Love the way you are
Chapter 2.
APOV.
Hari ini, hari yang bakalan bersejarah buat gue. Sejarah yang bakal ngerubah status di KTP gue, dari belum kawin berganti menjadi kawin. Gue udah tahu, hari ini bakalan terjadi sama gue. Menikah dengan orang yang sama sekali belum gue kenal sebelumnya. Dari cerita mama dan Kaia, kakak gue satu2nya, dia cantik, baik, dan yang pasti pintar. Semoga aja cerita mama dan Kaia benar, I just hope it's real.
Muhammad Rezky Al - Ali Alexander. Dari nama belakang nama gue, kalian pasti tau siapa gue. Gue anak bungsu dari keluarga Al - Khatiri Alexander, pemilik Alexindo Company. Gue di jodohin bukan karena gue nggak bisa cari cewek atau cari calon istri. Bukannya gue sombong, kalo kata anak - anak sekarang gue salah satu cowo yang ganteng maksimal. Tinggi, hidung mancung, kulit putih bersih, mata tajam, pinter, dan pasti ganteng karena darah arab dari bokap gue, semua cewe bakal klepek - klepak kalo gue udah senyum. Cewe kaya Pevita Pearce pun, gue pastiin bisa gue dapetin.Tapi gue sadar, hidup gue sudah di atur oleh orang tua gue. Termasuk soal pernikahan. Gue bakalan nurutin semua perintah orang tua gue, asalkan mereka ngasih kebebasan buat gue ngelakuin yang gue suka. Dan gue pasti bakal usahain apapun yng gue pengenin selalu terwujud. Asal kalian tahu, gue belum pernah pacaran. Karena gue tahu ujung2nya bakalan kaya gini, di jodohin. Banyak temen cewe yang pengen jadi pacar gue, tapi menurut gue cewe itu ngribetin contohnya kaya kakak gue 'Alya Zaskia Alexander'. Dan semoga istri gue nanti nggak ribet kayak dia.
"Om Ai... takep." Suara ponakan gue, Aka. Namanya sih Razqa,umurnya 3thn tapi karena cadel jadi gitu panggilannya. Dia anak Kaia, kaka gue.
"Hei... aka juga cakep. Mo kemana nih cakep banget?" Tanya gue pada aka, sambil menggendongnya.
"Mo liyat om ai ketemu cama nte antik." Jawab aka dengan polosnya.
Semua yang mendengarnya pun ikut tertawa.
"Dah siap bro?" Tanya abang Aron, suami Kaia.
"Menurut Lo gimana bang?" Jawab gue datar.
"Lo nggak bakalan nyesel Li. Nasib lo sama kaya gue, enak kali pacaran habis nikah, hahaha. Halal mo ngapa - ngapain." Balas bang aron dengan santainya. Kaia dan bang aron juga di jodohin, tapi mereka sudah saling kenal, karena mereka pernah sekolah bareng dulu.
"Beda kali bang. Lo dah tahu kakak gue kayak gimana bang, lha gue??" Lanjut gue.
"Tenang aja Li, mama sama papa nggak bakalan salah pilih ko. Percaya sama gue." Kata kaia.
"Amin." Jawabku datar dan singkat.
Mama papa gue pun datang, mereka menjemput gue untuk menuju tempat akad nikah. Kami pun berjalan bersama menuju ballroom yang sudah di dekorasi mewah untuk pernikahanku. Semua keluarga dan tamu undangan sudah hadir disana. Mama menggandengku dengan erat, entah apa yang di rasakan mama sekarang. Jantung gue berdegup tak beraturan, saat gue mulai berjalan ke meja tempat akad nikah yang telah disiapkan. Oh God, wish me luck.
Gue pun duduk di depan penghulu dan calon mertua gue, papa Rizal Widjaya. Di sisi yang lain ada bokap gue, dan para saksi. Di belakang gue ada mama, mama mertua gue, Kaia, bang Aron dan keluarga besar gue dan calon istri gue. Huft. It's so nervous.
"Mas Ali sudah siap?" Tanya penghulu kepadaku.
"Siap pak." Jawab ku dengan tegas sembari menutupi nervous ku.
"Baik, silah mas Ali jabat tangan pak Rizal. Kita mulai akad nikahnya." Lanjut pak penghulu. Aku pun mengangguk, kemudian aku pun menjabat tangan papa Rizal.
"Saya nikahkan dan saya kawinkan putri saya Aprillya Cassandra Widjaya binti Rizal Widjaya dengan mas kawin seperangkat alat shalat dan uang sebesar Rp 15. 260. 010 dibayar tunai." Ucap Papa Rizal.
(Semoga nggak salah,hehe...)
"Saya terima nikah dan kawinnya Aprillya Cassandra Widjaya binti Rizal Widjaya dengan mas kawin tersebut tunai." Ucap gue lantang dengan satu helaan nafas.
"Sah??" Tanya penghulu kepada para saksi dan para tamu.
"SAH." Semua serempak dan tepuk tanganpun bergemuruh.
Alhamdulillah, akhirnya selesai juga, bathin gue. Gue pun menghela napas. Setelah selesai penghulu meminta untuk pengantin wanita masuk.
Hari ini, detik ini, dan jam ini gue sudah resmi jadi suami dari seorang wanita yang bernama Aprillya Cassandra Widjaya. Gue sudah ngak sabar kayak apa pilihan bokap nyokap gue, yang pasti bokap nyokap gue itu seleranya tinggi.
Ballroom pun kembali riuh, dan sepertinya istri gue sudah mulai masuk ke ruangan. Istri?? Rasanya gue pengen ketawa lepas sekarang, tapi waktunya belum pas. Gue harus tetep stay cool. Buat istri gue tersepona ngelihat gue. Let's see.
"Nte antik..." seru anak kecil, yang itu pasti itu suara ponakan gue, gue hafal betul suaranya, suara Aka. Anak kecil pasti nggak bohong, gue harap itu bener.
"Cantiknya..." dan itu suara mama gue.
Akhirnya dia pun duduk di sebelah gue. Jantung gue seperti lampu disco yang tak beraturan. Gue pun langsung melirik ke arah istri gue, yang duduk di sebelah gue.
"Subhanallah..." Ucap gue tanpa sadar.
Kata pertama yang keluar lewat mulut gue saat ngelihat dia. Cantik banget, cantik maksimal. Mama papa nggak salah pilih. Dia pun kemudian menoleh ke arah ku, sepertinya dia mendengar kata - kataku tadi. Untuk pertama kalinya mata kami saling bertemu.
"Indahnya ciptaanMu ya Allah." Bathin gue mulai berteriak.
Dia pun tersenyum. Manis banget senyumnya. Dan gue membalas senyum manis itu. Semoga ini awal yang baik buat kami. Amin.
Suara pak penghulu mengagetkanku dan istriku yang masih saling bertatapan.
"Mas Ali dan mba Prilly, silahkan tanda tangan surat - suratnya dulu. Setelah itu saya bacakan sighat takliknya." (Kalo g salah dulu gitu,hehe... kalo salah maap ye pemirsa.)
Setelah semua selesai, penghulu itu meminta Prilly untuk mencium tanganku, dan memintaku untuk mencium kening istriku, Prilly. Prilly melakukannya dengan baik, jantung gue masih tak beraturan, dan gue harap tak ada yang mendengar suara detak jantung gue. Setelah itu giliran gue mencium kening prilly.
Oh God... help me please! This is the first time.
Cup
Gue mencium keningnya dengan.lembut. jantung gue berdegup dengan kencang, seakan akan ingin melompat dari posisinya. "Ya Allah! Nikmatmu sungguh luar biasa." Bathin gue.
Akhirnya selesai sudah acara ijab qabul gue dan prilly. Setelah ini masih ada acara yang lain, entah lah gue nggak terlalu tahu apa itu. Yang pasti hari ini, the best day I had ever.
---
Well...
Chapter ini udah aku edit kembali.
Semoga cerita abal2 ku ini bisa menghibur ya. Maaf kalau masih banyak typo sana sini.
Makasih semua yang sudah mau bacabaca cerita khayalanku ini. Aku tunggu jejak kalian ( vote and comment ). Satu bintang dari kalian adalah suntikan semangat buatku.
Salam kecup jauh :*
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top