Chapter 9

Begitu sampai di rumah sakit, Mitsuki dan Riku langsung di bawa ke UGD. Sisa member, Tsumugi, Erin, dan Nyanko sensei mengikuti para suster yang membawa mereka berdua. Dibelakang mereka ada seorang dokter yang terburu buru mau masuk ke UGD sambil menguncir rambutnya karena terlalu panjang.


(Terima kasih yang sudah mencarikan gambar oc ku wkwk/ run)

Dia sedang mengatur napas yang tersengal sengal karena habis berlari di depan UGD. Tentu saja I5+Tsumugi+Erin dan Nyanko sensei melihatnya. Setelah dirasa napasnya sudah normal, ia masuk ke UGD, tapi dihentikan oleh suara seseorang

"Kau bukannya atasannya Riku?" Ucap seseorang. Semua orang yang ada disitu menoleh. Ternyata suara itu adalah Erin

"Loh, kau bukannya penjaganya Riku?" Tanyanya. Saat Erin ingin bicara lagi, tiba tiba ruang UGD terbuka menampilkan seorang perawat

"Mizunashi sensei, cepatlah. Pasien butuh pertolongan" ucap suster itu

"Okay" ucap dokter itu, yang bernama Mizunashi "Nanti kita akan bicara lagi" dokter itupun masuk ke ruang UGD

Suasana sangat hening di depan ruang UGD. Mereka semua duduk sambil harap harap cemas atas kondisi kedua member. Iori sejak tadi hanya mondar mandir gelisah. Salah satu dari mereka berdiri untuk menenangkan Iori

"Iori-kun tenang lah, lebih baik kamu duduk dulu" ucap Sougo sambil berusaha menenangkan Iori

"Aku tidak bisa tenang, Osaka-san. Kakak dan Partner ku sedang kritis" ucap Iori frustasi

"Jangan khawatir, kalau dokter itu yang menangani mereka, mereka pasti akan baik baik saja" ucap Nyanko sensei yang berada di pangkuan Tsumugi

"Kau mengenal dokter tadi?" Tanya Yamato "Tadi Erin juga bilang, kalau dia atasannya Riku. Maksudnya apa?"

"Dia dokter yang biasa menangani luka akibat sihir. Sihir penyembuhnya sangat kuat." Nyanko sensei melirik Erin yang berada di sampingnya.

"Aku tidak bisa menjelaskannya. Karena Riku melarangku" ucap Erin. Mereka menatap Erin minta penjelasan, tapi dihiraukan Erin.

Setelah dua jam menunggu, akhirnya dokter tadi keluar dari UGD. Mereka pun langsung berdiri menghampir dokter itu.

"Bagaimana keadaan member kami?" Tanya Yamato mewakili yang lain

"Luka bakar mereka sudah kusembuhkan tanpa bekas. Tulang belakangnya yang retak karena benturan keras juga sudah ku sembuhkan. Tapi ya, mereka masih akan merasakan sakit." Jelas dokter itu.

Tiba tiba Nyanko sensei yang berada di gendongan Tsumugi melompat kearah atas kepala dokter itu.

"Cho- sensei" gerutu dokter itu

"Tugasku sudah selesai. Hadiahnya jangan lupa, Mizuru" ucap Nyanko sensei. Dokter itu -Mizuru menggendong nyanko sensei

"Hai hai. Nanatsujiya manjuu kan? Nanti kubelikan. Arigatou sensei" ucap Mizuru "Mereka akan dipindahkan ke ruang perawatan. Dijadikan satu kamar tidak masalah kan?" Tanya Mizuru

"Ah iya tidak masalah" ucap Tsumugi

"Oh iya. Kalian pasti kelelahan. Kalau berkenan, lebih baik kalian menginap di rumahku saja. Sekalian beristirahat" tawar Mizuru

"Eh? Kami tidak ingin merepotkan" tolak Tsumugi halus

"Tidak apa apa kok. Rumahku cukup untuk menampung kalian" ucap Mizuru sambil tersenyum

"Kalau begitu kami terima tawaranmu. Maaf merepotkan" ucap Tsumugi sambil membungkukan badan, diikuti member yang lain. Mizuru tersenyum sebagai balasan.

"Kalau begitu saya permisi ke ruanganku dulu untuk siap siap. Kalian tunggu disini saja" ucap Mizuru. Mereka mengangguk.

Dari UGD ke ruang dokter tidak begitu jauh, tak lama kemudian, Mizuru sampai. Meletakkan jas dokternya di sanderan bangku yang ada disitu, dan mendudukan diri ke bangku tersebut. Merilekskan diri dan menghela napas

"Kelihatannya lelah sekali" ucap Nyanko sensei yang berada di meja di ruangan tersebut. Menatap Mizuru lekat

"Mengeluarkan sihir selama dua jam nonstop itu melelahkan, sensei. Apalagi luka mereka cukup parah. Aku juga harus meredakan asmanya Ricchan" Ucap Mizuru yang tidak merubah posisinya.

"Sihirmu kan banyak" ucap Nyanko sensei

"Aku juga punya batasan, sensei" ucap Mizuru sambil menghela napas

"Untunglah kau tidak pingsan"

Mizuru terkekeh "Ya, aku cukup bersyukur" hening sejenak. Mizuru akhirnya menegakkan tubuhnya, menatap Nyanko sensei lekat "Sebenarnya apa yang terjadi, sensei?"

"Yah, mereka menghancurkan barier rumah itu, dan terjadi ledakan besar" ucap sensei sambil menjilat kakinya

"Lalu, Mitsuki san?"

"Ulah burung itu"

"Rei? Dia jadikan manusia sebagai setengah yokai?" Ucap Mizuru sedikit keras. Nyanko sensei mengangguk

"Apa yang dia pikirkan?" Gumam Mizuru

"Yang penting dia tidak memaksa si jingga sih" ucap Nyanko sensei

Mizuru kembali menghela napas "Terus, dia gimana? Dia sudah melibatkan IDOLiSH7 dalam bahaya. Dasar si sutradara itu" gerutu Mizuru

"Dia pasti tidak akan mati semudah itu sih"

"Liat aja, aku akan menyeret dia untuk berlutut dihadapan mereka" ucap Mizuru kesal.

Mizuru bersiap untuk pulang karena tidak ingin membuat member ainana dan Tsumugi kemudian. Ia dan Nyanko sensei pun keluar dari ruang itu, kebetulan ada seorang suster yang lewat. Suster itu menyapa Mizuru

"Konbanwa, Mizunashi sensei. Mau pulang ya?" Tanya suster itu ramah

"Ah, iya, Miyu san. Aku duluan ya" ucap Mizuru sambil tersenyum dan membungkuk sedikit

"Hati hati dijalan, Sensei" ucap suster itu, Miyu

Mizuru kembali ke ruang UGD untuk menghampiri ainana.

"Maaf menunggu lama. Sebaiknya kita bergegas" mereka semua mengangguk.

Mereka semua menuju tempat parkir. Tapi mereka baru keingat sesuatu.

"Oh iya, Manager. Mobil kita kan masih di rumah itu" ucap Tamaki

"Oh iya. Aku lupa" ucap Tsumugi panik

"Jangan khawatir" Mizuru tiba tiba menghilang. Dan tiba tiba muncul kembali bersama mobil agensi. Mereka yang melihat itu hanya bisa cengo.

Mizuru yang melihat reaksi mereka menahan tawa "Pft- yaampun gak usah kaget begitu"

"Ouh, ternyata dokter cantik ini bisa sihir juga. Sugoi desu" ucap Nagi kagum

"Arigatou. Saa, ayo kita pergi"

Ainana dan Tsumugi masuk ke mobil agensi sedangkan Mizuru menaiki mobilnya sendiri. Perjalanan ditempuh selama 30 menit. Mereka pun sampai di rumah Mizuru. Seseorang membukaan pagar rumah tersebut. Dan menampilkan rumah Mizuru

(Ugh, kuingin punya rumah kayak gini)
(Pinterest)

Mereka memarkirkan mobil di garasi. Mereka turun dari mobil dan terlihat pria paru baya yang memakai seragam butler

"Selamat datang, Nona. Hari ini membawa banyak tamu." Sapa butler itu ramah

"Aku pulang, Tanaka-san. Mereka temannya Ricchan. Saat ini Ricchan lagi di rawat. Mangkanya teman temannya aku ajak kesini" ucap Mizuru.

"Kalau begitu saya tunjukkan kamar untuk kalian semua" ucap Tanaka

Tanaka memandu mereka semua ke rumah itu.

"Kalian mandi saja dulu. Tanaka-san tolong siapin baju untuk mereka semua ya. Untuk Tsumugi san biar aku antar ke kamarku saja. Setelah mandi kita akan makan malam. Setelah itu, kita akan berbincang bincang di ruang keluarga" jelas Mizuru.

"Terima kasih banyak, Mizunashi-san" ucap Tsumugi sambil membungkuk badan sedikit, diikuti member lain

"Jangan sungkan, Tsumugi san. Teman Ricchan teman ku juga" ucap Mizuru sambil tersenyum

Mereka pun pergi mandi untuk melepas penat. Setelah selesai, mereka semua berkumpul di ruang makan untuk makan malam. Makan malam itu diisi sedikit kericuhan dari member ainana yang berebut makanan. Setelah selesai, mereka ke ruang makan untuk membicarakan kejadian hari ini. Saat Mizuru ingin memulai pembicaraan, ada suara seseorang.

"Aku pulang" seru seseorang

"Selamat datang, Ayato-sama" sapa Tanaka

(Uh, ikemen)
(Pinterest)

"Apa nee-chan sudah pulang?" Tanya orang itu, Ayato.

"Ah, sepertinya si biang masalah sudah pulang. Aku akan menyambutnya terlebih dahulu" ucap Mizuru dengan senyum mengerikan. I5+Tsumugi yang melihat senyum Mizuru bergidik ngeri. Mizuru sudah pergi dari sana

"Hai, biang masalah. Sudah pulang kau?" Ucap Mizuru sambil tersenyum mengerikan dan menekan setiap ucapannya. Ayato pun bergidik ngeri melihat kakaknya

"Ne-nee-chan" ucap Ayato gugup

"Sini kau" Mizuru menarik paksa tangan Ayato. Mereka berdua sampai di ruang tamu dan Ayato kaget karena banyak orang di rumah kakaknya.

"Sekarang kau minta maaf ke mereka. Kalau perlu berlutut" ucap Mizuru dingin

"Huwaa, nee-chan jahat" ucap Ayato sambil berkaca kaca

"Gak usah sok lucu. Kau tau 2 member mereka masuk rumah sakit gara gara kau" ucap Mizuru sinis

I5+Tsumugi terkejut melihat kedua orang yang mereka duga saudara.

"Mi-mizuru san tenanglah" ucap Tsumugi gugup

"Tunggu. Sebenarnya ada apa ini?" Tanya Iori "Kami butuh penjelasan"

Mizuru menghela napas panjang
Dan Mizuru membungkukan badan dalam "Maafkan adikku yang bodoh ini, minna-san. Semua kejadian ini si bodoh ini yang melakukannya" ucap Mizuru agak keras. I5+Tsumugi pun terkejut mendengarnya. "Ayato, lakukan juga" ucap Mizuru dingin. Ayato pun melakukan perintah kakaknya.

"Maaf minna, karena sudah menyakiti kalian" ucap Ayato penuh penyesalan

"Jadi, dia yang buat skenario film ini?" Tanya Yamato

Mizuru dan Ayato kembali menegakkan badannya. Mizuru menarik Ayato untuk duduk di ruang keluarga. Setelah duduk, Mizuru kembali menghela napas panjang.

"Benar, Yamato san. Maafkan kelakuan anak ini" ucap Mizuru

"Kau harus menjelaskan maksudmu" ucap Tamaki

"Sebenarnya aku ingin membuat film fantasi. Saat aku melihat kalian, aku tertarik untuk menjadikan kalian aktor. Pas aku menjadi antagonisnya, aku malah berlebihan. Sebenarnya aku tidak bermaksud begitu" ucap Ayato

"Yah, sangat berlebihan sih" ucap Iori

"Ouh, tapi aku senang dengan filmnya desu" ucap Nagi senang

"Tapi aku mencemaskan keadaan Mitsuki san dan Riku kun" ucap Sougo

"Seperti yang aku bilang tadi, mereka baik baik saja kok. Mungkin besok mereka akan sadar" ucap Mizuru sambil tersenyu. Ia pun melirik Ayato "Dan akan kupastikan kau bersujud dihadapan mereka untuk minta maaf" ucap Mizuru sinis

"Huwaa, nee-chan kejam" ucap Ayato sambil menangis. Mizuru memijat pelipisnya karena pusing yang melandanya.

"Kalian pasti lelah, lebih baik kalian istirahat. Besok kita akan ke rumah sakit untuk melihat keadaan Mitsuki san dan Ricchan" ucap Mizuru

"Ah, Mizuru san. Sebenarnya aku penasaran akan sesuatu" ucap Iori. Mereka semua menatap Iori lekat "Sebenarnya apa hubungan kamu dengan Nanase-san?"

"Aku kakaknya Riku" ucap Mizuru santai

"EEHH?!" Mereka terkejut atas jawaban Mizuru

"Kakak angkat lebih tepatnya. Aku mengadopsi Riku 5 tahun yang lalu" lanjut Mizuru

"Rikkun tidak pernah cerita" ucap Tamaki

"Memangnya apa yang terjadi dengan orang tuanya Nanase-san?" Tanya Iori

"5 tahun yang lalu, mereka mengalami kecelakaan. Dan dibawa ke rumah sakit tempat ku magang sebagai dokter koas. Tapi orang tua Ricchan meninggal. Hanya Ricchan yang selamat. Sejak saat itu, aku mengadopsi Ricchan sebagai adikku." Jelas Mizuru.

"Begitu ya" gumam Iori

"Kau tidak menceritakan tentang ku dan identitas Riku sebenarnya?" ucap seseorang, yaitu Erin

"Selama mereka tidak bertanya, tidak akan kujawab. Lagian lebih baik Riku yang bercerita langsung" gumam Mizuru

"Ada apa, Mizuru san?" Ucap Sougo yang memperhatikan Mizuru yang berbicara sendiri

"Ah, tidak apa apa. Lebih baik kalian istirahat" ucap Mizuru. Mereka pun mengangguk dan membubarkan diri dari sana untuk mengistirahatkan diri.

.
.
.

Besoknya, I5+Tsumugi dan Mizunashi kyodai sudah memulai sarapan. Sarapan mereka diisi dengan kericuhan antara member ainana dan Ayato. 15 menit kemudian mereka selesai sarapan. Mizuru tiba tiba mendapatkan telepon

"Maaf aku angkat telepon dulu" ucap Mizuru dan pergi sedikit menjauh

"Hai, Mizunashi desu." Sapa Mizuru. Seseorang diseberang sedang memberikan informasi. "Eh, benarkah? Baik aku akan kerumah sakit sekarang" ucap Mizuru dan mematikan panggilannya. Ia pun buru buru kembali. "Minna, Mitsuki san dan Ricchan sudah sadar" ucap Mizuru.

"EHH?!" Mereka pun senang karena membernya sudah bangun

"Lebih baik kita langsung ke rumah sakit, Mizunashi san" Mizuru mengangguk menyetujui.

Mereka bergegas pergi ke rumah sakit. Setelah sampai rumah sakit, mereka langsung pergi ke ruang perawatan 2 member itu. Tamaki yang tiba duluan, langsung mendobrak pintu. Riku dan Mitsuki yang mendengar dobrakan pintu kaget.

"Oi Tamaki, ini rumah sakit, jangan gaduh" omel Mitsuki. Sisa member yang baru sampai pun langsung masuk dan memeluk mereka berdua

"Syukurlah kalian selamat" ya, intinya mereka bilang gini, karena sangking gaduhnya.

"Kalian jangan ribut di rumah sakit" ucap Mizuru penuh penekanan. Mereka semua bergidik ngeri. Dan keheningan terjadi.

"Mizu-nee" panggil Riku begitu melihat Mizuru masuk. Mizuru tersenyum sebagai balasan sapaan Riku.

"Kalian keluar dulu, aku ingin memeriksa mereka" ucap Mizuru. Mereka ingin protes, tapi melihat senyum mengerikan Mizuru, akhirnya mereka menurut dan keluar. Ayato keluar terakhir tapi langsung ditahan Mizuru. "Mau kemana, hmm?" Ucap Mizuru dingin

"Kan disuruh keluar" ucap Ayato gugup

"Kau disini saja" ucap Mizuru. Ayato langsung mengangguk cepat.

"Mizu-nee jangan begitu sama Ayato" larang Riku

"Ricchan" ucap Ayato. Mizuru pun menghela napas

Mizuru mulai memeriksa mereka berdua dibantu suster. Dan pemeriksaan pun selesai. Sang suster keluar. Dan memanggil member ainana yang lainnya. Setelah mereka masuk, Mizuru mulai berbicara

"Kondisi kalian sudah baik. Tapi aki hanya ingin memastikan. Apa yang kalian rasakan?" Tanya Mizuru

"Hmm, punggungku sedikit sakit, Mizu-nee" ucap Riku

"Aku juga" ucap Mitsuki

"Yang lain?" Tanya Mizuru lagi. Mereka berdua menggeleng sebagai jawaban. "Syukurlah kalau begitu. Kalau punggung kalian sudah tidak sakit. Mungkin 3 hari lagi kalian sudah boleh pulang" ucap Mizuru.

"Yokatta" gumam mereka berdua

"Yosh. Aku akan memeriksa keadaan pasien lain. Tapi sebelum itu" jedak sejenak. Ekspresi Mizuru berubah mengerikan dengan senyumnya "Ayato cepat lakukan" perintahnya. Ayato sudah berkeringat dingin. Dan ia menuruti perintah kakaknya. Dan mulai bersujud

"GOMENNASAI, RICCHAN, MITSUKI-SAN" ucap Ayato keras.

"Huwa?!" Mereka berdua kaget melihat Ayato

"Maaf membuat kalian terluka" ucap Ayato menyesal.

"Ayato. Angkat kepalamu" perintah Riku. Ayato menuruti dan melihat Riku "Tidak apa apa kok. Aku tau kalau kamu yang melakukan semua ini" ucap Riku sambil tersenyum

"Ricchan" ucap Ayato sambil sesegukan.

"Aku juga sudah menceritakannya ke Mitsuki dan dia bilang tidak masalah. Iya kan Mitsuki?" Ucap Riku sambil melihat Mitsuki

Mitsuki mengangguk sebagai balasan tatapan Riku "Yah, karena lumayan untuk mencari pengalaman. Aku tidak masalah" ucap Mitsuki

"ARIGATOU, FUTARI TOMO" Ucap Ayato sambil memeluk mereka berdua bergantian. Mizuru menghela napas.

"Yasudah, aku pamit ingin memeriksa pasien lain. Permisi" pamit Mizuru. Dan ia pun keluar

"Huwa, Mizurin menakutkan" ucap Tamaki ketakutan

"Mizurin?" Sougo sweatdrop mendengar Tamaki memanggil Mizuru

"Mizu-nee kalau marah memang seram. Tapi dia sangat baik kok" ucap Riku sambil tersenyum

"Oh iya, Riku. Kau dengan dokter itu saling kenal?" Tanya Mitsuki

"Ah, ia kakak angkatku, Mitsuki." Ucap Riku

"Jadi kakakmu bukan hanya Kujo?" Tanya Mitsuki semakin penasaran.

Riku mengangguk. "Yah, Tenn-nii tidak tau tentang Mizu-nee sebenarnya sih" ucap Riku. "Oh iya. Katanya kalian menginap di rumah Mizu-nee?" Tanya Riku. Mereka mengangguk

"Eh? Benarkah?" Tanya Mitsuki

"Ya habis, Mizunashi sensei menawarkan kami untuk menginap. Dan rumahnya besar" jelas Sougo

"Lumayan kita bisa beristirahat" lanjut Iori

"Oh iya, bagaimana filmnya, Ayato?" Tanya Riku

"Sedang kuedit sedikit, Ricchan. Setelah selesai langsung akan ditayangkan di bioskop" jelas Ayato

"Wah. Jadi tidak sabar" ucap Riku antusias

"Kau sangat antusias ya Riku" ucap Yamato heran

"Abis aku bisa main film bareng kalian. Bagaimana aku tidak senang?" Ucap Riku bersemangat. Mereka semua tertegun dan terharu mendengar ucapan Riku. Dan mereka semua tersenyum.

Seminggu kemudian, film mereka sukses dan menjadi pembicaraan. Sejak saat itu, IDOLiSH7 semakin terkenal.

TO BE CONTINUE OR END?

Yahoo, Mizu desu membawa chapter terakhir book ini /run

Wah 2k word. Banyak sekali wkwkwk
Aku lelah ngetiknya -_-

Arigatou untuk kalian yang selalu mendukung ku untuk menulis book pertamaku ini. Aku senang sekali 😢

Apa kalian puas dengan endingnya /run

Apa ada yang ingin kelanjutan book ini? Kutunggu respon kalian

See You

MizuYuzuru

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top