Aku terinspirasi bikin puisi singkat ini dari puisinya Pesan Seorang Bapak Kepada Putrinya yang ditulis ajigineng (wattpad). Ternyata author-nya terinspirasi dari salah satu puisi Pak Remy Sylado yang berjudul Pesan Seorang Ibu Kepada Putranya.

Bisa dibilang ini puisi pertama yang aku buat selain dari tugas sekolah, ini puisi singkat pula. Mohon koreksinya.

Nah, sekarang aku mau jelasin maksud semua puisi.

Puisi pertama udah jelaslah ya, aku nggak terlalu memakai kata yang ribet lah ya. Pesannya udah langsung tersampaikan.

Puisi kedua memiliki arti untuk para ayah alias para suami menjaga matanya. Jangan jadi pria mata keranjang.

Puisi ketiga pesan untuk emak-emak yang suka ngegibah atau nyumpahin anaknya dengan kata-kata buruk. Tahan mulutnya ya, Bu.

Pesan keempat pesannya langsung aku sampaikan.

Pesan kelima artinya para laki-laki harus menjaga nafsunya. Jangan asal main bercocok tanam kalau belum halal.

Pesan keenam untuk perempuan agar menjaga kehormatannya sebelum menikah. Hati-hati sama orang-orang di sekeliling.

Pesan ketujuh artinya jaga perkataan. Jangan asal mengumpat.

Alasan aku nulis puisi ini? Aku udah jenuh sama keadaan sekitar.

Aku kesal dan eneg lihat orang-orang di internet berkomentar seenak jidat tanpa mikirin perasaan orang lain. Hei, kamu punya hati dan otak. Tolong deh kalau nggak bisa ngetik yang baik-baik mending jangan ngetik yang jahat-jahat.

Hah... manusia-manusia di internet sebagian besar bodo amat sama lawan bicaranya. Menyebalkan. Kamu nggak melihat reaksi lawan bicaramu bukan berarti kamu bisa seenak jidatnya aja berkomentar. Kita diberi kebebasan, tapi kebebasan yang bertanggung jawab. Makanya jangan molor pas pelajaran PKN.

Belum lagi kelakuan orang-orang yang suka melakukan hal-hal bodoh demi popularitas terus klarifikasi. Basi.

Lalu darahku sering mendidih mendengar kasus pelecehan seksual pada perempuan. Plis deh aku bingung otak dan hati para pelaku pada ke mana ya? Kalian melecehkan cewek tuh lebih kotor dari binatang.
Kesel aku tuh.

Emang sih sekarang cewek bisa jadi pelaku pelecehan dan cowok jadi korban, makanya aku minta kedua belah pihak tahan nafsu masing-masing ya.

Ya ampun, kayaknya aku pedes banget :"). I'm sorry :")

Btw kalau ada ide aku bakal tambah jumlah chap-nya