5

Entah mengapa saat sendiri seperti saat ini dan merenungi kemarahan Ratna tiba-tiba ingatan Danu kembali pada awal Hannan dan Ratna menikah dan saat itulah ia melihat laki-laki yang dicintai Dewi di depan matanya.

Kala itu ...

Setelah empat puluh hari meninggalnya orang tua Dewi, Danu mulai melihat kesibukan persiapan pesta pernikahan Ratna. Yang pasti ia ikut andil dalam persiapan itu, demi sahabat dan saudara sepupunya. Hanya mendekati hari H ia melihat hal aneh pada Dewi mulai menjauh padahal ia merasa telah benar-benar jatuh cinta pada Dewi. Ia akui ia bodoh tapi dirinya tak bisa mengontrol kebodohannya, ia biarkan dirinya terus dilanda rindu dan cinta yang membuatnya seperti laki-laki tolol. Hingga kejadian yang menyakitkan ia alami saat pesta pernikahan itu berlangsung.

Sejak awal Danu mengikuti rentetan acara pernikahan sepupunya, Ratna, dengan sahabatnya yaitu Hannan, dirinya sudah tak bisa berkonsentrasi. Ia melihat Dewi yang gelisah, seolah sedang menunggu seseorang, bolak-balik ke luar entah ke mana lalu kembali lagi masuk. Lalu terakhir ia melihat Dewi menerima panggilan entah dari siapa, tersenyum bahagia lalu bergegas ke luar area hotel. Danu segera mengejar, tapi ia sempat kehilangan Dewi namun tak lama ia mendengar suara Dewi yang tertawa riang hingga ia bisa melihat wajah Dewi yang bahagia, tersenyum lebar sedang bergandengan tangan dengan seorang laki-laki tampan, ia yakin, laki-laki ini yang bernama Arjuna, atau Dewi lebih sering memanggilnya Juna saja.

Danu menarik lengan Dewi yang terlihat hendak mengikuti langkah laki-laki itu.

"Ngapain kamu ikut dia, dia sudah punya istri ingat itu! Jangan jadi pelakor kamu!"

Laki-laki yang menggandeng Dewi menoleh pada Danu.

"Hei! Apa urusanmu? Kamu siapa, aku juga gak ngurus!"

"Aku kakaknya! Saudara sepupunya!"

"Nggak ngurus aku, gak ada hubungannya, lagian bulan depan aku dah mau cerai, semua tahu jika Dewi pacarku jadi nggak masalah! Ato kali kamu jatuh cinta ya sama Dewi? Hehe kasihan. Yok ah Sayang kita pergi dari sini." Dewi memeluk lengan laki-laki itu dengan erat.

Dan Danu terpaku di tempat ia berdiri, mengapa ia merasakan sakit dan nyeri di dadanya. Ia berbalik dengan mata berkaca-kaca, marah tapi tak bisa ia lampiaskan, lalu menuju ruangan tempat dilangsungkannya pesta pernikahan Ratna dan Hannan.

Danu menghela napas berat, itu hanyalah kilasan peristiwa yang sangat menyakitkan namun benar-benar ia ingat wajah bahagia Dewi saat dekat dengan laki-laki brengsek itu, wajah riang yang tak ia temukan saat berdua dengannya dan ia jadi paham mengapa Dewi tergila-gila pada Juna, pasti karena cinta buta.

.
.
.

Hannan tahu keresahan sahabatnya, mereka telah lama ke sana ke mari berdua dan Hannan sangat mengerti jika Danu ada rasa pada Dewi. Keesokan harinya tampak Danu seperti kebingungan, masuk ke dalam rumah lewat pintu samping dan Hannan segera menghampiri laki-laki itu.

"Kamu nyari Dewi?"

Danu mengangguk.

"Dia belum pulang sejak beberapa hari, ibu mertuaku sampe bingung, meski Dewi terbiasa nggak pulang tapi entah kenapa kali ini ibu mertua kayak kebingungan beneran, insting ibu kali ya, tapi aku yakin kamu tahu ke mana hilangnya Dewi.

Danu memberi kode agar Hannan mengikuti langkahnya ke taman samping lalu duduk berdua di sana.

"Kamu jatuh cinta sama Dewi, iya kan Nu?"

Danu sejenak terperangah dengan pertanyaan mendadak dari Hannan. Ia diam saja tak menjawab. Lalu menghela napas.

"Dia bodoh Bang, masih mau berhubungan dengan laki-laki yang katanya cinta mati pada dia tapi harus menikahi wanita yang terlanjur dia hamili, kan jadi pelakor dia Bang, dia memang pergi sama laki-laki itu, sudah aku cegah eh dia malah pergi dengan wajah bahagia, bego kok dipelihara, udah tahu laki-laki brengsek masih saja dikejar-kejar."

"Dan kamu nggak ikhlas rasanya saat dia pergi sama laki-laki itu iya kan?"

"Berhubungan berkali-kali kayak gitu akhirnya menimbulkan rasa iba aku sama dia Bang, awalnya hanya kasihan lama-lama kok jadi ada rasa lain, dia orang yang terlihat tegar dan harus tetap tegar tapi saat aku lihat dia hancur dan nangis hanya karena laki-laki tengil aku jadi ikutan hancur, lah kok pas laki-laki itu ngajak balikan dianya mau, kan goblok dia Bang."

"Namanya cinta Nu, kamu sendiri tahu gimana rasanya cinta kan? Saranku sebelum kamu jatuh terlalu dalam, lupakan Dewi, lusa ikut aku ke Sumenep, mempersiapkan pesta pernikahan berikutnya di kampung halamanku."

"Iya dah Bang, dari pada di sini aku sakit hati, bisa-bisa mati merana aku ato kalo nggak bisa bunuh diri."

"Kayaknya kamu bakalan sakit hati terus kalo liat model si Dewi."

"Entahlah Bang."

.
.
.

Perjalanan pertama Ratna ke Sumenep terasa benar jauhnya, Hannan sempat menawarkan menggunakan pesawat, berangkat dari bandara internasional Jogja lalu menuju Juanda dan dari Juanda naik pesawat lagi, turun di bandara Trunojoyo Sumenep tapi Ratna menolak, ia ingin menikmati perjalanan darat, apalagi ini bersama Danu yang ikut dalam rombongan kecil itu, penat tetap terasa tapi terhibur karena ada Hannan di sisinya dan Danu yang terus melamun di belakang.

"Bude dan semua keluarga kapan ke Sumenep, Dik?"

"Satu hari sebelum hari H."

Mobil berjalan dengan kecepatan sedang, dan melewati tol menuju Surabaya.

"Ibu sama bapakku pasti ikut ya?"

"Lah ya pasti to Mas, masuk keluarga inti kok."

"Tapi ibuk kok nggak bilang-bilang ke aku yo?"

"Yo males bulik, Mas Danu akhir-akhir ini kata bulik seolah hidup sendiri, jarang ke luar kamar, ngelamun tok katanya ya? Sik ta Mas jawab yang jujur mumpung nggak ada Dewi, Mas Danu ini cinta apa nggak sama Dewi?"

"Aku cinta sama dia, tapi dia malah mencintai laki-laki lain yang sudah menikahi wanita yang dia hamili, dan berjanji pada adikmu bahwa wanita hamil itu akan segera diceraikan demi kembali pada adikmu, bodohnya adikmu percaya ucapan laki-laki itu."

Ratna menoleh ke belakang melihat wajah sedih Danu dengan kaget, ia benar-benar tak menyangka jika Dewi mengalami hal seperti itu.

"Dan aku jadi pelampiasan adikmu saat dia kangen pada laki-laki itu, asal kamu tahu Dik, meski aku kayak hidup bebas tapi keperjakaanku baru aku lepaskan pada adikmu."

🔥🔥🔥

28 Maret 2023 (04.01)

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top