8. Aku bukan kucing

Jadi siapa sih yang seumur hidupnya enggak tahu yang namanya 'kucing'? Nah, mungkin aku sendiri.

Bernama Latin Felis silvestris catus atau yang sering kita sebut dengan kucing rumahan atau lebih formal dikenal sebagai kucing domestik.

Kucing domestik. (Sumber gambar, okdoki.com)

Bermata bundar, berambut lembut, bertelinga runcing dan berbadan mungil. Gemes? Pengen peluk? Saya sarankan segera panggil kucing peliharaan Anda sebelum terjadi cuteness overload* (wkwkkw)

*sensasi gelisah karena tenggelam dalam keimutan (emang ada?!)

Sejak kecil aku memang suka atau bahkan hobi memelihara kucing. Bahkan rasanya kalau gaada kucing di rumah itu seperti ada yang kurang. Dari banyaknya kucing yang kupelihara selama ini, biasanya aku gak peduli mau bentuk rambut dan warnanya seperti apa. Mau itu kucing ras atau kucing kampung. Selama tetap sehat dan bersih, mereka akan selalu imut di mataku.

Lalu pada akhirnya aku kepo juga dengan penyebutan bentuk dan warna rambut empus.

Dari segi bentuk, rambut kucing dibedakan cuman dua saja, berambut pendek dan berambut panjang. Tidak semua kucing berambut panjang itu selalu kucing ras, dan sebaliknya. Hanya saja kucing kampung yang berambut panjang itu sangat jarang, atau mungkin merupakan kucing mixdome, sebutkan kucing kawin silang dengan ras dan domestik.

1. Rambut pendek

Kuga perna punya 'cing rambut njang. (Sumber gambar wikipedia.com)

2. Rambut panjang

Bisa disisir nih. (Sumber gambar wikipedia.com)

Dari segi warna, ini nih yang menarik, langsung cap cus pake gambar juga dah

1. Satu warna (solid)

Aku shee blackie. (Sumber gambar petnyaku.com)

Yep, as the title says. Satu warna. Tapi entah kenapa aku jarang banget punya kucing satu warna, yang sering tuh...

2. Dua warna (bicolor)

Bicolor hitam dan putih dengan hitam sebagai dominan. Ini pun ada sebutannya lagi yakni Tuxedo.
(Sumber gambar petnyaku.com)

Ini nih yang paling sering ana jumpai, bahkan yang sekarang ini sedang ana miliki. Kucing bicolor. Varian lainnya putih-kuning, abu-abu-putih, dll.

3. Tiga warna (calico)

Di Jawa disebut belang telon. (Gambar okdogi.com)

Kucing belang tiga ini cukup sering dijumpai juga. Lalu ada ga sih kucing belang empat? Secara genetik alami sih gaada ya. Gen pengatur warnanya terbatas hingga 3 warna berbeda. Tapi selanjutnya ada corak warna rambut kucing yang cukup unik.

4. Motif tempurung kura-kura (tortoiseshell)

Biasanya disingkat Tortie. (Sumber gambar petnyaku.com)

Seumur-umur aku baru sekali ketemu kucing tortie dan tergolong rambut panjang. Awalnya dia itu kucing jalanan, terus mampir ke rumah dan jadinya sering tinggal dirumah. Sayangnya sekarang dia jadi kucing jalanan lagi wkwkw. Lucu emes gitu, rambutnya gembul padahal aslinya langsing.

5. Pola bergaris (tabby)

Aaa emes. (Sumber gambar petnyaku.com)

Motif ini juga cukup sering dijumpai. Entah kenapa untuk yang tabby dominan gelap sebelah kiri aku selalu teringat aroma amis ikan wkwkwk. Soalnya liat kucing yang sering mencuri ikan ya kucing-kucing yang bentuk warnanya begitu v:

6. Pola warna tertentu pada bagian tubuh (point/spot)

Ini bukan kucing Siamese ya, walau mirip tetapi Siamese adalah salah satu kucing ras yang memiliki warna lebih tegas. (Sumber gambar okidogi.com)

K

ucing ini biasanya sering kusebur wajah gosong. Iya, karena liat aja mukanya XD

Kucing telah lama menjadi satu dengan kehidupan manusia. Untuk beberapa budaya di zaman dahulu, kucing kerap diasosiasikan dengan bermacam hal selain sebagai peliharaan.

Pada zaman sebelum masehi di Mesir, kucing diasosiasikan sebagai penjaga alam baka dan pengusir setan, walau sebenarnya kucing pada masa itu digunakan untuk menjaga lumbung padi dari tikus. Oleh karena itu, masyarakat Mesir menganggap kucing adalah hewan yang mulia. Membunuhnya saja akan dikenai hukuman mati bagi si pembunuh dan bahkan jika ada kucing yang mati, maka ia akan dimumikan seperti manusia.

Kemudian hal yang berbeda terjadi pada zaman pertengahan. Oleh masyarakat Eropa waktu itu, kucing dianggap sebagai familiar atau jelmaan/partner seorang penyihir. Sehingga orang-orang kerap kali membunuh kucing karena alasan tersebut yang tanpa disadari mengantarkan mereka kepada wabah Black Death karena minimnya kucing yang membunuh tikus.

Lalu di beberapa negara yang hingga sekarang ini masyarakatnya mengasosiasikan kucing hitam sebagai pertanda sial atau bad omen. Mereka berpikiran kalau bertemu kucing hitam, maka selanjutnya mereka akan mengalami kesialan.

Kemudian pada budaya Islam, umat Islam dilarang memakan kucing dan memperdagangkannya sesuai hadits Nabi shallallahu alaihi wassalam yang diriwayatkan oleh Jabir bin Abdillah.

Sumber :

Petnyaku.com
Okidogi.com
Wikipedia.com

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top