9
" jadi bagaimana sebenarnya kalian tahu siapa aku" tanya Ye Dingzhi memecahkan kecanggungan yang terjadi di ruangan itu.
" Tadi aku mendapatkan pesan dari kakakku Xiao Roujin. Dan di dalam pesan itu tertulis tentang jati diri mu Ye Dingzhi" jawab Roufeng memulai ceritanya.
Flashback :
Saat ini Baili Dongjun sedang berjalan santai menuju ke arah ruangan yang akan dijadikan tempat ujian masuk perguruan tuan Li.
Dirinya mengerutkan keningnya saat melihat calon seniornya berwajah pucat. Dongjun kemudian berjalan mendekati Xiao Roufeng dan Lei Mengsha.
" Senior ada apa dengan wajahmu. Kenapa kau terlihat pucat" tanya Dongjun penasaran.
Roufeng sebenarnya ragu ingin bercerita pada Dongjun tentang Ye Yun. Tapi yang dirinya dengar dulu Dongjun kenal dekat dengan Ye Yun.
" Dongjun apakah kau kenal dengan putra Jenderal Ye " tanya Roufeng.
" Tentu saja aku kenal dekat dengan Yun ge. Karena dia adalah orang yang paling berharga dalam hidupku " jawab Dongjun tegas.
Roufeng mengangguk paham kemudian dirinya mengambil sebuah lukisan yang menampilkan wajah seorang pemuda tampan rupawan.
Dirinya kemudian menyerahkan lukisan itu pada Dongjun. Dongjun mengernyit heran tapi tetap mengambil lukisan itu.
Mata indahnya terbelalak melihat tulisan di gambar itu. Tulisan itu mengatakan bahwa Ye Dingzhi adalah Ye Yun putra dari Jenderal Ye.
Tidak terasa air matanya mengalir tanpa suara. Dirinya senang sekaligus sedih karena tidak mengenali Yun ge nya.
" Dongjun kau baik baik saja" tanya Lei Mengsha khawatir karena melihat Dongjun menangis.
" Aku tidak papa senior. Aku ingin pergi menjemput Yun ge sekarang , aku tidak akan membiarkan nya meninggalkan ku lagi" ucap Dongjun menghapus kasar air mata nya.
" Tunggu dulu Dongjun jika kau ingin pergi. Biarkan Mo Xiaohei menemani mu" ucap Liu Ye yang baru datang bersama dengan Mo Xiaohei.
" Benar sekali lagipula aku penasaran dengan Ye Dingzhi. Yang dikenal memiliki ilmu pedang yang sangat hebat itu" ucap Xiaohei tanpa menyadari tatapan tajam dari Liu Ye.
" Baiklah kalau begitu ayo pergi senior" ucap Dongjun.
Akhirnya kedua orang itu langsung pergi meninggalkan tempat ujian. Dongjun sudah tidak sabar ingin bertemu kembali dengan Yun ge nya.
Flashback end :
" Jadi begitulah ceritanya Ye Dingzhi" ucap Roufeng setelah selesai bercerita.
Ye Dingzhi mangut mangut mendengarkan penjelasan Roufeng. Dirinya paham bagaimana bisa Dongjun tahu tentang jati dirinya.
" Tapi bagaimana dengan kasus yang menimpa keluarga ku. Apakah kerajaan akan menangkap ku nantinya" Ye Dingzhi khawatir keberadaan nya hanya menyusahkan Dongjun dan yang lainnya nantinya.
" Kau tenang saja untuk saat ini kau aman Ye Yun. Karena kakak ku Xiao Roujin sedang menyelidiki kasus tersebut , dan kau tidak akan ditangkap apalagi diadili selama berada di tempat ini" jelas Roufeng membuat yang lainnya bernafas lega.
" Terimakasih banyak atas bantuannya senior" ucap Dongjun tulus.
" Tidak usah berterimakasih padaku karena sejujurnya aku sangat menganggumi jenderal Ye. Dan itu sudah tugas ku menjadi seorang pangeran untuk mengusut tuntas kasus ketidak Adilan yang terjadi di kerajaan Beili ini" balas Roufeng.
" Sudahlah lebih baik kalian berdua segera pergi ke tempat ujian berlangsung. Daripada nanti telat " ucap Lei Mengsha mengakhiri pembicaraan.
" Baiklah kalau begitu kami pergi dulu. Doakan agar kami bisa menjadi adik seperguruan kalian" ucap Dongjun berdiri di ikuti oleh Ye Dingzhi.
Keempat orang itu mengangguk saja kemudian mereka berdua segera kembali ke tempat ujian. Sedangkan Lei Mengsha dan Roufeng pergi ke arah taman untuk berdiskusi tentang jalanya ujian meninggalkan Liu Ye dan Mo Xiaohei berdua saja.
" Boleh aku tanya kenapa dari tadi raut wajahmu terlihat datar sekali" tanya Xiaohei pada Liu Ye yang kembali duduk dan menghabiskan teh nya.
" Kenapa memangnya apa ada masalah dengan mu" tanya balik Liu Ye datar.
Mo Xiaohei hanya mampu menghela nafas panjang melihat kelakuan Liu Ye. Dirinya kemudian menarik lengan Liu Ye agar berhadapan dengan dirinya dan. Menyibak tudung putih Liu Ye agar ia bisa melihat raut wajahnya.
" Kenapa kau seperti tidak menyukai Ye Dingzhi Liu Ye. Dan kenapa kau terus bersikap dingin padaku" tanya Xiaohei penuh penekanan.
Liu Ye tercekat dengan aura dominasi yang dikeluarkan oleh Mo Xiaohei. Dirinya mengalihkan pandangannya karena tidak sanggup melihat mata itu menatapnya tajam.
Melihat Liu Ye mengalihkan pandangannya. Mo Xiaohei memegang dagunya dan mengarahkan mata Liu Ye padanya.
" Kalau ada yang bertanya jawab. Bukan malah mengalihkan pandangan"
" Aku tidak suka saat kau memuji Ye Dingzhi. Seolah-olah dia lebih baik dariku dan juga saat pertama kali mendengar namanya kau langsung menyukainya sedangkan dengan ku kau selalu bersikap dingin dan tidak menyukai ku" jawab Liu Ye kesal sampai mengeluarkan semua yang ada di dalam pikirannya.
Mo Xiaohei yang mendengar jawaban itu hanya bisa menggelengkan kepalanya. Bagaimana bisa Liu Ye punya pikiran seperti itu tentang dirinya.
" Dengar baik baik Liu Ye pertama aku tidak menyukai Ye Dingzhi aku hanya kagum dengan ilmu pedang yang dia miliki. Kedua aku tidak membencimu aku bersikap dingin padamu karena kau juga bersikap acuh tak acuh padaku" terang Mo Xiaohei.
" Tapi kau selalu menjauh dariku. Bahkan sejak pertama kali bertemu dengan ku" balas Liu Ye lagi.
" Itu karena aku punya perasaan sayang melebihi teman dan saudara seperguruan padamu. Aku takut kau membenciku karena itu" jawab Mo Xiaohei memandang lembut Liu Ye.
( Akhirnya yatain perasaan juga nih kulkas 🌺🌺🌺)
Blush.
Wajah Liu Ye spontan bersemu merah setelah mendengar perkataan Mo Xiaohei. Berarti selama ini perasaan nya di balas bukan cinta bertepuk sebelah tangan.
Mo Xiaohei mengambil tangan Liu Ye dan menggenggamnya lembut. Dikecupnya punggung tangan itu dan menatap lekat wajah Liu Ye.
" Dengar Liu Ye kau mungkin syok mendengar perkataan ku tadi . Tapi bisakah kau mengijinkan ku untuk mengejar dirimu dan membuktikan cintaku padamu" tanya Xiaohei lembut.
Liu Ye benar benar terpana dengan Mo Xiaohei. Tidak tahu saja jika jantung nya sudah berdetak kencang tidak karuan.
" Aku mau mengijinkan mu untuk membuktikan cintamu. Tapi jika sampai kau hanya mempermainkan ku saja aku akan langsung menebas leher mu" jawab Liu Ye setengah mengancam.
" Tentu saja aku tidak akan mempermainkan perasaan mu Liu Ye. Aku berjanji akan menepati perkataan ku padamu"
" Dan terimakasih sudah memberiku kesempatan untuk mencintaimu dan bersamamu" ucap Mo Xiaohei.
Liu Ye tersenyum tipis mendengar perkataan itu. Karena sejatinya dirinya dulu yang jatuh cinta tapi biarlah Mo Xiaohei membuktikan cintanya.
Karena dirinya ingin tahu seberapa besar rasa cinta Mo Xiaohei padanya. Bukanya Liu Ye tidak percaya diri tapi dirinya ingin menyakinkan hatinya bahwa Mo Xiaohei adalah orang yang selama ini dirinya cari sebagai pendamping hidup nya.
Mo Xiaohei kemudian memajukan wajahnya sampai Liu Ye bisa merasakan nafas hangat menerpa wajahnya.
Dirinya menutup matanya saat merasakan benda kenyal menempel pada bibirnya. Kedua orang itu saling merangkul dan memperdalam ciuman mereka.
Angin sejuk berhembus lirih menemani dua insan yang saling memadu kasih. Liu Ye meremas pakaian milik Mo Xiaohei saat ciuman mereka berdua semakin memanas.
Akhirnya setelah hampir lima menit Mo Xiaohei melepaskan ciuman nya . Bisa dirinya lihat penampilan Liu Ye sudah sangat berantakan.
Dengan bibir yang membengkak dan tudung putih nya yang sudah terjatuh. Sungguh sangat menggoda Xiaohei untuk menerkam nya.
" Maaf aku kehilangan kendali" ucap Xiaohei merasa bersalah.
" Bukan salahmu aku juga menikmati nya" balas Liu Ye yang wajahnya semakin merah seperti Buah tomat matang.
Xiaohei terkekeh geli melihat tingkah Liu Ye. Dirinya kemudian memasang kan kembali tudung putih Liu Ye sekaligus mencium bibir nya sekilas.
Liu Ye hanya tersenyum tipis. Apakah memang rasanya seperti ini jika bersama dengan orang yang aku cintai.
Tbc...
See you again.
Guys udah pada nonton MV nya fangs of Fortune belum.
Bused Yanan , Neo Ama Rui ganteng banget. Bikin jiwa menulis ku meronta-ronta.
Tapi kagak tahu mau naik kapal mana. Habis nya mereka bertiga cantik semua 🤭🤭🤭🤭
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top