PART 9

Semenjak kejadian di rooftop sore itu, Keyla dan Bisma menjadi lebih akrab. Bukan hanya Bisma dan Keyla, Rara dan Roni pun sama halnya dengan mereka berdua. Dan mereka berempat menjadi trending topik di sekolah mereka, bagaimana tidak seperti yang diketahui sifat Bisma yang cuek terhadap perempuan tiba-tiba bisa berteman dengan Keyla. Banyak yang mengatakan mereka sedang menjalin hubungan, namun Bisma tidak menanggapi berita tersebut karena menurut Bisma mereka itu terlalu labil, dengan cepat mereka menyebarluaskan berita hoax.

Seperti halnya sekarang mereka sedang berada di kantin. Sesekali mereka bercanda, situasi itupun menjadi pusat perhatian seisi kantin. Bagaimana tidak? Bisma yang jarang sekali ralat bahkan tidak pernah tertawa di sekolah, dia sekarang terlihat tertawa lepas. Siswi-siswi pun tidak mau ketinggalan momen tersebut mereka diam-diam mengabadikan senyum Bisma yang sangat manis di hp mereka.

"Eh Kak, liat ada yang diam-diam ngefoto elo tuh" Rara berbicara sedikit pelan dan dagunya mengarah ke beberapa siswi yang ada di belakang Bisma. Keyla dan Roni pun mengarahkan pada pandangan mereka, sedangkan Bisma tidak mempedulikannya dan melanjutkan aksi memakan baksonya.

Roni pun menghadap ke mereka semua. "Aelah Bisma mulu yang difoto, sekali-kali gua nih yang gak kalah gantengnya dengan si Bisma." Roni bergaya ala model dan sedikit berteriak dengan kepedeannya yang tingkat tinggi. Siswi yang berada di kantin pun juga mengabadikannya, karena memang Roni salah satu daftar cogan di sekolah Pelita.

"Astaga malu-maluin banget sih nih Kakak." Keyla heran dengan sifat Roni yang PD nya diluar batas.

"Udah lanjutin aja makan lo, biarin aja si culanya badak ini bertingkah." Jawab Bisma dengan santai. Key hanya tersenyum atas jawaban Bisma.

" Heh! Apa lo bilang bilang Bis? Orang gantengnya kayak Maxime Boutier kek gini elu bilang culanya badak."

"Sebahagia elo!" Namun saat Roni akan menjawab pernyataan Bisma, dua orang siswi adek kelas menghampiri meja mereka.

"Maaf Kak, bisa minta foto bareng nggak?" Ucap salah satu dari mereka yang terkesan centil.

"Wahhhh boleh kok." Mereka pun berfoto bersama. Namun tanpa mereka sadari ada yang menahan gejolak hati ketika Roni berfoto dengan kedua siswi itu.

"Makasih ya Kakak ganteng." Seketika Keyla dan Rara ingin muntah mendengar kalimat centil dari mereka.

"Iya sama-sama adek cantik."

"Emmm...aku boleh foto sama Kak.Bisma nggak?" Tanya siswi itu lagi.

"Enggak" jawab Bisma dengan singkat, padat, jelas tanpa menoleh ke arah suara. Kedua siswi itupun beranjak pergi dengan raut wajah kecewa.

Setelah menyelesaikan makan siangnya, mereka kembali menuju kelas masing karena bel sudah berbunyi. Ketika mereka berjalan melewati koridor tak banyak yang membicarakan kedekatan Keyla dan Rara dengan seorang most wanted.

"Ih iri deh sama Key bisa deket sama Kak Bisma"

"Mereka cocok ya?"

"Kapan gue bisa jalan bareng gitu sama Kak Bisma"

"Mereka pacaran nggak sih?

"Dasar cabe! Pasti dia numpang popularitas doang sama Kak Bisma"

Semacam itulah bisikan-bisikan yang didengar Keyla, namun dia tak menggubris sama sekali tanggapan mereka. Dia hanya bersyukur bisa dekat dengan Bisma yang selalu cuek kepada siapapun.

Dibalik itu semua ada seseorang dan dua pengikutnya yang memerhatikan kedekatan mereka. Dia mencoba menahan amarahnya yang sudah diatas ubun-ubun.

"Tuh liat Bisma makin deket sama cewek itu."

"Liat aja gue nggak akan ngebiarin siapapun bisa deket sama Bisma. Bisma harus milik gue seutuhnya." Perempuan itu tersenyum sinis. Seakan-akan dia menemukan mangsa baru yang siap ia terkam.

***

Bisma menghempaskan tubuhnya di kasur empuknya. Dia benar-benar lelah dengan sekolah hari ini, bagaimana tidak dia dihadapkan dengan berbagai macam ulangan ditambah tugas yang menumpuk.

Bisma membuka matanya dan menatap langit-langit kamarnya. Tiba-tiba saja sosok Keyla melintas di pikirannya, dia teringat beberapa waktu lalu ketika bagaimana Keyla mengajak pertemanan dengannya. Entah terkena dorongan darimana Bisma mengiyakan permintaan itu, sementara dia adalah tipe orang yang sangat cuek terhadap perempuan. Namun ketika melihat senyum Keyla dia merasakan sesuatu yang menghangat di dalam hatinya.
Bisma hanya tersenyum ketika mengingat itu semua.

Ting

Bisma disadarkan oleh bunyi dari hp Bisma. Dia merogoh ponselnya dari saku kemudian membuka aplikasi instagramnya, ada satu pesan DM yang terlihat.

'hai Kak Bisma'

Bisma membulatkan matanya, dia sangat terkejut dengan seseorang yang mengirim pesan tersebut. Dia bangkit dari tidurnya kemudian dia mencoba menstalker instagram tersebut dan benar saja, orang yang pernah ada dalam kehidupan Bisma kini datang di saat Bisma sudah mampu melupakannya.

***

Keesokan harinya di sekolah

Bisma PROV

"Lo kenapa si Bis? Gue perhatiin dari tadi pagi lo ngelamun mulu."

Memang benar sejak pesan itu gue baca pikiran gue terus dipenuhi sama dia. Gue takut dia akan datang disaat gue bener-bener sudah melupakannya. Gue takut dia ngehianatin kepercayaan gue untuk kedua kalinya.

"Aelah ni anak, eh Bsikuat ditanya itu dijawab bukan malah tambah bengong."

"Gue gakpapa" gue kembali meminum jus buah yang sempet gue aduk-aduk gak jelas. Roni hanya menghendikan bahunya, mungkin dia sudah lelah kepo sama gue.

Gue meneliti seisi kantin yang ramainya minta ampun. Mencari seseorang yang beberapa hari ini membuat gue terus memikirkannya.

"Si Key mana?" Ya orang yang gue cari adalah Keyla, karena mulai dari tadi pagi gue nggak ngeliat dia sama sekali.

"Ke perpus ada tugas katanya."

"Oh"

"Hai Bisma sayang." Oh damn kenapa harus dia sih kesini bikin mood gue tambah hancur. Gue melepaskan pelukan dia dilengan gue.

"Apaan si Fik! Lepasin!"

Yaps dia Fika, anak angkatan gue yang centilnya minta ampun. Dia selalu maksa gue untuk jadi pacarnya tapi gue nggak mau. Dia dan antek-anteknya yaitu Clara dan Cindy juga terkenal dengan bullyannya yang dilakukan kepada siapapun yang berani mengusiknya.

"Ih kamu kok gitu sih beib" dia mengerucutkan mulutnya mencoba terlihat menggemaskan namun di mata gue itu sangat menjijikan.

"Eh paprika"

"FIKA!!!!!!" Sentak mereka bertiga karena Roni yang memanggilnya dengan sebutan paprika.

"Aelah iya-iya, eh Fik udah tau Bisma itu nggak suka sama lo masih aja nempelin mulu, nggak malu apa lo!"

"Ada masalah sama lo?"

"Ya enggak sih"

"Yaudah elo nggak usah ngatur-ngatur gue."

"Tapi gue enek tau nggak liat sifat manja lo ke Bisma."

"Lo urusin hidup lo dulu, nggak usah urusin hidupnya Fika. Si Bisma juga nggak keberatan kok kalo si Fika ada didekatnya." Kali ini Clara yang membalas ucapan Roni.

"Iya mungkin Bisma gak nunjukin sikapnya tapi di dalam hatinya, dia membaca ayat kursi agar si paprika ini bisa ilang." Gue terkekeh di dalam hati bisa-bisa nya Roni bilang gitu.

"Emang lo pikir gue setan!"

Astaga kalo ini tetap dibiarin telinga gua bisa copot karena dengerin mereka berantem terus. Gue akhirnya menarik lengan Roni dan membawanya keluar kantin agar bisa menjauh dari nenek lampir.

"Ih Bisma kok ninggalin aku sih!"

"Sabar ya Fik."

"Awas aja kamu Bis, aku akan menjadi pacar kamu."

-------------------------------------------------------------------

Mulai konflik nih🤐

Kira-kira siapa ya orang yang ditakutkan Bisma kembali hadir dalam kehidupannya?

Happy reading gaesss 💕💕💕

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top