baik ndorooo putri," Dimas memasang cengiran menyebalkan. "Kalau minta jemput tolong jangan mendadak ya.."

Kaila sebenarnya bisa saja memakai mobil atau motor yang ada di rumahnya, tapi ia malas dengan kemacetan Jakarta. Lebih baik naik angkutan umum kalau Dimas tak ada, cukup akhir pekan saja dia mengendarai kendaraannya.

Hari ini Kaila harus menghadiri forum diskusi di salah satu kantor afiliasinya di daerah Thamrin. Karena dari itu ia menanggalkan jeansnya dan memakai pakaian yang lebih formal, mengganti sepatu ketsnya dengan flatshoes.

Kaila masih mengantri untuk naik lift,satu pesan dari Orion muncul.

Orion: Di mana?

Kaila : Di Kantor.

Orion : Saya nggak liat kamu di sini.

Kaila : Coba Bapak liat ke dalam hati Bapak, mungkin saya ada di sana.

Kaila menahan tawa, ia masuk ke dalam lift. Menoleh pada jam di pergelangan tangannya, baru jam delapan lewat lima belas menit. Jam masuk kantornya kan jam setengah sembilan, ia masih belum terlambat.

Orion sudah di sana, dengan Siera yang sedang menyiapkan laptop miliknya.

"Saya bilang jam 8, kamu tahu kan acaranya dimulai jam 9." Orion menatap Kaila dengan pandangan yang bisa membuat Kaila mati kutu.

Oh iya, kok gue bisa lupa.

"Iya maaf."

"Ya udah sebelum kita telat," Orion melangkah mendahului disusul Siera yang membawa laptop miliknya.

"Laptop saya?"tanya Kaila ketika melihat Siera dan Orion membawa laptop miliknya di tas.

"Nggak usah bawa laptop, udah bawa diri aja cukup kalau kamu."

Bibir Kaila mencebik mendengar ucapan Orion. Ia hanya mengambil note yang berisikan catatan penting miliknya.

Di perjalanan ke tempat parkir Kaila dan Siera berdebat tentang siapa yang harus duduk di samping Orion, Siera jelas tidak mau. Kaila? Jangan ditanya, ia juga takut. Kaila pokoknya mau duduk di belakang saja, tapi apa daya ketika Siera sudah membuka pintu belakang lebih dulu.

Kaila menatap nanar pintu mobil di depannya, ia harus duduk di samping Orion?

"Kamu mau sampai kapan ngelamun di situ?" Orion membuka kaca pintu mobilnya.

Mau tak mau Kaila duduk di samping Orion, sepanjang perjalanan mereka berdiam diri. Orion sama sekali tak menyalakan musik di mobilnya.

"Kabar Della gimana Pak?" tanya Kaila, dari pada seperti orang tak kenal berdiam diri. Kaila memberanikan bertanya soal Della.

Pergi sama Bos, terus duduk di sampingnya itu bikin keki. Sepanjang perjalanan bingung mau membuka percakapan apa, kalau berdiam diri takut nggak sopan ditambah pasti canggung.

"Kamu mau nanya kabar Della atau pacarnya Della?"

"Della lah pak," ucap Kaila. Sementara Siera di belakang hanya menjadi pendengar yang baik.

"Kabar baik, dia mau menikah bulan depan."

"Wah Della aja udah mau nikah, Bapak kapan?" Della itu adik sepupu Orion, sudah mau menikah. Sementara Orion? Masih senang melajang nggak jelas.

"Mantan pacar kamu udah nikah, kapan kamu nyusul."

Strike, Kaila menunduk diam. Dia kan niatnya hanya ingin tahu kisah cinta Orion.

"Nyusul ke pelaminannya sih gampang pak, yang susahnya itu nyari yang mau diajak ke pelaminannya."

Siera tak bisa menahan tawanya, ia terkekeh mendengar Kaila.

Forum kali ini sebenarnya membahas tentang kinerja tim finance. Perusahaan Kaila adalah bagian dari Grup yang berkantor pusat di Singapur, TCC. Perusahaan multinasional yang cukup punya nama di Asia tenggara, di Indonesia sendiri ada dua puluh perusahaan besar yang kepemilikan saham seutuhnya oleh TCC.

Jam makan siang forum diselesaikan, Kaila hanya menulis beberapa bagian penting dari apa yang didiskusikan. Orion sendiri mencatat segala sesuatunya di dalam laptop, ia juga mengeluhkan perihal kekurangan TCC pusat yang sulit mengirim Invoice Asli, CoR ataupun DGT1.

"Kai, antri ambil lunch box yang dikasih yu." ajak Siera, ia sudah merapikan laptopnya ke dalam tas. Sementara Orion masih berkutat dengan laptop miliknya. "Tapi makannya di kantor aja nanti, dari pada di sini. Toh udah selesaikan forumnya."

Orion mengikuti langkah Kaila dan Siera keluar ruangan, di atas meja sana ada setumpuk Lunch box berisikan Ayam Bakar dari salah satu restoran yang dipersiapkan untuk partisipan.

"Ambilin punya saya," bisik Orion pada Kaila. Mana mau Orion ngambil lunch box sendiri, "Saya maunya paha."

Edewww.. Udah nyuruh nawar lagi.

"Nanti sekalian bawain," lanjutnya lagi.

Kaila mendelik, mau protes. Tapi Orion sudah melenggang pergi meninggalkannnya.

Dengan pasrah Kaila membawa lunch box milik Orion sampai kantor, setelah keluar dari parkiran dan mengantri dari lift. Orion mengangkat tasnya yang terasa lebih ringan.

"Laptop saya," Orion berjengit melihat ke dalam tasnya yang ternyata tak ada laptop di dalamnya. "Ketinggalan di bawah meja tadi."

"Ya saya kirain bapak bawa tadi," Kaila ingin tertawa tapi ditahannya. Memang tidak akan hilang laptopnya karena ada di ruangan, Orion segera menelpon Fera. Salah satu staf yang jadi moderator di sana, menyuruh Fera mengantar laptopnya ke sini.

"Kamu sih! saya jadi lupakan bawa laptop saya," kesal Orion. Kaila hanya ternganga tak percaya, tadi yang sibuk ngntri dan bawain lunch box Kaila. Kenapa jadi dia lagi yang disalahkan.

"Enak aja nyalahin saya," Kaila tak terima, "Salah bapak kebanyakan mikirin saya, jadi lupa kan!"

"Mikiran kamu?" Orion menaikan sebelah alisnya, "Nunggu pohon hidup di Mars dulu, baru saya pikirin kamu."



TBC

Ora's note :

Besok mulaiii kerja lagiii...
Semangat yang besok udah pada mulai kerja, mari kita bekerja dengan baik dan benar supaya bonus tahunan lancar dan insentif bulanan mengegelegar wkwkwk.

Sekian dan terima cinta.... XD

19-06-2018

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top