PART 18
"Aku gak salah milih kamu jadi malaikatku"
~Bisma~
--------------------------------------------------------------------------
-jam istirahat
Keyla merasa dirinya sangat malas ke kantin hari ini. Ditambah dengan matanya yang rasanya berat ingin terlelap saja. Sementara Rara, entahlah dia sudah kemana. Rara sempat mengajak Keyla ke kantin namun Keyla menggelengkan kepalanya dan mengatakan "mager".
Keyla pun menidurkan kepalanya di bangku dan mencoba melelapkan matanya.
Di tempat lain, Bisma, Roni dan Rara berada di lapangan basket menunggu aksi Fika yang telah disetujui kemarin di kantin.
"Duh lama banget sih tuh nenek lampir, keburu masuk nih!" Rara menggerutu.
"Kita sabar aja nunggu aksinya, tuh dia siap-siap."
Bisma tersenyum smirk ketika melihat Fika dan dua bonekanya sudah di lapangan basket memegang mikrofon. Fika melihat ke arah Bisma yang seakan-akan merasa puas dengan ini. Fika menghembuskan nafas kasarnya dan kemudian memulai aksinya.
"Eemm seluruh murid Pelita mohon dengarkan gue." Suara Fika membuat semua kegiatan murid Pelita terhenti dan berbondong-bondong menuju ke lapangan basket untuk melihat apa yang dilakukan Ratu Bully itu.
"Sebelum itu gue minta untuk Keyla ke lapangan basket sekarang."
Keyla yang memang belum tertidur mendengar namanya terpanggil pun menegakkan badannya cepat.
"Gue nggak salah denger kan? Nama gue?" Dikelasnya sekarang hanya ada Keyla dan tas siswa. Itu membuat Keyla merinding hebat.
"Sekali lagi buat Keyla gue minta lo ke lapangan basket sekarang."
Ok Key tidak salah dengar. Namanya benar-benar dipanggil. Tapi ada apa? Apa yang terjadi? Tanpa ba-bi-bu lagi Keyla keluar dari kelasnya dan menuju lapangan basket.
Dia terkejut ketika hampir semua murid Pelita berada di lapangan basket melihat apa yang dilakukan Fika kali ini. Keyla memandang sekelilingnya dan menatap sepasang manik mata yang menghangatkan siapa lagi kalau bukan Bisma.
Bisma melangkahkan kakinya menuju Keyla. "Hai Key!"
"Kak ini ada apa ya? Kenapa Key dipanggil sama Kak Fika? Key buat salah ya? Terus ini kenapa semua pada nonton gini? Key takut kak..." Keyla memegang tangan Bisma dengan erat dengan raut wajah takut. Dia benar-benar takut kejadian kemarin terulang lagi.
Bisma yang merasa tangan Keyla begitu dingin membalas genggaman Keyla yang begitu erat. Dia mengelus punggung tangganya.
"Jangan takut ada aku di sini."
Lembut dan menenangkan itulah ungkapan ketika Bisma berbicara seperti itu. Dan hanya kepada Keyla, Bisma bicara dengan selembut itu. Dia akan kembali kepada sifat dinginnya ketika bersama orang lain.
Sontak siswi yang melihat adegan itu berteriak histeris, ada yang gigit kuku karena merasa iri, ada yang nangis-nangis bombay. Sementara di sisi lain, seorang perempuan memperhatikannya dengan ekspresi menahan sakit. Dia adalah Fika.
"Ehem boleh gue ngomong sama Keyla?" Dia kembali bicara menggunakan mikrofon.
Keyla menatap Bisma meminta agar ditemani. Bisma yang mengerti ekspresi Keyla mengangguk tersenyum lembut. Mereka berdua pun berjalan menuju tengah lapangan basket.
Bisma menempatkan Keyla di hadapan Fika dan Bisma berada di belakang Keyla. Tiba-tiba Fika bersimpuh di hadapan Keyla dengan air mata yang sudah mengalir. Sontak itu membuat Keyla sangat kaget.
"Maafin gue Key. Maafin gue yang kemaren udah bully lo sampai harus masuk rumah sakit. Gue iri liat lo bisa pacaran sama Bisma sedangkan gue hanya bertepuk sebelah tangan." Fika tetap menunduk. Sejujurnya dia sangat malu.
"Lo berhak buat lakuin itu balik ke gue. Gue siap kok Key." Tapi tiba-tiba ada beberapa siswi menuju ke hadapan Fika dengan ekspresi marah atau lebih tepatnya sangat marah.
"Kita yang akan balas perbuatan lo Fik!" Ucap salah satu siswi yang diketahui Keyla itu adalah kakak kelas.
Fika mendongak dengan tatapan terkejutnya, dia kemudian berdiri menatap satu persatu siswi yang ada dihadapannya. Dia ingat mereka semua adalah orang-orang yang pernah Fika bully.
"Lo masih ingat kita? Ingat Fik yang jadi korban pembullyan hebat lo bukan cuma Keyla." Fika sekarang tak bisa berkutik lagi.
"Maafin gue, gue bener-bener minta maaf sama kalian." Dia menundukkan kepalanya.
"Tidak dengan segampang itu Fik."
"Terus mau kalian apa?" Lirih Fika, dia sudah capek dan malu dengan semua ini.
Tiba-tiba dia terguyur air dari belakang.
Sontak semua siswa menyorakinya. Fika benar-benar sudah tidak kuat lagi. Apakah ini yang dirasakan orang-orang yang dia bully. Dia sempat melihat ke arah Bisma. Dia hanya memperlihatkan tampang muka datarnya dengan tangan yang dimasukkan ke kantong. Kemudian dia melihat ke arah Keyla yang ada di hadapannya dia masih mematung melihat semua kejadian itu. Ingatannya terulang kembali dimana dia diguyur air, ditampar, ah rasanya mengingat saja membuat kepala Keyla pusing.
"INGET FIK!!! apa yang lo lakuin sama kita itu bukan cuma bullyan biasa. Kita bisa saja laporin Lo ke pihak sekolah, tapi kita diem semua." Ucap salah seorang bernama Sasha.
Fika sudah tak sanggup berdiri, dia terduduk lemas di lapangan.
"Lo itu harusnya sadar Fik! Lo itu cantik tapi kelakuan lo busuk! Apa itu yang didefinisikan sebagai wanita cantik!"
Merasa puas, mereka pun pergi dari sana. Semua murid pun melempari Fika dengan kertas.
"Huhu dasar!!! Rasain lo!"
"Malu kan sekarang!!"
"Dasar emang ratu drama!"
"Makanya jangan sok banget deh jadi orang!"
Fika mendengar semua cacian itu. Semua pun bubar dari lapangan basket setelah mendengar bunyi bel masuk.
Keyla masih diam melihat keadaan Fika kali ini. Dia memang sempat di bully habis-habisan sama dia, namun Fika satu sekolah yang membully nya.
Rara dan Roni menghampiri mereka dan berdiri di samping Bisma.
"K-kak Fika-"
"APA! Lo mau ngatain gue juga! Lo masih belum puas! Gue harus gimana lagi hah!!!"
Keyla melangkah mendekat dan mengulurkan tangannya. Fika kemudian mendongak dan tersentak kaget ketika melihat Keyla mengulurkan tangannya dan tersenyum.
"Ayo berdiri dulu kak. Baju kakak udah kotor banget." Fika membalas uluran tangan Fika.
"Key ngapain sih lo bantu dia!" Rara merasa heran dengan Key, mengapa dia begitu baik kepada orang yang jahat.
"Shht! Rara jangan gitu."
"Ck!" Rara hanya berdecak, sedangkan Bisma menatap kekasihnya itu secara intens melihat apa yang akan dilakukannya.
"Keyla udah maafin kakak kok. Walaupun sebenarnya Key kecewa sama kakak, kakak ngelakuin itu cuma karena terobsesi dengan cinta."
"Key g-gue bener-bener minta maaf." Keyla memegang pundak Fika karena guyuran air tadi dan mengelusnya.
"Iya kak Keyla maafin kakak kok. Gak ada manusia yang sempurna kak, semua orang pasti melakukan kesalahan. Tapi bukankah lebih baik untuk memperbaiki kesalahan yang sudah dilakukan?"
Fika mengangguk membenarkan perkataan Key. Dia kagum sama Keyla, dia tidak membalas dendam seperti yang lain justru dia menguatkan dirinya. Sangat keterlaluan bukan ketika kemarin dia menyiksa Keyla hingga masuk rumah sakit. Fika benar-benar mengutuk kelakuan dirinya sendiri. Saat dia ingin memeluk Keyla namun ditahan oleh Key.
"Eits, baju kakak masih basah nanti aja deh acara peluk-pelukannya kalo Kak Fika udah ganti baju aja ya hehehe"
Fika ikutan tertawa ketika sadar dirinya masih basah.
"Kalian bertiga jangan benci sama Kak Fika ya! Kan Key udah maafin, Kak Fika juga minta maaf nya tulus kok."
Rara menganggukkan kepalanya sembari tersenyum.
"Iya dedek manis" Roni menjawab, dengan merasa gemas ke Keyla.
Sedangkan Bisma hanya diam saja.
"Kak Bisma?" Bisma membuyarkan lamunannya. Kemudian dia mendekat ke arah Keyla.
"Masuk kelas sana!" Bisma memegang puncak kepala Keyla.
"Ih Kak Bisma janji dulu jangan marah Kak Fika ya?" Bisma tersenyum lembut dan mengangguk.
"Kak aku balik kelas dulu ya, kakak ganti baju. Jangan sedih lagi ya kak."
"Makasih ya Key." Keyla menjawab dengan anggukan kepala saja dan kemudian meninggalkan Fika.
'lo beruntung Bisma punya pacar sebaik Keyla. Lo nggak salah pilih memang' batin Fika.
Mulai sekarang Fika akan membuang semua rasa sukanya ke Bisma karena dia sadar ada yang lebih baik daripada dirinya untuk menjadi princess Bisma.
Roni dan Rara menghampiri Fika.
"Maafin kita kalo terlalu kejam." Roni yang mengucapkannya. Karena bagaimanapun dia tidak enak hati.
Fika tersenyum dan menggelengkan kepalanya "Lo gak perlu minta maaf sama gue. Justru gue mau berterimakasih sama kalian, karena udah buat gue sadar tentang kelakuan yang udah keterlaluan banget."
"Oh ya Ra makasih juga buat tamparan Lo waktu itu, sumpah lo namparnya kayak tangan cowok" Fika terkekeh begitupun dengan Rara.
"Ya emang dia berkepribadian ganda." Jawab Roni asal dan langsung Rara memukul lengannya dengan kencang.
"Awww!! Sakit tau Ra!" Roni mengusap lengannya.
"Bodo amat!" Jawab Rara cuek.
"Kalian pacaran? Cocok banget." Sontak kedua orang tersebut menoleh ke arah Fika.
"UPS! Iya dah peace" dia mengangkat tangannya membentuk huruf V.
Sementara itu Bisma dan Keyla berjalan di koridor menuju kelas masing-masing.
"I love you Key"
Deg
Keyla berhenti masih terkejut dengan ucapan Bisma barusan. Jantungnya sudah berdetak tak karuan, kupu-kupu yang berterbangan di perutnya sudah banyak sekali. Dan rasanya pipinya sudah bukan bewarna merah lagi sekarang.
Bisma yang melihat itu hanya tersenyum gemas. Lalu menarik tangan Keyla bermaksud untuk melanjutkan langkahnya.
"I love you too kak" Bisma mengelus puncak Keyla.
-----------------------------------------------------------------------
Maaf ya kalo banyak typo
Katanya temen-temen ku mereka berdua tuh mirip. Iya nggak sih?
Aku sih yes
Wkwkwk😂
Happy reading 💕💕💕
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top