kepercayaan

(F/n)= full name
(Y/n)= your name
(L/n)= last name
(F/f/n)= fake friend name
(N/m/t)= nama mantan teman (entah kenapa keingat mantan T∆T//abaikan)
(T/o)= teman online
(B/n)= brother name
(S/n)= school name
(O/f)= old friend

Judul: they fall in love with me!?

Genre: romance, Comedy (?), Bully, friendship, fanfic, Vocaloid

Happy reading Mina \^∆^/

.
.
.
[Trust]

"leona!Why you here!!?" bentak dirimu, (y/n). Kepada Leona yang asal masuk rumah (y/n).

"nurufufufu~ kau bisa pake bahasa Indonesia (y/n). Kau lupa hah? Dan memang aku tidak boleh kerumah temanku ini" kata (n/m/t). Bisa dikatakan kau masih ada rasa benci kepadanya walau diriku telah memberinya kesempatan. Alasannya hanya satu. Tidak ingin terlalu jatuh kepadanya.

Ya, hanya itu alasannya.

"terserah kau saja leona" kataku. Lalu pergi. Namun dicegat olehnya.

"hey! Mana temanmu itu? Aku ingin melihatnya sama para Vocaloid itu. Boleh? Kalau kau masih tidak percaya kau boleh melakukan apapun padaku kok" katanya ceria. Iris biru mudanya berkilat indah. Aku hanya menghela nafas lalu mengangguk.

"aku melakukan ini karena kamu yang mau, bukan aku" aku langsung memanggil yang lain. Dia terlihat cekikikan. Mereka kesini. Para Vocaloid juga.

"jadi para Vocaloid yang baru muncul baru Len, Rinto, v-flower jadi, hanya itu yang baru keluar ya?" katanya panjang.baku mengangguk. Malas bicara. Tak lama telepon berbunyi.

"halo?"

"halo~ (y/n)-sama yang terhormat dan penyayang! Namaku yaomi! Aku ingin memberitahu nanti mi kuah akan datang bye bye"

Tut

Dan telepon mati. Aku hanya berekspresi (ʘ‿ʘ). Kalau hanya itu kenapa ditelpon? Kenapa nggak SMS aja? Dasar ****, ******, sia***. Semua menatapku takut.

"hey, siapa itu?" tanya aomine. Aku menatapnya dengan tatapan yang sama.

"kau terlalu kepo Daiki-eh!? Maksudnya kau terlalu kepo aomine... Dan kau belum memberitahu nama panjangmu" kataku panjang. (T/o), dan Rinto malah tepuk tangan. Kenapa? Karena aku berbicara cepat tanpa ada titik dan koma. Kalau (n/m/t) sih hanya cengo. Dan tentunya dikalimat terakhir expresi ku berubah menjadi datar kembali.

"nama panjangku? Nama panjangku sakamario aomine, aku blesteran Jepang" aku hanya diam. Yang lain hanya ber oh ria bagaikan orang bodoh, kecuali Len tentunya yang masih waras.

Ting tong

Bel berbunyi. Leona dengan riang membuka pintunya. Dia kaget plus shock. Aku penasaran dan akhirnya melihatnya. Aku sedikit shock sih. Mikuo ada disini. My Husbu is here.

"hasashiburi len-kun, Rinto-kun, v-chan" kami-aku, aomine, (t/o), (n/m/t), dan Rinto-yang mendengar kata Chan langsung menahan tawa. V-kun tersenyum polos, Len hanya terkekeh.

"hasashiburi mou mikuo-san" kata Len tersenyum ikemen. Mikuo langsung masuk tanpa permisi. Tidak sopan! Len pun berbicara pada mikuo.

"mikuo-san? Kau bisa bahasa Indonesia kan?" tanya Len sopan dalam bahasa Jepang tentunya.

"dari semua laguku, nggak dan yang nge-cover bahasa Indonesia, kau enak Len... Demo, bukannya Rinto juga nggak ada?" kata mikuo pakai bahasa Jepang. Aku mendekat.

"can you speak English?" tanyaku sambil berwajah datar.

"maybe... A little" katanya. Kalau begitu aku tidak perlu ambil pusing. Bahasa Inggris adalah salah satu pelajaran kesukaan ku dan pelajaran termudah yang pernah ada. Nilai ulangan ukk ku dulu 100 Lo.

"can you speak Japan?" tanyanya balik. Aku mengangguk dengan wajah datar.

"mattaku! Aku kira semua Vocaloid bisa pake bahasa Indonesia... Ternyata tidak.. walau yang lain kadang pake bahasa Jepang sih" gumamku panjang. Kurasa kebiasaan ngomong panjang sudah kembali lagi.

"ne~ (l/n)-san..." dia ingin mengatakan sesuatu. Namun, aku tidak mendengarnya. Dan biasanya orang yang seperti itu, pasti dia berbicara yang sangat penting atau tidak bisa diungkapkan nya atau mungkin dia malu (?). Yang aku baca di novel sih gitu.

(A/N: kalian disini ceritanya suka banget yang namanya novel. Kesukaan no.2)

"gomen, aku tidak mendengarnya... Kalau itu sangat penting katakan saja. Tidak perlu sungkan, kok." aku mengelus Surai hijau kebiruan nya. Lembut. Aku merasakan hawa kecemburuan dan keirian. Tapi, mungkin itu Hanya perasaanku. Tapi, kalau soal perasaan aku tidak pernah salah kok. Sama sekali! Karena perasaanku selalu benar.

"v-flower-san? Mulai besok kau akan bersekolah bersama kami dan mikuo! Kau juga" kataku tegas. Mereka semua mengangguk. Leona Masih diam ditempat.

"kau bisa memanggil kami dengan nama kami kok. Terserah mau memanggil kami apa, hime-sa-"

"sudah kubilang berapa kali, len? Jangan panggil aku begitu, ok? Aku tidak suka" dan di kalimat terakhir terdengar seperti gumaman.

"kurasa diri (y/n) yang dulu telah kembali" kata (t/m/n). Dia duduk di samping (t/o).

"kau tau? Aku sangat rindu pada (y/n) yang dulu. (Y/n) yang baik bak malaikat, (y/n) yang peduli sekitar dan innocent... dan tentunya polos... dulu kamu polos Lo (y/n)" kata (t/m/n) panjang. Aku memutar bola mataku malas. Aku duduk di samping Rinto.

"aku tidak baik seperti dulu! Dan aku tidak pernah peduli pada siapapun!! Ya, itu Hanya drama AHAHAHA!! Karena hatiku itu seperti batu!! Ingat itu miss Leona Agustine! Untuk apa aku disebut orang yang baik kalau aku sendiri pernah melukai sahabatku sendiri!!!" tanpa aku sadari. Aku mulai tidak bisa mengontrol emosiku. Perlahan air mataku keluar. Semua Menatapku kaget.

"maaf" kataku sambil menunduk. Walaupun mikuo tidak tau apa yang di katakan aku. Tapi, kurasa dia tau. Mungkin. Sang pangeran maksudku mikuo berdiri.

" daijobu ka? Ore wa subete ga umaku iku to kakushin shite imasu" mendengar itu aku langsung agak baikan. Aku tersenyum kecil. Mikuo mulai menghapus air mataku lembut. Aku yakin mukaku mulai memerah. Dia mendekat ke arahku.

(Translate: apa kamu tidak apa-apa? Aku yakin semuanya pasti akan baik-baik saja)

Cup~

Dia mengecup dahiku lembut. Mukaku tambah memerah. ASDFGHJKL!!! Dari semua Vocaloid ke utaite!! Tidak ada yang pernah meciumku!! Nek! Pasti ini rejeki anak Soleh yang rajin menabung. Rinto memasang wajah tidak suka dengan aura pekat disisinya.

"hat-su-ne mi-ku-o-kun.... Apa yang kau lakukan?" katanya sambil menatap mikuo datar. Benar bukan perasaanku? Bahwa ada yang iri atau cemburu. Jangan remehkan kekuatanku (yang menurutmu) sangat luar biasa.

"aku hanya mengecupnya? di dahi?" katanya polos. Aku langsung menatap Rinto. Walau mukaku Masih memerah. Aku melihat yang lain juga begitu kecuali aomine, Leona dan (t/o). Rinto menghela nafas. Iris biru lautnya terlihat seperti mengisyaratkan seperti-dia, Rinto menatap tidak menyukai mikuo. Aku mendekatinya. Smirk.

"hee~ kau cemburu ya~? Rin~to~kun~" kataku. Mukanya memerah. Aku mulai tertawa. Tertawa bahagia. Bukan tertawa paksa seperti tadi. Bersama mereka seperti disaat aku bersama nenek dan kakekku. Namun, lebih hangat. Aku akan melindungi mereka. Walau nyawa taruhannya. Bahan aku tidak segan-segan membunuh orang tersebut.

Dan ngomong-ngomong sifat tsundere ku sudah hilang!! Akhirnya!! Aku sudah berada di diriku yang sebenarnya, diriku yang asli, diri (f/n) yang asli bukan yang palsu.

Arigatou Mina.

"ahaha! Kau lucu sekali Rinto" aku mencubit pipi nya gemas.

"itta, ta, ta, ta..." rintihnya kesakitan. Aku Hanya tertawa bahagia.

"thangk you for everything... Because, you all make the real (y/n)... Not the fake (y/n)" kata Leona terharu. Jadi selama ini dia bukan mendrama? Jadi aku salah ya? Benih-benih kepercayaan antar sahabat dalam diriku mulai menumbuh.

"now, i can believe you leona" jawabku menggunakan bahasa Inggris. Leona dengan cepat menerjang ku. Sesak ya ampun!

"l-leo" belum selesai ucapanku. Leona sudah menutup mulutku menggunakan jari telunjuknya. Dia melepaskan pelukannya.

"panggil aku (t/m/n), (y/n)" kata Leona lembut. Aku mengangguk semangat. Tapi, kaya ada yang kurang. Kami menatap aomine secara bersamaan. Dia nosebleed.

#fudanshidetected

.
.
.
TBC.

Halo Mina! Gomen telat up. Tapi entah mengapa aku malah ingin membuat reader menjadi yandere

Len; kenapa harus yandere?

Karena aku suka yandere

Mikuo: tapi biasanya tokoh utama itu baik dan sabar bagaimanapun situasinya

Biar beda sendiri gitu -3-

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top