Draft Bab 4 - Bab 26
Terima kasih telah mengikuti The World sampai saat ini. Semua comment dan vote sungguh membuat naskah pas-pasan ini terasa begitu berharga bagi saya. Mohon maaf The World akan hiatus dulu dalam jangka waktu yang belum ditentukan karena saya sedang fokus mengerjakan naskah lain.
Berikut ini saya akan memberikan draft mentah garis besar apa saja yang terjadi di bab-bab berikutnya di naskah pertama The World – Taltarin. Tentu saja jika kamu bersedia menunggu maka kamu tak perlu membaca draft yang isinya penuh spoiler ini. Namun bila kamu sudah tidak sabar lagi (seperti halnya yang saya rasakan bila menemukan naskah seseorang di wattpad yang ditinggalkan penulisnya padahal belum selesai) maka kamu bisa ‘mengintip’ draft berikut.
Bab IV : Telaga Erwethol
Willy, Meisya, Cherry dan Andrew berangkat menuju Telaga Erwethol (minus Revin yang menolak untuk ikut). Di sana mereka bertemu dengan Landun, seorang ‘Pembaca’ yang tinggal di gubuk di tengah telaga. Landun hanya memberikan mereka kalimat “Tinggalkan kota ini segera!!!” Meninggalkan gubuk Landun, di pinggir telaga mereka dihadang 7 orang yang wajahnya ditutup topeng tanpa mata. Ketujuh orang tadi memperkenalkan diri sebagai Viliatrus yang terdiri dari Arc, Vin, Way, Cli, Mix, Yuh, dan Gaq. Pertemuan itu menjadi bencana karena ternyata Viliatrus berniat membunuh semua pendatang dari Gaist.
Melarikan diri dari Viliatrus, Willy berhasil mengecoh kelompok pembunuh tadi dengan trik ‘Tanah Longsor’. Sayangnya Andrew tertinggal dan tertangkap oleh Way. Dengan pedang yang ditempelkan di leher Andrew, Way membuka rahasia bahwa mereka ‘diperintah’ untuk hanya membunuh empat, satu orang dari pendatang Gaist boleh tetap hidup. Dan orang itu bisa saja Andrew asalkan dia mau memberitahu kata kunci setiap anak Gaist saat melalui Haber. Tanpa pikir panjang Andrew membocorkan semua kata kuncinya.
Sementara itu Revin menerima tawaran Leana untuk diramal dengan bola kristal gadis itu. Dalam proses ramalan, Revin mendapat bayangan wajah semua orang yang akan tewas di tangannya, itu termasuk wajah Leana. Dan Revin pun bergegas meninggalkan Kota Besar Barat dengan ketakutan luar biasa.
Bab V : Yang Tidak Mereka Ketahui…
Revin sampai di jembatan Qlues dan melakukan sebuah perbuatan terlarang. Dia membuka palang jembatan tanpa memiliki gelang izin dan akibatnya begitu sampai di seberang, jembatan tersebut meledak berkeping-keping. Membunuh belasan penduduk yang kebetulan juga sedang melalui jembatan tersebut.
Andrew kembali ke Kota Besar Barat tanpa luka sedikitpun, yang menimbulkan kecurigaan pada Cherry yang mengira dirinya telah tewas. Kecurigaan ini membuat keduanya bertengkar luar biasa dan Andrew mencetuskan bahwa tak ada seorangpun yang peduli padanya dan semua orang lebih memilih dia mati. Bartez menghentikan pertengkaran tersebut dan saat itulah mereka mendengar ledakan di kejauhan.
Rapat pun diadakan di Kota Besar Barat melihat perkembangan ini. Dan diputuskan keempat anak dari Gaist harus terus didampingi dan segera dibangkitkan ‘kekuatannya’.
Besoknya Yoray-ion melatih Cherry ilmu pedang di hutan dekat pinggiran kota. Di tengah latihan muncul Cli yang langsung menyerang mereka berdua. Yoray-ion kewalahan dan tewas melindungi Cherry setelah sebelumnya melempar Cherry ke bawah tebing tinggi.
Bab VI : Libertanian
Salah satu Viliatrus, Gaq, menemui Andrew dan memintanya mencuri kristal Libertanian di kediaman Del-grand. Kristal inilah yang selama ini melindungi Kota Besar Barat dari serangan sihir. Ketika mencurinya Andrew dipergoki Willy dan keduanya berkelahi. Perkelahian terhenti saat belati Andrew (yang diberikan Gaq) menembus perut Willy. Andrew segera kabur membawa Libertanian.
Tanpa adanya Libertanian, Arc menciptakan karang raksasa di atas Kota Besar Barat. Berniat menjatuhkannya dan menghancurkan kota tanpa sisa. Ratusan jiwa akan jadi korban karena tak sempat melarikan diri. Willy keluar dari rumah Del-grand dan membangkitkan kekuatannya tanpa sengaja. Dia berhasil menahan jatuhnya karang raksasa, memberi kesempatan seluruh penduduk menjauh dari kota. Begitu orang terakhir telah di-teleportasi Ray Guan, Willy melepaskan kekuatannya, mengakibatkan karang menghantam dan menguburnya di tengah reruntuhan kota.
Bab VII : Era Baru
Setahun kemudian, Meisya, satu-satunya pendatang Gaist yang tersisa di Kota Besar Barat yang dibangun kembali diangkat sebagai pegawai pemerintahan kota. Satu ruangan dengan Leana yang kini bersahabat dengannya. Tugas pertamanya adalah menjadi utusan Del-grand dan mengharuskannya pergi ke Kota Besar Selatan. Di tengah jalan dia menemukan seorang gadis pingsan di jalan dan memutuskan menolongnya mengantar ke desa Marvell, tanpa tahu bahwa gadis itu adalah Yuh yang menyamar.
Di desa Marvell, ternyata Yuh telah menyandera semua penduduknya. Setelah mengikat Meisya di sebatang pohon. Dia membunuh satu per satu penduduk Marvell di hadapan Meisya. Di tengah kemarahannya kekuatan Meisya meledak, air bah menghantam desa dalam kekuatan besar. Malangnya kekuatan itu tak mampu dikontrol Meisya, air bah ciptaannya membunuh Yuh beserta seluruh sisa penduduk desa Marvell.
Bab VIII : Keheningan Senja
Setelah jatuh dari tebing rupanya tubuh Cherry hanyut dibawa arus sungai ke kota kecil bernama Paragian. Dia diselamatkan seorang pemuda bernama Janus dan merawatnya sampai dia sembuh total. Cherry diperkenalkan Janus kepada penduduk sebagai ‘adiknya’, dan selama setahun Cherry dan Janus hidup bersama. Janus bertindak sebagai mentor dan kekasih bagi Cherry. Dia mengajarkan Cherry ilmu pedang (hal yang seharusnya dilakukan Yoray-ion) dan melindungi Cherry dari Cli yang ternyata petinggi di kota tersebut.
Berada di bawah bayang-bayang Cli bukanlah hal yang mudah bagi Cherry. Namun dia tak punya tempat lain dan Viliatrus tak akan menyangkan bahwa Cherry begitu dekat dengan salah satu anggota mereka, Cli.
Dalam pawai menyambut ulangtahun kota, Cli diarak mengelilingi kota. Setiap penduduk wajib menonton. Di tengah hiruk pikuk seorang anak kecil terlempar ke sungai, dan Cherry yang trauma akan pengalamannya sendiri memekik keras, dan membekukan seluruh sungai menjadi es. Sang anak selamat karena tak tenggelam, namun itu harus dibayar mahal. Cli memburu Cherry, dan Janus dalam usahanya memberi kesempatan Cherry melarikan diri, terbunuh oleh Cli, sama seperti Yoray-ion.
Bab IX : Ture
Willy yang disangka telah tewas terbangun dalam sebuah tabung. Dalam kebingungan dia keluar dari sebuah gua dan tersandung telur Ture. Di samping telur tadi terdapat sebuah buku panduan yang sepertinya sudah disiapkan sejak lama oleh seseorang. Membaca buku panduan tersebut, Willy tahu kesempatannya untuk pergi dari tempat itu adalah dengan menetaskan telur Ture-nya. Sebab gua tempatnya sekarang berada di tengah-tengah Ladang Jiwa.
Menetaskan seekor Ture ternyata bukanlah hal yang mudah, apalagi bagi pendatang Gaist seperti Willy.
Bab X : Lonceng Takdir
Leana dikirim ayahnya, Bartez, untuk mengambil Libertanian baru di kuil Fahn. Di lorong kuil tersebut Leana bertemu kembali dengan Revin yang ternyata selama ini menjadi seorang pertapa Fahn. Menolak kehilangan Revin untuk kedua kalinya, Leana mengikuti Revin kemanapun pemuda itu pergi.
Arc yang mengetahui rencana Bartez bermaksud mengambil terlebih dahulu Libertanian. Dia meremehkan kekuatan para pertapa Fahn dan kalah telak di tangan Revin yang telah menguasai kekuatannya dengan sempurna. Kala ingin melancarkan serangan terakhir, Leana berteriak memohon agar Arc diampuni. Revin mengabulkan itu. Dan Arc mengambil itu sebagai kesempatan, dia menusuk Leana dari belakang, dan kabur diiringi raungan kemarahan Revin.
Leana tewas dalam dekapan Revin, menyadarkan pemuda tersebut dia tak bisa menghindari kematian-kematian yang sudah diramalkan untuknya.
Menguatkan tekad, Revin kembali ke Kota Besar Barat, membawa Libertarian baru dan berita duka untuk Bartez.
Bab XI : Ujian Carpetour
Sesuai janji Viliatrus, Andrew takkan diburu. Dia dibawa dan ditinggalkan oleh Gaq di Kota Pusat Luminos, tempat bertahtanya Hyul Ambro, pemimpin tertinggi Taltarin. Dengan ketampanan dan kemampuan berdiplomasinya, Andrew menempatkan dirinya di jajaran petinggi Luminos. Dan secara tak terduga menjadi kandidat gelar Ray yang akan diikuti semua perwakilan kota dari berbagai benua.
Tanpa diduga salah seorang juri ternyata adalah Ray Vivian perwakilan dari Kota Besar Barat. Vivian mengenali Andrew dan membujuknya kembali ke Kota Besar Barat. Andrew menertawakannya dan mengatakan dia ditakdirkan untuk menjadi orang hebat di Luminos, bukan sekedar pejabat rendahan di kota kecil.
Pada Ujian Carpetour untuk memilih Ray baru, Andrew berhasil menyelesaikan empat tahap ujian dalam waktu yang sangat cepat. Mengalahkan rekor kecepatan yang selama ini dipegang oleh Ray Guan selama bertahun-tahun.
Bab XII : M untuk Meisya
Di Kota Besar Barat Revin diberitahu tentang kejadian selama ini dan hilangnya Meisya dalam perjalanannya. Menyanggupi untuk menggantikan tugas Meisya, Revin bersiap menuju Kota Besar Selatan. Sebelum berangkat, Del-grand menyarankannya menemui Landun di Telaga Erwethol (hal yang seharusnya dilakukannya dulu bersama yang lain).
Landun memberikan Revin sebuah koin perak dengan inisial M di atasnya. Berpesan bahwa dia harus menjaga koin itu bila ingin menemukan Meisya.
Meisya sendiri ditangkap salah satu petugas dari Luminos yang bernama Geretto. Geretto menyalahkan Meisya atas hancurnya desa Marvell dan membawanya ke Luminos untuk dikenai hukuman gantung.
Di Luminos, petinggi yang bertanggungjawab terhadap hukuman Meisya adalah Andrew. Begitu melihat Meisya dia langsung memutuskan, “Dia bersalah. Gantung dia!”
Vivian yang masih di Luminos menghadap Hyul Ambro dan meminta pengampunan untuk Meisya. Hyul Ambro setuju asalkan sebagai pengganti hukuman gantung, tangan kiri Meisya harus dipotong.
Bab XIII : Kematianku
Dengan seekor Ture yang mendampinginya, Willy melalui Ladang Jiwa dan sampai di Kota Besar Utara. Dia langsung terkenal sebab Ture adalah makhluk langka, tak sembarang orang memilikinya. Di sini dia dipertemukan dengan penyusun buku panduan Ture bernama Finnigan yang langsung menawarinya posisi sebagai peneliti di Kantor Ture Taltarin.
Vin yang selama ini menetap di kota ini kaget melihat kemunculan Willy yang dikira Viliatrus dan semua penduduk Kota Besar Barat telah tewas. Dia lalu menjebak Willy di ruang bawah tanah Kantor Ture. Inilah pertarungan antara hidup dan mati pertama Willy.
Vin kalah dan sebelum menutup mata dia memberikan ‘hadiah’ untuk Willy, ditambah pesan, “Kumpulkan semua anak Gaist di Kuil Fahn. Maka segelnya akan terbuka.”
Bab XIV : Kudeta
Cherry bergabung dengan sekelompok tentara bawah tanah yang membenci sistem pemerintahan Taltarin sekarang. Ketua pergerakan ini, Hyul Amber (kembaran Hyul Ambro) menempatkan Cherry sebagai salah satu pimpinan. Sebagai pimpinan Cherry membawa pasukannya untuk menyusup ke kediaman Cli dan berencana membunuhnya.
Rencana ini gagal karena ada yang membocorkannya pada Cli langsung. Dalam kediaman Cli yang mewah, pasukan Cherry mati-matian mencari jalan keluar. Satu persatu tewas secara mengenaskan. Setelah salah seorang dari pasukannya menjadi umpan, Cherry berhasil masuk ke kamar Cli. Pertarungan mereka berlangsung singkat karena Cli sedang dalam masa Hibernasi dimana kekuatannya menghilang dalam 3 jam. Cherry pun membalaskan kematian Yoray-ion dan Janus.
Bab XV : Hutan Hujan
Diiringi lima puluh prajurit, Revin tiba di Kota Besar Selatan. Kota itu telah berubah menjadi mirip hutan rimba dan hari terus menerus hujan. Revin menghentikan hujan dengan mengirimkan kekuatan pasirnya ke awan hitam yang menggumpal. Sementara lima puluh prajurit membabat habis semua tanaman yang merambat di semua bangunan. Bingung karena tak menemukan satu makhluk hidup pun di sana, mereka memasuki pusat kota dan menemukan seorang gadis berambut perak yang tak sadarkan diri di sebuah altar di luar gedung pemerintahan.
Begitu sadar, gadis itu hanya bisa mengucapkan dua kata, “darah” dan “dosa”. Revin memutuskan membawanya ke Kota Besar Barat. Di kejauhan, Way, salah satu anggota Viliatrus terus memantau pergerakan mereka.
Bab XVI : Ikatan
Revin dan rombongan Vivian + Meisya sampai bersamaan di gerbang Kota Besar Barat. Menyongsong Meisya dan memeluknya, Revin menyadari Meisya telah kehilangan tangan kirinya.
Dengan bantuan Finnigan, Willy menghubungi Kota Besar Barat melalui proyeksi astral. Dia memberitahu langsung tentang amanat Vin pada Revin dan Meisya.
Andrew bertemu kembali dengan Gaq yang memaksanya (lagi-lagi) untuk mencuri Libertanian kota Luminos. Andrew menolak dan ketika Gaq bermaksud menyerangnya, kekuatan pemuda ini muncul. Sebuah sinar luarbiasa menyilaukan menyelimuti Luminos. Gaq yang terkesima dan akhirnya lengah berhasil dikalahkan Andrew. Anggota Viliatrus ini ditangkap dan dihukum mati di alun-alun kota.
Bab XVII : Sumpah
Di hadapan Hyul Ambro, Andrew diberi senjata pisau terbang yang sebelumnya merupakan harta Luminos. Hadiah itu tidaklah cuma-cuma. Dia harus membunuh dan menghancurkan seluruh pasukan Hyul Amber sebagai imbalannya. Dan pergilah Andrew menuju Paragian yang telah dikuasai para anti pemerintah.
Kota Besar Barat sendiri sedang dalam masalah besar. Gadis yang dibawa Revin rupanya pemicu bencana yang menimpa Kota Besar Selatan. Tanaman sulur mulai tumbuh dengan cepat, menelan setiap makhluk hidup sebagai sumber energi. Kekuatan gabungan Revin dan Meisya gagal mengatasi kekuatan si gadis. Kehabisan akal, Bartez menyerang si gadis dengan kekuatannya, menyebabkan ‘Sumpah’ yang dimiliki si gadis dilanggar. Tanaman menghilang tapi Kota Besar Barat tertutupi kubah raksasa yang membuat semua orang terkurung di dalamnya.
Rencana Way sukses, Revin dan Meisya takkan pernah bisa menuju Kuil Fahn.
Bab XVIII : Tiga Kekuatan
Mengetahui apa yang terjadi pada kedua temannya, Willy menghadap pemimpin Kota Besar Utara, Ray Del-castravo (Del-cavo) untuk meminta bantuan. Berdasarkan petunjuk Del-cavo ada suatu cara untuk menghapus ‘Sumpah’ yang terlepas yaitu memasang tiang Jallano di dekat kubah. Tiang Jallano adalah pusaka kota Paragian.
Ketiga anak dari Gaist bertemu di Paragian dalam situasi pertempuran penuh darah dan kematian. Pasukan anti pemerintah diganyang habis-habisan oleh pasukan Luminos. Kedua pemimpin, Cherry di satu pihak, dan Andrew di pihak lainnya berhadapan di tengah kota. Keduanya hanya memiliki satu tujuan, ‘Bunuh dia’. Di atas kertas kekuatan Cherry mengungguli Andrew, namun dengan pisau terbangnya Andrew tak mudah dikalahkan. Di saat terdesak kekuatan cahaya Andrew meluap, membutakan semua orang di sana. Cherry selamat, tapi Willy tidak, pemuda itu kehilangan penglihatannya selamanya.
Bab XIX : Riva, Pacatri dan Adelaide
Gadis pemilik ‘Sumpah’ sedikit demi sedikit mendapatkan ingatannya kembali. Dia mengenalkan namanya sebagai Riva. Dia juga memberitahu ada dua gadis lain bernama Pacatri dan Adelaide yang memiliki ‘Sumpah’ yang sama. jika salah satu sumpah terlepas maka dua sumpah lainnya akan terlepas juga, meski dengan efek yang berbeda.
Untuk menambah kekuatan tempur Revin dan Meisya, ketiga petinggi Kota Besar Barat yaitu Bartez, Vivian, dan Guan turun tangan langsung sebagai pelatih. Latihan yang berat dan tidak kenal ampun. Sosok Meisya yang tidak kenal menyerah meski hanya memiliki satu tangan membuat Revin terkesan, dan dia menciumnya di salah satu latihan mereka.
Di Paragian, Cherry merawat Willy yang terluka parah dengan penuh perhatian. Teringat akan orangtuanya Willy menangis tanpa suara, mengira tak ada orang lain di ruangan. Karenanya dia begitu terkejut ketika Cherry memeluknya dari belakang.
Bab XX : Empat Tekad
Hancurnya markas anti pemerintah di Paragian membuat Cherry ‘terlepas’ dari ‘hutangnya’. Bersama Willy dia membawa Tiang Jallano ke Kota Besar Barat. Menghancurkan kubah raksasa. Keempat anak dari Gaist akhirnya bertemu dalam hujan pecahan kubah yang berkilauan.
Andrew kembali ke Luminos hanya untuk mendapati kota itu telah hangus dilalap api. Keberadaan Hyul Ambro tidak diketahui, dan keempat anggota Viliatrus yang tersisa (Arc, Way, Cli (ternyata masih hidup) dan Mix) membantai semua penduduk kota sebagai pembalasan dendam atas kematian Gaq. Pertarungan tidak seimbang terjadi antara keempatnya melawan Andrew. Mix membakar separuh wajah Andrew dan bersiap membunuhnya. Untungnya Oldryk datang dan menyelamatkan Andrew.
Bab XXI : Sang Pengkhianat
Melaksanakan tugas dari Bartez, Oldryk menyeret Andrew ke Kota Besar Barat. Pemuda ini melawan dan ketakutan setengah mati akan dihukum mati di sana. Sesampainya di Kota Besar Barat mentalnya runtuh melihat Meisya yang kehilangan tangan kiri dan Willy yang buta, keduanya karena kesalahannya. Cherry dengan kalap memukuli Andrew dengan tangan kosong. Andrew tak menghindar maupun membalas. Sampai Revin menarik Cherry dan meneriakinya, “Kita membencinya, tapi kita memerlukan dia tetap hidup!”
Akhirnya Andrew dikurung di ruang bawah tanah Guan. Menunggu nasib selanjutnya.
Tanpa mereka ketahui Libertanian di tempat Del-grand rusak dengan sendirinya, membuat Kota Besar Barat berubah menjadi Ladang Jiwa. Kota diserang ribuan tengkorak hidup yang dibawa oleh keempat anggota Viliatrus dan kepanikan menyebar dengan cepat.
Pertarungan panjang antara keempat anak dari Gaist melawan Viliatrus pun mencapai puncaknya.
Bab XXII : Senandung Kematian
Revin vs Arc. Pertarungan mereka berlangsung brutal. Bertempat di dekat tempat tinggal Leana. Revin dengan niat membalaskan dendam cinta pertamanya sedangkan Arc bermaksud mengembalikan harga diri atas kekalahan sebelumnya.
Cherry vs Cli. Cherry murka sekali mengetahui Cli masih hidup. Cli memancing gadis ini ke hutan tempat Yoray-ion terbunuh. Area yang dikuasai dengan baik oleh Cli.
Meisya vs Way. Sihir utama Way ternyata adalah api. Elemen yang berlawanan dengan air milik Meisya. Hantaman kekuatan keduanya menambah kekacauan di seluruh kota.
Willy vs Mix. Dengan kondisinya yang buta semestinya Willy dengan mudah bisa dikalahkan. Namun ternyata ‘hadiah’ dari Vin dulu membuat Viliatrus manapun tak bisa melukainya secara ‘fisik’, dia harus dilukai secara ‘sihir’. Hal inilah yang membuat Willy mampu menyeimbangi serangan Mix.
Di akhir pertempuran, Cli dan Way tewas di tempat. Arc dengan terluka parah menolak untuk mati di hadapan Revin, dan pergi dengan nyawa yang tinggal di ujung. Terakhir, Mix meminta ampunan, dia dibiarkan hidup sebagai sumber informasi.
Bab XXIII : Karangan Bunga dalam Reruntuhan
Dua kali mengalami kehancuran total membuat Del-grand mengambil keputusan untuk meninggalkan Kota Besar Barat selamanya dan membuatnya menjadi Tanah Terbuang. Tawaran dari Kota Besar Utara untuk menampung mereka diterima langsung oleh pemimpin tersebut. Seluruh penduduk pun mulai perpindahan besar-besaran mereka. Meninggalkan kota yang telah mereka dan pendahulu mereka tinggali berabad-abad lamanya.
Bab XXIV : Rapat Para Pemimpin
Dengan jatuhnya Luminos, Kota Besar Selatan yang menjadi kota mati, dan Kota Besar Barat yang rusak total, maka diputuskan diadakan rapat besar di Kota Besar Utara. Memanggil semua Ray, dan para pemimpin Kota Besar yang tersisa untuk membicarakan kelangsungan Taltarin.
Dalam pertemuan ini diketahui ternyata pemimpin Kota Besar Timur (Del-bushi) masih seumuran dengan anak-anak Gaist. Dan Del-bushi menunjukkan ketertarikan ‘tidak wajar’ pada Cherry.
Pertemuan diadakan di balai kota yang terkunci rapat dan dilindungi sihir tingkat tinggi untuk menjamin keamanan pertemuan tersebut.
Meisya yang bertemu seorang pemuda mencurigakan mendapatkan fakta bahwa anggur yang dipakai dalam pertemuan untuk acara ‘bersulang’ telah diracuni. Dengan panik dia berlari ke balai kota dengan waktu yang terbatas. Saat itu kemampuan barunya muncul, dia tanpa sengaja ber-teleportasi ke dalam balai kota. Menyelamatkan seluruh pemimpin termasuk Ray yang paling dihormatinya, Guan.
Bab XXV : Kuil Fahn
Dalam pertemuan diputuskan kelima anak dari Gaist akan dikawal menuju kuil Fahn. Namun keputusan ini ditentang Revin dengan alasan tak ada yang tahu apa yang akan terjadi di sana dan mereka tak mau menambah korban lagi. Guan menyarankan suatu ide untuk mengirim mereka dengan teleportasi, mengingat kuil Fahn berada dalam kondisi mengkhawatirkan.
Delapan ahli teleportasi terbaik Taltarin ditugaskan untuk melakukan ini (termasuk Guan). Kelima anak Gaist pun diteleportasi langsung ke kuil Fahn. Kuil ini ternyata berada dalam kondisi lepasan ‘sumpah’ milik Adelaide. Efeknya semua orang yang masuk ke wilayah kuil akan menjadi berumur 10 tahun. Tubuh kelimanya langsung menyusut menjadi tubuh mereka di umur 10 tahun (ditambah semua kekuatan mereka menghilang). Seluruh pertapa Fahn telah meninggalkan kuil sehingga kuil itu kosong.
Begitu kelimanya memasuki aula utama kuil, segel yang dimaksud Vin dulu yang ternyata adalah Fischer, terbuka di hadapan mereka. Memunculkan sebuah tangga ke taman bunga yang indah. Di taman bunga itu mereka ditunggu seorang pemuda yang memperkenalkan dirinya sebagai Xrack.
Xrack menjelaskan alasan kenapa mereka jadi terlempar ke Taltarin. Dan hal-hal lain yang menggantung selama ini. Termasuk kenapa tubuhnya tak terpengaruh ‘Sumpah’ sebab dialah sang ‘Pencetus’. Di akhir semuanya dia mengeluarkan pedangnya dan berkata, “Di sini adalah kuburan kalian.”
Bab XXVI : Dia yang Kami Muliakan
Tanpa kekuatan dan ukuran tubuh yang kecil, kelima anak Gaist benar-benar bukan tandingan Xrack. Orang ini menjadikan mereka seperti mainan dan tanpa ampun menebaskan pedangnya ke segala arah.
Tiba-tiba di tengah taman muncul tangga baru dan Arndleih berlari menuruninya. Dia melawan Xrack dan menyuruh anak-anak Gaist menaiki tangga sampai ke ujungnya. Xrack tak membiarkannya, menciptakan belasan serigala yang mengejar kelima anak tadi.
Mati-matian kabur (dan melawan) serigala-serigala itu, kelimanya sampai di ujung tangga yang ternyata adalah sebuah lift dengan 4 lingkaran di dalamnya. Sadar bahwa hanya ada empat tempat di lift itu, Andrew mendorong teman-temannya untuk masuk ke dalam, lalu menutup pintu lift secara paksa. Sihir bekerja, mengirim Revin, Cherry, Willy dan Meisya ke dunia Votran. Sementara Andrew tertinggal di Taltarin, sendirian menghadapi serigala-serigala yang bersiap mencabik-cabiknya.
Ini adalah akhir dari naskah pertama The World – Taltarin. The World sendiri terdiri dari 4 naskah yaitu:
- The World – Taltarin
- The World – Votran
- The World – Jiljaron
- The World – Gaist
Terima kasih sudah membaca draftnya sampai akhir ^^ maaf kalau setelah membacanya malah jadi bingung. Please vote and comment for this story. XD
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top