kencan
Sesuai permintaanmu Watanabe_Chiaki. V-FLOWER akan berkencan dengan kalian para reader
(F/n)= full name
(Y/n)= your name
(L/n)= last name
(F/f/n)= fake friend name
(N/m/t)= nama mantan teman
(T/o)= teman online
(B/n)= brother name
(S/n)= school name
(O/f)= old friend
(E/C)= eyes color
(H/C)= hair color
(F/C)= favorit color
(F/F)= Favorit food
Judul: they fall in love with me!?
Genre: romance, Comedy (?), Bully, friendship, fanfic, Vocaloid
Happy reading Mina \^∆^/
.
.
.
[Date]
Seorang yang menggunakan dress dan high heels itu sedang berjalan bersama v-flower. Gadis itu bernama (f/n). Kamu sedang menggandeng tangan v-flower. Kalian sedang berada di taman hiburan. Atau bisa dibilang Ancol atau dufan. Dan yaomi hanya bisa menulis. Karena, yaomi nggak pernah kesana. Kesana juga yaomi udah besar. Nanti dikira MKKB. Dan juga ortu selalu sibuk.
#autocurhat
“v-flower? Mau es krim? Mau rasa apa?” tanya mu. Biasanya yang akan menanyakan ini laki-laki. Namun, kamu beda. Karena, kami siluman perempuan :v
“ummmm... Yang es krim warna ijo-ijo itu aja” kata v-flower. Kamu hanya menertawakannya. Kamu langsung membeli es krim. Kamu ngasih v-flower rasa ocha dan kau makan rasa coklat. Rasa kesukaanmu.
“arigato (l-n)-sama” kata v-flower. Kamu mengangguk. Rambut (h/c)mu berkilau disaat cuaca panas ini. Ini membuat pipi v-flower bersemu.
“douitashimashita” katamu. Belum 45 detik. Es krim mu sudah habis. Sedangkan v-flower kaget. Dia saja baru setengahnya. Apa kamu seorang yang rakus? Apa benar julukanmu sebagai siluman perempuan?
“gomen ne, v-flower. Kalau kencan ini tidak sesuai pikiranmu, ne? Dan ini pertama kalinya aku kencan dengan seseorang dan kurasa ini sangat sederhana... Ahahaha” katamu panjang yang diakhiri kekehan kecil. Kau memejamkan matamu. Menaruh kepalamu di bahu v-flower.
“(l-l/n)!?” kaget v-flower.
“sshht! Biarkan dulu... Aku tidak pernah merasakan kehangatan yang begitu indah, seperti ini” katamu. V-flower diam. Kau mulai berdiri lagi.
“iko!kita akan naik kora-kora” katamu. Kamu langsung menggandeng tangan v-flower. Kalian naik bersama.
Skip~
Sekarang hampir malam. Kau sangat menikmatinya. Begitu pula v-flower.
“(y/n)” kau terkejut dengan perkataan v-flower. Diamana v-flower yang biasanya memanggil dirimu dengan nama belakang? Namun kau tidak mempedulikannya. Kau hanya terkejut saat dia mengkabedon mu dan memegang dagumu. Kalian sangat dekat. Iris (e/c) mu dan iris ungu milik v-flower terlihat sangat indah di mata kalian.
(Persiapkan diri kalian^^)
Mukamu sudah sangat memerah. Tinggal 3 centi lagi kalian akan berciuman. Muka kalian sama-sama memerah. Terutama dirimu. Ketika dilihat dari dekat wajah v-flower terlihat tampan dan kalau dilihat mukamu lebih dekat wajahmu itu sangat menawan, layaknya putri bangsawan.
“v-flower? A-apa yang akan kau lakukan?” kata mu menatap v-flower. Sungguh, kalian dibawah umur untuk melakukan itu. Mungkin karena orang Indonesia kebanyakan pendek /ditabok orang pendek/ mungkin, mereka mengira kalian anak SMA atau kaliah atau sudah berkerja. Kebanyakan pura-pura tidak melihat, ada yang melihat kalian penuh hasrat (?), Dan ada pula yang melihat kalian sambil senyum-senyum sendiri. Termasuk yaomi sendiri.
“shht~” v-flower mendekatkan wajahnya kepada mu. Bahkan suaranya terdengar sangat **** (yaomi nggak tau namanya, jadi di sensor aja^^)
“aku tanya lagi... Apa yang akan kau lakukan?” tanyamu pelan. Namun, bagi v-flower itu terdengar sangat sexy. Entah dia ketularan Rinto atau insting laki-lakinya itu. Dia mulai memperdekat.
Cup~
Mungkin dia yang berbeda 2 tahun denganmu jadi, dia berani-berani melakukan itu. Padahal dia melakukan ini karena request dari Nadin/hayo~ siapa yang punya nama Nadin?/ teman perempuan yang sangat dekat dengannya. Kau memejamkan matamu, namun kau berusaha sekuat mungkin untuk melepaskan ciuman ini. Namun nihil. Kau tidak akan bisa melawan laki-laki. Apalagi dia yang berbeda 2 tahun darimu. V-flower melepaskan ciumannya. Karena, kehabisan oksigen. Kau menutup mulut mu dengan muka memerah.
“a-apa yang kau lakukan!?” kamu mendorongnya. Dia mundur satu langkah. Kau rasanya ingin menangis, tapi disatu sisi kau senang. Karena Husbu mu menciummu. Kau rasanya ingin menonjok wajah badboy nya. Namun, kau tahan. Kau langsung lari. Kau menghiraukan teriakannya v-flower. Kau berhenti di gang yang gelap dan sepi. Sangat sepi. Kau tidak memikirkan dampak negatifnya. Kau jongkok dan mulai menangis. Kau menangis dalam diam.
“hey, gadis manis. Kenapa kau menangis disini sendirian?” kau kaget. Badanmu seketika kaku. Kau tidak memikirkan dampak negatifnya. Ya, dampak negatifnya adalah om om hidung belang. Kau menatapnya takut.
“s-siapa kau!? Ka-kata nenek tidak boleh berbicara pada orang yang tidak dikenalnya” kau tidak seperti biasanya. Diamana Dirimu yang dingin? Kenapa sekarang kau berubah seperti wanita polos? Apa itu hanya ilusi?
“kau sungguh manis. Dari pada kau sendirian. Mau jalan-jalan bersama om” katanya. Kau mengigit bibir mu takut. Kau menatapnya takut.
“kenapa kau takut? Aku tidak mengigit kok” katanya yang masih tersenyum. Tanpa aba-aba. Dia langsung menarikmu ke gang yang dalam. Tapi, berakhir di pojokan. Ya, tidak ada jalan lagi. Jalan buntu.
“a-apa maumu?!” kataku takut. Dia mendekat.
“a-” belum selesai ucapannya. Ada darah keluar dari punggungnya. Kau melihat mata biru yang mengilat. Terlihat indah saat malam hari.
“tidak akan kubiarkan temanku di apa-apakan oleh orang mesum seperti mu...
Brother” kata Leona. Ya, dia Leona. Mata mereka sama. Hanya, warna rambut laki-laki itu coklat muda. Leona membawa pisau ukuran besar. Dan kalau dilihat-lihat dia habis belanja. Mungkin dia habis belanja lalu beli pisau, pikirmu.
“ck! How dare you, sis!! I'am your brother!” katanya geram. Kau diam. Tidak ingin mengganggu reuni keluarga Leona. Tapi, apa ini disebut reuni keluarga? Kurasa tidak.
“i'am your sister? Don't make me laugh... Idiot! Why you here?” kata Leona masih dingin. Ini pertama kalinya kau melihat Leona seperti itu.
“hooo~~ or i'll make you, die? Hm?” kata Leona diakhiri seringai andalannya. Kakaknya, bernama Lio itu diam. Tanpa kalian berdua sadari. Leona langsung membunuh kakaknya. Bagaikan orang yandere yang tidak ingin kehilangan orang tercintanya. 'i don't want you broke my plan again' batin Leona. Dia menendang kepala kakaknya. Leona menatapmu.
“Lupakan soal yang tadi” kata Leona. Leona langsung menarikmu sambil tersenyum bagaikan tidak terjadi apa-apa.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top