bertemu

Halo semua~ kita bertemu lagi! Karena nggak ada yang komen tentang manusi-vocaloid yang tertulis di komen. Aku skip aja, ya? Disini-

Reader: jangan spoiler oy!

Iya, iya hehehe~

(F/n)= full name
(Y/n)= your name
(L/n)= last name
(F/f/n)= fake friend name
(N/m/t)= nama mantan teman (entah kenapa keingat mantan T∆T//abaikan)
(T/o)= teman online
(B/n)= brother name
(S/n)= school name

Judul: they fall in love with me!?

Genre: romance, Comedy (?), Bully, friendship, fanfic, Vocaloid

Happy reading Mina \^∆^/

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Normal POV

Seorang gadis sedang berjalan ke sekolah barunya. Ia sangat tidak sabar dengan teman barunya. Dan tanpa sengaja dia tertabrak sekarang laki-laki.

"aa... M-maaf! Aku tidak sengaja" kata gadis itu. Laki-laki itu menatap gadis itu.
Gadis yang manis, batin laki-laki tersebut. Laki-laki itu mengangguk.

"jadi siapa namamu?" tanya laki-laki itu.

"(t/o)" kata (t/o) singkat.

"nama yang bagus... Namaku aomine" katanya. Namanya kayak aomine dari anime kurobas. Tapi, beda wajah.

"apa? Ahomine?" sebenarnya dia sengaja. Tapi, aomine terasa seperti ditusuk 1000 jarum karena dia tau Arti dari aho.

"bukan. A-o-mi-ne" katanya sambil mengeja namanya sendiri. Sang gadis hanya mengangguk sambil tersenyum tipis. Lalu mereka pergi kekelas masing-masing. (T/o) duduk dekat jendela, belakang. Sementara aomine didepan gadis itu. (T/o), gadis yang berada dibelakang aomine. (T/o) menggenggam hpnya, dan menaruh earphone nya ditelinga. Disaat gadis itu ingin mencari lagu Len. Lagu yang dinyanyikan oleh Len tidak ada.

Kenapa tidak ada? Tidak mungkin dihapus, kan? Batin gadis itu, (t/o). Akhirnya dia mendengar lagu Hatsune miku, 'ageage again'. Dia mendengar lagu itu hingga bel masuk.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

[Meet]

"hoaaam~~, jam berapa?" aku baru bangun tidur. Aku mengambil hpku dan Melihat jam. Dan ternyata ini jam 05.00. masih pagi. Lebih baik aku bersiap-siap saja. Aku mengambil handuk dan segera mandi. Selesai mandi aku bercermin.

"fyuuh~... Tenang (Y/N). Tidak akan terjadi apa-apa" kataku yang sedang meyakinkan diriku di cermin. Aku keluar.

"ohayou~" aku membalasnya.

"ohayou~" aku menatap Len. Bajunya, baju seragam sekolahku. Sekolah, (s/n). Aku berangkat bersama, Len.

"hey, hey. Lihat! Ada bule"

"mana? Mana?"

"kalau orangnya ganteng bisa cuci mata kita"

"iya kau benar"

Dan begitulah mereka. Dasar, anak zaman sekarang. Tapi, setiap malam aku juga gitu, sih:-|
Sekarang kami sudah sampai. Aku berdiri disampingnya, Len.

"le-kagamine-san! Kau bisa pergi kekepala sekolah. Dan aku juga sudah memberitahu kepsek bahwa kau dari jepang. Aku duluan, ya" kataku panjang. Len hanya mengangguk. Dan kebetulan juga, depan kami itu ruang kepsek. Aku berjalan santai kekelasku, 2-1. Kan, aku pernah bilang aku lompat kelas, kan? Seperti biasa. Saat aku masuk penuh dengan bisikan. Dan, ya! Ada anak baru didepanku. Aku hanya mengabaikannya. Toh, apa peduli ku.

"hai~ namaku (t/o). Namamu siapa?" katanya. Tunggu... Dia bilang (t/o)? Apa aku tidak salah dengar?

"ano... Permisi... Apa kau tau (y/n)?" tanyaku sopan. Dia mengangguk. Ternyata orangnya ceria, lebih ceria dibanding ditelpon.

"dia teman pertama otaku ku! Dia orang baik, seru, menyenangkan, dan aku sangat suka menjahilinya hehe~ sebelumnya tidak ada yang mengerti benar-benar diriku! Hanya dia yang tau diriku yang sebenarnya! Walau hanya teman online, sih" katanya. Dan di kalimat terakhir dia tersenyum kecut sambil melihat kearah lain. Aku tersenyum.

"hey... Ini aku, (full name)" dia melotot kaget, setelah itu dia memelukku.

"huwaaa~! Ternyata itu kau! Oh ya! Perkenalkan ini ahomine" katanya kaget plus mengenal kan temannya kepadaku. Dia laki-laki, tapi dia bilang apa tadi? Ahomine? Pftt

"aomine" kata laki-laki itu membetulkan. Aku mengangguk.

"kok jadi ingat seseorang, ya?" kataku.

"aku juga" kata temenku, (t/o). Aku, (t/o), dan aomine terus berbicara bersama hingga tak sadar bahwa bel telah berbunyi. Dan disitu juga kagamine Len datang bersama guru.

"anak-anak perkenalan! Ini teman baru kalian, nama nya kagamine Len. Dia dari Jepang"

"yoroshiku mina~" katanya dengan senyuman yang menurutku menyebalkan. Kenapa? Karena dia terus senyum. Te-- maksudku mereka yang membullyku pada bingung.

"umm... Apa ada yang bisa bahasa Jepang?" tanya Bu Siti. Semua pada saling pandang. Aku dan (t/o) angkat tangan.

"ah ya! (Y/n) dan (t/o)! Silahkan maju! Oh ya, ibu lupa. (T/o), kamu murid baru kan? Sekalian perkenalkan diri ya? Maaf, ibu lupa" kata bu siti panjang.

" tidak apa-apa Bu. Mungkin karena faktor usia ibu jadi, lupa" katanya. Bu Siti hanya mengangguk dan tersenyum.

"Dakara, anata no namae wa kagamine-san yadesu ka?" tanya (t/o). Sebenarnya dia itu tau karena aku mengajarinya. Walau masih hafalan aku dari pada dia.

"are!? Anata kagamine len! ? Sōdesu! Kare wa chōdo nijigen no jinbutsudesu!" dia kaget. Bagaimana tidak kaget. Husbu nya berasa didepannya. Dasar tidak peka. Padahal dia ada dari tadi.

"Baka! Sō, anata wa shirimasendeshita ka?" kataku sambil memukul punggung (t/o).

"ittai, baka!!" rintihnya. Kurasa mereka tidak tau. Rasakan itu, brengsek! Hanya kami saja yang tau bahasa Jepang. Makanya jangan sombong dulu. Kepintaran dan kekayaan itu sangat beda.

"Nē, kagamine-san. Indoneshia-go o hanasu koto wa dekimasu ka?" tanya (t/o). Dia mengangguk. Aku menahan ketawaku yang aku tutup dengan mulut.

"nani!?"

"Watashi ga gakkō kara ienikaeru to, kore o setsumei suru koto ga dekimasu" jelasku. (T/o) hanya mengangguk.

"jadi, karena hanya (y/n) dan (t/o) yang bisa bahasa Jepang. Ibu guru akan menyuruh kalian untik berkeliling bersama Len, ya?" pinta Bu Siti. Aku dan (t/o) mengangguk.

"baguslah" kata guru itu.

"len, kau duduk disampingnya (y/n), ya?, Bilang begitu kepadanya, gih" aku hanya tertawa kecil sambil menatap jendela. Sementara (t/o) tak kuasa menahan tawa. Alhasil dia tertawa terbahak-bahak.

"Anata wa watashi no tonari ni suwaritaidesu ka?" tanyaku.

"ha'i" jawab Len. Aku sekarang duduk disampingnya Len, dan depanku (t/o). Bahkan dia yang sekarang lupa memperkenalkan diri.

Yare-yare

Tapi, tadi kenapa nggak ada yang kepikiran pake bahasa Inggris? Baka

.

.

.

.

.

.

.

.

"sugoi! Kalian bisa bahasa Jepang!" kata aomine dengan cling-cling dimatanya. Padahal sendirinya bisa.

"ahomine! Kau sendiri juga bisa, kan?" kataku sewot. Sementara aomine malah cengengesan.

"lihat, deh. Punya temen baru aja kayak gitu. Amit-amit deh punya temen kayak dia"

"iya, benar. Mending aku mati dari pada jadi temen dia, kan?"

"iya. Dan kau tau tidak? Dia itu selalu nonton kartun kayak anak kecil! Mending belajar dari pada nonton, kan?"

"tapi, juga namanya orang nggak punya orang tua kayak dia nah dia terserah mau apa"

"enak kali ya, kalau kita punya rumah untuk kita sendiri"

"iya"

Ya begitulah bisik-bisik kan mereka. Rasanya aku ingin menangis. Len yang saat itu dibelakang ku langsung menutup telingaku. Lalu dia berbisik "jangan dengarkan mereka" katanya tepat di telingaku mukaku terasa panas. Bahkan (t/o) yang disampingku langsung meleleh. Padahal aku yang kena kenapa malah dia yang kayak gitu!?

"u-um" kataku. Len tersenyum. Tapi, kali ini. Senyumannya bikin diabetes. Aku menoleh kearah lain.

"a-aomine... Kamu percaya sama perkataan mereka? K-kau juga (t-t/o)? B-bukan berati aku pengen tau!" kataku yang sudah seperti kepiting rebus. Mereka bertiga malah tertawa kecuali Len yang tertawa kecil. Oh, Len. Kenapa kau tidak jadi, perempuan saja?

"tentu tidaklah! Kan aku lebih tau dirimu dibanding mereka, dan kalian berdua" kata (t/o). Aku terharu. Tapi, aku mendengar sesuatu dari mulutnya yang membuatku panas.

"dasar tsundere kayak taiga Aisaka"

"aku nggak tsundere! Emang kamu yang bodoh kayak hanabatake Yoshiko!" kataku sambil menunjuk-nunjuk dirinya. Kedua laki-laki itu hanya tertawa garing.

"tapi, seenggaknya aku ganteng, seganteng akashi seijuro" mendengar itu rasanya ingin muntah.

"husbuku ngapain disebut-sebut! Dan kau tau? Mukamu itu seperti okajina tau!?" kurasa (t/o) nggak mau husbunya disebut-sebut.

"aku nggak hentai!" kata aomine. Kurasa harus ada yang mau melerai mereka.

"sudah-sudah jangan berteman" kataku melerai mereka. Mereka langsung mendelik.

"apa?"

"yang bener berantem"

"bukan berteman" lanjut aomine.

"nah! Terus tadi kalian Ngapain!?" bentakku. Mereka menunduk.

"iya kami salah" kata mereka bersamaan. Aku tersenyum senang.

"btw, si Len kok mi-hmph" mulut aomine langsung ditutup oleh (t/o). Muka mereka terlihat sangat dekat. Orang-orang uang melihat kami teriak histeris. Dan aku tidak akan meninggalkan momen ini, dengan memfoto mereka tentunya. Dan, apa mereka tidak sadar kalau muka mereka sangat dekat!?

"nanti aku jelaskan ditaman pulang sekolah. Bersama-sana" kata (t/o) sambil menekan kalimat akhir. Aku hanya tertawa melihat mereka. Pasangan yang manis

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Btc

Kita ketemu lagi para reader~

All: nggak nanya!

Hidoiiiiiiiiiiiiiii~~

Ah ya!

Nama-nama Vocaloid ini yang mungkin akan hadir di part selanjutnya:

-kagamine Rinto
-megpoid gumiya
-hatsune mikuo
-shion Kaito

Silahkan dipilih readerku sayang~

Ja nee mina~

By suaminya len

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top