Empat Sahabat

Di musim dingin di ujung kota, tepat di sisi jalan sempit tempat klub illegal bersarang, empat sahabat tengah berbincang-bincang sambil berjalan. Satu orang di antaranya mabuk kepayang akibat terlalu banyak minum.


Blaire POV

Aku benci jujur pada mereka -- tapi tak sampai hati untuk berkata bahwa mereka payah. Bagaimana caranya, cowok-cowok brengsek ini, bisa membuat Eric separah ini?! Aku tahu cowok suka kompetisi, dan aku juga tahu Eric suka ditantang. Tapi kalau aku tahu bahwa mereka tidak bisa mempapahnya dengan benar dan aku yang bertanggung jawab, seharusnya sudah kujotos perut mereka satu per satu.

Johan menangkap tatapan mataku - dan dia membalasnya dengan senyum payah tanda bersalah. Seharusnya aku tahu -- seorang akuntan yang seloyo selada rebus dan bocah dibawah umur tidak boleh diizinkan masuk ke klub malam.

Miwashiba memperlambat langkahnya, "Blaire-san, ano, biar saya tolong--"

"Tolong bogem wajah Johan untukku, Miwashiba. Itu akan sangat menolong."


Johan POV

Sial.

"Bro, itu bukan salahku! Aku tidak tahu--"

Tapi Aito tidak bisa diajak bercanda. Bocah pertukaran pelajar itu menunjuk dan melirik dengan ragu, tapi dia jelas menganggap lelucon Blaire serius. Dia menggertakkan sendi-sendi di tangannya dan melemaskan pundak kaku.

Demi Tuhan.

Tuhan, aku belum mau mati -- belum sempet punya pacar kok udah dipanggil sih?!

Panik, aku malah berdalih, "Aito, kamu tahu sendiri kan, Blaire itu atlet kickboxing?! Dia cuma bercanda!! Bercandaan dia memang seperti itu! Please, jangan ikuti kata-kata dia!!"

Blaire jelas berada di belakang dengan cengiran lebar menghiasi wajahnya. Dia lelah -- badan Eric memang terlihat lebih berat daripada aku dan Miwashiba - tapi dia masih bisa tersenyum sambil menatapku jahat.

"Blaire, aku sudah minta maaf! Aku juga sudah bayar minumannya -- jangan buat Aito membunuhku!"

Blaire malah tertawa senang, dan itulah pertanda jelas bahwa dia telah memaafkanku.


Miwashiba Aito POV

Nona Lockheart itu mengeluarkan tawa yang -- entah kenapa -- mengingatkanku pada serial anime yang kulewatkan karena kuliah di sini. Lalu aku teringat alasannya, Lockheart adalah tipe gadis yang seringkali muncul sebagai karakter sampingan di shoujo manga picisan milik kakakku -- begitu juga dengan Johan.

Jika ini serial komik betulan, mereka pasti sudah jadian.

Nona Lockheart berbicara cepat -- dan aku tidak bisa menangkap kata-katanya. Kumiringkan kepalaku dan tersenyum, lalu otomatis dia mengulangi perkataannya dengan lebih lambat.

"Miwashiba, angkat Eric sebentar."

Aku sempat menjawab 'ya' dengan patuh sebelum meralatnya dengan bahasa inggris. Nona Lockheart berterima kasih dengan senyum tipis. Bibirnya terlihat kering akibat cuaca buruk, tapi rona bunga sakura di pipi dan bibirnya masih nampak jelas.

Aku tidak tahu wajah dan dadaku bisa sepanas ini... di tengah salju yang berhembus menerpa wajah.


Eric POV

HOEEEEKKKK *muntah berat*


Author POV

I mean, seriously, orang bego mana yang bikin adegan romance di sebelah orang mabok.

Tapi ini adalah salah satu teknik menciptakan POV orang pertama yang berkesan (kecuali yang Eric -- lu bisa baca sendiri lah).

Blaire adalah gadis kuat yang tegas dan kuat -- aku sengaja membuatnya ngomel sendiri di dalam hati untuk menunjukkan dia masih punya perasaan dan kelembutan wanita di balik cangkang kuatnya. Aku juga sengaja mengatakan bahwa salah satu dari Aito dan Johan adalah akuntan, dan satunya lagi anak di bawah umur dalam dialognya. Perlahan-lahan aku mengupas karakter dengan dialog dalam hati.

Hati-hati dalam pengupasan seperti ini. Saya tahu beberapa dari kalian sering dikomentari 'INI CURHAT ATAU PROSA NOVEL SIH?!' karena memang kalau disalahgunakan bisa fatal akibatnya.

Saran saya satu -- kalau gak ada hubungannya dengan cerita mending nanti ada disebutnya kalau udah bener-bener bingung atau lagi dalam tahap skinning out character.

Johan mungkin kebalikan drastis dari Blaire -- aku sengaja membuat salah satu karkater kontras dalam sifat supaya kalian bisa tahu variasi apa saja yang bisa kalian gunakan. Agaknya, entah kenapa saya malah menggunakan karakter cowok lembut, padahal membuat karakter ini berisiko membuatnya kelihatan banci. Sial. Aku harusnya punya rencana (._.)

Untuk Miwashiba Aito... saya enggak mikir banyak. Aku berusaha membuat contoh karakter bilingual, tapi agak awkward di tengah-tengah. Perhatikan bagaimana saya menggunakan narasi yang lebih bebas untuk Johan, dan lebih kaku pada Miwashiba! Kalian bisa memainkan gaya bahasa untuk menunjukkan karakter. Di sini, cara Johan menatap dunia lebih kekanakan daripada Miwashiba meski sang bocah pertukaran pelajar ini menonton anime dan suka komik.

Also, kalian mungkin sadar saya kadang menggunakan 'aku' dan 'saya' di dalam narasi yang sama. Eh, protesnya ntar aja ya bang -- tapi ini jadi pertimbangan buat kalian tentang seberapa besar kesadaran karakter kalian untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan atau betapa sopan/ kurang ajar dirinya terhadap orang yang lebih tua.

...Ah sumpah saya lanjut ntar aja.

Next chapter issue:

Gimana caranya bikin percakapan di tengah pertarungan enggak lebay.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top

Tags: #tutorial