4. Somebody, One and Only.

Ciuman di mobil pria itu nyatanya tidak berhenti begitu saja. Meski Haura mengira Achilles benar-benar akan membawanya pulang, nyatanya pria itu malah mengendarai mobil hingga menemukan salah satu hotel terbaik dan menyewa satu kamar yang terbilang tidak biasa-biasa saja.

"Kenapa kita di sini?" tanya Haura.

Achilles tidak menjawab pertanyaan itu. Yang diberikan oleh pria itu adalah gerakan cepat memeluk pinggang Haura dan memegang wajah perempuan itu dengan posesif.

"Burhan hanya berniat mempermainkan kamu," ucap Achilles.

Haura hampir tertawa jika saja dia tidak sedekat ini dengan Achilles. Napas pria itu terasa embusannya di depan wajah Haura. Terlalu dekat hingga rasanya Haura tidak bisa menghirup oksigen sebab ruang pandangnya diisi oleh Achilles.

"Lalu, apa yang sedang Anda lakukan ini? Ah, bukan hanya kali ini. Ada kejadian yang sudah membuat saya menyadari hanya menjadi bahan permainan saja."

Haura tahu tidak seharusnya dia membahas mengenai masa lalu yang pernah terjadi diantara mereka. Mengungkit hal tersebut hanya akan membawa masalah dan membuat Haura semakin sakit. Untuk apa membuka kesakitan perempuan itu di depan Achilles? Pria itu tidak akan peduli. Yang dipedulikan oleh Achilles adalah bagaimana caranya bisa membujuk Haura untuk memberikan tubuhnya. Salahmu juga yang mudah kasih hatimu!

Ketika Achilles memejamkan mata, memberikan remasan di pinggul perempuan itu, Haura tahu mereka sedang saling menekan ingatan yang sedang mampir. Sudah bertahun-tahun, Achilles bahkan sudah menikah dan membangun keluarganya sendiri. Harusnya Haura tidak terpancing memperkuat ingatan.

"Kita nggak sedang membahas masa lalu," ucap Achilles.

"Nggak sedang membahas masa lalu ... kalau begitu biarkan saya menikmati apa yang saya butuhkan. Harusnya Anda tetap menutup mata saja, Pak Achilles. Dengan menutup mata, saya bisa bermain-main dengan pria lain. Yang masih lajang dan nggak akan memperkeruh kehidupan saya."

Achilles tidak mengalah sama sekali. Dia memberikan kekuatan yang sangat dominan supaya Haura tidak pergi dari pelukannya. Hidung bangir pria itu bahkan kini mengusap pipi Haura setiap kali dia bicara. Bagaimana Haura bisa bicara dengan benar jika begini? Apalagi sesuatu yang mengeras di bawah sana membuktikan bahwa Achilles menunjukkan kegagahannya pada Haura. Tidak berusaha ditutupi sama sekali.

"Saya tahu kamu marah. Kamu menuangkan kekecewaan kamu. Tapi banyak hal yang nggak sepenuhnya kamu ketahui mengenai keputusan saya sejak malam itu."

"Dan saya nggak mau tahu lagi—"

Tubuh Haura diangkat dengan begitu mudahnya hingga telentang di atas ranjang. Tidak seperti mereka melakukannya pertama kali. Dimana Achilles memberikan kelembutan sana sini untuk memastikan Haura tidak terkejut, kali ini pria itu menunjukkan dominasi yang agresif.

Kedua tangan Haura dikunci, pergelangan tangan perempuan itu digenggam erat menggunakan tangan kiri Achilles. Tidak membutuhkan waktu yang lama bagi pria itu untuk melumat bibir Haura yang belum menyerah.

"Wake up, Jay. You're a husband of somebody," bisik Haura berusaha membuat pria itu mundur.

Pria seringkali terluka egonya ketika dibahas mengenai keluarganya di satu tempat. Achilles juga sudah pasti begitu, tersinggung jika dibahas mengenai statusnya. Terlepas dari betapa kacaunya pernikahan itu, Haura yakin Achilles menikahi Roseanne Tabitha bukan tanpa alasan perasaan yang kuat. Empat tahun menjalani pernikahan pasti ada alasan cinta mendalam hingga mereka mampu menghadapi permasalahan rumah tangga. Bahkan menghadapi fakta hancurnya Roseanne Tabitha yang tak bisa memberikan keturunan. Menghadapi perasaan tak nyaman karena tidak memiliki tempat untuk didengar. Haura jelas tidak mau mengacaukan empat tahun pernikahan itu.

Ketika tatapan mereka kembali menyatu, Haura mengangguk. Ada keraguan di sana dan Haura merasa berhasil mempengaruhi Achilles untuk berhenti.

"Iya, Jay. Kamu bukan lagi pria lajang yang aku berikan kesempatan untuk tidur bersama. Aku harus mencari perhatian pria lain. Aku harus bersama pria lain. Aku harus menghapus jejak kamu dari tubuhku—"

"Siapa yang mengatakan kamu bisa melakukannya?" sela Achilles.

Haura terkejut dengan apa yang dikatakan pria di atasnya ini. Pancaran putus asa sekaligus kemarahan menjadi satu. Tiba-tiba saja Haura menelan ludahnya. Dia tidak berani memberikan tatapan lebih lama, dia membuang muka dan menemukan dagunya ditekan untuk tetap kepada Achilles.

"I'm somebody that takes your first. One and only." Achilles berkata.

Haura tidak mampu membuka matanya ketika ciuman itu menghalanginya untuk melihat ke arah lain. Dalam dekapan pria itu, Haura kalah. Dalam ambisi Achilles, seluruhnya yang ada dalam diri Haura mengacau. Achilles mengambil ruang yang tidak sedikit. Menjadi yang pertama, dan pria itu secara langsung mengemukakan pernyataan bahwa dia akan menjadi satu-satunya yang pertama untuk Haura. The worst thing could happen to my life. But, first of all ... I'm a mess. 

{Yipiiii! Silakan untuk datang di chapter 4 full version di karyakarsa. Kalo baca full version mohon kebijaksanaannya, ya. Sebab memang lebih banyak bermuatan dewasanya. Ini kisah yang complicated dan besar kemungkinan bikin emosi. Jangan lupa tinggalkan jejak kalian kalo baca full version, ya. Aku suka bacain komen kalian yang berasal dari dalam hati. Happy reading dan jangan lupa follow Instagram freelancerauthor. Anyway, aku masih ada satu buku cetak Kata Cinta Yang Sia-Sia, ya. Yang belum tahu silakan cek ke bab preview di Wattpad. Yang nggak suka versi cetak bisa langsung beli di Karyakarsa satuan atau paketnya. Yang mau cetaknya hubungi aku via Instagram, ya. Bukunya hard cover dan harganya 105.000.}

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top