Apa yang Salah dengan Gue?

Be yourself!

Love yourself!

Jangan dengerin apa kata orang.

Hidup lu, lu yang atur, lu yang jalani.

Lu pasti bisa!

Adalah beberapa kata penyemangat yang sering orang-orang lontarkan tiap kali ngasih petuah kepada seseorang. Termasuk gue, baik gue sebagai penerima atau pun pemberi.

Bukan sekali duakali gue mengalami masa up and down kayak lagu nya EXID. Sering banget malah. Maklum, anaknya suka overthinking hal-hal ga penting dan malah nyusahin diri sendiri. Dan ga sekali duakali juga gue mendapati saran dan masukan di atas.

Menurut gue pribadi, kata-kata di atas emang ada benernya. Oleh karena itu, gue mau berterima kasih banget untuk segala bentuk support dan comfort yang pernah gue terima selama ini, dari siapapun itu. Gue selalu mencoba untuk menghargai nya.

Tapi...

Ya jangan dibombadir juga dong gue nya.

Masa setelah kalian ngasih gue petuah untuk jadi diri sendiri, cinta diri sendiri dan lain sebagainya kalian malah minta dan berekspektasi banyak ke gue. Maksudnya, gue adalah gue. Jangan karena gue beda dari yang lain, kalian malah memaksakan kehendak kalian ke gue.

Biarin gue hidup dengan cara yang gue inginkan. Biarin gue melakukan apa yang ingin gue lakukan dan buat gue bahagia. Jangan karena jalan hidup yang gue pilih beda dari kalian, lantas dengan gampangnya kalian menghakimi dan bilang kalo itu salah dan ga boleh gue lakuin. Why? Why should I follow everything that people did? Can I just do anything that I want in my life without being judge and compare just because I was different and can't do the thing that you guys did?

Bukannya gue gamau berusaha untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih berguna untuk orang lain. Gue nya udah berusaha dan pengen banget malah bisa kayak orang-orang. Sukses sana-sini, hepi sana-sini. Siapa sih yang gamau sukses dan bahagia? Gue juga mau. Tapi, kalo gue ngikuti kesuksesan dan kebahagiaan orang lain, berarti gue membohongi diri gue sendiri dong? Terus, hidup gue ini punya siapa kalo cuma bisa niru dan ngikuti orang lain?

Padahal, tadi katanya hidup gue, gue yang atur, gue yang jalani. Tapi, kenapa tiba-tiba kalian malah minta gue untuk menjadi sesuatu yang bukan diri gue? Mengatur hidup gue yang ga sesuai dengan kemauan gue? Katanya sih itu untuk kebaikan gue. Kebaikan? Hm, bingung nih gue. Niatnya sih emang baik, mau membantu gue untuk jadi lebih baik dan kebaikan diri gue. Tapi, terkadang cara yang kalian pake itu salah.

Disaat yang gue butuhkan cuma sedikit support dan pengertian kecil, kenapa kalian malah memaksakan dan terus menekan gue untuk menjadi sesuatu yang beneran emang gabisa gue lakukan?

Gue akui, memang, ada sebagian dari diri gue yang gamau gue ubah, bukan gamau sepenuhnya, tapi emang gabisa. Gue udah mencoba, sekali, duakali dan berulang kali. Tapi, hasilnya tetap sama. Gue gabisa. Terserah, kalian mau bilang gue pecundang, pengecut dan pemalas. I'm fine with that, as long as you didn't say "Masa gabisa sih, si A aja bisa, masa lu gabisa." Oh GOD!! Please!! Jangan pernah membanding-bandingkan diri gue dengan orang lain. Gue hidup di dunia ini bukan untuk dibandingkan dengan orang lain. Gue tahu, hidup gue emang se-nggak berguna itu. Tapi, bisa tolong untuk ga ngucapin kalimat itu ke gue? Gue mohon dengan sangat!!

Sampai sekarang, gue tuh masih aja bingung dan ga habis pikir, kenapa setiap masalah hidup dan kesulitan orang lain itu harus dibanding-bandingkan. Faedahnya tuh supaya apa sih? Apa yang lu dapat dari membanding-bandingkan hidup orang? Tolong kasih tahu gue, biar gue ngerti.

Tuhan aja menciptakan umatnya beda-beda, dengan keunikan dan keistimewaan yang beragam. Makanya ga ada manusia yang sama. Bahkan, kembar sekalipun pasti tetap ada beda nya. Jadi, kenapa kalian yang sesama manusia suka banget membanding-bandingkan manusia lainnya dan berharap gue harus bisa ini itu kayak kalian?

Emang nya sesalah dan seberdosa itukah gue kalo misalnya gue gabisa sukses dan bahagia kayak kalian? Apa menjadi lemah, pengecut dan pecundang itu sebuah dosa besar? Karena gue gabisa apa yang bisa kalian lakuin, lantas hidup gue ga berharga dan bisa kalian hina sesuka hati?

Tolong, kasih tahu gue.

Pesan gue untuk penutup, gue ga minta banyak dari kalian. Gue cuma minta tolong, jangan menghakimi masalah hidup seseorang, siapapun itu, karena kalian ga berhak. Sebelum memberikan saran atau apapun itu, coba balik posisi nya ke diri lu sendiri. Pikir, gimana seandainya apa yang mau lu utarakan itu ditujukan ke lu, apakah lu bisa menerima nya dengan baik? Apakah kata-kata itu bisa buat mereka feel better or even worse?

Bijaklah dalam berujar dan bertindak. Ga semua orang punya mental dan fisik baja. Gue salah satunya.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top