third; Content

Yappp! Di Chapter ke-empat, kita akan membahas yang jauh lebih penting dari semua bagian. Yaitu; konten atau isi dari cerita itu sendiri.

Hmm, kayaknya ini bakal panjang. Aku udah baca keseluruhan part yang telah di publish oleh penulis. Alur yang dipakai si penulis sejauh ini adalah Alur maju. Jalan ceritanya, ada seorang gadis SMA bernama Laysa yang tiba-tiba saja diculik oleh seorang manusia serigala bernama Aldrich pada saat ia sedang mencari kupu-kupu untuk tugasnya. Nah, Aldrich ini adalah Alpha di pack atau wilayahnya. Alpha ini sebutan bagi para Werewolf dengan tingkatan paling tinggi. Aldrich menganggap Laysa adalah Mate-nya. Setiap Werewolf, masing-masing memiliki Mate atau belahan jiwa. Karna Laysa adalah belahan jiwa Aldrich, maka ia dipanggil dengan sebutan Luna di wilayah Werewolf itu sendiri. Bagaimana kelanjutannya? Bagi yang penasaran, silahkan baca sendiri keseluruhan ceritanya agar terhindar dari unsur spoiler^^ 

Aku telah menganalisis satu-persatu paragraf maupun kalimat yang ada pada tiap chapter. Ayo kita bahas satu-satu;

(chapter:1)

Itu adalah potongan dialog pada chapter awal. Seperti yang kita semua bisa lihat, kalau tidak ditilik lebih teliti, tidak ada yang salah dengan potongan dialog tersebut. Tapi, aku adalah tipe pembaca yang sangat memperhatikan tanda baca serta gaya kepenulisan si penulis. Dialognya tidak ada yang salah. Tidak terdapat typo atau kesalahan tulisan. Hanya saja, tanda baca pada bagian akhir dialog sering sekali dilupakan oleh si penulis. Menurutku, memberikan tanda baca yang lengkap pada sebuah dialog itu sangat penting, lho, guys! Terkadang kita harus tahu, apakah dialog tersebut bagian dari pertanyaan, seruan, atau pernyataan sekedarnya. Tapi pada beberapa dialog, Nyayu tidak menyertakan tanda baca yang mana membuat aku sedikit kelimpungan dalam menyimpulkan apakah itu dialognya pertanyaan, seruan, atau pernyataan. Memang tidak semuanya, sih. Tapi secara garis besar, dialog dalam cerita ini tidak disertai tanda baca. Mungkin kedepannya Nyayu lebih memperhatikan lagi tanda baca yang harusnya diletakkan pada bagian akhir dialog ya :) Agar pembaca tahu jenis dialog seperti apakah yang Nyayu sampaikan dalam cerita itu. 

Bagian kedua; mari kita lihat lagi.

Selama membaca cerita ini, ada banyak sekali istilah-istilah asing yang aku pribadi tidak mengerti maksudnya. Seperti mindlink, Alpha, Beta, Gemma, Luna, Mate, Rogue, dll. Untuk Alpha, Beta, Gamma, Luna, Mate dan Rogue sepertinya sudah atau akan dibahas pada chapter selanjutnya. Namun, selama aku membaca, aku masih belum mendapatkan informasi mengenai 'mindlink' ini. Mungkin Nyayu lupa menyertakan artinya, tapi dari yang aku baca, aku dapat menyimpulkan bahwa 'mindlink' ini semacam cara berkomunikasi antar Werewolf lewat pikiran mereka masing-masing atau telepati gitu. Cara berkomunikasi via 'mindlink' ini bisa terjadi kapan saja dan bisa diputus kapan saja. Aku baru pertama kali mendengar istilah seperti ini, dan menurutku keren^^ Jadi gak perlu telfon atau teriak kalau mau berbicara dari jarak yang jauh, cukup berbicara lewat pikiran saja maka partner yang kamu ajak bicara bisa merespon lewat pikiran mereka juga. Keren^^

Oh ya, dari yang aku perhatikan, setiap pembicaraan melalui mindlink akan ditandai dengan tulisan miring. Tapi tulisan yang aku lingkarin di atas, sepertinya bukan termasuk dialog via mindlink lagi, ya? Jadi seharusnya tidak usah di buat garis miring. Dibuat tulisan seperti biasa aja, seharusnya.

Selanjutnya;

Potongan narasi diatas adalah chapter kedua. Aku awalnya agak bingung karna tidak ada keterangan mengenai POV penokohan pada narasi di atas. Setelah aku telisik lagi, ternyata tokoh 'aku' pada bagian di atas bukan lagi POV Laysa, melainkan POV si Alpha. Sekedar saran aja, kalau ditiap pergantian POV tokoh seharusnya disertai dengan keterangan di atas, agar pembaca tahu siapakah tokoh utama yang sedang dibahas di narasi tersebut. Dan setelah tanda baca '?' tidak usah disertai lagi tanda baca '.' :)

lanjut;

Potongan di atas adalah bagian narasi pada Chapter pertama. Hmmm, tidak ada yang mengganggu sebenarnya, hanya saja, dari sudut pandang aku pribadi, seharusnya Nyayu lebih memperhatikan letak tanda baca koma pada kalimat paragraf tersebut. Seperti;

' Aneh, hutan ini semakin lama kok semakin menyeramkan? Bunga-bunga yang terletak di pinggir jalanan setapak yang menyapaku kini satupun tak ada lagi. Yang ada hanyalah pohon-pohon, gumamku dalam hati. '

Kalau pembaca lain ingin mengoreksi yang telah saya koreksi, dipersilahkan^^

Lanjut lagi;

Potongan narasi diatas adalah contoh bagian narasi yang aku suka dari cerita ini. Kenapa? Nyayu tampak menguasai plot narasi dalam ceritanya sendiri. Aku termasuk orang yang sangat sulit mendeskripsikan sebuah narasi yang tepat. Secara garis besar, Nyayu sudah mampu mendeskripsikan narasi yang tepat dan sesuai. Pembendaharaan kata si penulis juga sudah mumpuni dibandingkan aku yang masih harus banyak belajar, ehehe. Aku takjub membaca cerita ini karna Nyayu tergolong masih sangat muda. Umurnya masih 15 tahun, lho, masih jauh dibawah ku tapi Nyayu sudah dapat menulis tulisan yang bagus seperti ini^^ Aku mah waktu 15 tahun taunya cuma main lumpur di sawah sama nonton Dora the Explorer:( Semoga dilatih lagi gaya kepenulisannya, Nyayu! Soon you'll become a great writer! Aamiiin...

lanjutt;

Hmm, ini dia. Di beberapa chapter, aku masih menemui tulisan 'skip'. Well, itu tergantung si penulis sebenarnya. Namun, kalau aku boleh memberi saran, alangkah baiknya kata 'skip itu ditiadakan. Kalau penulis bermaksud melompati waktu atau adegan dengan narasi atau dialog sebelumnya, penulis bisa memberi tanda '***' atau '^^^'. Pembaca pasti sudah mengerti kalau adegan atau narasi sebelum sudah berakhir sampai disitu. Penulisan kata 'skip' terkesan seperti naskah drama, ya. Jadi untuk cerita novel, menurutku peletakan kata 'skip' kurang tepat. Mungkin di chapter selanjutnya bisa diperbaiki, ya, Nyayu :)

Yang terakhir;

Yak! Potongan dialog di atas aku ambil dari dialog Alpha alias Aldrich. Apanya yang salah? Hmmm, sebenarnya, tidak ada yang salah. Hanya saja, dari sudut pandangku, aku membacanya kurang nyaman karna terlalu banyak unsur kata 'sweety' pada satu dialog. Bahkan, tidak hanya di satu dialog, kebanyakan dialog Alpha diakhiri dengan panggilan sayangnya ke Luna a.k.a Laysa a.k.a Sweety. Menurutku, kalau di satu kalimat saja sudah cukup, tidak perlu disemua kalimat di akhiri dengan kata 'Sweety'. Pengulangan kata pada satu dialog terkadang membuat dialog tersebut terkesan 'annoying'. Ini hanya saran dari aku pribadi, yah :) hehehehe. Kalau Nyayu nyamannya seperti itu, tidak ada masalah, lho.. Penulis harus merasa nyaman dengan tulisannya sendiri.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top