Flower Garden
Di sebuah taman bunga yang penuh warna, Ven dan Tim duduk bersebelahan di bangku kayu di bawah naungan pohon besar. Udara sore itu segar, dengan wangi bunga mawar dan melati menyebar lembut. Ven, gadis berambut pendek dengan mata berkilau keemasan, menatap penuh kekaguman pada kelopak bunga yang ditiup angin.
"Ini taman favoritku," ujar Tim sambil melihat Ven dengan senyuman lembut. "Tempat ini selalu membuatku merasa tenang."
Ven memutar tubuhnya menghadap Tim, wajahnya penuh rasa ingin tahu. "Apa yang membuatmu suka taman ini?"
Tim menghela napas, menatap langit yang mulai memerah. "Aku sering datang ke sini waktu kecil. Ada sesuatu tentang keindahan dan ketenangan tempat ini yang membuatku merasa aku bisa jadi diriku sendiri."
Ven mengangguk, matanya tetap bersinar. "Aku juga suka tempat ini. Rasanya seperti dunia ini berhenti sejenak, dan hanya ada kita di sini."
Tim memandang Ven dengan lembut, merasakan sesuatu yang lebih dari sekadar kekaguman pada gadis di sampingnya. "Aku suka cara kamu melihat dunia, Ven. Itu membuatku merasa... istimewa."
Ven tersenyum malu. "Kamu tahu, Tim, aku selalu berpikir bahwa tempat-tempat seperti ini hanya indah jika kamu berbagi dengan seseorang yang berarti."
Tim meraih tangan Ven, memegangnya dengan lembut. "Mungkin kita menemukan arti itu di sini."
Mata Ven melebar, namun hatinya bergetar bahagia. Mereka saling bertukar tatapan yang penuh makna. Ven merasa jantungnya berdegup lebih kencang saat Tim perlahan mendekat. Di antara kelopak bunga yang jatuh dan gemerisik daun, Tim memeluk Ven dengan lembut.
"Aku tahu kita baru bertemu beberapa bulan lalu, tapi rasanya seperti kita sudah lama saling mengenal," kata Tim dengan nada penuh perasaan.
Ven membalas pelukan itu, kepala bersandar di bahu Tim. "Aku juga merasa begitu. Seperti taman ini, kita menemukan ketenangan dan keindahan bersama."
Matahari mulai tenggelam, menyisakan cahaya oranye lembut yang menyelimuti mereka. Di tengah keindahan alam dan kehangatan cinta yang baru tumbuh, Ven dan Tim tahu bahwa hari itu adalah awal dari sesuatu yang indah.
Ketika malam tiba dan bintang-bintang mulai bersinar, mereka tetap duduk di bangku yang sama, berbagi cerita, tawa, dan mimpi. Dalam ketenangan malam, mereka menemukan kenyamanan satu sama lain—sebuah awal dari kisah cinta yang akan terus berkembang, layaknya taman bunga yang terus berbunga sepanjang tahun.
.
.
A/N : Sorry Cringe. 😭😭😭 Author ini tidak pandai menulis romansa.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top