PART 8
"Ok siap!" Keyla berdiri di depan cermin. Dia sudah rapi dengan seragam sekolahnya dengan rambut yang dibiarkan tergerai. Tapi saat dia menatap dirinya di cermin, tidak sengaja matanya teralihkan pada jaket di kursi belajarnya. "Astaga jaketnya Kak Bisma, gue lupa" Keyla menepuk jidatnya.
"Keyla ayo sarapan!" Teriakan mamanya dari lantai bawah terdengar.
"Iya ma bentar, Keyla cek tas dulu."
Keyla bingung kalau dia bawa jaket ini keluar kedua orangtuanya akan mengintograsi dengan ribuan pertanyaan yang Keyla malas untuk menjawab, tapi keadaan tasnya kini sudah terisi dengan banyak buku paket.
Dengan terpaksa Keyla mengeluarkan beberapa buku paketnya, kemudian memasukkan jaketnya Bisma ke dalam tas.
"Pagi ayah, pagi mama" Keyla mencium pipi kedua orang tuanya.
"Pagi sayang, emm Key kenapa buku kamu gak dimasukin?" Sejurus pertanyaan itu langsung dilontarkan ayah key.
"Em...itu yah, tas Key udah penuh." Key benar-benar bingung.
"Hah?maksud kamu gimana sih Key, mama kok gak connect ya?"
"Iya ma, tas Key penuh sekarang ada praktek, jadi tas Key penuh sama bahan praktek.''
"Hmm yaudah gih habisin sarapannya."
"Siap mama sayang" keyla sambil mengangkat tangannya untuk hormat. Mita yang melihat tingkah laku Key anak semata wayangnya ini hanya tersenyum. Dia berharap kelak Keyla mendapatkan seseorang yang tulus mencintai dan selalu melindungi putrinya ini seperti Adijaya.
Keyla PROV
"Dorrrrr!!!!!"
Rara yang awalnya senyum-senyum sendiri dan fokus pada HPnya terlonjak kaget gara-gara gue kagetin dari belakang.
"Keyla!!!! Ih nyebelin banget sih handphone gua mau jatuh nih, untung jantung gue masih berdetak." Rara memegangi jantungnya, dan gue? Oh jangan tanyakan gue, gue pasti tertawa lepas melihat ekspresi dia. Gue langsung ambil posisi duduk disebelahnya.
"Habisnya elo masih pagi udah senyum-senyum sendiri, kenapa lo? Kerasukan?"
"Enak aja kalo ngomong, gue kagak kerasukan kali Key" tatapannya langsung melotot ke arah gue.
"Terus kenapa?"
"Gue diajak nikah." Mata gue langsung membulat sempurna mendengar 3 kalimat yang dilontarkan Rara secara lancar kek jalan tol.
"Hah?sama siapa? Bukannya elo masih mau kuliah dulu nantinya? Astaga lo masih kelas 2 SMA kali nyet, jangan macem-macem deh." Gue memalingkan muka meletakkan buku-buku yang ada ditangan gue.
"Gue serius kali nyet. Gue juga udah terima lamaran dia." Pingsan jangan?
"Emang siapa sih calon lo, gue mau tahu dulu, enak aja mau ngawinin sahabat gue. Emang nanti elo mau dikasih makan apa!"
"Elo tau kok orangnya." Apa? Gue tahu? Jangan-jangan Kak Bisma?
"Iya elo tau kok orangnya Key, dia itu ganteng, hidungnya mancung, tinggi, ah perfect lah pokoknya."
"Siapa?" Gue langsung menghadapkan tubuh gue ke samping, dan memegang tangan Rara, berharap apa yang ada dipikuran gue salah.
"Zayn Malik" Rara mengeluarkan cengirannya tanpa dosa. Gue langsung menyentil jidat Rara, gue bener-bener kesel sama ni anak. Tapi setidaknya gue lega bukan Kak Bisma.
"Aduh sakit ogeb"
"Bodo amat, siapa suruh ngehayal tingkat dewa"
Rara hanya tertawa melihat ekspresi gue yang lagi kesel banget, dia lagi merdeka gaes jangan diganggu. "Gue balikin jaketnya nanti waktu pulang aja deh" batin gue. Dan setelah itu bel masuk pun berbunyi. Ok otak kiri gue, are you ready?
***
Bel pulang sekolah terdengar nyaring diseluruh telinga murid.
"Key pulang bareng?" Rara memang sahabat terbaik, dia tidak akan mengeluh ketika Keyla setiap harinya selalu nebeng Rara pulang. Saat Keyla akan mengatakan iya dia teringat sesuatu yang harus dia kembalikan sekarang.
"Enggak Ra, gue masih ada urusan."
"Urusan?urusan apa?bukannya latian dance besok ya." Selidik Rara.
"Bukan urusan dance. Gue mau ngembaliin jaketnya Kak Bisma waktu itu." Jawab gue dengan sedikit kikuk.
"Oh jadi gitu,iya deh gue duluan ya. Bilang sama jantung lo supaya dia gak deg-degan mulu nanti." Rara melenggang pergi dengan senyuman jahilnya.
"Ih dasar Rara kampret. Ok jantung detakannya normal aja ya, biar nanti Key nggak gugup." Gue berbicara sendiri seakan-akan jantung gue bisa menjawabnya. Gue akhirnya memutuskan untuk menemui Kak Bisma di kelasnya. Tapi saat sampai di lorong kelasnya gue ketemu sama Kak Roni.
"Loh Key nggak pulang? Tumben ke kelas atas?"
"Hehehe iya Kak, mau cari Kak Bisma nih Key lupa belum ngembaliin jaketnya."
"Oh dia ada di rooftoop Key."
Hah? Rooftoop? Mau ngapain, jangan-jangan Kak Bisma mau bunuh diri?, Ah mustahil.
"Yaudah Kak, Key ke Kak Bisma dulu, thanks Kak Roni"
Gue langsung menaiki tangga menuju rooftop.
Author PROV
Keyla memelankan langkah kakinya, jantungnya sudah mulai berdetak lebih cepat. Saat dia sudah sampai di rooftop, dia melihat seseorang laki-laki yang tengah duduk dengan tangan sebagai penyangganya, memejamkan matanya menikmati hembusan angin yang menerpanya. Keyla hanya tersenyum ketika dia diperlihatkan oleh Tuhan, makhluk ciptaannya yang sungguh luar biasa. Keyla melangkah mendekati Bisma. Bisma tak menyadari itu semua karena dia masih berkelut dengan hembusan angin.
"Em Kak Bisma" sapa Key dengan sedikit gugup. Merasa namanya terpanggil Bisma membuka matanya dan menoleh ke asal suara.
"Ngapain lo di sini?" Jawab singkat Bisma dengan nada super cueknya.
"Maaf kalo Key ganggu, Key cuma mau ngembaliin jaketnya Kak Bisma yang waktu itu Key pakai." Key ikut duduk di sebelah Bisma dengan jarak yang tak terlalu dekat.
"Oh" 2 huruf saja yang terlontar dari Bisma dan membuat Key yang awalnya deg-degan seketinya lenyap dengan perasaan jengkel.
"Kakak ngapain di sini, kok nggak langsung pulang bareng sama Kak Roni tadi." Ketika Keyla menyebut nama Roni, Bisma yakin bahwa dialah yang memberitahukan keberadaannya. Bisma memang orang yang tidak suka bila ketenangannya diganggu.
"Emang perlu ya gue jawab." Jawab Bisma dengan tatapan lurus ke depan.
"Yaudah deh yaudah nggak usah dijawab, percuma Key kepo."
"Bagus kalo lo sadar." Keyla tidak mempedulikan jawaban Bisma, dia ikut memejamkan matanya dan menikmati terpaan angin yang memasuki pori-pori kulitnya. "Astaga nyaman banget disini, langsung berasa tenang hati Key." Bisma membenarkan ucapan Keyla tadi, maka dari itu Bisma sering kesini untuk melepaskan penatnya. Key membuka matanya melihat pemandangan yang ada didepannya sekarang. Semburat warna oranye bercampur dengan kuning, dan sedikit ungu menambah kesan SENJA di sore ini sangat indah.
"Kakak suka senja?" Keyla menoleh kesamping. Bisma hanya mengangguk.
"Menurut Kak Bisma senja itu apa?" Tanya Keyla lagi. Bisma menghembuskan nafasnya pelan, dan membuka matanya mencoba melihat pemandangan yang Tuhan sedang perlihatkan. Keyla masih setia menunggu mendengar jawaban dari Bisma.
"Senja itu keajaiban tuhan yang datangnya sebentar namun membawa ketenangan." Bisma menoleh ke Keyla, Keyla tersenyum manis membenarkan apa yang diucapkan Bisma.
"Kalo lo sendiri?" Bisma bertanya balik. Keyla mengandalkan pandangannya ke langit kemudian tersenyum.
"Senja itu pengobat hati Kak."
"Pengobat hati?"
"Iya, setelah seharian kita dihadapkan dengan kepenatan yang luar biasa, senja hadir sebagai penguat kita ketika kita benar-benar lemah mengahadapi beban yang terlalu besar. Kita bisa belajar dari senja, senja datang walaupun cuma sebentar tapi dia memberikan pengaruh kebahagiaan yang luar biasa." Bisma terpukau dengan jawaban Keyla. Dia yang masih menatap Keyla dari samping tersenyum hangat, ketika dia mendengarkan bagaimana Keyla berbicara dengan lembut. Bisma merasakan ada sesuatu yang mengalir hangat di hati nya. Ya mungkin Bisma mulai menyukai Keyla.
"Tapi jangan jadi seperti senja juga Kak." Keyla memutarkan arah pandangannya mengahadapi Bisma. Bisma mengerutkan keningnya, bukankah tadi dia memuja senja.
"Kenapa?"
"Jadi senja itu nggak enak Kak, untuk membahagiakan semua orang dia harus menunggu waktu yang lama, namun saat dia tiba, orang-orang tidak menganggapnya dan pada akhirnya dia memutuskan untuk menghilang. Jadi intinya Kakak boleh menyukai senja tapi jangan seperti senja, ada namun sekejap."
Bisma memandang Keyla cukup lama, dan Keyla membalas Bisma dengan senyuman hangat Bisma. "Mau berteman sama Key?" Keyla mengulurkan tangannya, sebenarnya dia ragu Bisma tidak akan membalas uluran tangannya, namun apa salahnya menawarkan bukan? Bisma melihat sekilas uluran tangan Key, kemudian memandang Keyla lagi. "Berteman" tanpa diduga Bisma membalas uluran tangan Key. Mereka sama-sama tersenyum hangat, sangat hangat sehangat senja sore ini yang menjadi saksi pertemanan mereka.
--------------------------------------------------------------------
Maaf kalo typo bertebaran
Makin kesini makin ambigu ya ceritanya? Kalau mau komen silahkan gaes. Aku usahain update cepet biar kalian nggak merasa digantungin sama Bisma.
Minta VOTE nya nggak dosa kan gaes?✌
Happy reading 💕💕💕
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top