Chapter 5 : Awal dari segala bencana

Di Pameran Senjata Tombak....
Kini Stev , Pii , dan Kim berada di sana sambil melihat beberapa senjata tombak.
"Kita mau kemana lagi? Apa kita mau melihat berbagai macam tombak?" Tanya Kim.

"Hm... entahlah." Kata Pii.
"Hey , aku sudah lapar nih. Makan yuk!" Keluh Stev sambil memegang perutnya.
Pii dan Kim menatap Stev sweatdrop.

"A , apa? Jangan menatapku dengan tatapan seperti itu dong!!" Kata Stev sambil mengalihkan pandangan nya ke samping.
"Wah , dia salah tingkah." Gumam Pii.

"Tak kusangka , Rokiyu Stev bisa salting ya." Ejek Kim sambil mendorong Stev.
"Hey , sudahlah!" Pinta Stev yang tetap tidak mau menatap kedua temannya itu.

Setelah itu , Pii dan Kim tertawa melihat tingkah laku Stev yang menurut mereka lucu.

"Hehehe.. sudahlah. Aku juga lapar. Tapi sebelum itu , kita harus mencari Yuui dan Kii dulu." Kata Pii.
"Ya. Aku juga lapar. Cepat! Aku jadi tidak sabar!" Seru Kim yang berjalan duluan dan disusul Pii. Mereka meninggalkan Stev yang bengong sendiri.

"Huhh... Aku yang lapar , kenapa mereka yang semangat? Hah , ya sudahlah." Kata Stev sambil menyusul kedua teman nya. Ketika mau berjalan menyusul teman nya , Stev langsung dibekap seseorang dari belakang dan membawanya ke celah - celah sempit.

Stev yang diperlakukan seperti itu , langsung memberontak. Melihat Stev yang memberontak , seseorang yang membekap Stev langsung memukul tengkuk Stev dan pingsan.

Orang tersebut langsung pergi meninggalkan Stev yang tergeletak disana dan tak lupa untuk menyembunyikan nya.

Pii dan Kim langsung menoleh ke belakang melihat Stev yang tidak menyusul mereka.
"Oi Stev!! Ayo cepat!! Katanya lapar?" Seru Kim.

Stev yang sedang berdiri sambil terdiam langsung mengejar mereka.
"Iya iya. Maaf. Tadi aku sempat melamun. Hehehe..." Stev cengengesan.
Setelah itu , mereka pun pergi mencari Yuui dan Kii.

Beberapa menit kemudian , mereka akhirnya menemukan Yuui dan Kii yang sedang melihat berbagai macam tombak. Mereka pun segera menghampiri kedua temannya itu.

"Yuui! Kii!" Panggil Pii. Merasa dipanggil , Yuui dan Kii menoleh ke belakang. "Oh , kalian. Ada apa?" Tanya Yuui.

"Tidak ada. Apa sudah selesai melihat - lihat nya?" Tanya Pii.
"Eh? Ya , sudah kok." Jawab Yuui.
"Ayo makan. Ini sudah semakin siang lho." Kata Pii.

Yuui kemudian menatap langit.
"Benar juga ya , ayo! Lagipun , aku juga lapar." Kata Yuui.
"Baguslah." Kata Pii.
"Ayo!" Kata Pii sambil berjalan duluan.

Pii , Kim dan Stev berjalan terlebih dahulu. Ketika hendak menyusul , Yuui langsung berhenti.
"Ada apa , Yuui?" Tanya Kii yang kebingungan.

"Ti , tidak ada kok. Aku hanya... Hanya..." Yuui menggantungkan kalimat nya.
"Hanya apa , Yuui?" Tanya Kii yang semakin kebingungan.

Tiba - tiba saja , Yuui terkejut sambil menoleh ke kanan dan kekiri. Raut wajah nya terlihat cemas dan panik.
"Ada apa , Yuui?!" Tanya Kii sekali lagi yang kelihatan cemas juga.
Tentu saja ia merasa cemas ketika melihat teman nya yang mendadak seperti orang yang mendapat mimpi buruk. Oke lupakan itu.

Raut wajahnya yang tadi nya cemas langsung tenang.
"Yuui?" Panggil Kii sambil memegang tangan Yuui. Yuui menoleh.
"Ada apa , Kii?" Tanya Yuui.

"Seharusnya aku yang bertanya begitu. Kau ini ada apa? Kenapa kau tiba - tiba cemas?" Tanya Kii.

"Eh? Aku? Cemas? Kapan?" Tanya Yuui yang kebingungan.
Kii semakin kebingungan dengan tingkah teman nya yang satu ini. Ia hanya bisa menghela nafas.
"Heh!!?" Seru Yuui sambil menunjuk sesuatu.

"Hah , ada apa lagi , Yuui? Jangan berteriak dong." Kata Kii menghela nafas.
"Mereka sudah meninggalkan kita. Ayo cepat! Aku sudah lapar dari tadi!" Seru Yuui.

"Ayo , Kii." Yuui berjalan terlebih dahulu dan kemudian Kii menyusul nya. Mereka pun langsung pergi ke salah satu toko makanan. Mereka kemudian duduk yang kebetulan ada 5 kursi dan satu meja bundar.
Setelah itu , seorang pelayan datang menghampiri mereka.

"Mau pesan apa?" Tanya pelayan tersebut.
"Um.. Aku pesan jus pela dan sina renggo. Kalau kalian?" Kata Kii.
"Aku pesan jus matto saja." Kata Yuui.
"Aku pesan ime renggo dan jus kavoad." Kata Pii.
"Aku pesan sina renggo dan jus matto." Kata Stev.
"Aku pesan jus nomel dan ime renggo." Kata Kim sambil melihat daftar menu makanan dan minuman.

"Baiklah. Tunggu sebentar." Kata pelayan tersebut kemudian pergi. Mereka hanya berbincang - bincang tentang kekaguman mereka dengan Pameran Senjata ini.

"Kapan - kapan kesini lagi , yuk! Aku jadi tidak bosan kalau kesini." Kata Pii.
"Ya , boleh saja. Kalau gak ada urusan. Hehehe..." Kata Kii cengengesan.
"Hah? Urusan apa? Jangan - jangan urusan dengan pacarmu ya? Ayo ngaku.." Kata Pii Sambil menyiku perut Kii.

"Eh? Mana ada." Kata Kii sambil mengalihkan pandangan nya.
"Benarkah?" Tanya Pii yang semakin membuat Kii salah tingkah.

"Be , benar kok. Sudahlah Pii." Kata Kii.
"Haha.. Iya iya." Kata Pii.
Mereka terus berbincang - bincang yang sepertinya tidak penting. Lain hal nya dengan Yuui yang hanya duduk diam sambil memerhatikan teman - temannya. Sekali - kali mata nya yang berwarna biru tua berubah menjadi jingga kemudian berubah ke biru tua lagi.

'Ada apa ini? Kenapa perasaan ku tidak enak? Apakah ada musuh disini? Haha.. Tidak mungkin. Kalau pun ada , pasti Kii sudah menyadarinya dari tadi. Jadi , ini perasaan negatif apa? Perasaan ini terasa pahit dan pekat seperti.. iblis?' Batin Yuui.

Yuui kemudian menyalakan alat sensor miliknya yang sudah tertanam di dalam tubuhnya sejak lahir dan ketika dinyalakan , ditandai dengan perubahan warna mata nya yang menjadi jingga.

'Jika Kii tidak merasakannya , kenapa hanya aku? Apakah itu 'mereka' ? Haha... Tidak mungkin. 'Mereka' tidak mungkin menyerang di tempat yang ramai begini. Jadi , siapa?' Yuui semakin bingung.

Ia mulai melihat sekeliling nya dengan mata jingga nya. Kemudian , tatapan nya berhenti di Stev yang sedang berbincang dengan Kim. Mata jingga nya perlahan - lahan menjadi merah yang menandakan bahwa ada musuh.

'Apakah dia? Tidak mungkin? Ini tidak mungkin? Tapi siapa? Siapa yang telah melakukan ini?' Yuui langsung mematikan alat sensor nya ketika pesanan yang mereka pesan sudah datang.

Mereka memakan makanan mereka dengan lahap sedangkan Yuui hanya diam sambil menikmati minuman jus matto nya. Sesekali ia menyalakan kembali alat sensor nya dan melihat ke arah Stev.

(Ais : "Eeakk!! Ngapain tuh pandang - pandang Stev? Suka ya?"
Yuui : " Eh? Ganggu aja lu. Ini bukan masalah lu tau. Udah diem aja sono. Ini sedang fokus trulala (gaya masha and the bear). "
Ais : " Iya iya. Nggak perlu marah juga kali. Kesal gue dengan lu. Ya sudahlah. Untung gue sabar , kalau kagak udah gue ceburin lu dalam kolam ikan sono."
Yuui : "Haha... kolam ikan? Itu mah gak pa pa."
Ais : " Beneran ni? Sini lu gue tolongin ceburin lu dalam kolam ikan sono. (kejar Yuui) "
Yuui : "uwaaa!! Toloongg!! (Lari menghindar dari Ais) "
Kii : " err.. Baiklah , karena Ais sama Yuui nya lagi main kejar - kejaran , kita back to the story aja ya. Lupakan yang diatas." )

Back to the story.....
Yuui hanya menghela nafas dan melanjutkan meminum minuman nya yang tertunda tadi.
Tak lama kemudian ,mereka akhirnya memutuskan untuk pulang karena hari sudah semakin sore.

Selama di perjalanan , suasana menjadi hening. Tidak ada yang mau memulai topik pembicaraan. Dan tiba - tiba , Yuui berhenti berjalan dengan kepala menunduk.
Teman - temannya langsung berhenti juga ngelihat Yuui yang seperti nya dilanda kebingungan.

"Yuui?" Panggil Kii.
"Hentikan semua permainan mu ini , Stev." Kata Yuui.
Semuanya terkejut apa yang diucapkan oleh Yuui , terutama Stev.
"Pe , permainan? A, apa yang kau maksud , Yuui?" Tanya Stev dengan gugup.
Yuui kemudian mengangkat kepalanya.
"Sudahlah. Jangan bersandiwara lagi. Aku sudah tahu kau bukanlah Stev kami." Kata Yuui.

"Apa maksudmu , Yuui?" Tanya Pii kebingungan.
"Sepertinya , 'mereka' berhasil menangkap Stev kita dan salah satu dari 'mereka' menyamar menjadi Stev kita. Sungguh sebuah akal yang sangat licik." Kata Yuui sambil mengepalkan tangannya.

"Menyamar?" Bingung Kim.
Yuui mengangguk. "Sudahlah. Hentikan semua permainan mu ini , Karios!" Seru Yuui.
Tak jauh dari tempat Yuui berdiri , Nampak Stev yang menyeringai dan disekeliling nya keluar kabut hitam dan kemudian menyelimuti nya.

Dalam seketika , ia langsung berubah wujud menjadi Karios , anggota Tim The Warrior Black Evil.
Dan pada saat itu juga , Kii , Pii dan Kim juga diselimuti oleh kabut hitam dan langsung berubah wujud. Mereka ialah Ikaros , Galleon dan Gunnera.

Melihat teman - temannya yang selama ini di pameran menemaninya ternyata adalah musuh nya sendiri langsung bersiaga untuk bertarung.

Raut wajahnya terlihat terkejut sekaligus cemas. 'Tidak mungkin. Kenapa tadi aku tidak merasakannya? Hanya Stev yang bisa kurasakan hawa negatif nya? Tidak mungkin?' Yuui semakin tidak percaya.

'Tunggu , tapi dimana Goblin? Kenapa hanya ada mereka berempat?' Yuui menoleh ke kanan dan kekiri.
"Kerja bagus , kalian semua." Kata seseorang dibelakang Karios , Ikaros , Galleon dan Gunnera.

Merasa kenal dengan suara itu , Yuui langsung mencabut pedang perak nya dari sarungnya.
Sosok itu menampakkan dirinya dengan seringai yang terpampang jelas di wajahnya.

"Oh , lama tidak bertemu denganmu , Liyaru Yuui." Kata sosok itu dengan nada sinis.
Yuui berusaha tenang dan menghela nafas.
"Ya , lama tidak bertemu dengan mu juga , Kano Goblin." Jawab Yuui yang tidak kalah sinis nya.

"Ada apa dengan mu? Kau kelihatannya sedang cemas? Ada apa? Apakah teman - temanku ini ada berbuat salah dengan mu?" Tanya Goblin dengan nada yang tidak mengenakkan.

"Cih.. Jangan pura - pura tidak tahu , Goblin. Dimana teman - teman ku? Dimana kau menyembunyikan mereka?" Tanya Yuui dengan nada tinggi.
"Wow wow wow.. sabar Yuui. Teman - teman mu aman. Mungkin sedikit aman. Saat ini mereka hanya berada di jeruji besi kerajaan. Jangan khawatir , sebentar lagi kau juga akan menyusul mereka." Kata Goblin dengan enteng.

"A , apa?! Kau , kau memenjarakan mereka? Apa kau masih belum puas dengan kemenanganmu waktu itu? Apa kau masih belum puas mengalahkan kami? Hahh?!!" Kata Yuui yang semakin memanas.

"Hoho... tentu saja. Kau mengatakan itu seolah - olah kau belum tahu jiwa iblis kami ya? Ya ampun? Apa aku harus menjelaskan nya dari A sampai Z begitu? Kau ini , makanya kalau guru jelaskan didengarkan. Sudahlah. Tujuan kami kesini sebenarnya hanya menjalankan perintah dari Ardency." Kata Goblin.

"Ardency? Apa yang dia perintahkan?" Tanya Yuui.
"Sabar dulu , Liyaru. Kau sepertinya sangat membencinya sampai kau tidak mau memanggilnya dengan sebutan 'kakak' . Padahal dulu kau sangat akrab dengan nya , seperti hubungan kakak dan adik. Sekarang , kalian bermusuhan. Ya ampun. Ya sudahlah." Kata Goblin yang memijit keningnya yang sepertinya itu sandiwara.

Setelah itu , seringai khas orang psikopat terpampang kembali di wajahnya.
"Ardency menginginkan mu untuk datang ke istana. Dia mau kau menyerahkan dirimu dan berikan kekuatan mu padanya. Oh , satu lagi. Ia juga menginginkan 'sesuatu' yang ada didalam tubuhmu itu." Kata Goblin.
Yuui terkejut mendengar nya.

Yuui semakin mempererat pegangannya pada pedang nya.
"Tidak akan. Apa kau pikir aku akan menyerahkan nya semudah itu? Huh , jangan mimpi. Lebih baik kau bangun dan membersihkan senjata mu dulu untuk berperang nanti." Kata Yuui dengan nada meremehkan.

"Baiklah jika kau memaksa. Hey kalian! Kalian pasti tahu apa yang harus kalian lakukan. Cepat tangkap dia dan bawa dia ke istana." Kata Goblin dengan nada dingin bak es batu.

"Dengan senang hati , Goblin. Lebih baik kau diam - diam saja. Biar kami yang menyelesaikannya. " kata Karios sambil mencabut pedang nya dari sarungnya. Begitu juga yang lain , mempersiapkan senjata mereka masing - masing.

Yuui perlahan - lahan mundur ketika keempat musuhnya berjalan mendekati nya.
' Apa yang harus aku lakukan?' Yuui menoleh ke kanan dan kekiri mencari jalan keluar untuk melarikan diri dan menyelamatkan teman - temannya.kemudian sebuah ide muncul di kepalanya.

'Baiklah , mungkin ini sedikit sulit , tapi aku harus melakukannya. ' Kata Yuui sambil mengambil sesuatu dari dalam saku bajunya.

Kini , Karios dan teman - temannya sudah mengepung Yuui dari segala sisi sambil menghunuskan senjata mereka.
Goblin hanya menyeringai seraya mengucapkan , "Ini baru permulaan dari segala bencana yang akan menimpa mu , Liyaru Yuui."

TBC

Hello semuanya!! Fiuuhh... akhirnya... bagian lima udah selesai. Aku harap readers menikmati cerita nya , ya!!

Yuui : "siapa juga yang mau menikmati cerita mu ini , Ais."

Ais : " Eh ni anak kagak pernah nyerah ya? Cerewet mulu. Mending lu siap - siap dulu untuk chapter berikutnya. Shush shush.."

Yuui : " Eh , ngusir lu ya? Ku ceburin lu ke kolam ikan piranha ni. Mau?"

Ais : " coba aja kalo bisa."

Yuui : "sini lu. Biar masalah cepat selesai. (Kejar Ais)"

Ais : "uwaaaa!! Tolong!! Ini bukannya menyelesaikan masalah. Tapi memperbesar masalah ,tau.( lari dari Yuui) "

Yuui : " tenang saja. Ikan piranha nya baik kok. Sini lu. (Kejar Ais) "

Pii : "mereka ini. Ya sudahlah. Karena Ais sama Yuui nya lagi jogging gaje , biar aku yang menutup nya. Jangan lupa beri bintang nya ya. "

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top