PART 12

Sudah hampir satu bulan ini Keyla dan Bisma saling menjauh. Menjauh dengan kata terpaksa. Keyla yang diancam oleh Fika sementara Bisma yang sudah jengah dengan sikap Keyla. Bukannya Bisma ingin mundur, dia tidak akan tau apa yang terjadi jika Keyla tidak memberitahukan kepadanya.

Bisma berfikir dia harus mengikuti alur yang dibuat Keyla, dia ikut mendiamkan Keyla dan tidak akan bertanya apa-apa. Dia yakin pasti Keyla suatu saat akan memberitahukan kebenarannya.

Hampir sebulan terakhir juga mereka tak saling bertegur sapa, jangankan bertegur sapa saling memandang saja tidak. Dan pasti Keyla akan menghindari Bisma terlebih dahulu.

Bisma kembali pada sifatnya yang dulu cuek, tidak pernah tersenyum, tidak peduli apapun. Para siswi pun sedikit kecewa dengan kembalinya sikap Bisma yang cuek itu. Mereka sempat menggosipkan hubungan Bisma dan Keyla yang merenggang namun si ratu bully atau Fika mengatakan kepada mereka bahwa Bisma hanya miliknya seorang.

Sungguh menyebalkan bukan?

***

"Kalian ini sebenernya kenapa sih?" Roni menatap jengah terhadap ke dua orang didepannya saat ini. Ya sekarang dihadapan Roni ada Bisma dan Rara. Rara memang masih sering ke kantin bareng dengan Roni dan Bisma, itupun Keyla yang menyuruhnya. Sedangkan Keyla hanya berdiam diri di kelas mendengarkan musik.

"Kalian kalo ada masalah tuh cerita bukan kayak gini!" Emosi Roni sedikit terpancing namun dia masih bisa mengontrol agar seisi kantin tidak mempertanyakannya.

Roni tau kapan dia saatnya dia bercanda, marah, sabar, dan emosi.

"Si Keyla tiba-tiba gak kumpul lagi, si Rara sekarang banyak diem, dan lo Bis lo kembali ke bentuk asal lo yang super cuek." Bisma dan Rara masih mendengarkan ceramah dari Roni dengan mengaduk-aduk minuman yang masih tersisa sedikit.

"Kalian dengerin gue nggak sih!" Emosi Roni benar-benar terpancing. Rara dan Bisma mendongakkan wajahnya melihat tatapan Roni. Rara sedikit ketakutan ketika melihat wajah Roni benar-benar marah. Sedangkan Bisma dia masih tetap pada tatapan datarnya.

Roni yang melihat Rara sedikit ketakutan, dia menghembuskan nafasnya pelan dan mengontrol emosi nya agar tidak makin memuncak.

"Ra kalo lo tau sesuatu penyebab ini semua ceritain sama kita biar masalah selesei." Rara menundukkan kepalanya dan mengangguk perlahan.

"Dan lo Bis? Berapa lama kita temenan? Dan lo gak ceritain masalah lo ke gue? lo anggep gue apa? Pajangan?" Bisma tidak menggubris perkataan Roni.

"Gue temen lo Bis mulai dari orok, gue sahabat lo. Kalau diperumpakan lo itu Biskuat nya dan gue bungkusnya, gue akan melindungi lo Biskuat eh salah Bisma." Bisma memutar bola matanya malas dan memilih meninggalkan Roni.

"Gue tunggu di taman belakang." Bisma beranjak dari duduknya. Roni hanya terkekeh melihat Bisma kesal seperti itu.

"Ya ampun kak lo itu ya bener-bener, gue takut setengah mati tadi liat lo marah kayak gitu. Dan sekarang lo malah becanda yang unfaedah." Ucap Rara.

"Hehehe biar nggak tegang Ra." Rara seakan-akan ingin melempar Roni ke samudra Antartika kalau dia tidak ganteng.

"Ra emang kenapa sih sama Key?" Rara gugup harus menjawab apa sekarang.

"Em... Maaf Kak, Rara gak bisa ngasih tau Kakak. Em... Rara ke kelas dulu ya Kak udah mau masuk soalnya, sekalian sama bayarin." Setelah nyengir tanpa dosa, Rara berlari menjauhi kantin.

"Kampret dah tuh bocah, gue suruh bayarin. Tapi sepertinya gue tau kenapa Key kayak gitu."

***

Di taman belakang

Roni mendudukkan pantatnya di sebelah Bisma sedangkan si Bisma sedang mendengarkan lagu dari earphone nya dengan mata terpejam.

Roni melihat Bisma yang masih tidak menyadari kehadirannya. Baru saja Roni akan melepas earphonenya namun terhenti karena suara Bisma.

"Gue tau kalo lo udah dateng Ron, gak usah pakek acara jailin gue." Suara Bisma menggagalkan aksinya. Roni menatap lurus ke pepohonan yang ada di belakang sekolah.

"Terus?"

Bisma membuka matanya "Gue nggak tau sama sekali kenapa Key sikapnya kayak gitu. Padahal gue nggak ada salah sama sekali sama dia Ron."

"Lo yakin nggak bikin dia sakit hati atau apa?"

"Beneran ngapain gue bohong sama lo."

"Lo udah mulai suka ya sama Keyla?"

Bisma menolehkan kepalanya menatap Roni.

"Kenapa lo juga suka sama Key?" Bukannya menjawab, Bisma justru melemparkan pertanyaan juga ke Roni. Dan pertanyaan itu membuat Roni sontak menoleh ke arah Bisma dan tertawa.

"Kenapa lo tertawa? Lo beneran suka sama Key?" Bisma mengulang pertanyaannya kembali. Kalau seandainya memang Roni menyukai Keyla, Bisma akan mundur dia tidak akan mengambil kebahagiaan sahabatnya itu. Walaupun rasa sakit akan bertemu dengannya.

Roni menghentikan aksi tertawanya itu.
"Eh Biskuat! Mana mungkin gue suka sama Keyla. Dia tuh kayak arek gue sendiri tau nggak. Selain itu gue juga udah suka sama seseorang."

Setidaknya Bisma bisa bernafas lega. Dia tidak perlu mengalah untuk hal ini.

"Siapa?"

"Rahasia dong" Roni menarik turunkan alisnya membuat Bisma penasaran.

"Bodo amat"

"Eh Bis emang Lo udah yakin buat naruh hati sama Key?"

"Yakin." Jawab Bisma tanpa ragu.

"Gue turut seneng Bis itu artinya lo udah bisa ngelupain bayang-bayang masa lalu lo."

"Gue ingin melangkah ke depan Ron, gue nggak ingin terjebak dalam masa lalu gue. Masa lalu itu hanya kata sebagai pelajaran untuk kita melangkah ke depan." Roni membulatkan matanya merasa terkejut dengan jawaban Bisma yang panjang itu.

"Astagaaa Bisma! Ini jawaban panjang lo yang pertama kali. Astagaaa ternyata Bisma juga bisa jawab panjang."

Bisma menonyor kepala Roni.

"Terus kapan lo mau nembak Key."

"Gak tau."

"Secepatnya dong! Cepet lebih baik daripada nanti diambil orang lo nanti yang nyesel."

"Berisik lo ah" Bisma meninggalkan Roni karena merasa tidak bisa menjawab pertanyaan tersebut. Bisma ingin menyampaikan isi hatinya pada Keyla, namun apalah daya waktu sedang menguji mereka berdua sekarang.

--------------------------------------------------------------------

Vote + comment ya gaes

Happy reading 💕💕💕

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top