Bab 8 : Kenangan kita

Naruto menatap kerumunan orang-orang di pasar, dia memang pernah melihat ini tapi dia selalu takjub melihat banyak orang dengan berbagai baju tradisional berkumpul melakukan aktifitas mereka.

"Kita ke tempat Kiba." ajak Naruto kembali menarik lengan Sasuke.

Dia sudah memiliki rencana untuk menemui Kiba kembali memang setelah bisa keluar istana, banyak hal yang ingin dia tanyakan pada pria penjual informasi itu.

Sasuke sih hanya pasrah saja ditarik kesana kemari oleh gadis kelebihan energi ini.

.

"Kiba. Kau tahu sesuatu tentang lambang ini," ujar Naruto menyimpan kertas dimeja yang ada dihadapan Kiba,

Pria itu menatap keduanya dan menatap arah luar rumah perjudian tempatnya biasa bertukar informasi dengan sesama informan.

"Kau sekarang keluar dengan para anjingmu Yang Mulia?"

"Anjing?"

"Ya. Ada enam belas orang yang mengikuti Anda,"

Naruto menatap Sasuke yang juga mengangguk, ayahnya benar-benar tak melepasnya seorang diri.

"Ya. Mereka adalah sepuluh prajurit milik Putra Mahkota dan enam dayang biro penyidik yang juga seorang petarung, mereka tak membawa dayang pribadiku sepertinya." dengus Naruto ingat pada Ayame yang merupakan dayang satu-satunya yang mengurusi semua kebutuhannya.

"Anda Putri yang sangat spesial sampai 16 orang menjadi penjaga? Padahal Putra Mahkota jika keluar istana hanya cukup 4 sampai 5 orang saja."

"Jadi lambang apa?" tanya Sasuke penasaran.

"Ini lambang milik kelompok bunga Sakura hitam."

"Sakura hitam? Kelompok apa itu?"

"Kelompok yang dibentuk oleh Raja Hashirama untuk melindungi anggota kerajaan, tapi kelompok ini sudah tak ada lagi semenjak kerajaan dipimpin oleh Raja Minato."

Naruto terdiam.

Tidak. Dia ingat, saat melihat ingatan Putri Naruto dia melihat tato kelopak bunga sakura hitam di lengan pria yang membawa Putri Naruto dengan selamat ke Ibukota.

"Apa masih ada anggota yang memiliki tato seperti ini?" tanya Naruto penasaran,

"Kemungkinan sudah tak ada dan tak ada kabar kelompok itu selama 25 tahun terakhir ini."

"Terimakasih Kiba, aku akan kembali lagi nanti." Naruto menyimpan kantong uang dan keluar rumah perjudian itu.

Kiba mengangguk dan menatap pergelangan lengannya yang terdapat lambang kelopak bunga sakura tapi bukan hitam melainkan merah muda,

"Jangan terlalu jauh Yang Mulia. Yang Anda hadapi bukan sepenuhnya manusia, Permaisuri Sara bukan lawan mudah, banyak alasan yang harus kami sembunyikan, bahkan alasan Selir Agung menetap di kuil." gumam Kiba mematap jauh Naruto.

.

"Dobe apa yang sedang kau lakukan sebenarnya? Apa yang coba kau selidiki? Putri sepertimu bisa apa?" tanya Sasuke mecubit pipi Naruto yang sedari tadi melamun.

"Sakit teme!!"

"Jawab dobe!!"

Naruto mendengus dan duduk dibawah pohon menatap langit cerah.

"Aku harus melakukan semua ini demi kita, kau akan bahagia aku janji. Karena itu aku harus memastikan semua aman saat kau dan Putri Naruto menikah."

"Kau itu Putri Naruto dobe."

"Ahaha benar juga. Jadi sekarang ini aku ingin memastikan keselamatan tubuh ini, penyerangan di perbatasan dan penusukan saat itu bukan kebetulan."

"Biar aku yang urus jika seperti itu."

"Tidak bisa. Harus aku, jika kau terluka bagaimana?"

"Aku tak selemah itu, dan aku ini pria."

"Pokoknya tidak. Lagipula kenapa kau harus ke kerajaan Api dengan cepat? Kenapa tak menungguku menyelesaikan urusanku!!"

"Memang aku tahu jika pada akhirnya kita malah tunangan? Memang aku tahu kau sedang menyelidiki apa? Memangnya aku ingat kita sepasang kekasih? Aku kesini itu karena melarikan diri bodoh!!"

"Lihat kau bahkan melarikan diri dari masalah!! Heran kenapa aku bisa jatuh cinta padamu!!"

"Aku juga tak habis pikir bagaimana bisa aku mencintai Putri barbar sepertimu!!"

Keduanya bertatapan dan membuang muka kesal, tapi meski begitu tangan mereka masih berpegangan tanpa mereka sadari.

.

.

.

"Apa ini benar?" tanya Minato menatap Sai setelah membaca surat dari Raja Fugaku,

"Ya, Yang Mulia."

"Ini lebih buruk dari yang aku kira. Aku akan mengirim utusan untuk membalas surat ini, kau akan menetap disini untuk menjaga Pangeran Sasuke bukan?"

"Ya, hamba diperintahkan untuk menjaganya bersama Pangeran Shisui."

"Begitu. Tolong jaga juga putriku,"

"Bukankah semakin Anda menjaga ketat Putri Naruto maka musuh akan semakin gencar menyakiti putri Anda Yang Mulia?"

"Aku tahu. Hanya saja, dia semakin ceroboh dan tak ingin diatur, aku hanya bisa memberikan orang-orang terbaikku untuk menjaganya. Dia membenciku karena aku membuangnya,"

"Jangan mempercayai hamba Yang Mulia, bisa saja pendapat kita bersebrangan atau terjadi konflik."

"Tidak. Aku bisa mempercayaimu Panglima Sai."

Sai mengangguk. Tentu dia akan melindungi Naruto, gadis itu adalah calon permaisuri masa depan kerajaan Angin tentu wajib baginya untuk melindungi bukan?

"Jika diperbolehkan hamba pergi untuk menemui Pangeran Sasuke Yang Mulia."

Minato mengangguk dan memberi isyarat pada Iruka untuk mengantar Sai keluar.

.

Setelah melihat Sai pergi Minato kembali membaca suratnya dan membuang nafas, permaisurinya benar-benar harus dihentikan sebelum terlambat.

"Tapi aku tak bisa sendiri, aku membutuhkan Selir Agung." bisik Minato gundah.

Sara terlalu sulit dimengerti, atau lebih tepatnya dia terlalu bodoh tertipu oleh wanita seperti Sara.

Dia tak bisa dengan mudahnya menyingkirkan permaisurinya, menurunkannya dari posisi itu, meski dia raja tapi dia tak bisa semena-mena terhadap kekuasaan, selalu ada hukum yang harus ditaati.

Dia tak bisa melindungi Kushina yang merupakan istri pertamanya karena saat itu memang buktinya sangat kuat dan memberatkan, jika dia memaksa melindungi cintanya maka akan banyak korban berjatuhan, banyak yang akan mencoba menurunkannya dari tahta.

Menjadi raja bukanlah seperti yang dibayangkan orang lain bisa melakukan apapun, menjadi raja adalah sebuah tugas yang diemban oleh seseorang yang adil dan bijaksana, menjadi raja tak semudah yang terlihat, nyawa ribuan orang ada ditangannya, keputusannya menjadi masa depan semua rakyat kerajaan Api.

"Tapi Naruto juga dalam bahaya jika seperti ini terus. Sara sepertinya meminta bantuan iblis agar diposisi sekarang." ujar Minato meremas perkamen yang ada di mejanya.

.

.

.

Apa kalian pernah membaca sejarah berdirinya kerajaan Api dan kerajaan Angin?

Awalnya hanya ada wilayah luas yang membentang dengan tanah subur tapi tak ada yang menempati.  Sampai dua orang sahabat bersama dengan keluarga mereka singgah disana mendirikan sebuah pemukiman untuk kaum mereka, untuk klan mereka, mereka dikenal sebagai Raja pertama kerajaan Api dan Raja pertama kerajaan Angin.

Tapi ternyata selama ini tanah yang mereka jadikan wilayah adalah wilayah terlarang, wilayah dengan tanah subur tapi banyak orang yang takut bermukim disana karenanya tak ada yang mencoba mendirikan rumah disana.

Tanah terlarang itu milik iblis yang siap mengutuk siapa saja yang berani memasuki wilayahnya.

Tapi tidak untuk dua orang itu. Mereka berhasil menyegel iblis itu, menjadikan tempat sang iblis menjadi tempat yang bisa dihuni oleh manusia.

Wilayah mereka menjadi makmur, banyak orang yang mengetahui itu datang dari berbagai tempat datang kesana hanya untuk menjadi bagian dari mereka, maka dibentuklah dua kerajaan yang dipimpin dua raja yang hidup berdampingan dan sama-sama kuat. Mereka selalu menjaga tempat dimana sang iblis di segel, kuil kaki gunung yang selalu dijaga oleh orang-orang pilihan dari dua negara.

.

Lalu apa hubungannya dengan Naruto? Tentu ada, karena ramalan sebelum kematian raja pertama adalah, iblis akan kembali dan yang bisa kembali membunuh iblis itu adalah seorang putri dari kerajaan Api yang lahir saat matahari dan bulan berada digaris yang sama dan yang terlahir saat itu adalah putri Naruto.

Hanya Raja kerajaan Api dan Angin yang tahu ramalan itu, ramalan itu selalu turun temurun diberitahukan saat mewarisi tahta, menunggu kelahiran sang putri yang diramalkan, hingga raja keempat naik tahta dan memiliki permaisuri.

Tapi semua tak berjalan dengan baik, istrinya difitnah dan di turunkan menjadi selir, dia memilih tinggal di kuil saat tengah mengandung.

Dan lahirlah seorang putri di kuil dengan waktu yang sama persis dengan ramalan.

Minato tentu saja terkejut dan langsung memerintahkan keluarga istrinya untuk menjaga putri yang baru lahir itu di perbatasan kerajaan Api dan Angin agar bisa dijaga oleh dua kerajaan itu tanpa dicurigai.

Semuanya berjalan sempurna sampai ada penyerangan diperbatasan dan membuat putrinya hampir kehilangan nyawa dan akhirnya dipanggil ke istana untuk menerima pendidikan seperti putri pada umumnya.

Awal yang sulit untuk Naruto karena semuanya berubah dan membuatnya menjadi putri pemurung dan penyendiri.

Ya. Semua berawal dari berdirinya dua kerajaan besar hingga melibatkan Naruto yang tak tahu apa-apa.

.

Tapi tahukan raja itu jika iblis itu tak sepenuhnya tersegel?

Dia mencari tubuh baru dan berpindah ke tubuh lain saat tubuh itu sudah tak bisa digunakan, dan sekarang iblis itu ada didalam tubuh dari selir Sara yang sangat cocok, iblis itu mencoba untuk bangkit dan salah satu syaratnya adalah membunuh putri Naruto.

Alasan putri Naruto harus selamat bagaimanapun kondisinya adalah demi menghancurkan iblis itu.

Kenapa tidak dewa saja? Sayangnya iblis itu dulunya seorang dewa yang sangat dihormati dan berubah menjadi serakah hingga Kehendak Langit menghukum dewa itu, menjadikannya iblis yang ternyata malah semakin kuat.

Beban putri kecil itu begitu besar bukan?

'Aku sudah mengabulkan keinginanmu menjadi permaisuri, aku ingin kematian Putri Naruto.'

Sara menatap pantulan dirinya dicermin, didalam cermin itu bukan dirinya, melainkan iblis yang membantunya meraih posisi tinggi ini.

"Tidak. Tujuanku belum tercapai, aku ingin putraku menjadi pewaris tahta dan menjadi raja kerajaan ini kelak, aku ingin putriku menikahi raja berkuasa,  aku ingin kehancuran Putra Mahkota!!"

'Selama ada Putri Naruto keinginanmu tidak akan pernah tercapai.'

"Tapi untuk kembali membunuhnya sulit!!"

'Jangan mengecewakanku atau keturunanmu akan musnah dalam semalam, aku mengabulkan semua keinginanmu dan kau jangan lupa untuk membunuh Putri Naruto.'

"Tentu, aku sudah memiliki rencana malam ini."

.

TBC

.

A/ N : I'm back.... Yeah... ditengah pandemi ini aku sibuk sekali, hingga akhirnya sebuah anugerah kembali padaku dengan membuatku kembali ke dunia orange ini... maaf menunggu lama dan selamat membaca dan menunggu bab selanjutnya.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top