PART 16

Sudah 3 hari ini Keyla berada di rumah sakit. Dan hari ini dia akan pulang kembali ke rumahnya namun dianjurkan untuk beristirahat selama 1 hari terlebih dahulu. Kedua orang tua Keyla dlsedang mengurusi administrasi, sedangkan Keyla hanya duduk sendiri dan memainkan ponselnya.

Kalau kalian bertanya kemana Bisma?

Bisma sedang bersekolah karena ini masih jam sekolah. Awalnya Bisma bersikukuh untuk izin beberapa hari agar dapat menjaga Keyla di rumah sakit. Namun Keyla tidak setuju dengan ide Bisma tersebut, bagaimana bisa dia angkatan akhir tahun ini dan dia mau seenaknya izin hanya karena pacarnya masuk rumah sakit.

Oh tidak itu hal terkonyol buat Keyla.

Akhirnya dia pasrah mengikuti perintah Keyla karena Key sudah mengancam Bisma dengan berbagai macam.

Ketika Key mengingat kejadian itu benar-benar lucu. Bagaimana raut wajah Bisma yang awalnya garang kemudian tertunduk pasrah. Benar-benar sangat menggemaskan.

"Astaga kenapa Ayah sama Mama lama banget deh." Gerutu Keyla yang sudah mulai bosan.

"Yuk Key." Tak lama kemudian kedua orang tuanya datang.

"Astaga kenapa Ayah sama Mama lama banget nyampek miper terbang duluan ke kahyangan."  Ucap Keyla asal, Mama nya hanya menanggapi dengan senyuman sedangkan ayahnya mengerutkan kening.

"Miper? Apaan? Ayah kok nggak ngerti."

"Ihhh ituloh Yah yang diutus oleh Dewi kahyangan turun ke bumi untuk menyelamatkan manusia."

"Ayah kok jadi kepo banget sih."

"Yaudah Ayah buka aja instagramnya ayah terus ketik disitu Mimi Peri nanti ayah juga tau, aku tunggu di mobil yah Yah." Keyla dan Mama nya pun melenggang pergi dengan tawa yang terkikik. Sementara Adijaya berhenti untuk melihat siapa yang dimaksud Keyla tadi.

"Astaghfirullah jadi ini Mimi peri, khilaf dah kepoin si miper."

***

Sementara di sekolah kini sedang jam istirahat.

Bisma, Roni, dan Rara sedang berada di kantin. Bisma benar-benar tak bernafsu makan, sekarang ia hanya ingin bel pulang berbunyi dan secepatnya menuju rumah Keyla karena perempuannya kini sudah diperbolehkan pulang.

"Eh Bis makan kali jangan di diemin terus tuh mi ayamnya." Celetuk Roni yang sudah jengah melihat Bisma hanya mengaduk-aduknya.

"Lo mau?" Roni memberi cengirannya, pertanda pikirannya terbaca oleh Bisma.

"Nih makan aja!" Roni mengambil mi ayam yang sudah menggiurkan dari tadi.

"Alhamdulillah rezeki nggak boleh ditolak."

"Aelah ujung-ujungnya di makan kakak juga, gitu aja pakek basa-basi nyeramahin Kak Bisma." Kini Rara yang berceletuk.

"Apa sih adek manis..." Blush.

"Kamu mau? Sini gue suapin"

"Dih ogah ah Kak."

Saat mereka tengah menikmati makan siangnya mereka tiba-tiba Rara melihat Fika cs yang melangkah menuju mereka.

"Eh kak, kak Fika kesini tuh." Ucap Rara sedikit berbisik. Bisma melihat ke belakang dan ternyata benar. Bisma tersenyum smirk.

"Rencananya kita laksanain sekarang aja." Bisma, Roni, dan Rara memang telah menyiapkan kejutan pembalasan yang pantas untuk Fika dengan matang. Roni dan Rara hanya bisa mengangguk tanda bahwa mereka mengerti. Namun harus kalian ingat mereka tidak menggunakan fisik seperti apa yang telah dilakukan Fika ke Keyla.

"Hay sayang..." Ucap Fika manja dan bergelayut manja di lengan Bisma.

"Lepasin tangan lo!" Bisma menatap tajam ke arah Fika. Fika yang ditatap seperti itu langsung menciut.

"Kenapa sih Bis kan aku pacar kamu."

"Eh nenek lampir sadar dong kapan coba si Bisma nembak lo!"

"Eh udah deh diem."

"Biasa kan cewek murahan kan emang gitu." Kini Rara yang berbicara dan perkataan Rara membuat Fika tersentak dan mengepalkan tangannya.

Fika menggebrak meja kantin dan sontak semua siswa yang ada di kantin memusat ke arah mereka.

"Heh! Jaga ya mulut lo gue ini kakak kelas lo!"

"Terus emang kenapa?" Jawab Rara santai.

"Lo berani ya!" Saat Fika hendak menampar Rara tangannya terhenti. Tercekal oleh genggaman seseorang yang mencengkeramnya kuat.

"Bisma tolongin aku dong tuh Rara masa ngatain aku." Ucap Fika dengan nada manja nya. Bisma yang sudah muak dengan kelakuan Fika dia melepaskan tangan Fisik dari genggamannya sedikit keras.

"Lo itu yang seharusnya diem!" Bisma benar-benar marah, baru kali ini Bisma Anggara Putra yang terlihat dengan keinginannya menampakkan emosi amarahnya.

"Bisma tapi kan-"

"Diem lo Fik! Gue udah muak sama tingkah lo yang selalu seenak jidatnya ngebully siswi disini!"

"Lo pikir gue nggak tau yang terjadi sama Keyla kemaren!"

tubuh Fika menengang bagaimana Bisma tau soal itu padahal dia sudah mengunci mulut siswa disini agar Bisma tidak mengetahui.

Siswa lainnya mulai berbisik mengingat kejadian yang dialami Keyla telah menjadi perbincangan seantero sekolah. Memang kejadian pembullyan Keyla adalah kejadian yang paling parah.

"LO KAN DALANGNYA!"

skak

Fika tak bisa berkutik lagi. Clara dan Cindy sudah menunduk takut dengan tatapan membunuh Bisma.

"KENAPA LO DIEM! JAWAB GUE! LO KAN!"

"Perhatian semuanya kalian tahu kan siapa disini ratu bully yang terhebat kalau bukan si Fika orangnya. So kejadian yang menimpa Key kemaren adalah si nenek lampir ini." Jelas Roni dengan suara yang menggelegar.

Fika menunduk rasanya ingin menangis tapi dia tahan.

"Kok lo bisa nuduh gue sih Bis, buktinya apa?"

Plak

Satu tamparan mendarat di pipi Fika kali ini Rara yang melakukannya. Bukannya dia mau kurang ajar sama senior nya tapi dia sudah muak dengan kelakuan Fika ini.

"Lo masih bilang mau bukti apa Kak? Lo punya urat malu nggak sih. Lo kan emang pelakunya, lo sengaja lakuin ini karena lo nggak bisa dapetin Kak Bisma"

"Dan lo ngancem Keyla, terus lo ngerencanain ini nunggu sekolah sepi biar kalian leluasa ngelakuin Bullyan kalian"

"Lo pikir kita nggak tau semua itu! Lo mikir dong Kak, lo itu cantik, lo itu senior seharusnya lo nggak pantes ngelakuin hal yang nggak berguna kayak gini demi cinta buta lo itu."

Kali ini Fika menangis dia merasa harga dirinya tidak ada. Bisikan-bisikan sudah terdengar.

"Ok! Emang gue yang lakuin itu semua. Tapi gue ngelakuin itu karena gue benci sama Keyla dia dengan gampangnya bisa milikin lo Bis, sedangkan gue.."

"Gue dilihat sama lo pun nggak pernah!"

"Nggak dengan cara selicik itu Fik." Bisma membalas.

"Iya gue faham, maafin gue Bis."

"Lo harus minta maaf ke Keyla dan seluruh murid yang udah lo bully di sekolahan ini."

"What!! Tapi-"

"Gak mau? Yaudah gue kasih bukti aja ke kepala sekolah dan yayasan."

"Ok fine."

"Dan lo harus ngelakuin ini di lapangan basket." Kali ini Roni yang berbicara, dia tersenyum smirk. Sedangkan Fika dia membulatkan matanya.

Lapangan basket? Yang benar saja reputasinya bisa hancur berkeping-keping jika begini. Tapi kali Fika tidak ada pilihan lain daripada dia dapat hukuman keluar dari sekolah. Fika terpaksa harus melakukan itu.

"Besok di lapangan basket. Kalo lo belum ngelakuin itu, siap-siap aja nama lo terpanggil ke ruang kepsek."

Bisma keluar dari kantin diikuti oleh Roni dan Rara. Sungguh puncak kemarahan mereka sudah di atas ubun-ubun. Sementara itu, Cindy dan Clara mencoba menenangkan Fika.

"Bubar ko semua!!!" Sentak Fika kepada semua murid.

"Huuuuuu...." Semua pun menyoraki Fika. Mereka merasa puas melihat Fika menangis seperti itu. Mengingat perlakuan Fika yang seenaknya membully siswi disini. Mereka berpikir itu pantas Fika terima.

---------------------------------------------------------------------

Maaf kelamaan update nya 😢
Sekarang slow update ya, soalnya banyak tugas juga akunya.

Happy reading 💕💕💕

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top