Extra part ^-^


Romeo melangkah pelan menuju kamarnya, di tangannya sudah tersedia nampan dengan berbagai jenis makan.

Ahhh, dia harap Alicianya masih tertidur.

Alicia ? Yah gadis ah maksudnya wanita itu masih bersamanya sekarang. Masih di istana ini, masih hidup, sehat, dan menjadi pendamping hidupnya kini.

Romeo membuka pintu kamarnya pelan-pelan. Di sana, wanitanya tengah tertidur lelap. Hampir sama seperti dua bulan lalu, namun kali ini kulitnya lebih cerah dan hidup, tertidur kearah samping kiri menghindari cahaya yang menyusup melalui celah-celah gorden.

Dia kelelahan.
Bukan salah Alicia, kemarin mereka baru saja melangsungkan acara pernikah dan semalam, uhh itu tidak perlu di jelaskan.

Romeo menaruh nampan makanan di meja disamping tempat tidur.

Duduk di tepi ranjang memperhatikan wajah wanita yang sungguh sangat di cintainya itu.

Ingatannya berputar kembali ke kejadian dua bulan yang lalu, tepat di saat Alicia bangun dari tidur panjangnya.

Flash back.

"Rome-o," tubuh Romeo kaku. Suara itu, suara serak lembut itu. Suara yang sangat ia rindukan ….

Romeo mengangkat kepalanya, membuat matanya terpaku dengan mata coklat terang yang ia rindukan. Mata jernih yang entah sudah berapa lama tersembunyi di balik kelopak mata gadis itu.

Mata Romeo memanas, rasa panas yang berlahan berubah menjadi setetes hangat yang meluncur dari mata kanannya.

"Alicia," ujarnya serak. Tubuhnya kaku tak bergerak, terlalu kaget dengan apa yang tiba-tiba terjadi.

Sebuah tangan pucat dan dingin bergerak menghapus air mata itu. Secepat itu pula tangan Romeo bergerak menggenggam tangan Alicia.

Menahan tangan itu untuk terus berada di pipinya.

Tangan dingin yang entah mengapa tetap terasa nyaman. " Alicia…," suara Romeo kembali terdengar. Ia tidak percaya, demi Tuhan jangan katakan ini mimpi. Karena jika benar, mungkin ia akan membunuh dirinya sendiri.

" Tinggalkan kami," ujar Romeo dengan suara berat.

Seluruh penghuni kamar tersetak kaget, mereka juga terkejut. Tentu saja. Sebuah keajaiban setelah enam tahun perawatan Alicia tidak sedikitpun menunjukan kemajuan kini terbangun kembali.

Serentak seluruh penghuni kamar bergerak keluar.

Suasana kamar menghening,kedua orang itu hanya terdiam, saling memandang. Tenggelam dalam tatapan mereka.

" Terlalu lama Alicia …, aku hampir putus asa menunggumu," ujar Romeo berbisik.

" Maaf …,"

" Aku hampir gila merindukanmu,"

" Maaf …,"

" Jangan lakukan ini lagi," ujar Romeo serak. Berlahan ia mendekatkan wajahnya dengan wajah Alicia.

" Jika ini terjadi lagi mungkin …," ujar Romeo dengan suara serak.

" Aku takan mampu bertahan," ujarnya lirih.

" Aku mencintaimu Alicia,"

" Mencintaimu hingga aku merasa sesak, mencintaimu hingga rasanya aku ingin menahanmu di sini selamanya," ujar Romeo dengan nada yang tidak beraturan.

" Tidak perlu …," ujar Alicia pelan.

Alicia menggeleng pelan, bibirnya melengkung tipis " Tidak perlu menahanku Romeo, aku akan selalu bersamamu, hingga kau sendiri yang melepaskan aku."

Wajah Romeo mendekat, hingga jarak di antara mereka menghilang.

" Mencintaimu Romeo," suara Alicia berbisik. Hingga tubuhnya kembali melemas. Dan mata itu kembali tertutup.

Romeo tersentak panik.

" Healer !! Healer !!"

Seketika pintu kamarnya terbuka lebar. Para Healer mendekati Alicia. Memeriksa tubuh gadis yang kembali tidak sadarkan diri itu.

" Tidak apa-apa Tuan Romeo, nona Alicia hanya kelelahan," jelas salah satu Healer itu.

Romeo bernafas lega, Ya Tuhan terimakasih.

" Kami mohon undur diri." Para Healerpun terbang keluar dari kamar itu.

End Flash back.

Romeo menghela nafas mengingat kejadian dua bulan lalu. Seharusnya ia tidak perlu kembali mengingat kejadian itu. Kejadian itu sungguh melukainya. Hampir kehilangan seseorang yang sangat ia cintai.

Romeo memandang Alicia dengan tatapan cintanya.

perlahan tubuh gadis itu bergerak, hingga kedua kelopak mata itu mengerjap.

" Selamat pagi," sapa Romeo dengan senyum cerahnya.

" Romeo ? Ah selamat pagi," ujar Alicia. Tubuhnya terasa pegal. Ah, karena semalam sepertinya. Wajah wanita itu memerah mengingat kejadian semalam.

Ah, Alicia sungguh apa yang kau pikirkan ?!

" Apa yang kau pikirkan hem ?" tanya Romeo.

" Tidak ada," sahut Alicia cepat. Ah, dia benar-benar malu.

Alicia bergerak mencoba bangkit, cukup sulit.

" Perlu bantuan ?" tanya Romeo dengan senyum jahil.

" Tidak perlu," sahut Alicia melotot.

" Hey tenanglah aku tidak akan melakukan apapun, kecuali …," mata sialan itu melirik Alicia nakal.

" Kecuali apa hah ?!!" bentak Alicia dengan muka merah padam.

" Hahahahah, bercanda sayang," ujar Romeo dengan tawa lepas.

Sayang ? Ya Tuhan kini wajah gadis itu semakin memerah.

Alicia duduk menyandar pada pinggiran tempat tidur. Mengumpulkan selimut untuk menutupi tubuhnya yang errr …, kalian tahu lah.

" merasa lapar ? Aku membawakan sarapan," tawar Romeo.

"Ti …,"

KRRUUUYUUUKK KRUUUYYUUKK.

" Ti ?" senyum jahil kembali muncul di wajah Romeo.

" Ti …, ti …, tidak mungkin aku menolak," jawab Alicia asal.

" Ohh baiklah, kalau begitu kau juga tidak akan menolak bukan bila aku menyuapimu ?" tanya Romeo dengan sebelah Alis ia naikan.

" Bu-bukan itu maksudku," ujar Alicia cepat.

" Lalu ?"

" Ahh sudahlah, aku takan menang melawanmu Romeo," jawab Alicia Frustasi.

" Istri pintar." warnah merah padam kembali muncul di pipi Alicia.

" Sekarang buka mulutmu, Aaaaa," malu-malu Alicia membuka mulutnya. Menerima sendok berisi makanan yang mengarah kerah mulutnya.

       _______________

" Aku Romeo Aquasya Alberca dengan ini menobatkan Alicia Alberca sebagai Ratuku dan Ratu kerajaan Immortal yang baru," ujar Romeo di panggung penyerahan tahta. Fairy-Fairy kecil dengan cahaya berkilau terbang membawa sebuah bantal putih yang di atasnya terdapat sebuah mahkota emas.

Romeo mengangkat mahkota itu, mengangkatnya cukup tinggi.

Kemudian memasangnya di kepala Alicia yang bersimpuh di depannya.

Gema tepuk tangan mahluk Immortal terdengar meriah.

Ratu baru mereka telah hadir.

Romeo mengulurkan tangannya, membuat tangan Alicia bergerak meraih tangan itu. Membantu Alicia berdiri.

Alicia dan Romeo berdiri sejajar, menatap jutaan mahluk Immortal yang membungkuk hormat pada Raja dan Ratu mereka yang baru.

Romeo mengandeng tangan Alicia menuju kursi singgasana. Duduk di sana dengan nyaman. Berlahan cahaya berkelap-kelip jatuh di atas mereka. Seolah menyambut dengan suka cita kedatangan mereka.

Kedatangan Raja dan Ratu dunia Immortal.

             ~End~

Well kalian jangan kecewa dulu, masih ada epilog, hmm …, mungkin.

Gantung banget ya endnya kemarin ? Hahahhaha sorry. V

Epilog mungkin up kalo mood juga bagus. Makanya mampir ke teen Fict Zizi huhahahha maksa ini ceritanya. Ok see ya !!

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top