Chapter 3
IDOLiSH7 dan Tsumugi memasuki rumah itu untuk menyelamatkan Riku. Saat masuk, mereka melihat tangga yang besar di kiri beserta lorong.
(Pinterest)
Mereka berjalan hati hati, karena banyak pecahan kaca kan kayu yang berserakan disana. Mereka mulai memperhatikan sekitar untuk mencari keberadaan Riku. Tetapi nihil. Riku tidak ada disana.
"Sepertinya kita harus menelusuri lebih lanjut. Apa kita bagi kelompok saja?" Tanya Iori "supaya lebih cepat"
"Hmmm...." Yamato berpikir "Tapi nanti kalau dia menyerang salah satu dari kalian saat terpisah bagaimana?"
"Dan dia juga sepertinya bukan makhluk yang kita bisa lawan" lanjut Mitsuki
"Oh, Mitsuki. Apa maksudmu, dia bukan manusia?" tanya Nagi
"Entahlah, tapi dari tadi aku terus merinding loh." ucap Mitsuki sambil memeluk tubuhnya karena sedikit gemetar
"Aku juga" ucap Tsumugi
"Tapi kalau kita berkumpul, kemungkinan kita mati dalam waktu singkat lebih tinggi" ucap Iori
"Iya juga sih" kata Yamato menyetujui
"Dan juga, hawanya cukup dingin. Ini tidak baik untuk Riku-kun. Memang lebih baik kita berpencar agar lebih mudah." ucap Sougo
"Sou-chan aku takut" kata Tamaki yang masih setia memeluk lengan Sougo
"Tenanglah, Tamaki-kun" Sougo berusaha menenangkan Tamaki.
"Gimana kalian, apa lebih baik kita berpencar saja?" tanya Yamato ke sisa member
Mereka nampak berpikir sebentar dan akhirnya menyetujui.
"Kalau begitu, Sou dan Tamaki, Nagi denganku dan Manager, trus Mitsu dengan Ichi. Setuju?"
"Setuju" jawab mereka kompak
"Sepertinya diujung lorong ada jalan lagi. Siapa yang mau kesana?" Sougo mengacungkan tangan "Berarti kalian kesana ya" mereka berdua mengangguk.
"Kita ke lantai 2 saja ya, Nii-san." Mitsuki mengangguk.
"Kalau gitu kita memeriksa yang lain saja, Nagi, manager"
"Okay~" "Hai"
"Berhati-hatilah. Kalau bertemu dia, lari saja" mereka mengangguk. "Kalau begitu, misi pencarian Riku dimulai" mereka memisahkan diri.
.
.
.
Disebuah ruangan, seseorang sedang mengawasi monitor didepannya dengan serius. Disampingnya ada seekor serigala besar yang juga melihat monitor itu.
"Fufufu... ternyata mereka memutuskan untuk berpencar. Dengan begitu aku bisa bermain dengan salah satu dari mereka" ucapnya sambil menyeringai. "Ahh.. topeng ini membuatku kepanasan. Kuganti saja" Dia mengganti topeng putihnya dengan topeng yang hanya menutup sebagian wajahnya saja agar nyaman.
"Kau itu, sepertinya senang sekali" ucap serigala disampingnya.
"Tentu saja. Ini akan sangat menarik, Sensei." ucap orang itu "Aahhh, aku ingin bermain dengan mereka~"
"Jangan coba coba menyentuh teman temanku" suatu suara muncul di belakang orang itu.
Dia pun membalikan badannya agar bisa berhadapan dengan orang dibelakangnya. Remaja berambut merah yang tangannya diikat ke belakang terduduk disana. Orang bertopeng itupun menghampiri remaja itu. Saat jarak mereka sudah dekat, orang bertopeng itu pun memegang wajah remaja itu.
"Memangnya kau bisa melawanku hmm? Nanase Riku" ucap dia dengan nada mengejek
"Aku bisa" Riku menatap tajam orang itu.
"Hoo.. menarik sekali. Kalau begitu, cobalah untuk membunuhku" ucap orang itu dingin. "Ah, tapi sebelum kau membunuhku, aku akan membunuhmu duluan, fufufu...."
Riku pun masih menatap dia dengan tajam
"Yah, tapi kau tidak perlu khawatir, Nanase Riku" jeda sejenak "Aku tidak punya niatan untuk membunuhmu, karena tidak akan menarik"
"Fufufu.... daripada kau terus menatapku tajam begitu, bagaimana kalau kita bermain kuis?"
"Aku tidak tertarik" jawab Riku singkat
"Are? Langsung ditolak? Gak asik ah" jawab dia sambil menggerutu. "Kalau begitu jawab pertanyaanku. Menurutmu ini ada dimana?"
Riku berpikir sambil sesekali melihat sekitar
"Sebelum aku menjawab, boleh aku bertanya sesuatu?" Tanya Riku
"Tentu~"
"Kenapa teman temanku bisa melihat serigala youkai itu?"
"Oya? Kau tau kalau sensei youkai? Wah pintar juga kau hihihi...."
"Mana ada serigala yang sebesar itu. Kau saja yang aneh" sarkas Riku
"Oh iya ya" Riku bersweatdrop
"Hihihi..." orang itu tertawa senang "Rumahku ramai. Senangnya~"
"Apa dia hanya kesepian ya?" batin Riku menatap dia sendu
"Ne..." panggil Riku "Apa kamu hanya mencari teman untuk bermain?"
"Emangnya bunuh bunuhan termasuk bermain ya?" tanyanya sambil menatap Riku polos.
"Jadi kamu sungguh ingin membunuh mereka?" tanya Riku tak percaya
"Hihihi... gimana ya~"
"Aku harus menyelamatkan mereka" batin Riku. Riku mencoba melepas tali yang mengikat tangannya "Ikatannya kuat sekali"
Orang itu masih setia melihat monitor itu "Hmmm siapa ya orang pertama yang akan bermain denganku?" Dia terus memperhatikan monitor itu. "Ah, si Izumi Brothers saja~"
Riku yang mendengar itu pun panik "Gawat, dia mengincar, Iori dan Mitsuki. Bagaimana ini?"
"Dan kau, Nanase Riku" orang itu melihat Riku "Bagaimana dengan pertanyaanku? Sudah bisa menjawab?"
Riku nampak berpikir lagi "Dunia youkai?"
"Hooo..." orang itu menatap Riku merendahkan "Yap benar sekali~" ucap dia girang "Karena kau sudah menjawab dengan benar, aku akan memberi hadiah~. Kemarilah"
Dia menyuruh Riku mendekatinya. Awalnya Riku ragu "Daijoubu~ aku hanya ingin memberimu petunjuk bagaimana cara keluar dari sini" Riku pun mendekat "Perhatikan monitor ini?" Riku pun mengikuti instruksinya "Apakah ada sesuatu yang janggal?"
"Janggal?" Riku terus memperhatikan monitor itu. Tapi nihil. "Tidak ada yang janggal" batinnya
"Sepertinya terlalu sulit ya~" orang itu melirik Riku "Kalau begitu, apa kau melihat sebuah lilin besar, hmm?"
"Lilin?" Riku pun kembali memperhatikan monitor itu. Dan dia menemukannya "apa maksudmu lilin besar yang dikelilingi..." Riku terdiam sejenak "... kepala tengkorak" ucapnya lirih
"Yeay~ akhirnya kau menemukannya. Kalau kalian mau keluar dari sini, kau harus memadamkan api di lilin itu, sebelum...." jeda sejenak "...lilin itu habis".
"Api youkai ya" ucap Riku pelan tapi masih bisa didengar orang itu.
"Yap...~ kau tau kan api youkai sulit dipadamkan? Kalau gitu selamat mencoba~" orang itu pun menghilang meninggalkan serigalanya. Riku pun semakin panik.
"Ahhh bagaimana ini?" Ucap Riku frustasi
"Hei, kau punya benda tajam tidak?" tanya serigala itu. Dan tiba tiba dia pun berubah menjadi kucing. Riku yang kaget pun jatuh terduduk.
(Google)
"Huwaa... eh? Tanuki?" Riku bingung melihat kucing itu
"Bukan tanuki oi" si kucing pun kesal "Panggil aku nyanko sensei"
"Nyanko sensei?"
"Jadi bagaimana? Mau kubantu lepaskan talinya tidak?" tanya nyanko sensei
Riku pun sempat ragu tetapi akhirnya menyetujui "aku menyimpan kunai di tas kecilku"
Nyanko sensei pun mencari kunai yang dimaksud Riku. Setelah ketemu, ia pun memotong tali yang mengikat tangan Riku.
"Arigatou, nyanko sensei" ucap Riku sambil tersenyum
"Aku harus menyusul dia" nyanko sensei pun berubah kembali menjadi serigala. "Ah, kalau ruangan lilin tersebut ada di bawah tangga. Dan...." jeda sejenak. "Lebih baik kau langsung kesana daripada menolong temanmu. Karena waktumu tidak banyak" Nyanko sensei pun menghilang
"Eh kok gitu..." nyanko sensei keburu menghilang "Bagaimana ini? Aku ingin menyelamatkan Iori dan yang lainnya, tapi...." Riku pun berpikir apa yang harus mereka pilih "Oh iya..." Riku celingak celinguk mencari sesuatu. "Aku tau kau sejak tadi ada disini, Erin...." dan seseorang pun muncul. Seseorang itu mirip sekali dengan Riku, yang membedakannya hanya rambut dia yang panjang dibagian belakang.
(Pinterest)
"Aku mencari waktu yang pas untuk menolongmu, Riku" ucap Erin santai
"Apa dia tau?" tanya Riku
"Aku sudah menghilangkan hawa keberadaanku sih. Harusnya dia tidak tau kalau aku disini sejak tadi" jelas Erin
"Kalau begitu aku boleh minta tolong... "
"Iya iya aku tau, pergi menolong temanmu kan?" -Erin
"Ah, kebiasaan deh, omongan orang dipotong, tapi benar juga sih" -Riku
Erin terkekeh "Aku tau kau pasti lebih mementingkan orang lain daripada dirimu sendiri"
"Erin yang terbaik" Riku menerjang Erin dan memeluknya.
"Ah, Riku. Sesak..." rintih Erin
"Huwa, gomen" Riku cepat cepat melepas pelukannya
"Oh iya, kau membawa kunai berapa?"
Riku memeriksa tas kecilnya "ada 4"
"Yaudah, aku pinjam 2. Gak mungkin kan aku melawan dia tanpa senjata"
Riku memberikan 2 kunainya ke Erin
"Nih"
"Arigatou" Erin menyimpan kunainya di saku celananya. "2 kunai sudah cukup kan buat manggil si Rei?"
"Cukup kok, tenang saja" Riku mengacungkan jempolnya ke Erin
"Yaudah, aku duluan, hati hati ya, Riku" Erin pun menghilang
"Sebaiknya aku harus cepat" Riku segera melarikan diri dari tempat ia berada saat ini dengan berlari.
TO BE CONTINUE
Hai, kuhadir untuk membawa chapter 3 /run
Maapken klo cover chapter 1 sama chapter ini sama, entar mengapa aku suka erin karena dia badass wkwkw
Arigatou yang udah vote ,komen dan yang masukin book ini ke list baca.
Dan makasih juga yang mau nungguin book ini hehe...
Silahkan menikmati chapter ini~
See you next chapter
MizuYuzuru
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top