1
Cahaya rembulan malam tampak bersinar terang diselingi . Dengan angin malam yang berhembus kencang menerpa beberapa helai rambut panjangnya.
Mata cantik seorang pemuda tampan rupawan sedang memandang orang dihadapannya. Dengan pandangan menelisik.
Wajah pemuda itu seolah-olah membawa nya pada ingatan masa lalu yang kabur. Jantungnya entah kenapa berdetak kencang seperti genderang perang
Beberapa orang juga memperhatikan dua orang pemuda yang baru saja bertarung pedang. Yang satu memakai pakaian putih dengan aura anggun bak seorang dewa.
Yang satu lagi memakai pakaian merah dan hitam . Tapi tidak dapat menyembunyikan wajahnya yang juga sangat rupawan seperti seorang malaikat namun memiliki kekuatan iblis.
Baili Dongjun masih mencoba untuk meneliti siapa sebenarnya pemuda yang berdiri di hadapannya . Hatinya mengatakan bahwa dirinya mengenal orang itu.
Tapi pikiran nya sama sekali tidak mengingat dimana dirinya pernah bertemu dengan nya. Apakah mungkin orang itu adalah orang dari masa lalu nya.
Baru saja ia akan bicara paman nya malah menariknya pergi. Sebelum pergi Dongjun sempat menatap mata pemuda itu.
Sekian detik dia seperti mengenal orang itu. Ingatannya kembali pada orang yang dulu sangat dirinya sayangi dan juga menjadi cinta pertama nya selain ibunya.
"Baili Dongjun" gumam pemuda itu penuh kerinduan.
Pemuda itu kemudian segera pergi bersama dengan temannya. Menunju ke arah penginapan yang sudah disewa olehnya.
"Akhirnya kau bertemu juga denganya Dingzi ge" ucap Xue Fu sahabat nya.
Pemuda tampan yang memiliki nama lengkap Ye Dingzi atau Ye Yun itu hanya tersenyum tipis. Dirinya tidak menyangka setelah hampir bertahun-tahun lamanya.
Dirinya kembali bertemu dengan teman masa kecilnya yang sudah dirinya anggap seperti adiknya sendiri yaitu Baili Dongjun.
(Yakin nih cuma dianggap adik🤔🤔)
Dingzi selalu berpikir jika pertemuan nya dengan Dongjun akan penuh keharuan. Tapi ternyata malah mereka bertemu dengan keadaan harus saling bertarung.
"Aku tidak menyangka bahwa Dongjun tetap akan familiar dengan ku" ungkap Dingzi.
"Mungkin karena dirinya sangat menyayangi mu. Dan juga kau orang yang penting dalam hidup nya" komentar Xue Fu.
"Mungkin saja. Dia sama sekali tidak berubah" Dingzi memandang langit dengan pandangan menerawang.
Xue Fu menatap wajah Dingzi dengan tatapan skeptis. Dirinya masih bingung dengan hubungan antara Dingzi dan juga Dongjun.
Apakah hanya seorang teman dan juga saudara. Ataukah ada hubungan spesial seperti sepasang kekasih.
"Kalian berdua seperti sepasang kekasih yang dipisahkan oleh orang tuanya" Celetuk Xue Fu tanpa beban.
"Hush bicara apa kau . Mustahil juga jika Dongjun menyukai ku" balas Dingzi geleng geleng kepala.
"Memang nya kenapa apakah itu tidak mungkin" tanya Xue Fu penasaran dengan jawaban Dingzi.
"Tentu saja tidak mungkin Baili Dongjun itu putra keluarga bangsawan. Dia sosok sempurna yang diinginkan oleh banyak orang sedangkan diri ku ibaratkan batu kali jika harus disandingkan dengan nya , sungguh itu sangat mustahil sekali" jelas Dingzi panjang lebar.
"Dan juga aku dan dia sama-sama seorang laki-laki. Bukankah akan sangat menjijikkan bagi keluarga bangsawan seperti keluarga Dongjun jika memiliki menantu yang memiliki gender yang sama seperti putranya " tambahnya lagi.
Xue Fu yang mendengar penjelasan Dingzi hanya mampu menghela nafas panjang. Sahabatnya itu terlalu merendahkan diri sendiri.
Tapi meskipun demikian memang benar yang dikatakan oleh Dingzi. Dongjun tidak mungkin juga menyukai Dingzi.
Bisa gempar dunia persilatan jika mengetahui hal ini. Xue Fu hanya berharap agar sahabat nya itu mampu bahagia di dunia yang kejam ini.
🍁🍁🍁🍁🍁
Sedangkan di sisi lain tepatnya Baili Dongjun malah menggerutu tidak jelas pada pamannya. Sebenarnya dirinya hanya kesal saja padahal tinggal sedikit lagi dia ingat siapa pemuda itu tapi malah dikacaukan oleh pamannya.
"Astaga berhenti mengomel Dongjun. Kenapa kau jadi marah" pamannya bertanya sambil berjalan di sisi keponakan kesayangannya itu.
"Karena paman mengganggu ku . Padahal tinggal sedikit lagi aku mengingat siapa pria itu tadi" jawab Dongjun merengut.
"Astaga hanya karena hal itu kau jadi uring uringan. Apakah kau sudah bisa melupakan Ye Yun ge mu itu hah" tanya paman nya penasaran .
"Omong kosong aku tidak mungkin melupakan Ye Yun ge. Aku hanya merasa familiar dengan pria yang tadi melawan ku" jelas Dongjun.
"Lagipula Yun ge itu terlalu berharga jika harus aku lupakan atau aku bandingkan dengan orang yang tadi" tambah nya.
Pamannya hanya mengangguk saja dirinya tentu tahu tentang kisah hidup keponakannya. Itu seorang tuan muda yang jatuh cinta pada orang biasa dan lebih parahnya memiliki gender yang sama dengan dirinya sendiri yaitu seorang laki-laki.
Tapi meskipun demikian orang tua Dongjun tidak menghentikan perasaan putranya. Bagi mereka jika anak mereka bahagia itu sudah cukup.
Masih teringat jelas dalam ingatan nya ketika Dongjun tahu tentang kematian keluarga Ye waktu itu. Anak itu meraung keras dan juga menangis selama berhari-hari.
Dongjun nya yang ceria dan juga bebas sontak menghilang menjadi Dongjun yang dingin dan juga tidak tersentuh.
Untungnya dirinya bertemu dengan seorang guru berambut putih yang mampu membuat Dongjun kembali seperti sediakala walaupun harus menjadi seorang pecandu arak.
Sedangkan Dongjun sendiri juga tidak bisa melupakan Ye Yun ge nya. Cinta pertama nya selain ibunya orang yang sangat berharga dalam hidup nya
Sayangnya takdir berkehendak lain Yun ge meninggal bersama dengan kedua orang tuanya. Membuat dirinya sulit untuk membuka hati kembali.
Meskipun ada ribuan orang yang mencintai nya. Tapi cinta nya sudah habis pada satu orang yang belum tentu mencintai nya.
"Sudahlah jangan terlalu dipikirkan. Lebih baik kita pulang sekarang orang tuamu sudah menunggu" ucap pamannya.
Dongjun hanya mengikuti pamannya saja . Memang sudah lama sekali dirinya tidak pulang ke rumah nya mungkin memang sudah saatnya dirinya kembali.
Nanti setelah selesai urusan dengan ayah. Aku akan pergi menemui mu Yun ge aku ingin kembali ke rumah mu yang dulu selalu membuatku tidak mau pulang pikir Dongjun.
Dongjun kemudian segera masuk ke dalam kereta kuda. Dengan pamannya sebagai kusir nya dirinya membaringkan tubuhnya sambil memeluk pedang yang diberikan oleh pria asing tadi.
Dongjun menutup mata indah nya dan berharap dirinya bisa bermimpi bertemu dengan Yun ge. Walaupun hanya sesaat dirinya sudah puas.
"Yun ge " lirihnya dalam keheningan malam.
Tbc....
See you again.
Btw kalau ada yang tahu nama pamannya Dongjun kasih tahu ya
Soalnya aku nggak terlalu liat dramanya. Lebih tepatnya aku cuma nonton adegan Dingzi Ama Dongjun aja
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top