Chapter 4

Di tempat Izumi Kyodai

Izumi kyodai sampai di lantai 2. Ternyata lantai 2 merupaka perpustakaan yang besar.

"Besar sekali perpustakaannya" ucap Iori

"Tempat yang cocok denganmu kan Iori?" tanya Mitsuki tersenyum. Iori menyetujuinya.

Saat mereka masuk lebih dalam perpustakaan itu, tiba tiba tercium bau yang asing bagi mereka.

"Baunya aneh sekali" ucap Mitsuki sambik menutup hidungnya dengan tangannya

"Apa ini bau darah ya?" tanya Iori.

Mereka memeperhatikan sekeliling dengan seksama dan mereka menemukan sesuatu.

"I-ini kan?" ucap mereka syok

Mereka melihat tumpukan manusia yang sudah tidak berbentuk. Ada yang anggota tubuh geraknya lepas, kepala tengkorak yang menampilkan otak manusia, rongga mata yang kosong dan masih banyak lagi. Iori yang biasanya tenang, kini wajahnya menampilkan ekspresi sangat terkejut, sedangkan Mitsuki kini pandangannya kosong melihat tumpukan mayat itu lalu jatuh terduduk.

Tiba tiba Iori merasakan hawa berbahaya dari belakang mereka. Saat menoleh, orang bertopeng itu ingin menyerang mereka dengan cepat, tapi reflek Iori lebih cepat. Iori menghindar sambil mendorong Mitsuki. Mitsuki pun akhirnya tersadar dari syoknya.

"Eh Iori?" ucap Mitsuki yang belum mengerti situasi melihat Iori yang menatap tajam sesuatu. Mengikuti arah penglihatan adiknya, ia pun menemukan orang yang membuat kekacauan ini.

"Kau...?!" ucap Mitsuki geram

"Hai, Izumi kyodai. Ketemu lagi kita hihihi..."  orang itu mengeluarkan ekspresi mengejek untuk Izumi kyodai. Orang itu membawa kapak yang penuh dengan darah dan sudah berkarat.

Izumi kyodai pun syok. "Ni orang benar benar ingin membunuh kita" ucap Mitsuki

"Nii-san benar" ucap Iori yang terus memperhatikan orang itu.

"Fufufu.... aku hanya ingin bermain dengan kalian saja kok~"ucap orang itu senang

"Bermain? Membunuh orang kau sebut bermain? Dasar psikopat" ucap Mitsuki marah.

"Aku gak bunuh orang" ucap orang itu sedikit kesal

"Trus tumpukan mayat itu apa hah?!" Ucap Mitsuki sambil menunjuk arah tumpukan itu.

Orang itu mengikuti arah yang ditunjukkan Mitsuki. Tapi ternyata ekspresi tak terduga ditunjukkan oleh orang itu. Izumi kyodai pun kaget. Syok, setelah itu marah itulah ekspresi yang ditunjukkan orang itu.

"Sialan, 'dia' benar benar iblis" ucap orang itu dengan marah.

"Eh?!" Izumi kyodai terkejut mendengar ucapannya.

"Siapa yang iblis?" tanya Iori. Tapi orang itu langsung tersadar

"Bukan apa apa" ucap orang itu dingin "Saa, kita mulai permainannya, Izumi kyodai~"

"Wah, bahaya nih. Ayo lari Iori." Izumi kyodai pun kabur

"Ehhh~ kok kabur sih. Gak asik ah" ucap orang itu sambil jalana cepat

Izumi kyodai mencoba mencari tempat sembunyi

"Perpus ini besar sekali sih" gerutu Mitsuki

"Nii-san, disana ada pintu, apa kita masuk saja?" tanya Iori sambil menunjuk ke arah depan

"Yaudah ayo." Mereka mempercepat larinya menuju pintu. Dan mereka lega karena pintunya tidak terkunci. Mereka pun masuk.

"Hei~ dimana kalian? Jangan bersembunyi dong~" panggilnya

Izumi kyodai sedang mengatur napas mereka yang tersengal sengal habis berlari. Setelah napas mereka normal, Iori melihat sebuah meja yang diatasnya ada setumpuk kertas. Karena penasaran, Iori pun menuju meja itu.

"Iori?" panggil Mitsuki. Tapi Iori mengabaikan panggilan kakaknya dan terus berjalan. Mitsuki pun mengikuti Iori.

Tumpukkan kertas itu Iori baca satu per satu. Mitsuki pun ikut membaca.

"Laporan investigasi?" tanya Mitsuki

"Pembunuhan yang dilakukan Jack the Ripper" ucap Iori mengikuti tulisan yang ia baca.

"Eh? Si pembunuh brutal itu?" Iori mengangguk.

"Jangan jangan orang itu si Jack the Ripper?" tanya Mitsuki

"Tapi yang kutau kasus ini terjadi di masa lalu" ucap Iori. Tiba tiba Iori terdiam.

"Huh?! Kenapa Iori" tanya Mitsuki bingung tiba tiba Iori terdiam

"Nii-san, coba liat tanggal laporan yang nii-san baca" Mitsuki mengikuti arahan Iori dan membaca lebih teliti. Baru dia sadar.

"Hah?! Tahun 1990?" Mitsuki terkejut

"Dilihat kertasnya yang masih putih, berarti laporan ini belum lama dibuat. Jangan jangan...."

"Kita ke masa lalu gitu?" Mereka saling bertatapan

Tapi keterkejutan mereka harus hilang karena tiba tiba pintu ruangan yang mereka tempati terbuka keras.

BRAK!

"Hai, Izumi kyodai. Ternyata kalian bersembunyi disini hmm.." ucap si topeng

"Gawat" Izumi kyodai panik

"Hihihi... ayo main~"

Si topeng mengayunkan kapaknya kearah Izumi kyodai. Tapi mereka berhasil menghindar. Dan mereka kabur. Tapi ternyata ruangan itu kecil. Mereka terjebak! Saat si topeng mengayunkan kapaknya, Mitsuki menyelengkat kaki si topeng. Dan hasilnya si topeng terjatuh. Mereka mengambil kesempatan untuk keluar dari sana, berlari sekuat tenaga, meskipun tenaga mereka tidak banyak. Tapi ternyata mereka kalah cepat karena si topeng sudah didepan pintu.

"Fufufu... mau lari kemana kalian~"

"Bagaimana ini?" Mitsuki panik. Iori melihat balok kayu disampingnya, berusaha menimpuk si topeng. Tapi si topeng berhasil menghindar

"Fufufu...tidak kena~"

"Ni orang bener bener ngeledek ya. Kesel juga lama lama" Mitsuki kesal

"Hihihi... si cebol kesal"

JDER!

"WAH NGAJAK GELUD NI ORANG" Mitsuki mengambil balok kayu yang dipegang Iori. Mereka pun kerjar kejaran.

Iori pun tertawa gugup "Nii san kalau disinggung tinggi badan langsung kesal. Trus gimana sekarang?"

"Wah kakakmu bar bar juga" sebuah suara muncul dari samping Iori. Iori pun terkejut.

"Sia- eh? NANASE-SAN?!" teriak Iori. Dua orang tadi yang sedang kejar kejaran pun berhenti

"EHH? RIKU/ERIN?! teriak mereka.

"Eh?" Mereka bingung

"Lah dia mah Riku kan?"

"Lah kau bodoh ya? Jelas jelas itu Erin"

Iori yang disamping Erin pun memperhatikan Erin secara rinci. "Eh iya, bukan Nanase-san"

"Siapa kau? Kenapa kau mirip dengan Riku?" tanya Mitsuki

"Tadi kan tu orang udah bilang, aku Erin" jawab Erin santai

"Iya sih"

"Hai erin. Kok bisa disini? Tuan mu kemana?" tanya si Topeng.

"Gak usah sok kenal" ucap erin sinis

"Ih jahat~"

"Dah ah, aku kesini cuma mau bawa kabur si kyodai itu" ucap Erin sambil menunjuk Iori dan Mitsuki.

"Disuruh siapa hmm? Kalau mau bawa kabur mereka, lawan aku dulu~" ucap si topeng riang

Tiba tiba si topeng menyerang Erin dan Erin berhasil menangkisnya dengan kunai. Dan terus begitu. Si topeng menyerang, Erin berhasil menghindar maupun menangkis dengan lincah.

"Cih, lama lama susah juga" batin Erin

Erin pun memberikan serangan pamungkasnya

"Kunai api" Kunainya mengeluarkan api, dan Erin melemparnya. Karena tiba tiba, si topeng tidak bisa nenghindar dan ia pun terluka.

"Sasuga Erin. Ajudan Raja Kerajaan Lama. Kau benar benar terlatih" ucap si topeng yang sedang memegang bahunya yang terluka. "Baiklah. Kali ini aku menyerah. Aku tidak bisa melawan dengan kondisi begini" ucapnya

"Kalau bisa gak usah balik" Si topeng pun menghilang. Erin menghela napas.

"Kalian gapapa? Ada yang luka" tanya Erin melihat Izumi kyodai.

Izumi kyodai mengangguk. "Daijoubu. Kami tidak terluka kok"

"Yaudah kita keluar dari sini. Sebelum si sinting itu kembali"

"Tunggu. Kamu siapa sebenarnya?" Tanya Iori

"Menjelaskan merupakan hal yang merepotkan. Kalau penasaran, tanya Riku saja" jawab Erin santai

"Oh iya. Riku dimana?" Tanya Mitsuki.

"Dia sedang mencoba cara untuk mengeluarkan kalian dari sini" jawab Erin

"Dia tidak melakukan hal ceroboh kan?" tanya Iori khawatir

"Kalau mau memastikannya, lebih baik kita ketempat dia berada saja." Erin pun mulai melangkah keluar dari ruangan itu. Diikuti Izumi kyodai.


TO BE CONTINUE

Hai Mizu desu. Kembali membawa update an chapter 4

Akhirnya bisa ngerjain book ini juga. Kemaren dikepalaku dipenuhi dengan ide book sebelah jadi yang ini dianggurin /digebuk

Ada yang nungguin kan? /run

Aku bahagia karena banyak yang baca book ini. Terima kasih 😢

Buat yang vote sama masuk list book ini juga arigatou 😢

Oke itu aja ocehan saya

See you next chapter

MizuYuzuru

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top