Impel Down. Siapa yang tidak tahu nama satu penjara yang sangat ditakuti di seluruh lautan yang ada di dunia One Piece, pada game juga begitu. Para angkatan laut menangkap semua bajak laut yang membuat onar kemudian memasukkan mereka ke dalam sana.

Bedanya para bajak laut ini bisa keluar sesuai jangka waktu atau hasil kekacauan yang mereka buat. Ini sama seperti di banned oleh aplikasi youtube suatu akun. Pertanyaan, kenapa mereka bisa keluar padahal di one piece sendiri itu adalah hal yang tidak mungkin pasti terjadi. Pembuat game menjawab hal ini untuk membuat game World Seeker bertema One Piece ini untuk semakin menarik. Memang di cerita one piece hal ini tidak ada, tetapi World Seeker adalah sebuah game. Dan game ada untuk dinikmati semuanya.

Itulah kenapa anggota pembuat game ini membuat sistem 'bebas tahanan' kepada para pemain yang mengambil peran sebagai bajak laut.

Dan hari ini adalah hari bebasnya seorang bajak laut perempuan dengan julukan Mata Emas. Gerbang masuk pintu penjara Impel Down terbuka secara perlahan, tidak ada angkatan laut berjaga dibelakangnya malahan mereka sudah berjaga di lautan. Setelah pintu gerbang yang menunggu para bajak laut ini hanya ada lautan biru yang dipenuhi kapal perang dari kelompok penegak keadilan ini.

Para pemain bisa saja menggunakan Koin Berpindah, yaitu item langka yang bisa membuat satu pemain berpindah ke tempat yang beda. Berdasarkan dimana ia mendapat koin tersebut, tapi bajak laut perempuan satu ini tidak menggunakannya. Ia melempar koin itu masuk kembali ke saku merahnya.

"Jadi, dimana mantel ku? " katanya agak tersenyum.

Sementara itu kapal perang angkatan laut semakin dekat dengan pintu gerbang masuk penjara, mereka sangat siaga karena harga buronan yang dimiliki pemain satu ini, nilainya 'hampir' mencapai 1 miliar. Nilai yang mengesalkan, bahkan untuk pemain ini pun.

"Cepat lumpuhkan sebelum dia menggunakan Koin Berpindah?! Cepat. Cepat! " titah kapten kapal.

"Baik! "

Para angkatan laut ini mengarahkan meriam kapal ke bajak laut perempuan ini, sebelum suar api dinyalakan, pemain yang ditugaskan untuk menembak tiba-tiba tertembak.

Dor...!

"Apa? Siapa yang melakukan nya? "

Dor.!

"Dimana dia?? "

"Pak, di atas sana! " tunjuk satu angkatan laut.

Tepat di atas gerbang masuk Impel Down ada seorang perempuan berambut merah darah yang memegang pistol.

"Kapten, kenapa kau tidak memakai koinnya? Ini merepotkan.. " gerutu perempuan itu.

"Hahahaha! Andreas, jika aku menggunakannya maka tidak seru. Bajak laut itu harus bergerak bersama lautan. Itu baru namanya bajak laut.. "

"Tapi ini game. Kenapa juga aku bergabung dengan kru mu waktu itu ya.? " gumam Andreas agak sebal.

"Berhentilah menggerutu dan cepatlah jemput aku.. " titah bajak laut ini.

Benar juga. Perkenalan belum, bajak laut perempuan satu ini bernama Marthing D. Liverthole. Tentu itu bukan nama aslinya, kru kapalnya sering memanggilnya dengan Martha atau Kapten M. Julukan nya adalah Mata Emas, dan harga bounty nya... 999.000.000 B€.

Gerbang Impel Down dibuka oleh Andreas dari sana, memasukkan satu buah kapal sebesar 10meteran mungkin, ada kepala tengkorak raksasa berwarna emas di depan moncong kapal dan bendera tengkorak emas yang mana salah satu matanya seakan menyala. Inilah kru bajak laut yang dipimpin oleh Martha, Bajak Laut Mata Emas.

Seorang gadis melempar satu senapan tembak yang tepat di tangkap oleh Martha. Lemparan kuat dari gadis itu membuat anggota angkatan laut terkejut. Tentu ini salah satu keunggulan game yaitu memberikan skill cheat kepada pemain-pemainnya.

"Senchou~kami datang lo~~"

"Kapten.. "

"Kapten Martha... "

"Ahoy, semuanya. Senang bisa melihat kalian.. " sahut Martha membalas lambaian tangan para kru nya. Martha kembali fokus untuk kabur dari sana. "Baiklah. Aku harus pergi dari sini sebelum Vela datang. Aku tidak ingin ditangkap olehnya. Tidak disini. "

Hari itu koran Morgan(salah satu tokoh cerita game) menerbitkan sedikit informasi tentang kaburnya kapten Bajak Laut Mata Emas dari Impel Down. Arah tujuan mereka pergi ke sekitar daerah dimana ada pulau bernama Amazon Lily.