Rain Coat
Hari minggu cerah, tidak ada tanda - tanda hujan, namun berita di Tv selalu mengatakan untuk waspada dan selalu membawa payung.
Ramalan cuaca bagaikan sabda dewa yang harus dimengerti dan dilaksanakan dengan cepat, dan begitulah aku berakhir pergi ke sekolah dengan membawa sebuah payung berwarna ungu dengan motif polkadot. Padahal aku tidak ingin membawa payung hari ini, toh aku akan dijemput pakai mobil jadi untuk apa payung ini?
Transisi dari gedung sekolah ke parkiran tidak terlalu jauh. Tinggal berlari sedikit aku akan sampai di mobil. Aku juga bukan orang yang menunggu dibukakan pintu untuk masuk ke dalam mobil.
Meski biasanya Katamura-san melakukannya setiap aku akan berangkat ke sekolah, aku tidak mau diperlakukan seperti itu di sekolah, apalagi kalau orang - orang menatapku.
"OI! Lucu banget!"
Aku memperhatikan mereka, dua orang sejoli yang tidak pernah lepas satu sama lain. Sekaligus ikon yin yang paling populer di sekolah.
Someya-san dan Matsui-san.
Someya yang ceria dan Matsui yang pendiam. Keberadaan dua lelaki itu memang sangat cocok sebagai Yin dan Yang.
Matsui terlihat tertawa kencang, Aku memperhatikan mereka dari rak sepatu. mereka berdua nampak berangkat sekolah bersama juga hari ini.
"Sudah kubilang diamlah!" ucap Matsui galak.
"Hahaha....aku jadi tidak sabar, semoga hujan turun dengan cepat-uugh!!!"
Mereka kini ada di rak sepatu, rak mereka ada di seberang rak milikku. Kami memang berada di kelas yang berbeda.
Mulut Someya disumpal menggunakan roti oleh Matsui. Sepertinya lelaki itu sudah tidak tahan dengan lkicauan Someya yang memang tidak ada hentinya.
"Ow! Nakama-San!"
Someya menyapaku, Aku membalasnya dengan anggukan kecil. Setelah sapaan singkat itu Someya ditarik oleh Matsui.
"Hahaa! semoga hujan hari ini deras!"
BLETAK!
Aku menoleh, kulihat Someya yang kini diseret oleh Matsui.
Ya diseret.
Semua anak melihat kelakuan mereka, ada beberapa yang tertawa, mungkin karena wajah Someya yang nampak menyedihkan.
****
Doa dari Someya terkabul. Hujan deras langsung mengguyur begitu bel pulang sekolah berbunyi.
"Nona, seharusnya anda menunggu saya,"
"Tidak apa, aku lebih suka begini," ucapku
Aku lebih malu lagi kalau Katamura-san datang sambil membawa payung untukku. Aku bisa berlari menembus hujan menuju ke mobil kurang dari satu menit!
"Tunggu sebentar," ucapku sebelum Katamura-san menginjak pedal gas.
Aku ingin melihat dua sejoli itu lagi.
Dari balik kaca mobil yang dibasahi hujan kulihat dua orang itu, keluar dari dalam gedung.
"Pfftt!!!"
Aku hampir saja tertawa terbahak - bahak. Melihat penampilan Matsui-san yang berdiri di samping Someya-san yang sedang berjongkok.
Matsui-san mengenakan jas hujan berwarna ungu dengan motif bebek karet kuning. Panjang jas hujan itu hanya selutut, bahkan untuk lengannya juga kekecilan.
Pantas saja Someya berdoa agar hujan turun deras.
"Jalan pak," ucapku pada Katamura-san setelah puas menertawai Matsui-san.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top