Bab 2. Face of The Refrigerator


Ia dingin.
Bagi yang belum mengenalnya, mungkin di cap arogan. Secara ya, berasal dari keluarga terpandang.

Wajahnya begitu datar. Jarang tersenyum apalagi tertawa. Yah, kalau tertawa neraka berubah jadi es. Readers heboh. Termasuk yang nulis.

Sorot matanya tajam. Warna matanya emas. Orang-orang takut padanya. Tatapannya seperti pembunuh bayaran yang hendak menerkam bulat-bulat.

Suaranya dalam dan berat. Kata readers suaranya mirip V BTS. Kyaaah! God! Ngebayangin suaranya aja dah merinding.

Namun, dibalik semua yang pria itu miliki, apabila sudah mengenal lebih dekat, ia mempunyai hati yang lembut, bertanggung jawab, dewasa, juga tenang.

.
.

Di ruang kerjanya, pria bersurai silver itu sedang sibuk mengetik. Desah keluar dari bibir tipisnya. Dari ekor mata ia melirik setumpuk surat-surat. Bukan surat dari perusahaan melainkan dari para karyawannya.

Kemarin April Mop, bawahannya membuat surat untuknya. Bukan dia yang menyuruh, melainkan si Miroku, sang asistennya. Kurang kerjaan!

Ketukan pintu mengalihkan pandangannya. "Masuk!"

Miroku datang membawa beberapa surat. "Surat dari penggemar."

Sesshoumaru tak bergeming.

"Anda tak mau membukanya?"

"Bacakan!"

Miroku langsung mengambil amplop berwarna merah jambu dan membukanya. "Tuan Sesshoumaru, Tuan ganteng sekali."

Sesshoumaru memutar kedua bola matanya. Yang benar saja! Ia meraih cangkir porselen berwarna biru dan menyesap earl grey favoritnya.

Miroku terkikik. Ia membaca surat kedua. "Pak, saya hamil! Tanggung jawab, dong!"

Seketika saja Sesshoumaru menyembur tehnya ke meja kerja. Terburu-buru ia mengambil tissue mengelap laptopnya. Miroku panik, "Anda tidak apa-apa? Boleh saya bacakan surat selanjutnya?"

Sesshoumaru mengibas tangannya
"Terserah!"

Miroku terus membaca hingga bosan. Manik emas Sesshoumaru terpaku pad amplop berwarna hitam. Rasa penasaran membuncah. Ia menyuruh Miroku mengambilnya. "Bacakan!"

Menurut, Miroku membuka amplop hitam dan kertas berwarna merah. "Seperti dracula saja," ujar pria berkuncir rendah itu pelan. Mata pemuda tampan itu kriyip-kriyip. Hampir saja tulisan ga kebaca. "Heh si Wajah Kulkas! Aku benci Tuan! Pokoknya benci! Tuan tuh sombong, ketemu di jalan enggak balas nyapa! Apanya yang tampan? Jelek gitu. Pokoknya Tuan Sesshoumaru makhluk terjelek di dunia! Bye!"

Sesshoumaru langsung menyambar sepucuk surat. Apa-apaan ini? Kedua matanya menyipit, pada bagian pojok kanan tertera nama kecil sekali. Sesshoumaru langsung mengetahuinya.

Kagome Higurashi.

"Berani sekali wanita ini menghina Tuan. Apa perlu kupanggil kesini?"

"Jangan. Tolong cari tahu alamat rumahnya juga apartemennya dimana. Lakukan segera!"

"Baik." Jemari Miroku cekatan mengetik gawai nya. Ia tersenyum tipis. Gatcha! "Aku sudah menemukan alamatnya, Tuan." Miroku menyerahkan ponsel kepada Sesshoumaru.

Hm, kuil Higurashi, ya. Dan sekarang ia tinggal di apartemen lumayan jauh dari sini. Ia telah menghina Sesshoumaru ini. Awas saja kalau ketemu.

END.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top